iklan banner

Skripsi Pgsd Penerapan Model Picture And Picture Dalam Pembelajaran Tematik Menceritakan Gambar Berseri Kelas I

(KODE : PENDPGSD-0049) : SKRIPSI PGSD PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENCERITAKAN GAMBAR BERSERI KELAS I

 SKRIPSI PGSD PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENCERITAKAN  SKRIPSI PGSD PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENCERITAKAN GAMBAR BERSERI KELAS I

BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan berguru mengajar yang melahirkan interaksi serta unsur-unsur yang mendasari suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Guru dengan sabar berusaha mengatur lingkungan berguru supaya dalam mengikuti pembelajaran akseptor didik lebih semangat dan percaya diri. Seperangkat teori dan pengalamannya, guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan acara pembelajaran dengan baik dan sistematis. 
Untuk mencapai pembelajaran yang baik dan sistematis, diharapkan seperangkat alat pembelajaran baik berupa model maupun media, alat pembelajaran berfungsi untuk mengoptimalkan proses kegiatan berguru mengajar, dengan begitu guru sanggup mengeksplorasi kemampuan siswa serta sanggup memodifikasi pembelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi proses berguru yang aktif dan menyenangkan. Alat pembelajaran memiliki tugas yang penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai, selain media yang diterapkan oleh guru, model pembelajaran guru akan sangat besar lengan berkuasa dalam keberhasilan pembelajaran. 
Menurut La Iru dan La Ode (2012 : 1) secara harfiah pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan mempelajari, dan perbuatan menimbulkan orang atau makhluk belajar. Dalam proses atau upaya membuat kondisi berguru mengajar seorang guru memiliki tugas penting dalam mencapai tujuan pembelajaran supaya sanggup tercapai secara optimal. Sehingga dibutuhkan sebuah perangkat pembelajaran berupa model pembelajaran yang sesuai dengan materi. keberhasilan suatu pembelajaran bergantung alat pembelajaran menyerupai model, media, dan situasi pembelajaran, seni administrasi yang dirancang oleh guru. Model pembelajaran merupakan salah satu alat untuk mengoptimalkan proses kegiatan berguru mengajar, supaya tujuan pembelajaran sanggup tercapai secara maksimal sehingga model pembelajaran pun akan sangat besar lengan berkuasa dalam keberhasilan pembelajaran di kelas. Dengan penerapan model pembelajaran, maka siswa akan tertarik dengan bahan yang diberikan guru dan siswa lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti proses berguru mengajar. 
Melalui model pembelajaran guru sanggup mengaplikasikan dan sanggup membantu siswa mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pola para guru dalam merencanakan acara berguru mengajar yang lebih menyenangkan dan menarik. Menurut Huda (2013 : 143), model pembelajaran sanggup didefinisikan sebagai kerangka kerja struktural yang juga sanggup dipakai sebagai pemandu untuk membuatkan lingkungan dan acara berguru yang kondusif. 
Tiap model pembelajaran yang dipilih sanggup mengungkapkan banyak sekali realitas yang sesuai dengan situasi kelas dan macam pandangan hidup, demikian dengan model-model pembelajaran dimaksudkan cara yang dipakai guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran (Aqib, 2013 : 70). Sehingga berhasil tidaknya pembelajaran yang dilaksanakan bergantung pada guru, siswa serta model yang diterapkan dalam pembelajaran tersebut. Penggunaan model pembelajaran yang sempurna artinya untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran, tergantung pada lingkungan sekolah dan sumber yang tersedia yang diinginkan yang cocok untuk menangani model mengajar tertentu. Makara untuk berguru tertentu diharapkan model mengajar tertentu pula. Seorang guru yang kreatif dan inovatif, maka siswa akan berkembang serta penerapan pembelajaran pun haruslah mengikuti kebutuhan siswa. 
Model pembelajaran yang dipakai dalam setiap pembelajaran bertujuan untuk mengatur kegiatan ketika pembelajaran, makin menarik model pembelajaran yang dipakai oleh guru, makin menarik pula siswa dalam mendapatkan pembelajaran. Salah satu fungsi penggunaan model pembelajaran yaitu sebagai pedoman perancangan dan pelaksanaan pembelajaran dengan begitu guru memakai model pembelajaran yang menarik bagi siswa, dengan adanya model yang sempurna maka pembelajaran akan menyenangkan bagi siswa. Sehingga pemilihan model sangat dipengaruhi oleh sifat dari bahan yang akan diajarkan, tujuan (kompetensi) yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan akseptor didik lebih aktif dan berkarakter, pada hakikatnya berbasis aksara ialah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh sebab itu, guru memakai model pembelajaran yang menarik minat siswa, guru juga perlu menyisipkan pendidikan berbasis aksara yang sanggup meningkatkan keterampilan dalam penyampaian bahan pembelajaran, salah satunya ialah penyampaian bahan pembelajaran dalam keterampilan berbicara. 
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), khususnya SD kelas I pembelajaran menceritakan gambar berseri perlu dipelajari siswa untuk membuatkan keterampilan berbicara. Hal tersebut termuat dalam pembelajaran KTSP pada Standar Kompetensi 6, yakni Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan info secara verbal dengan gambar, percakapan sederhana, dan dongeng, dan Kompetensi Dasar 6.1, menjelaskan isi gambar tunggal atau gambar seri sederhana dengan bahasa yang gampang dimengerti. 
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN X, info yang diperoleh yaitu pembelajaran keterampilan berbicara belum tercapai, menurut Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Hal ini terbukti dari rendahnya kemampuan berbicara siswa yang dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran menceritakan gambar berseri ialah 75, sehingga sanggup dikatakan Tuntas atau memenuhi KKM. Dengan metode ceramah nilai yang dicapai siswa ialah 60 sehingga siswa Belum Tuntas atau masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran menceritakan gambar berseri. 
Pada pra siklus untuk nilai rata-ratanya 64,79 dengan persentase ketuntasan 13% dan tidak tuntas 77% dari 34 siswa. Dari data yang diambil pada pembelajaran tematik siklus satu ada 12 siswa yang sanggup dikatakan Tuntas dengan persentase 58%, dan yang tidak tuntas ada 22 siswa dengan persentase 42%. Pada pembelajaran tematik siklus dua ada 25 siswa yang sanggup dikatakan tuntas, dengan persentase 73%, dan yang tidak tuntas ada 9 siswa dengan persentase 27%. Dari data tersebut, ada perbedaan dalam pembelajaran tematik siklus satu dan siklus dua. Banyak siswa yang memperoleh nilai tuntas pada siklus dua, daripada pembelajaran tematik siklus satu. 
Salah satu faktor yang menimbulkan hal ini terjadi yaitu sebab pemilihan model yang kurang sempurna sehingga pembelajaran tidak berjalan secara kondusif. Melihat kondisi demikian maka perlu diterapkan model pembelajaran yang inovatif. Salah satu model inovatif dalam pembelajaran ialah picture and picture. 
Model picture and picture merupakan sebuah model dimana guru memakai alat bantu atau media gambar untuk menunjukan sebuah bahan atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan memakai alat bantu atau media gambar, diharapkan siswa bisa mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. 
Kegiatan berbicara cocok untuk pembelajaran menceritakan gambar berseri pada siswa kelas I SD sebab pada taraf ini siswa banyak mengalami dan mengamati hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Gambar yang akan diurutkan siswa menurut kejadian yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dan siswa sudah bisa merespon lingkungannya, membayangkan dalam pikirannya kemudian sanggup menceritakan dengan bahasanya sendiri. 
Picture and picture bisa diterapkan dalam keterampilan berbicara, khususnya pembelajaran menceritakan gambar berseri. Menceritakan gambar berseri memakai model picture and picture dilakukan guru dengan menyediakan gambar-gambar yang akan dipakai (berkaitan dengan materi). Dalam proses penyajian materi, siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukkan oleh guru. Dengan memakai gambar guru akan menghemat energi guru dan siswa akan lebih gampang memahami bahan yang diajarkan. Dalam perkembangan selanjutnya sebagai guru sanggup memodifikasi gambar atau mengganti gambar atau demonstrasi yang kegiatan tertentu. 
Model picture and picture sanggup diterapkan dalam pembelajaran di sekolah, sebab model ini sesuai dengan pembelajaran menceritakan gambar berseri yang menyajikan peristiwa-peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengalaman yang dialami oleh siswa, siswa akan gampang menceritakan gambar yang disajikan guru, sehingga akan membantu siswa memberikan kisah secara runtut dan benar. 
Dari permasalahan itulah, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian "PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENCERITAKAN GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS I SDN X". 

Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com

0 Response to "Skripsi Pgsd Penerapan Model Picture And Picture Dalam Pembelajaran Tematik Menceritakan Gambar Berseri Kelas I"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel