Prospek Cerah Budidaya Kurma Di Indonesia | Wajib Baca!

Menurut seorang pakar buah dari Bogor yaitu DR Mohammad Reza Tirtawinata MS, Indonesia sangat berpeluang untuk melaksanakan budidaya kurma tropis. Hal ini sebab kondisi dari agroklimat di Indonesia sangat ibarat dengan Thailand. Pendapat tersebut dibenarkan oleh Mukhsin manajer dari Jonggol Farm.

Jonggol Farm yakni perkebunan yang terletak di Kabupaten Bogor, perkebunan ini mengambil peluang tersebut untuk melaksanakan budidaya kurma. Perusahaan ini menanam 180 bibit kurma hasil kultur jaringan. Bibit yang didatangkan oleh Jonggol Farm sangat bervariasi mulai dari barhee dan jarvis dari Inggris.

Budidaya kurma yang dilakukan Jonggol Farm dilakukan pada lahan seluas 0,8 hektar dengan memakai jarak tanam 8mx8m. Mukhsin berujar bahwa dikala ini umur pohon yang ditanam sudah berusia 3 tahun dan dia memperkirakan tanaman kurma tersebut akan menghasilkan buah 2 tahun lagi atau pada dikala umur pohon berusia 5 tahun pasca tanam.

Masih kata Mukhsin, bahwa Jonggol farm mulai melaksanakan budidaya kurma sebab terinspirasi dari keberhasilan perkebunan di Thailand. Petani-petani di Thailand bisa maraup untung hingga 900 jt/tahun hanya dari budidaya kurma ini. Anda bisa membaca cerita dari kesuksesan petani – petani kurma Thailand  di sini.

Peluang Besar Budidaya Kurma di Indonesia

Saat ini di Indonesia kebun kurma masih sangat sedikit. Salah seorang pekebun kurma yang mencoba peruntungannya yakni Mahdi Muhammad. Bekerja sama dengan Bank Indonesia, dia membudidayakan kurma sekitar 1.200 pohon di Nangroe Aceh Darussalam. Selain di Aceh dia juga menanam pohon kurma jenis lulu, tunisa, mabrum, deglet nor dan barhee di Provinsi Riau.

Mahdi dan Bank Indonesia melaksanakan budidaya kurma sebanyak 500 pohon yang tersebar luas di komplek perkantoran dan perumahan di Riau. Tanaman kurma tersebut tersebar di kantor gubernur Riau, kantor bupati, kantor walikota dan perguruan tinggi tinggi. Mahdi menyampaikan bahwa perkebunan kurma di Indonesia belum berkembang dengan pesat sebab banyak petani yang masih mempercayai bahwa tanaman kurma tidak cocok ditanam di Indonesia.

Peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain(Batipalma) Kota Manado Ir Ismail Maskromo MS menyampaikan bahwa tanaman kurma bukanlah tanaman orisinil Indonesia, sehingga tidak termasuk dalam mandat Badan Penelitian dan Pengembangan.

Akan tetapi Ismail menyambut faktual kalau ada pekebun yang ingin melaksanakan budidaya kurma. “Jika Thailand saja bisa melaksanakan budidaya kurma secara massal maka Indonesia pun bisa melakukannya” tambah Ismail. Beliau menambahkan bahwa Indonesia bisa berpotensi sebagai negeri penghasil kurma. Beberapa pohon kurma di beberapa tempat juga berhasil berbuah ibarat di Bandung dan Medan.

Ismail menyarankan semoga buah kurma berproduksi optimal para pekebun harus memperhatikan kualitas bibit yang mereka gunakann dalam budidaya kurma, jenis kelamin dari pohon dan agroklimat wilayah. Selain itu budidaya kurma hendaknya memakai bibit hasil perbanyakan vegetatif ibarat kultur jaringan dan pemisahan anakan. Cara perbanyakan bibit kurma dengan vegetatif dan kultur jaringan sanggup Anda baca di sini.

Kedua cara perbanyakan diatas sanggup menurunkan sifat unggul indukan yang sama persis. Sejumlah wilayah yang bisa berpotensi dilakukan budidaya kurma yakni Indramayu, Sumbawa, dan Labuanbajo.

Pasar Kurma Yang Besar

Bagaimana dengan pangsa pasar kurma di Indonesia? Menurut administrator kegiatan sekolah bisnis Institut Pertanian Bogor Dr ir Arief Daryanto MEC, kurma yakni komoditas yang bernilai tinggi dengan prospek pengembangan yang cerah. Peluang untuk mengedepankan produk langsung ini didukung oleh meningkatnya pendapatan dan mulai bergesernya kebutuhan konsumen.

Indonesia yakni pangsa pasar yang potensial untuk kurma sebab sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar masyarakat Indonesia sangat menggemari kurma.

Selama ini keberadaaan kurma di Indonesia sangat gampang dijumpai. Dari pasar – pasar tradisional hingga pasar modern. Sebagai pola pemilik toko kurma di Tanahabang Jakarta, pemilik toko yang berjulukan padri mengaku bisa menjual kurma kering  sebanyak 900 kg selama bulan Ramadan. Sementara diluar bulan tersebut Pardi bisa menjual sebanyak 500 kg perbulannya.

Untuk sanggup meningkatkan nilai jual, sejumlah pedagang kurma mendirikan toko – toko kurma eksklusif. Bateel Indonesia contohnya. Toko langsung kurma yang terdapat di Senayan City Jakarta Pusat ini sangat memanjakan konsumen dengan tata ruangan yang nyaman, klasik serta elegan.

Bateel menjual 15 jenis kurma dengan kualitas premium dan kemasan yang elegan. Bateel Indonesia mengimpor langsung kurma dari Bateel yang berada di Dubai. Biasanya pada dikala menjelang bulan rahmat Bateel Indonesia mengimpor 3 ton buah kurma.

Jenis kurma yang paling banyak diburu konsumen Bateel yakni jenis kurma ajwa. Jenis ini dibanderol dengan harga yang fantastis yaitu Rp 750.000 per kg. Namun, produk tersebut tetap saja laku bagus walaupun dibanderol dengan harga yang tinggi. Menurut Manajer Bateel Indonesia, Herawati menyampaikan bahwa Bateel bisa menjual 300 kg kurma ajwa pada dikala bulan bulan rahmat tiba.

Lain lagi di Toko Thamra, waralaba asal Arab Saudi ini bisa menjual 10 ton pada dikala bulan bulan rahmat tiba. Thamra yang terletak di Jakarta Timur ini menjual kurang lebih 10 ton kurma pada dikala Ramdan dan 4 – 5 ton pada bulan – bulan di luar bulan Ramadan. Kemudahan para pelaku dagang dalam menjual produk kurma ini menyebabkan nilai impor meningkat setiap tahunnya.

Badan Pangan Dunia atau FAO mencatatkan bahwa Indonesia yakni negara kesembilan terbesar di dunia yang mengimpor kurma pada tahun 2012. Namun dengan keunggulan pangsa pasar yang besar ditunjang juga dengan agroklimat wilayah yang  menunjang maka posisi itu bisa saja berbalik arah. Indonesia tetap memiliki peluang untuk menjadi produsen kurma. Sehingga kebutuhan di dalam negeri cukup dipasok dari para pekebun di tanah air ini.

sumber prospek budidaya kurma: trubus

 

Sumber https://www.infoagribisnis.com

Share this post