iklan banner

Skripsi Pgsd Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Dengan Konsep Tematik Terintegrasi Dan Pendekatan Saintifik Kelas Iii

(KODE : PENDPGSD-0045) : SKRIPSI PGSD PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN KONSEP TEMATIK TERINTEGRASI DAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS III

 SKRIPSI PGSD PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA  SKRIPSI PGSD PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN KONSEP TEMATIK TERINTEGRASI DAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS III

BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum 2013 sanggup dikatakan sebagai watu loncatan bagi pendidikan Indonesia untuk menuju ke arah yang lebih maju, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Sesuai dengan tujuan dari kurikulum 2013 yaitu untuk mempersiapkan insan Indonesia yang mempunyai kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta bisa berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Permendikbud No. 67 Tahun 2013). Pembelajaran yang dulunya cukup dengan memakai metode konvensional ibarat ceramah, mendengarkan dan mencatat, kini sudah mulai bergeser ke pembelajaran yang berpusat pada keaktifan siswa. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung tujuan dari kurikulum 2013 dan diadaptasi dengan karakteristik siswa SD ibarat : 1) Senang bergerak, berbeda dengan orang remaja yang betah duduk berjam-jam, anak- anak usia SD lebih bahagia bergerak. Anak-anak usia ini sanggup duduk dengan damai maksimal sekitar 30 menit. 2) Senang bermain, dunia anak memang dunia bermain yang penuh kegembiraan, demikian juga dengan bawah umur usia sekolah dasar, mereka masih sangat bahagia bermain. Apalagi bawah umur SD kelas rendah. 3) Senang melaksanakan sesuatu secara langsung, bawah umur usia SD akan lebih gampang memahami pelajaran yang diberikan guru kalau ia sanggup mempraktikkan sendiri secara pribadi pelajaran tersebut. 4) Senang bekerja dalam kelompok, pada usia SD bawah umur mulai intens bersosialisasi. Pergaulan dengan kelompok sebaya, akan menciptakan anak usia SD bisa berguru banyak hal, contohnya setia kawan, bekerja sama, dan bersaing secara sehat. (Permendikbud No. 57 Tahun 2014). 
Namun di sisi lain, pembelajaran yang penuh dengan acara yang menyenangkan dan menekankan pada pengalaman belajar, tidak seterusnya membawa imbas yang menguntungkan dari segi perkembangan kognitif siswa, kalau tidak didukung oleh pemantapan materi berupa ringkasan atau latihan soal yang sanggup mereka baca atau kerjakan secara mandiri. Kebanyakan siswa mengalami kesulitan mengasosiasikan materi dari pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan panduan dari buku siswa, apabila tidak diimbangi dengan ringkasan materi yang ada di buku atau yang mereka buat sendiri. Namun permasalahan yang muncul ialah siswa SD masih mengalami kesulitan untuk menulis sendiri materi yang sudah didapat, baik berupa catatan atau rangkuman. Juga ditambah lagi dengan tidak adanya latihan soal terstruktur yang sesuai dengan pembelajaran pada panduan buku siswa. Selain kesulitan mengasosiasikan pembelajaran, minimnya materi yang tertulis pada buku siswa, dan tidak adanya latihan soal yang sesuai pembelajaran, banyak pula ditemui latihan soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikerjakan tidak sesuai dengan metode pembelajaran yang sudah dirancang oleh guru maupun yang sudah ada pada buku guru yang diterbitkan pemerintah. 
Guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan metode sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu Saintifik, berisikan kompetensi yang bertujuan untuk memperlihatkan pengalaman berguru seluas-luasnya bagi siswa dalam membuatkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak (Permendikbud No. 67 Tahun 2013). Tanpa adanya pertolongan materi tambahan berupa ringkasan dan latihan soal, tidak akan cukup untuk syarat pemenuhan indikator pencapaian pembelajaran (Andi Prastowo, 2011). Tanpa adanya tindak lanjut berupa penambahan materi, ringkasan, dan latihan soal yang sewaktu-waktu sanggup dibaca dan dikerjakan siswa secara mandiri, proses pembelajaran yang sudah dilangsungkan hasilnya pun akan kurang maksimal. 
Banyak guru yang tidak sempat untuk menulis materi aksesori sehingga mereka hanya berpijak pada buku teks pelajaran Maman Suryaman dalam (Prastowo 2009 : 8), yang mana buku pedoman siswa di kurikulum 2013 yaitu, buku siswa sifatnya hanya citra secara umum dari pembelajaran. Di buku siswa tidak terdapat klarifikasi materi secara detail dan terperinci, ibarat yang sudah penulis buktikan dalam mata kuliah pembelajaran matematika, di mana penulis diberikan kiprah untuk menganalisis buku guru dan siswa. Di dalam buku siswa masih banyak dijumpai materi yang terkesan sempit untuk dibaca atau ditelaah untuk siswa SD, sehingga diharapkan tambahan materi yang sanggup membantu dalam penguatan materi. Menurut Depdiknas (2008 : 18), salah satu kelemahan buku teks kalau dilihat dari strukturnya ialah tidak adanya komponen petunjuk belajar, gosip pendukung dan langkah kerja penyelesaian soal sehingga dalam penggunaannya, pemakaian buku teks hanya memungkinkan komunikasi satu arah yang berakibat pada kurangnya kesempatan siswa untuk membuatkan referensi pikir dan pembentukan konsep sehingga siswa kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan. Untuk mengatasi hal tersebut diharapkan pengembangan materi asuh selain buku teks pelajaran (dalam bentuk LKS). 
Selama ini memang Lomba Kompetensi Siswa sering dipakai guru untuk membuatkan dan menambah pemahaman pembelajaran untuk siswa, ibarat yang sudah penulis amati ketika Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri X. Saat guru merasa materi yang didapat siswa sudah memadahi dan perlu adanya latihan secara mandiri, maka siswa pribadi diminta untuk mengerjakan Lomba Kompetensi Siswa yang sudah disediakan oleh pihak sekolah. Namun Lomba Kompetensi Siswa yang dikerjakan siswa pada umumnya tidak dibentuk sendiri oleh guru dan pada umumnya Lomba Kompetensi Siswa yang mereka kerjakan, isinya sama sekali berbeda dengan materi pembelajaran yang terdapat pada buku siswa. Hal tersebut sanggup menciptakan kerancuan berfikir siswa dalam memahami dan mengasosiasikan materi yang sudah mereka dapatkan dari proses pembelajaran. Ditambah lagi Lomba Kompetensi Siswa yang sudah ada ketika ini tidak tercantum petunjuk pengerjaan yang gampang untuk dipahami, yang mana bahwasanya Lomba Kompetensi Siswa diharapkan sanggup dikerjakan secara berdikari oleh siswa dan membantu mereka dalam pendalaman materi pembelajaran. 
Pengerjaan Lomba Kompetensi Siswa yang dijadikan pilihan terbaik untuk membantu pencapaian indikator pada hasilnya kurang maksimal, alasannya materi dan kiprah yang dikerjakan siswa tidak dibahas secara rinci dan terstruktur sesuai pembelajaran yang sudah didapat siswa selama pembelajaran. Apabila siswa terus menerus dijejali dengan materi dan lembar kerja yang apa adanya, maka kreatifitas berfikir siswa tidak akan berkembang. Untuk meningkatkan kreatifitas berfikir siswa, diharapkan Lomba Kompetensi Siswa yang menarik, terstruktur, petunjuk pengerjaan gampang dipahami dan diadaptasi tingkat berfikir siswa. Maka Lomba Kompetensi Siswa yang sesuai dengan pembelajaran, yang dirancang dan dilaksanakan sesuai petunjuk dari buku guru maupun buku siswa, sangat dibutuhkan untuk memudahkan siswa untuk latihan berfikir secara berdikari dan kreatif. Pernyataan serupa terkait buku siswa dan Lomba Kompetensi Siswa yang apa adanya, juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh guru kelas III, ketika dilakukan wawancara mengenai implementasi dan sumber berguru pada K13 di SD daerah dilaksanakannya penelitian, yaitu SD Negeri X. 
Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti tergerak untuk membuatkan Lomba Kompetensi Siswa yang sanggup dipakai siswa kelas 3 SD, sebagai alternatif yang menarik untuk menambah penguasaan materi. Isi dari Lomba Kompetensi Siswa juga diadaptasi dengan pemetaan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator pencapaian yang harus dipenuhi siswa, selain itu materi pada Lomba Kompetensi Siswa juga diadaptasi dengan pembelajaran yang berbasis saintifik. Adapun isi dari Lomba Kompetensi Siswa yaitu berupa ringkasan, kiprah secara berkelompok maupun individu, dan latihan soal sesuai dengan pembelajaran, serta sanggup dikerjakan secara berdikari oleh siswa. Sehingga diharapkan tingkat berfikir siswa lebih aktif, kritis dan kreatif dalam pemahaman materi asuh yang sudah mereka laksanakan. 


Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com

0 Response to "Skripsi Pgsd Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Dengan Konsep Tematik Terintegrasi Dan Pendekatan Saintifik Kelas Iii"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel