iklan banner

Skripsi Pgsd Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Berbasis Dongeng Bergambar Melalui Pendekatan Discovery Learning Pada Mapel Ipa Kelas V

(KODE : PENDPGSD-0047) : SKRIPSI PGSD PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS CERITA BERGAMBAR MELALUI PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING PADA MAPEL IPA KELAS V

 SKRIPSI PGSD PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA  SKRIPSI PGSD PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS CERITA BERGAMBAR MELALUI PENDEKATAN DISCOVERY LEARNING PADA MAPEL IPA KELAS V

BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menjadi acuan cita-cita untuk sanggup mencerdaskan kehidupan bangsa, alasannya ialah pendidikan yang berlangsung di sekolah keberadaannya disengaja, direncanakan, serta diatur sedemikian rupa melalui tata cara dan prosedur yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD / MI dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 perihal Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa Standar Kompetensi IPA bekerjasama dengan cara mencari tahu perihal alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan sanggup menjadi wahana bagi penerima didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari hari. Sedangkan dalam Standar Isi kurikulum KTSP 2006 dinyatakan bahwa Standar Kompetensi IPA diberikan kepada penerima dengan pola pembelajaran interaktif, taktik pembelajaran dalam menyajikan materi secara lisan diubah memakai taktik pembelajaran yang lebih inovatif, munculnya kesadaran bahwa sumber mencar ilmu dan media pembelajaran sanggup diperoleh dari aneka macam cara serta teknologi pembelajaran berbasis teknologi informasi (TI) sudah mulai diterapkan. 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki beberapa mata pelajaran yang laksanakan di sekolah dasar, IPA dalam pelaksanaannya lebih mengedepankan keaktifan siswa baik aktif mencari, memproses dan mengolah perolehan belajarnya. IPA bekerjasama dengan cara mencari tahu perihal alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam Pelaksanaannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih mengedepankan keaktifan siswa baik aktif mencari, memproses dan mengolah perolehan belajarnya. Selain itu berdasarkan BSNP (2006 : 11) kurikulum dilaksanakan dengan memakai pendekatan multi taktik dan multimedia, sumber mencar ilmu dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam terkembang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, pola dan teladan). 
Namun kenyataannya pembelajaran hingga kini ini guru yang masih memakai metode ceramah tanpa memperhatikan model mengajar yang inovatif, kreatif, serta penggunaan media yang sesuai belum dilakukan secara maksimal, guru masih mendominasi atau menjadi sentra perhatian selama proses pembelajaran (teacher centered). Sebagian besar siswa sangat pasif dan malas pada dikala pembelajaran siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Pemilihan taktik pembelajaran yang kurang sempurna oleh guru, siswa tidak diarahkan untuk bertukar pikiran dengan siswa lain yang menuntut mereka untuk berpikir kritis serta siswa cenderung cepat lupa dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Hal ini mengakibatkan pemahaman siswa kurang terhadap materi yang diajarkan oleh guru sehingga mengakibatkan hasil mencar ilmu rendah. 
Dalam hal ini, diharapkan guru kreatif yang sanggup membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan disukai oleh penerima didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan memakai model pembelajaran dan media yang sempurna semoga siswa menjadi aktif dan sanggup memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga sanggup diperoleh hasil mencar ilmu yang optimal. Peran guru dalam proses membelajarkan siswa semakin penting alasannya ialah di masa depan guru tidak lagi merupakan sumber informasi atau penyampaian pengetahuan kepada siswa melainkan lebih merupakan fasilitator yang mempermudah siswa belajar. 
Cara-cara mengajar konvensional, sudah selayaknya untuk diperbarui dan dikembangkan seiring dengan kemajuan teknologi. Seiring berkembang pesatnya teknologi berbasis IT, guru dituntut untuk bisa menyajikan pembelajaran yang kreatif, penggunaan teknologi yang efisien yang bertujuan membuat pembelajaran yang menyenangkan, inovatif, menumbuhkan semangat siswa sehingga hasil mencar ilmu siswa tercapai secara optimal. Armstrong dalam Sudjana (1988 : 148) menjelaskan bahwa kiprah dan tanggung jawab guru digolongkan dalam 5 jenis, yaitu : 1) tanggung jawab dalam pengajaran, 2) tanggung jawab dalam menawarkan bimbingan, 3) tanggung jawab dalam membuatkan kurikulum, 4) tanggung jawab dalam membuatkan profesi, 5) tanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan masyarakat. 
Permasalahan tersebut sanggup kuat terhadap hasil mencar ilmu di kelas khususnya pada mata pelajaran IPA di SDN X. Rendahnya nilai hasil mencar ilmu siswa harus segera diatasi, hasil mencar ilmu siswa kelas V SDN X dikatakan belum berhasil. Pelaksanaan pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil mencar ilmu yang diperoleh siswa sudah mencapai standar yang ditentukan. Pembelajaran dengan metode ceramah ini sering dipakai oleh guru IPA di SDN X pada siswa kelas V balasannya proses pembelajarannya masih bersifat monoton dimana siswa kelihatan pasif hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru, dan hanya guru saja yang kelihatan aktif. Dari Hasil ulangan harian, mengambarkan data yang diperoleh dari hasil ulangan harian IPA masih dibawah KKM 70. Terbukti dari 15 siswa hanya 5 siswa atau 33,33% yang berhasil memenuhi KKM, sedangkan 10 siswa atau 63,67% belum memenuhi KKM. Ada lebih dari 50% siswa yang belum memenuhi KKM, berarti acara pembelajaran ini belum berhasil. 
Melihat permasalahan yang muncul sebagai tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan tersebut akan dilakukan alternatif tindakan dengan memakai pembelajaran melalui pendekatan inkuiri berbantuan multimedia interaktif. Pendekatan ini sanggup dipakai sebagai variasi untuk merangsang siswa semoga menumbuh kembangkan semangat siswa, dengan penyajian pembelajaran yang menarik. pendekatan inkuiri ialah pembelajaran yang melibatkan siswa secara pribadi untuk melaksanakan penyelidikan masalah, menyusun hipotesa, merencanakan eksperimen, serta membuat kesimpulan dari hasil yang telah didapatkan. Dalam pembelajaran inkuiri ini siswa dituntut aktif untuk menemukan sendiri pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang bertugas merangsang dan mengarahkan siswa untuk menemukan sendiri konsep yang dipelajari. pembelajaran inkuiri dengan memanfaatkan multimedia interaktif diduga bisa meningkatkan hasil mencar ilmu IPA siswa kelas V SDN X. 
Dengan berbantuan multimedia interaktif diharapkan bisa mengatasi perilaku pasif, sehingga penerima didik menjadi lebih semangat dan lebih sanggup berdiri diatas kaki sendiri dalam belajar. menawarkan rangsangan, pengalaman, dan persepsi yang sama terhadap materi belajar. Juga sanggup memaksimalkan efek visual dan menawarkan interaksi berkelanjutan sehingga pemahaman materi asuh meningkat. Dengan multimedia interaktif juga sanggup menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran alasannya ialah adanya kumpulan objek atau gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga muncul pergerakan yang kelihatan hidup. 
Berdasarkan latar belakang yang ada maka peneliti akan mengkaji problem tersebut melalui penelitian tindakan kelas dengan judul "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SD NEGERI X"

Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com

0 Response to "Skripsi Pgsd Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Berbasis Dongeng Bergambar Melalui Pendekatan Discovery Learning Pada Mapel Ipa Kelas V"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel