iklan banner

√ Momen Inersia : Pengertian, Rumus Dan Faktor Terlengkap

√ Momen Inersia : Pengertian, Rumus dan Faktor Terlengkap – Hallo para pencari ilmu,jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Momen Inersia. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai Momen Inersia? Oke, mari simak klarifikasi secara lengkapnya dibawah ini ya.


 


 Kali ini akan membahas mengenai Momen Inersia √ Momen Inersia : Pengertian, Rumus dan Faktor Terlengkap
√ Momen Inersia : Pengertian, Rumus dan Faktor Terlengkap

 


Pengertian Momen Inersia


 


Inersia yaitu sebuah kecendrungan suatu benda untuk sanggup mempertahankan sebuah keadaannya yang naik itu tetap membisu atau juga bergerak.


Benda yang susah bergerak juga sanggup dikatakan mempunyai suatu inersia yang besar. Bumi yang selalu dalam keadaan rotasi juga mempunyai suatu inersia rotasi.


Momen Inersia ialah sebuah ukuran dari besar kecenderungan untuk sanggup berotasi yang telah ditentukan keadaaan benda ataupun partikel penyusunnya.


Sementara kecenderungan sebuah benda dalam hal mempertahankan keadaannya ketika membisu ataupun bergerak lurus yang beraturan disebut juga dengan inersia.


Selain itu, Inersia ini juga sanggup disebut dengan lembam. Kondisi alami benda tersebut juga sangat bekerjasama bersahabat pada aturan I Newton. Jadi, aturan I Newton ini juga sanggup disebut dengan aturan inersia ataupun aturan kelembaman.


 


 


Faktor – Faktor Momen Inersia


 



  1. Massa benda atau sebuah partikel.

  2. Geometri suatu benda (bentuk).

  3. Letak sumbu putar pada benda.

  4. Jarak ke sumbu putar suatu benda (lengan momen).


 


 


Rumus Momen Inersia


 



I = Ʃm.R2



 


Keterangan :


I = Momen Inersia (Kg m2)

m = Massa partikel (Kg)

R = Jari-jari rotasi (m)


 


 


Rumus Momen Inersia Pada Benda Khusus


 


1. Benda Berupa Titik


Untuk massa benda atau suatu sistem massa berupa titik atau beberapa titik yang saling terhubung juga oleh tali atau batang yang massanya diabaikan, maka sanggup dirumuskan sebagai berikut ini :


 



I = Ʃm.R2



 


Keterangan :



I = Momen Inersia (Kg m2)

m = Massa (Kg)

R = Jarak kr titik poros (m)


 


2. Benda Berupa Batang Homogen


Batang Homogen yaitu suatu bentuk batang yang mempunyai sebuah massa tersebar merata sampai sentra massanya berada di tengah. Untuk batang homogen ini, maka akan terlihat sangat terperinci bahwa terdapat imbas letak sumbu putar terhadap momen inersianya.


 



  • Poros berada di Pusat


Apabila sumbu putar berada di titik sentra massa maka berlaku menyerupai ini :


 




I = 1/12m.l2



 


Keterangan :


I = momen inersia (kg m2)

l = panjang batang (m)

m = massa (kg)


 



  • Poros Berada di Salah Satu Ujung


Apabila sumbu putar berada pada salah satu ujung batang, maka berlaku juga menyerupai ini :


 



I = 1/3m.l2



 


Keterangan:


I = momen inersia (kg m2)

l = panjang batang (m)

m = massa (kg)


 



  • Poros Bergeser


Apabila sumbu putar atau poros nya berada disembarang daerah atau juga tidak berada di ujung maupun pusat, maka akan berlaku menyerupai berikut :



I = 1/12 m.l2 + m.(k.l)2



 


Keterangan:


I = momen inersia (kg m2)

l = panjang batang (m)

k.l = panjang pergeseran (m)

m = massa (kg)


Panjang pergeseran yang dimaksud yaitu seberapa jauh pada sumbu putar digeser misalkan dari sentra digeser akan sejauh 1/2l.


 


3. Benda Berbentuk Silinder


Silinder dibagi menjadi 3 macam, yaitu menyerupai berikut :


 



  • Silinder Pejal


Benda yang berbentuk silinder pejal tersebut yakni menyerupai pada sebuah katrol atau roda tertentu, maka rumusnya yaitu sebagai berikut :



I = 1/2 m.R2



Keterangan :


I = momen inersia (kg m2)

R = jari-jari silinder (m)

m = massa (kg)


 



  • Silinder Tipis Berongga


Benda silinder tipis yang berongga tersebut yaitu menyerupai cincin tipis, maka rumusnya yaitu menyerupai berikut :


 



I = m.R2



 


Keterangan :


I = momen inersia (kg m2)

R = jari-jari silinder (m)

m = massa (kg)


 



  • Silinder Berongga Tidak Tipis


Silinder berongga tidak tipis yaitu silinder yang mempunyai jari-jari dalam dan jari-jari luar. Maka rumusnya adalah:


 



I = 1/2 m (R12 + R22)



 


Keterangan:


I = momen inersia (kg m2)

R1 = jari-jari dalam silinder (m)

R2 = jari-jari luar silinder (m)

m = massa (kg)


 


4. Benda Berbentuk Bola


 



  • Bola Pejal


Apabila benda berbentuk bola pejal, maka akan berlaku rumus menyerupai :


 



I = 2/5m.R2



 


Keterangan:


I = momen inersia (kg m2)

R = jari-jari bola(m)

m = massa (kg)


 



  • Bola Berongga


Rumus yang berlaku untuk bola berongga yaitu menyerupai berikut :


 



I = 2/3m.R2



 


Keterangan


I = momen inersia (kg m2)

R = jari-jari bola(m)

m = massa (kg)


 


 


Contoh Momen Inersia dalam Kehidupan Sehari-hari


 


Apa yang akan terjadi bila sebuah kendaraan beroda empat yang sedang melaju tinggi di rem secara tiba-tiba? Sebenarnya, pada dikala tersebut adanya suatu kecenderungan pada sebuah kendaraan beroda empat untuk sanggup mempertahankan geraknya.


Apakah kecenderungan tersebut juga berlaku untuk suatu benda membisu juga? Coba kau letakkan sebuah pensil di atas kertas HVS yang berada di atas meja. Kemudian, tarik pensil tersebut dengan sangat cepat.


Ternyata, pensil tersebut akan tetap tertinggal di atas meja. Jadi, terperinci bahwa ada yang sifat alami dari suatu benda yang cenderung mempertahankan keadaannya yang diam.


 


 


Contoh Soal


 


1. Bola bermassa 200 gram dihubungkan dengan seutas tali yang panjangnya 50 cm.  Berapa momen inersia bola yaitu ..


Diketahui :


Sumbu rotasi yaitu AB

Massa bola (m) = 200 gram = 200/1000 = 0,2 kilogram

Jarak bola dari sumbu rotasi (r) = 50 cm = 0,5 meter


Ditanya : Momen inersia bola (I)


Jawab :


I = m r² = (0,2 kg)(0,5 m)²

I = (0,2 kg)(0,25 m2)

I = 0,05 kg m2


2. Massa bola m1 yaitu 500 gram dan massa bola m2 yaitu 800 gram. Kedua bola dihubungkan dengan kawat yang mempunyai panjang 90 cm dan massanya diabaikan. Sumbu AB terletak di tengah-tengah kawat. Momen inersia sistem kedua bola terhadap sumbu AB adalah..


Diketahui :


Massa bola 1 (m1) = 500 gram = 500/1000 = 0,5 kilogram

Jarak bola 1 dari sumbu rotasi (r1) = 45 cm = 45/100 = 0,45 meter

Massa bola 2 (m2) = 800 gram = 800/1000 = 0,8 kilogram

Jarak bola 2 dari sumbu rotasi (r2) = 45 cm = 45/100 = 0,45 meter


Ditanya : Momen inersia sistem kedua bola


Jawab :


I = m1 r12 + m2 r22

I = (0,5 kg)(0,45 m)²+ (0,8 kg)(0,45 m)²

I = (0,5 kg)(0,2025 m2) + (0,8 kg)(0,2025m2)

I = 0,10125kg m2 + 0,162 kg m2

I = 0,26325 kg m2


 


Demikianlah klarifikasi terlengkap mengenai √ Momen Inersia : Pengertian, Rumus dan Faktor Terlengkap. Semoga bermanfaat dan sanggup menambbaha ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


 


Baca Juga Artikel :


Baca Juga :  √ Dioda : Pengertian, Jenis, Fungsi dan Karakteristik Terlengkap


Baca Juga :  √ Momen Inersia : Pengertian, Rumus dan Faktor Terlengkap


Baca Juga :  √ Jangka Sorong : Pengertian, Sejarah, Fungsi, Jenis, Cara Membaca dan Menghitung Terlengkap


Baca Juga :  √ Besaran & Satuan : Pengertian, Macam & Alat Ukurnya Lengkap



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

0 Response to "√ Momen Inersia : Pengertian, Rumus Dan Faktor Terlengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel