Cara Memahami Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit
Cara Memahami Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit - Di pagi hari biasanya kalian sering menciptakan se gelas kopi, susu, maupun tes, biasanya kalau rasanya kurang manis maka kita akan menambahkannya gula semoga sesuai dengan selera kita. Di sini air kopi, susu, maupun teh merupakan salah satu pola dari larutan. Gula pasir tadi dalam ilmu kimia disebut dengan zat terlarut, sedangkan air bertindak sebagai pelarutnya.
Larutan merupakan suatu istilah dari adonan suatu zat yang homogen. Pada ilmu kimia zat pelarut sering disebut solvent, dan zat terlarut disebut solute. Ketika dalam suatu larutan kita akan terasa susah membedakan mana sebagai zat terlarut dan zat pelarut, sebab sudah tercampur semua. Larutan juga ada yang sanggup menghantarkan arus listrik atau sanggup disebut larutan elektrolit.
Google Image - Cara Memahami Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit |
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak sanggup menghantarkan arus listrik. Tanah maupun air limbah mengandung banyak sekali jenis elektrolit sehingga air sungai, air selokan sanggup menghantarkan listrik.
Air murni merupakan salah satu penghantar listrik yang kurang bagus, tetapi kalau air tersebut di campur dengan garam dapur maka larutan tersebut akan sanggup menghantarkan arus listrik lebih baik lagi atau biasa disebut larutan elektrolit. Ketika air yang di campur garam tersebut ditambah dengan gula tebu, maka daya hantar arus listrik akan menurun atau hampir sama dengan air murni di awal tadi atau biasa disebut larutan non elektrolit.
Baca juga: RE dan RM pada Senyawa.
Baca juga: RE dan RM pada Senyawa.
Ciri-ciri Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Ciri-ciri yang biasa terjadi pada larutan elektrolit adalah larutan tersebut sanggup menghantarkan arus listrik sehingga kalau di hubungkan dengan lampu sanggup menyalakan lampu tersebut, dan terjadi gelembung gas pada elektroda yang di celupkan ke dalam larutan elektrolit. Sedangkan untuk larutan non elektrolit kebalikan dari larutan elektrolit di atas dimana tidak sanggup menghantarkan arus listrik serta terjadi sedikit gelembung pada elektroda atau sanggup dikatakan tidak ada di karenakan sedikitnya gelembung yang terjadi.
Untuk mempermudah bahan kita akan memperlihatkan beberapa larutan yang telah di uji untuk menyalakan lampu yang telah di rangkai sebelumnya. Larutan-larutan tersebut yaitu sebagai berikut:
Dari data hasil tabel pengujian larutan diatas kita sanggup simpulkan sesuatu, bahwa larutan elektrolit yang tadi telah kita berikan terdapat pada larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, larutan H₂SO₄, air laut, air kapur, dan larutan H₂S. Sedangkan untuk larutan yang lainnya itu termasuk ke dalam larutan non elektrolit yang diantaranya larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa.
Setelah kita mengetahui ternyata ion lah yang sanggup menghantarkan listrik dalam larutan elektrolit tersebut. Lalu senyawa apakah yang sanggup menghantarkan arus listrik tersebut? Larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik atau menghasilkan ion di dalam larutan yaitu larutan ion dan larutan kovalen polar.
Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion. Ion-ion penyusun yang terdapat dalam senyawa terdiri atas ion positif disebut kation dan ion negatif disebut anion. Senyawa ion sanggup dikatakan sanggup menghantarkan arus listrik atau larutan elektrolit sebab ion-ion yang ada di dalam senyawa tersebut kalau di larutkan dengan air ion-ion akan sanggup bergerak bebas. Salah satu contoh senyawa ion yaitu NaCl, KCl, dan CaO.
Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang terdiri dari atom-atom (bukan ion) yang berikatan kovalen. Senyawa kovalen polar dikatakan termasuk ke dalam larutan elektrolit dikarenakan molekul senyawa kovalen polar sanggup di urai (proses hidrolisis) membentuk ion-ion yang sanggup bergerak bebas menyerupai pada ikatan ion diatas. Contoh larutan elektrolit dari senyawa kovalen polar yaitu sebagai berikut.
Contoh:
HCl(aq) → H⁺(aq) + Cl⁻(aq)
H₂SO₄(aq) → 2H⁺(aq) + SO₄²⁻(aq)
CH₃COOH(aq) → H⁺(aq) + CH₃COO⁻(aq)
HNO₃(aq) → H⁺(aq) + NO₃⁻(aq)
NH₃ → dapat mengalami hidrolisis sebagai berikut
NH₃(aq) + H₂O(l) → NH₄⁺(aq) + OH⁻(aq)
Cara Memahami Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit - Demikianlah pembahasan singkat tentang Cara Memahami Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Semoga pembahasan diatas sanggup bermanfaat bagi teman setia ya. Untuk pembahasan selanjutnya kita akan membahas Sifat Hantar Listrik dari Larutan Elektrolit maka dari itu ikuti terus ya update artikel disini ya. Terima kasih atas perhatiannya.
Sumber http://www.sainsseru.com/
Untuk mempermudah bahan kita akan memperlihatkan beberapa larutan yang telah di uji untuk menyalakan lampu yang telah di rangkai sebelumnya. Larutan-larutan tersebut yaitu sebagai berikut:
Dari data hasil tabel pengujian larutan diatas kita sanggup simpulkan sesuatu, bahwa larutan elektrolit yang tadi telah kita berikan terdapat pada larutan amonia, larutan HCl, larutan cuka, larutan H₂SO₄, air laut, air kapur, dan larutan H₂S. Sedangkan untuk larutan yang lainnya itu termasuk ke dalam larutan non elektrolit yang diantaranya larutan urea, larutan alkohol, dan larutan glukosa.
Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit
Setelah tadi kita ketahui beberapa larutan yang termasuk ke dalam larutan elektrolit, kali ini kita akan mengetahui senyawa apa sajakah yang dipakai untuk membentuk larutan elektrolit tersebut. Dalam hal ini terdapat ilmuwan kimia yang berhasil mendapat nobel kimia pada tahun 1903 berkat penelitiannya perihal sifat dari larutan elektrolit, yang berjulukan Svante August Arrhenius (1859 - 1927) yang berasal dari Swedia. Menurut Arrhenius larutan elektrolit mengandung ion-ion yang bergerak bebas (kata ion berasal dari bahasa Yunani yang berarti pengembara). Ion-ion inilah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan elektrolit tersebut.Setelah kita mengetahui ternyata ion lah yang sanggup menghantarkan listrik dalam larutan elektrolit tersebut. Lalu senyawa apakah yang sanggup menghantarkan arus listrik tersebut? Larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik atau menghasilkan ion di dalam larutan yaitu larutan ion dan larutan kovalen polar.
Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion. Ion-ion penyusun yang terdapat dalam senyawa terdiri atas ion positif disebut kation dan ion negatif disebut anion. Senyawa ion sanggup dikatakan sanggup menghantarkan arus listrik atau larutan elektrolit sebab ion-ion yang ada di dalam senyawa tersebut kalau di larutkan dengan air ion-ion akan sanggup bergerak bebas. Salah satu contoh senyawa ion yaitu NaCl, KCl, dan CaO.
Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang terdiri dari atom-atom (bukan ion) yang berikatan kovalen. Senyawa kovalen polar dikatakan termasuk ke dalam larutan elektrolit dikarenakan molekul senyawa kovalen polar sanggup di urai (proses hidrolisis) membentuk ion-ion yang sanggup bergerak bebas menyerupai pada ikatan ion diatas. Contoh larutan elektrolit dari senyawa kovalen polar yaitu sebagai berikut.
Contoh:
HCl(aq) → H⁺(aq) + Cl⁻(aq)
H₂SO₄(aq) → 2H⁺(aq) + SO₄²⁻(aq)
CH₃COOH(aq) → H⁺(aq) + CH₃COO⁻(aq)
HNO₃(aq) → H⁺(aq) + NO₃⁻(aq)
NH₃ → dapat mengalami hidrolisis sebagai berikut
NH₃(aq) + H₂O(l) → NH₄⁺(aq) + OH⁻(aq)
Cara Memahami Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit - Demikianlah pembahasan singkat tentang Cara Memahami Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Semoga pembahasan diatas sanggup bermanfaat bagi teman setia ya. Untuk pembahasan selanjutnya kita akan membahas Sifat Hantar Listrik dari Larutan Elektrolit maka dari itu ikuti terus ya update artikel disini ya. Terima kasih atas perhatiannya.
0 Response to "Cara Memahami Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit"
Posting Komentar