iklan banner

Skripsi Pgsd Keefektifan Model Tipe Course Review Horay Terhadap Hasil Mencar Ilmu Ips Akseptor Didik Kelas Iv

(KODE : PENDPGSD-0034) : SKRIPSI PGSD KEEFEKTIFAN MODEL TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS IV

 SKRIPSI PGSD KEEFEKTIFAN MODEL TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERT SKRIPSI PGSD KEEFEKTIFAN MODEL TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS IV

BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas insan dengan segala upaya secara sadar untuk mengubah tingkah laris seseorang dalam keberlangsungan pembangunan bangsa. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan yaitu perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana mencar ilmu dan proses pembelajaran biar akseptor didik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, adat mulia, serta ketrampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi akseptor didik untuk berpartisipasi aktif, serta memperlihatkan ruang yang cukup prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis akseptor didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melaksanakan proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Selaras dengan pernyataan di atas, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SD/MI dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2006 perihal Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SLB hingga SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang terkait dengan informasi sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS mengarahkan akseptor didik untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga yang cinta damai. Oleh alasannya itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk membuatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan untuk menyesuaikan terhadap kondisi sosial di masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis.
Pembelajaran IPS yang dilakukan seorang guru harus interaktif dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Keberhasilan dari acara pembelajaran sanggup dicapai apabila guru melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi akseptor didik. Keefektifan pembelajaran bagi akseptor didik di kelas sanggup dicapai dengan perencanaan yang tepat, pelaksanaan acara pembelajaran yang baik, pengalaman pembelajaran bermakna, indikator dan evaluasi proses pembelajaran. Untuk membuat keefektifan pembelajaran dalam acara pembelajaran, maka dibutuhkan model dan seni administrasi pembelajaran biar menunjang proses pembelajaran dan memperlihatkan pengalaman pembelajaran yang bermakna bagi akseptor didik (Trianto, 2014 : 19).
Model pembelajaran Course Review Horay yaitu salah satu model pembelajaran yang sanggup memperlihatkan pengalaman mencar ilmu yang bermakna bagi akseptor didik. Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran inovatif yang membuat pembelajaran yang efektif dengan suasana yang meriah, menyenangkan dan menarik. Model pembelajaran ini juga melatih akseptor didik untuk saling menghargai, berdiskusi dan kerjasama dalam menuntaskan tugas-tugasnya. Sehingga model pembelajaran Course Review Horay sanggup membuat kelas dengan pembelajaran yang efektif yang sanggup meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia (Huda, 2014 : 229-230).
Berbeda dengan pernyataan di atas, pembelajaran yang terjadi di Indonesia masih rendah. Supardi (2012 : 114) menyatakan model acara pendidikan di Indonesia lebih banyak menyeragamkan pola pengajaran secara klasikal dengan slogan "masuk bareng keluar bareng" yang menyalahi dari konsep pendidikan yang sesungguhnya. Pembelajaran di sekolah sebagai salah satu bentuk model pendidikan, seharusnya dilakukan dengan azas demokrasi yang diubahsuaikan dengan potensi dan kecepatan daya tangkap masing-masing akseptor didik. Selain itu, faktor proses dan hasil dari pembelajaran juga mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dalam laporan UNESCO pada tahun 2012 yang mengungkapkan bahwa Indonesia berada diperingkat ke-64 dari 120 negara berdasarkan Education Development Index (EDI) atau Indeks Pembangunan Pendidikan. Total nilai EDI itu diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek abjad pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi berdasarkan kesetaraan gender, angka bertahan siswa hingga kelas V SD (Jakaria, 2014 : 500). Dari permasalahan diatas, maka harus dilakukan peningkatan kualitas pendidikan dengan meningkatkan kualitas pembelajaran, penggunaan model inovatif pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran sekolah.
Rendahnya kualitas pembelajaran di Indonesia juga terjadi di SDN Gugus X. Hasil pembelajaran IPS untuk membuatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan akseptor didik masih rendah. Pada proses pembelajaran IPS di SDN Gugus X, guru masih menerapkan model pembelajaran expository didominasi metode ceramah. Proses pembelajaran yang tidak memakai model pembelajaran inovatif dan berpusat pada guru menjadikan akseptor didik menjadi pasif dan tidak tertarik dengan materi yang diberikan guru. Hal ini sangat mempengaruhi hasil mencar ilmu akseptor didik.
Berdasarkan hasil wawancara terstruktur didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran IPS guru memakai model pembelajaran ekspositori yang didominasi metode ceramah, dan tidak ada model pembelajaran inovatif yang dipakai dalam pembelajaran. Saat pembelajaran berlangsung, akseptor didik diberi klarifikasi materi yang banyak sehingga materi tidak dikuasai akseptor didik dengan optimal. Peserta didik juga kurang ulet mengulang pelajaran IPS, kurang fokus dalam pelajaran, rasa kantuk yang menular ke akseptor didik lain dan rasa bosan terhadap pembelajaran sehingga terkadang guru mengambil langkah untuk bernyanyi bersama sambil tepuk tangan untuk mengembalikan semangat mencar ilmu akseptor didik. Rasa bahagia yang dirasakan akseptor didik sanggup mengembalikan pembelajaran yang aman Ditemukan hasil mencar ilmu beberapa akseptor didik belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan, yaitu 67. Oleh lantaran itu, dibutuhkan suatu penelitian yang memperlihatkan penemuan pembelajaran dengan suasana mencar ilmu yang lebih menarik, interaktif, menyenangkan lantaran akseptor didik sanggup bermain dan bernyanyi bersama serta memperlihatkan ruang untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang efektif.
Belajar efektif mempunyai arti penting bagi setiap akseptor didik. Belajar yaitu bentuk acara psikologis, fisik, dan sosial menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Belajar akan mengolah acara jiwa dan raga untuk mendapat suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laris dari mencar ilmu bersifat permanen sebagai hasil dari interaksi pengalaman dengan lingkungannya (Suprijono, 2013 : 3).
Model pembelajaran sebagai suatu penemuan pembelajaran yang dirancang untuk membantu akseptor didik memahami teori melalui pengalaman mencar ilmu dan praktik empirik. Pembelajaran Course Review Horay (CRH) merupakan cara pembelajaran yang sanggup membuat suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan lantaran setiap siswa yang sanggup menjawab benar diwajibkan berteriak 'hore!!' atau yel-yel lainnya. Metode ini menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal, di mana soal tersebut dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor (Huda, 2014 : 229).
Model Course Review Horay (CRH) termasuk model pembelajaran kooperatif yang merupakan bab dari seni administrasi pembelajaran inovatif dan sanggup mendorong akseptor didik menjadi aktif. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang diyakini sebagai praktik pedagogis untuk meningkatkan proses pembelajaran, gaya berpikir tingkat tinggi, sikap sosial sekaligus kepedulian terhadap akseptor didik yang mempunyai latar belakang kemampuan, penyesuaian, dan kebutuhan yang berbeda-beda. Aktivitas pembelajaran kelompok bahwa setiap akseptor didik bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan meningkatkan pembelajaran anggota dalam kelompoknya (Huda, 2015 : 27).
Proses pembelajaran model Course Review Horay sanggup memacu akseptor didik untuk selalu berinteraksi dengan tim, berpikir kritis untuk menuntaskan duduk kasus bersama, munculnya ide-ide kreativitas, dan menjaga kekompakan tim. Keunggulan dari model ini yaitu strukturnya yang menarik, tidak monoton lantaran diselingi dengan hiburan sehingga suasana tidak menegangkan, semangat mencar ilmu yang meningkat lantaran suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan dan skill kolaborasi antar siswa yang semakin terlatih (Huda, 2014 : 231).
