iklan banner

Skripsi Analisis Soal Try Out Matematika Sd Dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp) Matematika Sd-Mi

(KODE : PENDPGSD-0021) : SKRIPSI ANALISIS SOAL TRY OUT MATEMATIKA SD DENGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MATEMATIKA SD-MI

 SKRIPSI ANALISIS SOAL TRY OUT MATEMATIKA SD DENGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN  SKRIPSI ANALISIS SOAL TRY OUT MATEMATIKA SD DENGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MATEMATIKA SD-MI

BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka mengendalikan mutu hasil pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan maka ditetapkan Standar Penilaian Pendidikan yang berupa Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN. Berdasarkan Lampiran Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 perihal Standar Penilaian Pendidikan, Ujian Nasional ialah aktivitas pengukuran pencapaian kompetensi akseptor didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
Banyak hal yang dilakukan oleh sekolah untuk mendongkrak supaya nilai UN lebih baik. Tidak hanya sekolah, pemerintah tempat pun baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota melaksanakan aneka macam terobosan, sehingga tempat yang bersangkutan akan memperoleh peringkat terbaik. Memperhatikan standar kelulusan yang ditentukan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) pada UN setiap tahunnya terus meningkat, hal ini dirasa cukup berat. Oleh lantaran itu, sekolah selaku pengemban kiprah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melaksanakan aneka macam upaya supaya siswanya bisa mencapai kriteria kelulusan tersebut.
Dari tahun ke tahun, semenjak pemerintah menetapkan dilaksanakannya Ujian Nasional banyak menuai kecaman meskipun tidak sedikit pinjaman yang mengalir. Sekarang, dengan istilah lain dan beragam, pemerintah terus dan terus berupaya untuk meningkatkan mutu dengan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan dari para praktisi pendidikan mengenai kualitas pendidikan, salah satunya dengan tetap dilaksanakannya Ujian Nasional. Dengan meningkatkan standar nilai kelulusan diharapkan mutu pendidikan akan meningkat. Dengan kata lain bila hasil UN membaik maka mutu pendidikan pun membaik.
Salah satu upaya yang efektif dalam rangka meningkatkan hasil UN maka diadakannya try out atau latihan UN supaya bisa mengukur sejauh mana kemampuan akseptor didik SDN X dalam mempersiapkan UN. Try out UN setiap tahunnya dilakukan dalam beberapa kali. Penyelenggaraan try out UN akseptor didik akan terbiasa dan terlatih dengan soal-soal ujian dan kemungkinan akan meningkatkan dari pada mutu pendidikan. Try out hanyalah sebagai media untuk berlatih soal-soal UN. Semakin banyak berlatih, maka akseptor didik akan semakin siap. Seperti seorang atlit yang akan menghadapi pertandingan, maka para siswa itu harus pula dipersiapkan supaya mereka juga siap untuk menghadapi ujian nasional. Semakin banyak berlatih, maka mereka akan semakin siap. Sebab pada hakekatnya, kesuksesan itu dimulai dari banyaknya latihan atau persiapan yang matang. Tak ada kemenangan tanpa latihan terus menerus.
Pendidikan Nasional berfungsi menyebarkan kemampuan dan membentuk tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka diperlukannya kurikulum yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada akseptor didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk sanggup mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan pendidikan.
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional terdapat klarifikasi mengenai Standar Isi yang meliputi bahan dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu serta standar kompetensi lulusan yang dipakai sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan akseptor didik dari satuan pendidikan. Kompetensi lulusan meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penyusunan soal try out yang disusun oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat dibentuk menurut bahan yang telah diajarkan, soal-soal tersebut dibentuk menurut soal-soal UN terdahulu, lalu ditambah dengan soal yang dibentuk sendiri oleh Dinas Pendidikan setempat. Biasanya soal-soal try out dibentuk lebih sulit dibandingkan dengan soal-soal UN yang nantinya akan dihadapi, lantaran soal-soal tersebut hanya soal-soal prediksi yang akan keluar pada UN. Pengadaan try out dilaksanakan minimal tiga kali sebelum menghadapi ujian UN. Penilaian try out sama dengan penilaian UN, didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), namun try out hanyalah uji coba atau latihan ujian yang diadakan untuk melatih akseptor didik supaya terbiasa dalam menghadapi ujian bekerjsama atau menghadapi UN.
Hasil UN dipakai untuk pemetaan mutu dan/atau satuan pendidikan. Dengan kata lain, UN merupakan instrumen pengukur standar kompetensi lulusan dari segi aspek kognitif. Aspek tersebut terbagi menjadi enam tingkatan yaitu mengenal (recognition), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation). Sedangkan hasil try out dipakai oleh sekolah untuk data arsip atau pengukuran tingkat keberhasilan akseptor didik dalam menguasai kompetensi-kompetensi tertentu.
Penentuan standar pendidikan ialah penentuan nilai batas. Seseorang dikatakan lulus jikalau telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara akseptor didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan akseptor didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Nilai batas berfungsi untuk memisahkan akseptor didik yang lulus dan tidak lulus disebut batas kelulusan yang menurut pada standar isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tiap-tiap mata pelajaran yang disajikan.
Try out berupa soal-soal dari beberapa mata pelajaran yang harus dikerjakan oleh akseptor didik selama beberapa hari sesuai dengan agenda setiap mata pelajaran. Suatu sistem pendidikan nasional harus mengacu pada kurikulum sehingga bahan ujian dikembangkan dari kurikulum yang diberlakukan dengan benar, maka tidak ada alasan akseptor didik gagal dalam ujian. Standarisasi penyusunan soal-soal try out didasarkan atas SI dan SKL yang secara khusus disebut dengan SKLUN yang terintegrasi dalam kurikulum yang dipakai pada ketika itu.
Kurikulum yang dipakai pada ketika itu ialah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik akseptor didik (Mulyasa, 2010 : 8). Penyusunan soal-soal try out harus relevan dengan SKLUN yang dikeluarkan oleh Mendiknas lantaran kompetensi-kompetensi di dalam kurikulum yang akan diujikan dirangkum dan dirinci dalam SKLUN tersebut. Soal-soal try out juga harus memperhatikan tingkat kognitif yang akan diujikan lantaran try out menguji kemampuan bidang kognitif akseptor didik. Selain itu juga harus menyesuaikan dengan karakteristik akseptor didik dari tempat setempat, potensi sekolah, serta sosial budaya masyarakatnya sesuai dengan prinsip pengembangan kurikulum yang dipakai yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tidak selamanya memperlihatkan dampak yang baik, lantaran banyak guru yang belum paham dengan kurikulum tersebut, sehingga penerapan di satuan pendidikan tidak tercapai secara maksimal. Pada kenyataannya, hasil try out yang telah dilaksanakan oleh satuan pendidikan biasanya sering mendapat hasil yang buruk, lantaran akseptor didik mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal try out. Dengan hasil yang rendah ini menimbulkan pertanyaan, apakah dalam penyusunan soal-soal try out sudah sesuai dengan kurikulum yang ada pada ketika ini?.
Hal ini terjadi di SDN X yang nilai try out matematika mendapat hasil yang kurang baik, padahal nilai mata pelajaran yang lain mendapat nilai yang cukup baik. SKL yang ditetapkan ialah 6,0, sedangkan hasil yang didapatkan pada SD tersebut mencapai 3,25. Hal ini disebabkan lantaran kurangnya pemahaman guru terhadap kurikulum ketika ini. Ketidakpahaman guru ini menimbulkan kecenderungan siswa kesulitan dalam mengerjakan soal try out khususnya soal try out matematika. Menurut guru kelas VI semua bahan telah diajarkan dengan baik, namun dalam pelaksanaan try out ternyata menghasilkan nilai yang kurang memuaskan. Hal ini disebabkan lantaran bahan yang diberikan tidak memperhatikan karakter, potensi, serta kondisi di satuan pendidikan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian. Adapun judul penelitiannya ialah "ANALISIS SOAL TRY OUT MATEMATIKA SEKOLAH DASAR DENGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MATEMATIKA SD/MI".


Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com

0 Response to "Skripsi Analisis Soal Try Out Matematika Sd Dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp) Matematika Sd-Mi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel