√ Soal Utbk 1 Fisika Tahun 2019 Dan Pembahasannya Part Ii
Soal UTBK 1 Kimia Tahun 2019 Dan Pembahasannya Part II
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
PEMBAHASAN :
Secara matematis besar tekanan hidrostatis pada kedalaman tertentu adalah:
Ph = ρc g h
Dengan
Ph = tekanan hidrostatis (Pa)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
Jika pada kedalaman h ialah Ph = ρc g h
Jika pada kedalaman ½ h ialah Ph = ρc g ½ h
Jawaban B
DOWNLOAD SOAL UTBK I FISIKA TAHUN 2019 & PEMBAHASANNYA PART II DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
- seperempat kali semula
- sepertiga kali semula
- sama dengan semula
- dua kali semula
- empat kali semula
PEMBAHASAN :
Situasi lenting tepat (e = 1)
Po = P’
m1v1 + m2 v2 = m1V1’ + m2 V2’
mgvg + mbvb = mgvg’+ mbvb’
Pada dikala sebelum tumbukan benda dalam kondisi membisu (vb = 0) dan sesudah gas mengenai benda gas dianggap “diam”, vg’ = 0, dengan demikian:
mgvg = mbvb’
Jika kita meninjau benda, percepatan yang dialami benda sebagai berikut (mula – mula diam, v1 = 0)
v2 = vb’
Dari persamaan ini
a vb’
a mgvg
Jika ada dua situasi, berlaku:
…………… (1)
Hubungan kedua gas: Q1 = Q2 (Debit sama)
m2 = 1/3 m1 ……………(2)
Jika Q = A v maka
Q1 = Q2
A1 v1 = A2 v2 alasannya ialah menggunakan selang yang sama A1 = A2
v1 = v2 ……………(3)
Subsitusi persamaan 2 dan 3 ke persamaan 1
Jawaban B
LIHAT JUGA : Soal UTBK I Fisika 2019 Part I
- kalor jenis es lebih besar daripada kalor lebir es asin
- titik lebur es asin lebih tinggi daripada titik lebur es
- kalor jenis es asin lebih besar daripada kalor lebur es
- titik lebur es asin lebih rendah daripada titik lebur es
- kalor jenis air asin lebih besar daripada kalor lebur es
PEMBAHASAN :
- Kalor peleburan yaitu perhiasan kalor yang diharapkan untuk mengubah 1 kg benda dari wujud padat menjadi cair. Pada situasi simpulan terdapat Es asin dan air asin di wadah A sedangkan hanya es saja di wadah B artinya Kalor lebur es lebih rendah dibandingkan kalor lebur es tawar.
- Titik lebur ialah suhu benda pada dikala berubah dari padat ke cair. Titik lebur es asin lebih rendah dari titik lebur dari es tawar, hal ini didasarkan pada situasi simpulan es dalam kondisi tetap es (0 0C) sedangkan es asin pada situasi itu (setimbang termal) sudah ada yang bermetamorfosis air, artinya titik leburnya kurang dari 00C.
Jawaban D
PEMBAHASAN :
Perhatikan grafik berikut.
Jika gas argon dianggap sebagai gas ideal, maka berlaku PV = nRT dari persamaan ini diperoleh kekerabatan V dan T sebagai berikut.
Jika perubahan diaggap kuasistatik (n = tetap) maka persamaan tersebut menjadi (k = Konstanta, anggap nilainya 1), bila dimisalkan VA = 1 m3; VB = 2 m3 ; PA = 1 Pa; PB = 2 Pa maka diperoleh TA = 1 dan TB = 4 Berdasarkan pemisalan inilah grafik T terhadap V untuk proses AB ialah grafik linear ke atas.
Jawaban A
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
dengan x dan y dalam meter serta t dalam sekon. Pernyataan yang benar untuk gelombang tersebut ialah …
- periode simpangan sebesar π s
- kecepatan awal simpangan ialah 0,300 m/s
- frekuensi simpangan π Hz
- gelombang merambat dipercepat
- laju perubahan simpangan ialah
PEMBAHASAN :
Berikut persamaan gelombang
Y = 0,3 cos (2t – x + π/6)
Jika dibandingkan persamaan umum gelombang ialah sebagai berikut.
