Skripsi Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik Kelas Iv Berbasis Multiple Intelligence
(KODE : PENDPGSD-0023) : SKRIPSI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan dekat hubungannya dengan kurikulum. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 (Sisdiknas) pasal 1 ayat (9), menyatakan bahwa "kurikulum yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan materi pelajaran serta cara yang dipakai sebagai pedoman penyelenggaraan aktivitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu". Di Indonesia, kurikulum telah mengalami beberapa kali perubahan, ini berarti setiap ada perubahan kurikulum juga diikuti dengan perubahan tujuan, isi dan materi pelajaran, tidak terkecuali pada kurikulum 2013 kini ini. Perubahan atau pengembangan kurikulum memperlihatkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis (Hidayat, 2013 : 111).
Pada awal pelajaran 2013/2014 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah berganti menjadi Kurikulum 2013. Pembelajaran Kurikulum 2013 memakai pembelajaran tematik, berbeda dengan pembelajaran KTSP yang pembelajarannya terpisah-pisah. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik (Rusman, 2011 : 254). Peserta didik mendapat pembelajaran yang bermakna melalui pembelajaran tematik, melalui pembelajaran tematik sanggup dihasilkan standar kelulusan yang meliputi ranah sikap, keterampilan dan pengetahuan menyerupai yang dipaparkan dalam kurikulum 2013.
Berbicara mengenai standar kelulusan kurikulum 2013, yang bisa menghasilkan standar kelulusan tersebut yaitu para guru yang mengajar di sekolah. Namun pada kenyataannya, sebagian besar guru di sekolah dasar masih merasa kebingungan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Berdasarkan data analisis kebutuhan yang diperoleh dari keenam sekolah dasar menyatakan bahwa 2 kepala sekolah sudah mengikuti pembinaan Kurikulum 2013, 4 kepala sekolah belum mengikuti pembinaan Kurikulum 2013; semua guru pada keenam sekolah dasar belum mengikuti pembinaan kurikulum 2013; baik guru maupun kepala sekolah dari keenam sekolah juga belum memahami model pembelajaran berbasis multiple intelligence; data yang diperoleh juga memperlihatkan bahwa keenam sekolah dasar tersebut belum mempunyai akomodasi pembelajaran menyerupai silabus, RPP, media, LKS, perangkat evaluasi dan modul pembelajaran tematik menurut Kurikulum 2013 berbasis multiple intelligence. Pembaharuan kurikulum ini berakibat pada terbatasnya akomodasi pembelajaran yang menunjang keberhasilan para penerima didik. Selain guru, perangkat berguru juga merupakan sesuatu yang penting untuk menunjang keberhasilan siswa dalam berguru dan menghasilkan standar kelulusan kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 berusaha untuk menanamkan nilai huruf pada penerima didik, ini terlihat dari standar kelulusan yang terbagi dalam 3 domain, yakni domain perilaku (beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal, toleransi, gotong royong, kerjasama, musyawarah, tumpuan hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian), domain keterampilan (membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang, menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta) dan domain pengetahuan (obyek : ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya; subyek : manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia.). Domain-domain tersebut sanggup dikembangkan melalui sembilan kecerdasan insan menyerupai teori Howard Gardner mengenai Multiple intelligence.
Domain perilaku sanggup dikembangkan melalui kecerdasan linguistik, kecerdasan intrapersonal dan interpersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial; domain keterampilan sanggup dikembangkan melalui kecerdasan matematika, spasial, kecerdasan kinestetik, sedangkan domain pengetahuan bisa dikembangkan melalui kecerdasan musik. Multiple intelligence atau kecerdasan ganda yaitu kemampuan untuk memecahkan problem dan menghasilkan produk dalam suatu setting yang majemuk dan dalam situasi nyata, sehingga dengan multiple intelligence atau kecerdasan ganda yang dimiliki maka anak akan bisa memecahkan perkara yang dihadapi dalam situasi yang bermacam-macam. Multiple intelligence tersebut meliputi kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan ruang-spasial, kecerdasan kinestetik-badani, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan lingkungan/naturalis, kecerdasan eksistensial (Suparno, 2008 : 17,19).
Berdasarkan kekerabatan antara standar kelulusan kurikulum 2013 yang bisa dikembangkan dengan kesembilan kecerdasan ganda dan analisis kebutuhan, maka peneliti mencoba mendapat solusi untuk menawarkan suatu modul pembelajaran tematik yang layak dan sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berbasis Multiple intelligence yang sanggup mewadahi kecerdasan-kecerdasan yang ada dalam setiap individu.
0 Response to "Skripsi Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik Kelas Iv Berbasis Multiple Intelligence"
Posting Komentar