Bagaimana Perasaan Aib Dapat Muncul?
Manusia yaitu makhluk sosial, yang hidup bersama insan lainnya. Selama hidup bersama, insan kadang bertengkar, berselisih, atau punya duduk kasus lainnya. Ketika punya duduk kasus dengan sesama, insan pun merasa terganggu hidupnya. Karena itu, insan lalu membuat peraturan untuk hidup bersama semoga tidak saling mengganggu.
Peraturan itu diajarkan insan ke insan lain semenjak kecil—peraturan mengenai yang baik dan tidak baik. Jika peraturan itu dilanggar, insan membuat hukuman, atau minimal perasaan malu. Berdasarkan penelitian, insan mulai memahami peraturan itu pada waktu berusia 3 tahun. Pada usia itu, otak kita mulai berkembang sempurna. Hal yang baik, buruk, hukuman, rasa takut, dan pujian, direkam dalam otak. Bagian otak yang merekam semua itu disebut sistem limbic.
Karena adanya rekaman tersebut, maka sistem limbic akan aktif dan “menyala” saat kita melanggar peraturan. Ketika itu terjadi, kita pun sadar telah melaksanakan kesalahan. Sistem limbic lalu mengirim sinyal ke jantung, sehingga jantung berdebar-debar, dan mengirim lebih banyak darah ke tubuh. Aliran darah yang banyak itu mengakibatkan kulit muka jadi memerah, dan tangan berkeringat. Kita pun merasa malu.
Selain hal di atas, ada cukup banyak hal lain yang sanggup mengakibatkan rasa aib muncul. Seperti perasaan gugup, grogi, khawatir melaksanakan kesalahan, dan lainnya. Yang jelas, proses menyerupai yang digambarkan di atas itulah yang mengakibatkan munculnya aib yang lalu kita rasakan.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Sumber http://belajar-sampai-mati.blogspot.com/
0 Response to "Bagaimana Perasaan Aib Dapat Muncul?"
Posting Komentar