✔ Sel Dan Bahan Genetik
(Tulisan Sel Dan Materi Genetik adalah bab dari artikel dengan judul Struktur Dan Fungsi Sel. Bila anda memerlukannya sebagai materi referensi, artikel tersebut sanggup anda DOWNLOAD DISINI)
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel sanggup berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar menurut arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota.
Organisme prokariota tidak mempunyai inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteria yang mencakup hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea, kelompok prokariota yang sangat menyerupai dengan kuman dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrim menyerupai sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota mempunyai organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang mempunyai membran tersendiri menyerupai inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota mempunyai beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain.
Jika panjang DNA diberi notasi C dan jumlah kromosom dalam genom diberi notasi n, maka notasi 2nC menyampaikan genom sel diploid, 1nC menyampaikan genom sel haploid, 3nC menyampaikan genom sel triploid, 4nC menyampaikan genom sel tetraploid. Pada manusia, C = 3,5 × 10-12 g, dengan n = 23, sehingga genom insan dirumuskan menjadi 2 x 23 x 3,5 × 10-12, alasannya yaitu sel eukariota insan mempunyai genom diploid.
Sejenis sel diploid yaitu sel nutfah sanggup terdiferensiasi menjadi sel gamet haploid. Genom sel gamet pada insan mempunyai 23 kromosom, 22 diantaranya merupakan otosom, sisanya merupakan kromosom genital. Pada oosit, kromosom genital senantiasa mempunyai notasi X, sedangkan pada spermatosit, kromosom sanggup berupa X maupun Y. Setelah terjadi fertilisasi antara kedua sel gamet yang berbeda kromosom genitalnya, terbentuklah sebuah zigot diploid. Notasi genom yang dipakai untuk zigot yaitu 46, XX atau 46,XY.
Pada umumnya sel somatik merupakan sel diploid, namun terdapat beberapa perkecualian, antara lain: sel darah merah dan keratinosit mempunyai genom nuliploid. Hepatosit bergenom tetraploid 4nC, sedang megakariosit pada sumsum tulang belakang mempunyai genom poliploid sampai 8nC, 16nC atau 32nC dan sanggup melaksanakan proliferasi sampai menghasilkan ribuan sel nuliploid. Banyaknya ploidi pada sel terjadi sebagai jawaban dari replikasi DNA yang tidak disertai pembelahan sel, yang lazim disebut sebagai endomitosis.
Sejarah inovasi sel Robert Hooke Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan. Pada tahun 1835, sebelum teori Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel sanggup berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar menurut arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota. Organisme prokariota tidak mempunyai inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteria yang mencakup hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea, kelompok prokariota yang sangat menyerupai dengan kuman dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrim menyerupai sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA. Organisme eukariota mempunyai organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang mempunyai membran tersendiri menyerupai inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur.
Sel eukariota mempunyai beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain. Jika panjang DNA diberi notasi C dan jumlah kromosom dalam genom diberi notasi n, maka notasi 2nC menyampaikan genom sel diploid, 1nC menyampaikan genom sel haploid, 3nC menyampaikan genom sel triploid, 4nC menyampaikan genom sel tetraploid.
Pada manusia, C = 3,5 × 10-12 g, dengan n = 23, sehingga genom insan dirumuskan menjadi 2 x 23 x 3,5 × 10-12, alasannya yaitu sel eukariota insan mempunyai genom diploid. Sejenis sel diploid yaitu sel nutfah sanggup terdiferensiasi menjadi sel gamet haploid. Genom sel gamet pada insan mempunyai 23 kromosom, 22 diantaranya merupakan otosom, sisanya merupakan kromosom genital. Pada oosit, kromosom genital senantiasa mempunyai notasi X, sedangkan pada spermatosit, kromosom sanggup berupa X maupun Y. Setelah terjadi fertilisasi antara kedua sel gamet yang berbeda kromosom genitalnya, terbentuklah sebuah zigot diploid.
Notasi genom yang dipakai untuk zigot yaitu 46, XX atau 46,XY. Pada umumnya sel somatik merupakan sel diploid, namun terdapat beberapa perkecualian, antara lain: sel darah merah dan keratinosit mempunyai genom nuliploid. Hepatosit bergenom tetraploid 4nC, sedang megakariosit pada sumsum tulang belakang mempunyai genom poliploid sampai 8nC, 16nC atau 32nC dan sanggup melaksanakan proliferasi sampai menghasilkan ribuan sel nuliploid. Banyaknya ploidi pada sel terjadi sebagai jawaban dari replikasi DNA yang tidak disertai pembelahan sel, yang lazim disebut sebagai endomitosis. Sel menjadi lengkap, Jan Evangelista Purkyn melaksanakan pengamatan terhadap granula pada tumbuhan melalui mikroskop.
Teori sel kemudian dikembangkan pada tahun 1839 oleh Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann yang menyampaikan bahwa semua makhluk hidup atau organisme tersusun dari satu sel tunggal, yang disebut uniselular, atau lebih, yang disebut multiselular. Semua sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya, di dalam sel terjadi fungsi-fungsi vital demi kelangsungan hidup organisme dan terdapat gosip mengenai regulasi fungsi tersebut yang sanggup diteruskan pada generasi sel berikutnya.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota menyesuaikan diri dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota menyesuaikan diri untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Sel tumbuhan dan sel kuman mempunyai lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak lentur dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menimbulkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bab penting dari transportasi hara dan mineral di dalam badan tumbuhan.
Sumber http://zonabawah.blogspot.com
0 Response to "✔ Sel Dan Bahan Genetik"
Posting Komentar