iklan banner

✔ Klarifikasi Perihal Jaringan Tumbuhan

Tubuh tumbuhan terdiri atas banyak sel, sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk jaringan. Jaringan ialah sekelompok sel yg mempunyai struktur dan fungsi sama dan terikat oleh materi antar sel membentuk suatu kesatuan. Sedangkan sekelompok jaringan yang bekerja bersama melakukan fungsi tertentu disebut dengan organ.

Jaringan Tumbuhan ibagi menjadi 2, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
a. Jaringan meristem
Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya bisa terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Biasanya sel muda yg belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Mempunyai ciri:
  • berdinding tipis;
  • banyak mengandung protoplasma;
  • vakuola kecil;
  • inti besar;
  • plastida belum matang.

Jaringan Meristem umumnya berbentuk sama ke segala arah, menyerupai kubus. Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada 3 macam meristem:
  • Meristem apikal (ujung): terdapat di ujung batang dan ujung akar;
  • Meristem interkalar (antara): terdapat di antara jaringan cukup umur (misal: pada pangkal ruas rumput);
  • Meristem lateral (samping): terdapat pada kambium pembuluh dan kambium gabus.

Berdasarkan asal terbentuknya:
  • Meristem Primer: meristem yang berkembang dari sel embrional merupakan lanjutan dari acara embrio/lembaga merupakan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Contoh: pada kuncup ujung akar dan kuncup ujung batang. (merupakan pertumbuhan primer pada tumbuhan). Dibedakan menjadi daerah- kawasan sel yang berbeda-beda. Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai 3 jaringan meristem, yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar. Protoderma akan membentuk epidermis, prokambium akan membentuk jaringan ikatan pembuluh primer (xilemdanfloem) serta kambium. Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empulur dan korteks menyerupai parenkima, kolenkima, dan sklerenkima.
  • Meristem Sekunder: Meristem yang berkembang dari jaringan cukup umur yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi jadi embrional kembali. (hanya dimiliki oleh tumb. Dikotil) Contoh: kambium gabus yang pada batang dikotil dan Gymnospermae sanggup dibuat dari sel-sel korteks di bawah epidermis. Berada di antara berkas pengangkut (xilem dan floem). Sel kambium aktif membelah; ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Akibatnya batang tumbuhan (dikotil) semakin besar, sebaliknya monokotil tidak mempunyai meristem sekunder, sehingga batangnya tidak sanggup membesar (tdk ada meristem sekunder).

b. Jaringan Dewasa (jaringan permanen)
Adalah jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi dari sel-sel hasil pembelahan meristem. Sudah tidak mengalami pertumbuhan/sementara berhenti pertumbuhannya. Terdiri atas:
i. Epidermis
Merupakan jaringan terluar tumbuhan, terdiri dari selapis sel yang pipih dan rapat (tidak ada ruang antar sel). Fungsinya sebagai: pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat.

Jaringan epidermis daun:
Terdapat pada atas dan bawah daun dan tidak berklorofil, kecuali pada sel penjaga (penutup) stomata. Dan terjadi penebalan pada permukaan daun yg tersusun dari zat kutin, dan dikenal sebagai kutikula,

Jaringan epidermis batang:
Membentuk lapisan tebal yg dikenal sebagai kutikula (membentuk bulu untuk perlindungan).

Jaringan epidermis akar:
Berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi osmosis (air dan mineral meresap melalui epidermis akar), terdapat rambut tanah untuk menyerap air tanah.

ii. Parenkim:
Terdapat di sebelah dalam jaringan epidermis hingga ke empulur. Tersusun atas sel-sel yang bersegi banyak dan terdapat ruang antar sel. Parenkima disebut jaringan dasar, menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yang lain. Misal pada daun, batang dan akar, serta mengitari jaringan lainnya menyerupai xilem dan floem.

Berfungsi sebagai: jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Parenkima penghasil kuliner ialah parenkima yang mempunyai kloroplas (u/ fotosintesis) dan biasa disebut kolenkima. Lalu, hasil fotosintesisnya diangkut ke parenkima batang / akar, dan disana disusun kembali menjadi materi organik lain yg lebih kompleks (tepung, protein, lemak). Parenkima batang dan akar sebagai penyimpan pati sebagai cadangan makanan; misal: ubi jalar, Selain itu ada pula yang menyimpan cadangan kuliner pada kotiledon (daun forum biji) menyerupai pada kacang buncis.

iii. Floem:
Sebagai penyalur zat kuliner hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bab tumbuhan. Pada floem terdapat beberapa macam sel yang bisa membawa kuliner berupa zat organik dari satu bab ke bab yang lain pada tumbuhan. Selnya pun berbentuk khusus: berupa elemen pipa, yang mempunyai tapisan/ayakan pada ujungnya. Sehingga disebut pembuluh tapis. Selain itu terdapat sel-sel pengiring yang berfungsi untuk membantu pengangkutan zat. Diantara pembuluh floem juga terdapat jaringan parenkima yang disebut parenkima floem. Pada tumbuhan tertentu terdapat serabut-serabut floem yang kecil, berdinding tebal oleh lapisan lignin, dan pada sel renta tidak terdapat protoplasma. Pada tumbuhan tertentu, serabut floem tersebut dipakai sebagai tali (misal: rami).

iv. Xilem:
Sebagai penyalur air dan mineral dari akar ke daun. Xilem pada tumbuhan berbunga mempunyai 2 tipe sel, yaitu trakeid dan unsur pembuluh. Kedua ini ialah sel mati. Trakeid berupa sel runcing panjang dengan dinding berlubang-lubang. Unsur pembuluh berbentuk tabung yang saling berafiliasi ujung-ujungnya. Dinding sel xilem tebal alasannya ialah dilapisi sel lignin (berfungsi sebagai penyokong). Xilem juga mempunyai sel-sel parenkima dan serabut xilem yang fungsinya sama menyerupai pada serabut floem.

v. Jaringan penguat:
Untuk memperkokoh tubuhnya, jaringan ini juga disebut sebagai jaringan mekanik. Ada 2 macam jaringan penguat: kolenkima dan sklerenkima:
a. Kolenkima:
Merupakan sel hidup dan mempunyai sifat menyerupai dengan parenkima. Tidak mengandung kloroplas, terletak umumnya di bab bersahabat permukaan dan di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun.

Dinding selnya mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa, tetapi mengalami penebalan yang tidak merata, penebalan terjadi pada sudut-sudut sel isebut kolenkima sudut. Berfungsi sebagai penyokong pada bab tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan herba.

b. Sklerenkima:
Terdiri dari sel-sel mati. Dinding selnya sangat tebal, berpengaruh dan mengandung lignin (komponen utama kayu), mempunyai penebalan primer dan kemudian sekunder (oleh zat lignin). Menurut bentuknya sklerenkima dibagi 2:
  • Serabut sklerenkima : berbentuk benang panjang;
  • Sklereida (sel batu) : dindingnya keras; terdapat pada berkas pengangkut, di antara sel-sel parenkima, korteks batang, tangkai daun, akar, buah, dan biji, seringkali menyusun kulit biji. Berfungsi sebagai: menguatkan bab tumbuhan yang sudah dewasa; serta melindungi bagian2 lunak yang lebih dalam menyerupai pada kulit biji jarak, buah kenari, dan tempurung kelapa.



Demikianlah materi tentang  Jaringan Tumbuhan ini saya sampaikan, biar bermanfaat ...

Sumber http://biologi-indonesia.blogspot.com

0 Response to "✔ Klarifikasi Perihal Jaringan Tumbuhan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel