✔ Standar Akuntansi
STANDAR AKUNTANSI
Dosen: Farida, M.Si.

Disusun oleh:
1. toro NPM: 14.0102.0081
2. Azwar Wicaksono Heru Saputro NPM: 14.0102.0016
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2014/2015
STANDAR AKUNTANSI
1. PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM (GAAP)
Prinsip akuntansi berterima umum (gaap) : Sekumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap sanggup diterima secara umum sehingga dijadikan aliran umum dalam menyusun, menyajikan dan menginterpretasikan laporan keuangan dalam lingkungan tertentu
Syarat Masuk Gaap
1. Metode tersebut sanggup diterapkan pada aneka macam masalah sesuai dengan kondisi lingkungan
2. Metode tersebut menerima dukungan, dalam bentuk pengumuman, dari kontinuitas akuntansi profesional atau tubuh otoritatif lainnya
3. Metode tersebut menerima pertolongan dari aneka macam pemikir dan akademisi dibidang akuntansi, dalam bentuk tertulis
2. STANDAR AKUNTANSI
Pengertian
Standar akutansi merupakan aliran umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan pernyataan resmi perihal problem akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh tubuh yang berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. biasanya berisi perihal definisi, pengukuran/penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen laporan keuangan.
Standar akuntansi biasanya terdiri atas 3 cuilan (Baxter, 1979) :
1. deskripsi perihal problem yang dihadapi
2. diskusi logis cara pemecahan masalah
3. dalam kaitannya dengan keputusan teori, diajukan suatu solusi
Edey (1977) membagi standar dalam 4 tipe :
1. tipe 1 = akuntan harus memberitahukan kepada pemakai perihal apa yang mereka kerjakan dengan cara mengungkapkan metode dan perkiraan yang dianut
2. tipe 2 = membantu pencapaian beberapa keseragaman penyajian perihal pernyataan akuntansi tertentu
3. tipe 3 = menghendaki pengungkapan hal-hal khusus yang menghipnotis pertimbangan pemakai
4. tipe 4 = menghendaki keputusan eksplisit/implisit yang harus dibentuk perihal evaluasi aktiva dan penentuan keuntungan yang disetujui
Arti Penting Standar Akuntansi
Beberapa alasan yang menjadikan penentuan standar mempunyai peranan penting dalam penyajian laporan keuangan :
1. memberi informasi kepada pemakai perihal posisi keuangan, hasil usaha, dan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan. informasi tersebut diasumsikan jelas, konsisten, sanggup dipercaya, dan sanggup diperbandingkan
2. memberi aliran dn hukum bagi akuntan public untuk melakukan kegiatan audit dan menguji validitas laporan keuangan
3. memberi data dasar bagi pemerintah perihal aneka macam variable yang dipandang penting dalam mendukung pengenaan pajak, pembuatan regulasi, perencanaan ekonomi, dan peningkatan efisiensi dan tujuan social lainnya
4. menghasilkan prinsip-prinsip dan teori bagi mereka yang tertarik dengan disiplin akuntansi
Pemakai Laporan Keuangan :
Pemakai Langsung :
1. pemilik perusahaan
2. kreditor dan supplier
3. manajemen
4. kantor perpajakan
5. karyawan perusahaan
6. pelanggan
Pemakai Tidak Langsung :
1. analis dan konsultan keuangan
2. pasar modal
3. pengacara
4. badan pembuat peraturan perundang-undangan
5. agen pelaporan
6. asosiasi pedagang
7. serikat pekerja
8. pesaing
9. masyarakat umum
10. departemen pemerintah
3. PEPNDEKATAN DALAM PENENTUAN STANDAR
Pendekatan Pasar Bebas . Pendekatan pasar bebas dalam meghasilkan standar dimulai dari perkiraan dasar bahwa informasi akuntansi merupakan sebuah poduk yang bersifat ekonimis, sama menyerupai barang atau jasa lainnya. Pendukung pendekatan regulator baik sawsta maupun public menyatakan bahwa ada kegagalan pasar baik secara eksplisit maupun imolivit dalam pasar informasi swasta terjadi lantaran kuantitas dan kualitas informasi akuntansi berbeda dari manfaat sosial maksimum yang sanggup diperoleh, disebabkan :
· Pengendalian atas informasi yang bersifat monopoli oleh manajemen. (Dihipotesiskan bahwa akuntan mempunyai imbas monopolistic atas data yang disajikan dan dipakai pasar, akibtnya pasar tidak sanggup benar-benar membedakan antara imbas yang disebabkan oleh keadaannya sebenarnya atau imbas akuntansi).
· Investor yang naïf, (Dihipotesikan bahwa para investor yang tidak memahami dengan baik kompleksitas teknik-teknik dan transformasi akuntansi mungkin akan dikelabui dengan penggunaan teknik-teknik yang berbeda).
· Ketakuatan akan kegagalan fungsional.(Investor mungkin tidak bisa mengubah proses pembuatan keputusannya untuk merespons data yang dihasilkan oleh perubahan yang terjadi dalam proses akuntansi.)