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay terhadap pembelajaran IPS materi duduk kasus sosial dengan Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, acara ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kab/kota dan provinsi dan Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal permasalahan sosial di wilayahnya akan membuat keefektifan pembelajaran, pengalaman yang bermakna, dan tercapainya tujuan pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS yang mengkaji konsep kehidupan kasatmata dan duduk kasus sosial di masyarakat akan terbantu dengan penerapan model pembelajaran Course Review Horay. Pembelajaran IPS dengan model pembelajaran Course Review Horay sanggup mendorong akseptor didik dalam menerapkan bimbingan oleh tim, meningkatkan motivasi belajar, menggali makna pengetahuan, mengungkap sudut pandang pengetahuan yang berbeda, membuat pemahaman yang bermakna, menghargai pendapat antara anggota, dan memperlihatkan ruang untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Penggunaan model inovatif ini memotivasi akseptor didik untuk lebih aktif dan ulet dalam proses pembelajaran serta membuat situasi pembelajaran yang aman dan ideal. Selain itu, pembelajaran model pembelajaran Course Review Horay secara tidak eksklusif akan meningkatkan hasil mencar ilmu IPS akseptor didik.
Keunggulan dari model Course Review Horay dalam pembelajaran tersebut menjadi materi menarik bagi peneliti dalam meningkatkan hasil mencar ilmu akseptor didik. Penelitian model pembelajaran Course Review Horay pernah dilakukan beberapa peneliti, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Widyani Made dkk pada tahun 2014 dengan judul "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS V SD SARASWATI 2 DENPASAR". Hasil penelitian memperlihatkan uji-t diperoleh t hitung = 8,35 dan taraf signifikan 5%, sehingga terdapat perbedaan hasil mencar ilmu IPA dengan model Course Review Horay (CRH) dengan rata-rata sebesar 76,43 sedangkan pembelajaran konvensional dengan rata-rata 70,75. Pada tahun 2013 Liliana dkk telah melaksanakan penelitian dengan judul "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI". Hasil penelitian menunjukan nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Penelitian dengan judul "KEFEKTIFAN MODEL COURSE REVIEW HORAY TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS" yang dilakukan oleh Meidian Kusumahati memperlihatkan hasil thitung > ttabel (5,1311 > 2, 373). Hal ini menyatakan bahwa pembelajaran yang memakai model Course Review Horay lebih tinggi dengan rata-rata 81,25 dibanding pembelajaran konvensional dengan rata-rata nilai 68,55.
Pada penelitian di atas terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dalam penelitian tersebut terletak pada model pembelajaran, fokus terhadap hasil mencar ilmu dan instrument observasi serta tes dalam melaksanakan penelitian. Persamaan lain yang terlihat yaitu hasil mencar ilmu akseptor didik dalam pembelajaran yang memakai Course Review Horay mengalami peningkatan yang signifikan. Sedangkan perbedaan pada penelitian tersebut terletak pada media penelitian, mata pelajaran yang akan diteliti, subyek penelitian dan rancangan desain penelitian.
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti yaitu penelitian kuasi eksperimen. Penelitian memakai metode eksperimen dan nonequivalent control group design. Penelitian ini mencari imbas perlakuan model Course Review Horay terhadap hasil mencar ilmu IPS akseptor didik. Pada penelitian terdahulu, diketahui bahwa model Course Review Horay sanggup meningkatkan hasil mencar ilmu akseptor didik sehingga penelitian tersebut sanggup sebagai teladan dan memperkuat teori dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, peneliti memakai variabel yang sama dan lokasi penelitian yang lebih luas dibanding dengan penelitian sebelumnya. Peneliti juga memakai instrument yang meliputi wawancara terstruktur, observasi, tes dan dokumentasi. Adanya indikator hasil mencar ilmu yang lebih terang dalam aspek kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan analisis sehingga proses pencapaian hasil mencar ilmu akseptor didik terlihat dengan jelas. Kejelasan dari hasil mencar ilmu tercermin dari tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan yang dikuasai akseptor didik sebagai dasar penilaian. Sehingga, hasil mencar ilmu membuktikan hasil tercapainya tujuan dari proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti memandang penting penelitian ini untuk menambah kajian perihal model pembelajaran Course Review Horay dan hasil belajar. Dengan demikian, judul penelitian yang peneliti laksanakan yaitu "KEEFEKTIFAN MODEL TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK KELAS IV SDN DI GUGUS X".

Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com

0 Response to "Skripsi Pgsd Keefektifan Model Tipe Course Review Horay Terhadap Hasil Mencar Ilmu Ips Akseptor Didik Kelas Iv"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel