Hafal Kesukaan Pasangan, Dan Kepuasan Dalam Hubungan
Menemukan pasangan yang sempurna biasanya disandarkan pada kebiasaan dan kegemaran yang sama, atau latar belakang yang sama, atau bahkan filosofi hidup yang sama. Namun itu gres permulaan. Dalam menjalin korelasi selanjutnya, diharapkan tidak hanya hal-hal itu.
Berdasarkan studi, hal-hal sepele semisal mengingat kesukaan khusus pasangan kita, atau hari ulang tahunnya, atau bahkan hal-hal sepele lainnya, sanggup mempengaruhi tingkat kepuasan seseorang terhadap hubungannya.
Studi yang dipublikasikan di Journal of Couple and Relationship Therapy itu juga mengungkapkan tingkat kepuasan seseorang terhadap hubungannya tergantung pada tiga faktor. Pertama, kemampuan berkomunikasi yang baik, pengetahuan ihwal apa yang disukai atau dibenci pasangan, dan life skill atau ketrampilan hidup (seperti mengelola keuangan, menjaga kesehatan, atau mempertahankan pekerjaan).
Studi itu diprakarsai Robert Epstein, Ph.D. dari American Institute for Behavioral Research and Technology. Mula-mula, ia mengumpulkan tujuh faktor utama untuk memprediksi berpengaruh tidaknya suatu hubungan, yaitu komunikasi, rasa cinta, sec, administrasi stres, resolusi konflik, keterampilan hidup, dan pengetahuan ihwal apa yang disukai/dibenci pasangan. Setelah itu ia melaksanakan survei online yang bertajuk Epstein Love Competencies Inventory. Survei itu berhasil menjaring 2.201 responden.
Hasilnya, faktor teratas berdasarkan pilihan responden menyangkut kepuasan dalam korelasi ialah komunikasi. Kenyataan itu tidak mengejutkan para peneliti. Namun, peneliti malah terkejut dikala mendapati bahwa dua faktor lainnya yang dianggap penting ialah keterampilan hidup dan pengetahuan ihwal apa yang disukai/dibenci pasangan.
Sementara kompetensi lain menyerupai rasa cinta, sec, administrasi stres dan resolusi konflik, justru tidak sanggup dipakai untuk memprediksi tingkat kepuasan seseorang terhadap hubungannya. Mengapa ketiga faktor itu begitu penting bagi orang-orang dalam berafiliasi dengan pasangan?
Robert Epstein mengungkapkan, “Mengetahui aneka macam hal menyangkut pasangan—mulai dari hari ulang tahun hingga ukuran baju mereka—membuat korelasi semakin lancar. Semakin banyak yang Anda ketahui, akan membantu membuat ikatan yang lebih berpengaruh dengan pasangan.”
Lalu mengapa keterampilan hidup juga termasuk ke dalamnya? “Banyak pasangan yang bertengkar hanya alasannya ialah kurangnya keterampilan hidup,” jawab Robert Epstein. “Itu termasuk persoalan pekerjaan, keuangan, bahkan bisa tidaknya pasangan membereskan rumah. Jika salah satu pihak tidak mempunyai hal ini, maka akan menunjukkan beban yang besar bagi hubungan.”
Penjelasan Robert Epstein menerima pertolongan dari Diana Kirschner, Ph.D., seorang pakar korelasi (relationship), dan penulis buku 30 Days to Love: The Ultimate Relationship Turnaround Guide. Diana Kirschner menyatakan, “Ada semacam kegagalan personal dan rendahnya kepercayaan diri kalau Anda tidak mempunyai keterampilan hidup. Apalagi kalau pasangan Anda yang tak memilikinya, itu akan menjadikan evaluasi yang jelek serta cibiran—salah satu hal terburuk dalam hubungan.”
Untungnya, kedua faktor itu masih bisa dipelajari dan diperbaiki. Agar bisa mengetahui apa yang disukai atau dibenci pasangan, Diana Kirschner menyarankan untuk membuat sesi mendengar atau bercerita khusus dengan pasangan. “Tapi usahakan biar sesi itu menyenangkan,” ujarnya. “Jika pasangan Anda malu-malu, cobalah memulai perbincangan. Yang penting jangan menatap pribadi ke matanya, biar tidak menjadikan kesan Anda sedang mengintimidasinya.”
Bagaimana pun, keterampilan hidup tidak bisa dipelajari dalam waktu singkat, tapi Anda bisa memulainya dari hal-hal paling mendasar. Orang yang tak mempunyai keterampilan hidup bisa saja mencari mentor atau terapi untuk memperbaiki kekurangannya, atau memperoleh pembinaan ihwal apa yang tak bisa dilakukannya.
“Yang tak kalah penting,” pesan Diana Kirschner, “pastikan pasangan terus menunjukkan pertolongan dan apresiasi sepanjang proses itu.”
Hmm… bagaimana menurutmu?
Sumber http://belajar-sampai-mati.blogspot.com/
0 Response to "Hafal Kesukaan Pasangan, Dan Kepuasan Dalam Hubungan"
Posting Komentar