· Penyimpangan perhitungan. (Karena akuntansi sangat bertumpu pada aneka macam basis perhitungan asset dan mekanisme alokasi yang dipandang sepihak dan tidak sanggup diperbaiki, keluaran akuntansi merupakan sesuatu yang tidak berarti atau bahkan menyesatkan untuk pembuatan keputusan)
· Keanekaragaman prosedur, (fleksibilitas dalam pemilihan teknik-teknik akuntansi yang dipakai untuk melaporkan bencana tertentu)
· Kurangnya objektivitas. (tidak ada criteria objektif yang sanggup dipakai administrasi untuk mendasarkan pilihannya akan tehknik-tekhnik akuntansi, hasilnya keluaran yang tidak sanggup diperbandingkan)
Pendekatan regulasi, berpendapatan bahwa kegagalan pasar atau asimetri informasi, berkaitan dengan penyajian informasi keuangan bagi pihak berkepentingan, dpat menurunkan kepercayaan investor
Regulasi Standar Akuntansi oleh Sektor Swasta Pendekatan sector swasta dalam regulasi standar akuntansi memakai perkiraan dasar bahwa kepentingan public terhadap akuntnasi akan terlayani dengan baik apabila penyusunan standar diserahkan kepada sector swasta (Commite on Accounting Procedure (1939 -1959)), FASB (Financial Accounting Standard Board (1973 – Sekarang))
4. TEORY REGULASI
Teori-Teori Regulasi. Regulasi pada umumnya diasumsikan harus diperoleh oleh suatu industri tertentu dan dirancang serta dioperasikan terutama untuk kepentingannya sendiri. Terdapat dua kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu:
1. Teori-teori kepentingan publik, beropini bahwa regulasi diberikan sebagai suatu tanggapan atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-harga pasar yang tidak efisien dan tidak adil. Terutama dibentuk untuk memperlihatkan proteksi dan kebaikan bagi masyarakat umum.
2. Kelompok yang berkepentingan atau teori-teori tangkapan, beropini bahwa regulasi diberikan sebagai tanggapan atas permintaan dari kelompok dengan kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan keuntungan dari para anggotanya. Versi utama dari teori ini adalah:
1. Teori regulasi kaum elit yang menguasai politik: penggunaan kekuatan politik untuk memperoleh kendali regulatoris.
2. Teori regulasi ekonomi: kekuatan ekonomi.
5. “OVERLOAD” STANDAR AKUNTANSI
Accounting Standard Overload umumnya berafiliasi dengan pertumbuhan untuk akuntansi. Situasi-situasi berikut ini diidentifikasi sebagai accounting standard overload :
· Standar yang terlalu banyak
· Standar yang terlalu rumit
· Tidak ada standar yang kaku, menciptakan pemulihan aplikasi menjadi sulit.
· Standar bertujuan umum
Standar bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan antara :
1. Entitas public dan non public
2. Laporan keuangan tahunan dan intern
3. Perusahaan besar dan kecil
4. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau kedua-duanya.
Pengaruh Accounting Standard Overload
Standar akuntansi yang jumlahnya banyak, terlalu sempit, dan kaku sanggup kuat serius terhadap kinerja akuntan, nilai informasi yang disajikan bagi para pengguna, dan keputusan yang dibentuk para manajer.
Salah satu jalan keluar bagi para praktisi dalam menghadapi penyimpangan dari PABU (Prisip Akuntansi Berterima Umum) yakni dengan memperlihatkan opini yang dimodifikasi.
Catatan hanya sanggup dipahami oleh orang yang berpengalaman dan bersahabat dengan jargon dan pengetahuan akuntansi.
Solusi Terhadap Accounting Standard Overload
Solusi yang sanggup dipakai untuk mengatasi problem Accounting Standard Overload :
· Tida ada perubahan, mempertahankan apa yang sudah ada
· Perubahan dari konsep yang ada
· Perubahan dalam PABU untuk mempermudah penerapannya dalam setiap perjuangan bisnis.
· Menentukan alternative pengungkapan dan pengukuran yang berbeda.
· Perubahan dalam stndar pelaporan CPA atas laporan keuangan
· Alternatif terhadap PABU sebagai dasar yang sifatnya pilihan dalam penyajian laporan keuangan.
Pendekatan yang dipakai pada alternative PABU
· Sebuah metode akuntansi dengan basis gres (a new basis accounting method, BAM)
· Berdasar kas atau kas yang dimodifikasi
· Berdasar pajak penghasilan
BAM dikeluarkan dari pembahasan lantaran kos yang diharapkan lebih tinggi dari manfaatnya. Factor lainnya :
ü BAM akan mengandung factor-faktor PABU yang bersifat pokok dan memungkinkan untuk meninggalkan prinsip-prinsip pengukuran PABU dengan jumlah yang signifikan.
ü BAM lebih cenderung meningkatkan problem standar overload daripada menguranginya.
ü BAM akan mempunyai posisi dalam setiap isu PABU, yang akan membutuhkan biaya dan waktu
ü BAM perlu disiapkan oleh dewan penyusun standar yang baru
ü BAM akan dianggap bukan cuilan dari PABU, tetapi sebagai cuilan dari PABU untuk entitas tertentu.
Penyusunan dan pelaksanaan standar akuntansi muncul sebagai suatu maslah yang kompleks :
1. Pertama, tidak terlihat bahwa standar didasarkan pada prinsip-prinsip debatan yang luas dan perbandingan antara pendukung dan penentang teori-teori yang relevan, dan kemudian dipilih atas dasar tersebut oleh tubuh penyusun standar.
2. Kedua, terdapat kontradiksi yang terang dalam kepentingan dan kebutuhan di antara entitas-entitas yang terkait dengan prinsip akuntansi.
3. Ketiga, pengembangan prinsip-prinsip akuntansi merupakan sebuah proses yang semrawut (pertama didominasi oleh manajemen, kemudian diregulasi oleh profesi, dan kesannya menjadi suatu proses yang benar-benar bersifat praktis)
4. Keempat, setiap bentuk penyusunan standar dalam dalam pasar bebas, sector swasta, atau sector public lainnya, mempunyai keunggulan dan keterbatasan masing-masing, tidak ada konsep atau mudah yang sanggup dijadikan ukuran.
5. Kelima, problem accounting standard overload memerlukan solusi perbaikan
Sumber http://rionbettencourtz.blogspot.com
0 Response to "✔ Standar Akuntansi"
Posting Komentar