Y = A cos (ωt – kx + θ0)
Dari kedua persamaan itu diperoleh:
- ω = 2 rad/s
2πf = 2
f = 1/π Hz
periode T = 1/f
periode T = π detik
Kecepatan awal di peroleh pada situasi t = 0 dan x = 0
v = -ωA sin θ
v = -2. 0,3 sin π/6
v = – 0,6 sin 30
v = – 0,3 m/s
Kecepatan ke arah bawah (ada tanda negatif)
- Laju perubahan simpangan ialah besar dari kecepatan
v = ωA sin (ωt-kx+π/6)
v = 0,6 sin (2t-x+π/6)
Jawaban B
- diperbesar, maya, tegak
- diperbesar, nyata, terbalik
- diperbesar, maya, terbalik
- diperkecil, nyata, tegak
- diperkecil, maya, tegak
PEMBAHASAN :
Cermin cembung mempunyai sifat: tegak, maya (di belakang cermin), diperkecil
Jawaban E
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
- 3,5 volt
- 3,0 volt
- 2,5 volt
- 2,0 volt
- 1,5 volt
PEMBAHASAN :
Untuk mengetahui kekerabatan arus i dengan ε2, dilakukan ektrapolasi (menarik garis ke tempat bukan percobaan) ke titik ε1 = 0 menyerupai grafik berikut (di grafik pada titik y1)
Dari grafik:
b/c = a/0,5
5/3 = a/0,5
a = 2,5/3
dengan demikian titik y1 = 5 – 2,5/3 = 12,5/3 A
Hubungan antara εtotal = I Rtotal
ε1+ε2 = I Rtotal
dari grafik: ε1 = 0 maka
ε2 = 12,5/3 Rtotal (1)
dari grafik ε1 = 0,5 pada situasi i = 5 A maka
0,5+ε2 = 5 Rtotal (2) (I pada ε1 sama dengan I pada ε2)
Subsitusi (1) ke (2)
0,5+12,5/3 Rtotal = 5 Rtotal
0,5 = (5 – 12,5/3) Rtot
0,5 = 2,5/3 Rtot
Rtot = 1,5/2,5
Rtot = 3/5
Dengan demikian ε2 = (12,5/3) (3/5)
ε2 = 2,5 volt
Rangkaian bersifat paralel, maka VBE = VCD = ε2
Jawaban C
Partikel bermuatan +q yang bergerak dengan kecepatan v memasuki tempat bermedan magnetik konstan B melalui titik O menyerupai ditunjukkan gambar. Arah medan magnetik B ke bawah.
PEMBAHASAN :
FL = B q v sin θ dengan v = kecepatan muatan (m/s), θ = sudut yang dibuat B dan v
FL = B q v sin 60
FL = B q v
Jawaban C
- solenoida dengan sumbu melengkung
- toroida dengan sumbu sejajar v
- spiral dengan ukuran penampang mengecil
- solenoida dengan sumbu sejajar medan magnetik
- spiral dengan ukuran membesar
PEMBAHASAN :
Ada beberapa catatan berkaitan dengan lintasan yang ditempuh muatan yang memasuki medan magnet
- Arah gaya lorentz dipengaruhi jenis muatan yang bergerak. Jika muatan positif (dianalogikan arah arus) maka penentuan arah hukum sesuai dengan kaidah tangan kanan. Tetapi, bila muatan negatif maka arah berlawanan v dianalogikan arah arus maka penentuan arah hukum sesuai dengan kaidah tangan kanan.
- Lintasan partikel bermuatan:
- Bila v // B maka F = 0, partikel bergerak lurus
- v B maka F = Bqv, partikel bergerak melingkar maka berlaku FL = Fsp
- v dan B membentuk sudut ≠ 0o, 90o, 180o, 270o (B dengan v tidak tegak lurus atau tidak sejajar) lintasan yang terbentuk heliks/spiral.
Untuk perkara soal di atas
komponen kecepatan v di bagi dua yaitu vx dan vy,
- vx tegak lurus dengan B jadinya , sesuai dengan kaidah tangan kanan,menghasilkan gaya lorent FX yang arahnya masuk bidang (arah Fz negatif .Gaya ini berfungsi sebagai gaya sentripetal, sehingga muatan akan bergerak lingkaran, dengan letak lingkaran sejajar dengan bidang XOZ.
- Vy sejajar B sehingga tidak menghasilkan gaya lorentz sehingga muatan akan lurus searah B
- Perpaduan dua gerak ini (vx dan vy) menghasilkan lintasan yang berbentuk spiral (mirip solenoida) dengan ukuran penampang tetap dan arah searah medan magnet B
Jawaban D
DOWNLOAD SOAL UTBK I FISIKA TAHUN 2019 & PEMBAHASANNYA PART II DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Soal Utbk 1 Fisika Tahun 2019 Dan Pembahasannya Part Ii"
Posting Komentar