✔ Transformasi Linear
A. PENGANTAR TRANSFORMASI LINEAR
Dalam cuilan ini kita mulai mempelajari fungsi bernilai vektor dari sebuah peubah vektor. Yakni, fungsi yang berbentuk w = F(v), dimana baik peubahbebas v maupun peubah tak-bebas w ialah vektor. Kita akan memusatkan perhatian pada kelompok khusus fungsi vektor yang kita namakan transformasi linear. Kelompok fungsi ini memiliki banyak penerapan penting dalam fisika, bidang teknik, ilmu sosial, dan banyak sekali cabang matematika.
Jika V dan W ialah ruang vektor dan F ialah sebuah fungsi yang mengasosiasikan vektor unik di W dengan setiap vektor terletak di V, maka kita katakana Fmemetakan V ke dalam W, dan kita tuliskan F:VàW. lebih lanjut lagi, kalau F mengasosiasikan vektor w dengan vektor v, maka kita tuliskan w = F(v) dan kita katakan bahwa w ialah bayangan dari v di bawah F. ruang vektor V dinamakan domainF.
Untuk melukiskannya, kalau v = (x,y) ialah sebuah vektor di R2, maka rumusnya
Mendefenisikan sebuah fungsi yang memetakan R2 ke dalam R3. Khususnya kalau v = (1,1), maka x = 1 dan y = 1, sehingga bayangan dari v di bawah F ialah F(v) = (1,2,0) dengan demikian , domain F ialah R2.
Defenisi, kalau F:V W ialah sebuah fungsi dari ruang vektor V ke dalam ruang vektor W, maka F kita namakan transformasi linear ( linear transformasi) jika (i) F(u + v) = F (u) + F (v) untuk semua vektor u dan v di V.
(ii )F(ku) = kF(u) untuk semua vektor u di dalam V dan semua skalar k.
Untuk melukiskannya, contohnya F:R2àR3 ialah fungsi yang didefinisikan oleh pers. 1, , sehingga
Demikian juga, kalau k ialah sebuah skalar, ku = (kx1, ky1), sehingga
Jadi, F ialah sebuah transformasi linear.
Jika F:VàW ialah sebuah transformasi linear, maka untuk sebarang v1 dan v2 di V dan sebarang skalar k1 dan k2, kita peroleh
Demikian juga, kalau v1, v2, ……,vn ialah vektor-vektor di V dan k1, k2,…….kn ialah skalar, maka
Kita kini menunjukkan teladan lebih lanjut mengenai transformasi linear.
Contoh 1
Misalkan A ialah sebuah matriks m x n tetap. Jika kita memakai notasi matriks untuk vektor di Rm dan Rn, maka sanggup kita defenisikan sebuah fungsi T :RnàRmdengan :
T(x) = Ax
Perhatikan bahwa kalau x ialah sebuah matriks n x 1, maka hasil kali Ax ialah matriks m x 1 ; jadi T memetakan Rn ke dalam Rm. lagi pula, T linear, untuk melihat ini, misalkan u dan v ialah matriks n x 1 dan misalkan k ialah sebuah skalar. Dengan memakai sifat-sifat perkalian matriks, maka kita dapatkan
Atau secara ekivalen
Kita menamakan transformasi linear pada teladan ini perkalian oleh A. Transformasi linear semacam ini dinamakan transformasi matriks.
Contoh 2
Sebagai kasus khusus dari teladan sebelumnya, contohnya adalah sebuah sudut tetap, dan contohnya T : 2nàR2 ialah perkalian oleh matriks
Jika v ialah vektor
Maka
Secara geometris, maka adalah vektor yang dihasilkan kalau v dirotasikann melalui sudut . Untuk melihat ini, maka misalkan adalah sudut diantara v dan sumbu x positif, dan misalkan
Adalah vektor yang dihasilkan bila v dirotasikan melalui sudut pada gambar di bawah. Kita akan menunjukkan . Jika r menyatakan panjangnya sebagai v, maka
Demikian juga, sebab mempunyai panjang yang sama ibarat v, maka kita peroleh
Sehingga
Baca Juga
Transformasi linear pada teladan ini kita namakan perputaran R2 melalui sudut .
Contoh 3
Misalkan Vdan W ialah sebarang dua vektor. Pemetaan T : V à W sehingga T(v) = 0 untuk setiap v di V ialah sebuah transformasi linear yang kita namakan transformasi nol. Untuk melihat bahwa T linear, perhatikan bahwa
Maka
Contoh 4
(x, y, z) |
(x, y, z) |
T(v) |
x |
y |
v |
Contoh 5
Misalkan V ialah sebuah ruang hasil kali dalam dan misalkan v0 ialah sebarang vektor tetap di V. misalkan T : V R ialah transformasi yang memetakan vektor v ke dalam hasil kali dalamnya dengan V0 ; yakni
Dari sifat-sifat hasil kali dalam maka
Contoh 6
Misalkan V ialah sebuah ruang vektor berdimensi n dan S = ( w1, w2,…….., wn) ialah sebuah basis tetap untuk V. Menurut Teorema 29 dari cuilan 4.10 maka sebarang dua vektor dan v di V sanggup dituliskan secara unik dalam bentuk
Jadi
Tetapi
Sehingga
Maka
Demikian juga, untuk matriks koordinat kita peroleh
Misalkan kita ambil T : V à Rnsebagai fungsi yang memetakan sebuah vektor v di V dimana vektor koordinatnya bersesuaian terhadap S ; yakni
Maka rumus-rumus di T, pada a dan b menyatakan bahwa
Dan
Jadi, T ialah transformasi linear dari V ke dalam Rn.
B. SIFAT TRANSFORMASI LINEAR : KERNEL DAN JANGKAUAN
Pada bagian ini kita berbagi beberapa sifat dasar transformasi linear. Khususnya, kita menunjukkan bahwa sekali bayangan vektor basis di bawah transformasi linear telah diketahui, maka kita mungkin mencari bayangan vektor yang selebihnya dalam ruang tersebut.
Teorema 1.Jika T:V W adalahtransformasi linier, maka : (a) T(0) = 0 (b) T(-v) = -T(v) untuksemua v di V (c) T(v-w) = T(v) – T(w) untuksemu v dan w di V. |
Bukti, Misal v ialah sebarang vektor di V. Karena 0v = 0 maka kita peroleh
T(0) = T(0v) = 0T(v) = 0
Yang menandakan (a).
Juga, T(-v) = T [(-1)v] = (-1)T(v) –T(v), yang menandakan (b).
Akhirnya, v - w = v + (-1)w; jadi
T(v-w) = T(v + (-1)w)
= T(v) + (-1) T(w)
= T(v) – T(w)
Definisi.Jika T:V W adalahtransformasi linear, makahimpuanvektor di V yang dipetakan T kedalam 0 kitanamakankernel (ruangnol) dari T; himpuantersebutdinyatakanolehker (T). Himpunansemuavektor di W yang merupakanbayangan di bawah T dari paling sedikitatauvektor di V kitanamakanjangkauandari T; himpunantersebutdinyatakanoleh R(T). |
Teorema 2.Jika V:T W adalahtransformasi linear, maka : (a) Kernel dari T adalahsubruangdari V. (b) Jangkauandari T adalahsubruangdari W. |
Bukti.
(a) Untuk memperlihatkan bahwa ker(T) ialah subruang, maka kita harus menunjukkan bahwa ker(T) tersebut tertutup di bawah pertambahan dan perkalian skalar. Misalkan v1 dan v2 ialah vektor-vektor dalam ker(T), dan misalkan k ialah sebarang skalar. Maka
T (v1 + v2 ) = T(v1) + T(v2)
= 0 + 0 = 0
Sehingga v1 + v2 berada dalam ker(T). Juga,
T(k v1) = kT(v1) = k0 =0
Sehingga k v1 berada dalam ker(T).
(b) Misalkan w1 dan w2 adalah vektor dalam jangkauan T. Untuk menandakan cuilan ini maka harus kita perlihatkan bahwa w1 + w2 dan k w1 berada dalam jangkauan T untuk sebarang skalar k; yakni, kita harus mencari vektor a dan b di V sehingga T(a) = w1 + w2 dan T(b) = k w1.
Karena w1 dan w2 berada dalam jangkauan T, maka vektor a1 dan a2 dalam V sehingga T(a1) = w1 dan T(a2) = w2. Misalkan a = a1 +a2 dan b = ka1. Maka
T(a) = T(ka1) = kT(a1) = kw1
Yang melengkapkan bukti tersebut.
Definisi.Jika T:V W adalahtransformasi linear, makadimensijangkauandari T dinamkanrankT, dandimensi kernel dinamakannulitas (nullity) T. |
Teorema kita berikutnya menghasilkan hubungan diantara rank dan nulitasn dari transformasi linear yang yang didefinisikan pada ruang vektor berdimensi berhingga. Kita akan menagguhkan buktinya sampai ke selesai cuilan ini.
Teorema 3: (TeoremaDimensi). Jika T:V W adalahtransformasi linear dariruang vector V yang berdimensi n kepadasebuahruang vector W, maka: (rankdari T) + (nulitasdari T) = n……(5.4) |
Dengan kata lain, teorema ini menyatakan bahwa rank + nulitas dari transformasi linear sama dengan dimensi domainnya.
Dalam kasus-kasus ndimana V = Rn , W = Rm , dan T:V à W merupakan perkalian oleh sebuah matriks A yang berukuran m x n , berikutnya dari (5.4) dan teladan lain diatas bahwa:
Rank(A) = dim(ruang pemecahan Ax = 0) = n
Jelasnya, teorema ini menyatakan bahwa dimensi ruang pemecahan Ax = 0 sama dengan jumlah kolom A kurang rank A.
PERNYATAAN. Karena system linear homogen Ax = 0 harus konsisten, berikutnya dari teorema 18. Bagian 4.6 bahwa rank matriks A sama dengan jumlah parameter dalam pemecahan Ax = 0. Dengan memakai hasil ini dengan teorema 4, selanjutnya dengan mengacu pada ruang pemecahan Ax = 0 akan sama dengan jumlah kolom A kurang jumlah parameter dalam pemecahan Ax= 0
Contoh
Pada teladan contoh sebelumnya kita telah menunjukkan bahwa system homogeny
2x1 + 2x2 – x3 +x5 = 0
-x1 + x2 + 2x3 – 3x4 + x5 = 0
X1 +x2 – 2x3 - x5 = 0
X3 + x4 + x5 = 0
Mempunyai ruang pemecahan berdimensi dua, dengan memecahkan system tersebut dan dengan mencari sebuah basis. Karena matriks koefisien
Sehingga rank (A) = 3. Anda sanggup mengusut hasil ini dengan mereduksi A pada bentuk eselon baris dan dengan menunjukkan bahwa matriks yang dihasilkan memiliki tiga baris tak 0.
Bukti teorema 3.
Kita harus menunjukkan bahwa
Dim [R(T)] + dim [ker(T] + n
Kita akan menunjukkan bukti tersebut untuk kasus dimana 1≤dim[ker(T)≤. Kasus dim[ker(T)] = 0 dan dim [ker(T)] = n sengaja kami biarkansebagai latihan anda. Anggaplah dim [ker(T)] = r, dan misalkan v1,…., vr ialah sebuah basis untuk kernel tersebut. Karena {v1,……,vr} bebas linear, maka cuilan (c) dari teorema 11 dalam cuilan 4.5 menyatakan bahwa terdapat n-r vector, vr+1,….vn, sehingga {v1, …, vr, vr+1, …,vn} ialah sebuah basisi untuk V. untuk melengkapkan bukti tersebut, kita akan menunjukkan bahwa vector ke n-r dalam himpunan S= {T(vr+1),…, T(vn) membentuk sebuah basis untuk jangkauan T. maka jelaslah bahwa :
Mula-mula kita menunjukkan bahwa S merentang jangkauan T. kalau b ialah sembarang vector dalam jangkauan T, makan b = T(v) untuk suatu vector v dalam V. sebab {v1, …, vr, vr+1, …,vn} ialah basis untuk V, maka sanggup dituliskan dalam bentuk
Karena v1,…, vr terletak dalam kernel T, maka T(v1) = … = T(vr) = 0, sehingga
Jadi, S merentang jangkauan T.
Akhirnya, kita menunjukkan bahwa S ialah sebuah himpunan bebhas dan sebagai konsekuansinya maka akan membentuk basis untuk jangkauan T. misalkan suatu kombinasi linear dari vector-vektor di S ialah nol; yakni,
Kita harus menunjukkan bahwa kr+1 = … = kn =0. Karena T linear,maka (5,5) sanggup dituliskan kembali sebagai
Yang menyampaikan bahwa kr+1vr+1 + … + knvn = berada dalam kernel T. maka vector ini sanggup dituliskan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor basis {v1, …, vr} katakanlah,
Jadi,
Karena {v1, …, vn} bebas linear, maka semuanya k sama dengan nol; khususnya kr+1 = … = kn =0, yang melengkapi bukti tersebut .
Sumber http://amriesagala.blogspot.com
0 Response to "✔ Transformasi Linear"
Posting Komentar