✔ Pilot Project Pengauditan Pt Wijaya Karya, Tbk
Pilot Project Pengauditan
PT Wijaya Karya, Tbk
Dosen: Wawan Sadtyo Nugroho, S.E., M.Si., A.k., CA.
Oleh:
1. Sri Lestari (14.0102.0001)
2. Desi Dwi Lestari (14.0102.0003)
3. Asto Prastowo (14.0102.0015)
4. toro (14.0102.0081)
5. M. Syachrin (14.0102.0128)
6. Rakhma inaya (16.0102.0185)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI
2016
PERENCANAAN PEMERIKSAAN DAN PERPADUAN PROSES AKUNTANSI
PT Wijaya Karya, Tbk
No | | | Y = Ya T = Tidak TR = Tidak Relevan | |||||
Y | | T | TR | |||||
1 | Apakah terdapat struktur organisasi pada PT WIKA ? | v | | | | |||
2 | Apakah terdapat pembagian kiprah ( job description) pada PT WIKA ? | v | | | | |||
3 | Apakah ada pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang cukup terperinci ? | v | | | | |||
4 | a. Apakah ada audito internal ? Bila ya: b. Apakah dibuat laporan investigasi tertulis ? c. Tugas, wewenang dan tanggungjawabnya cukup terperinci serta diikuti ? d. Bertanggung jawab eksklusif kepada direksi dan tidak kepada chief accounting officer ? e. Mempunyai staf yang cukup memadai ? mempunyai planning audit (audit plan) kegiatan audit ( audit program), dan auidt kertas kerja (audit working papers) ? | v | | | | |||
5 | Apakah fungsi akuntansi terlepas dari fungsi berikut ini : a. Pembelian ? b. Penjualan ? c. Produksi ? d. Pemberian kredit ? | v | | | | |||
6 | Apakah fungsi pembukuan digilir secara periodik ? | v | | | | |||
7 | Apakah laporan keuangan interim cukup memberi informasi kepada administrasi khususnya mengenai penyimpangan dan fluktuasi pada pendapatan, biaya, persediaan, dsb? | v | | | | |||
8 | Apakah ada sistem penganggaran? | v | | | | |||
9 | Apakah setiap ayat jurnal harus disetujui oleh yang berwenang? | v | | | | |||
10 | Apakah bukti-bukti pembukuan disusun secara rapi? | v | | | | |||
11 | Apakah tenaga akuntansi cukup Qualified dan cukup jumlahnya? | v | | | | |||
12 | Apakah sertifikat pendirian perusahaan sudah mendapatkan pengasahan dari menteri kehakiman ? | v | | | | |||
13 | Apakah terdapat security yangmemeriksa setiap orang / kendaraan yang keluar masuk perusahaan ? | v | | | | |||
14 | Apakah pengawasan terhadap cabang efektif ? | | | | v | |||
15 | Apakah ada staff khusus yang mengurusi asuransi ? | | | v | | |||
16 | Apakah penilaian atas aktifa rutin dicek dan bisa diandalakan untuk memilih jumlah yang harus diasuransikan ? | | | v | | |||
17 | Apakah setiap sumbangan uang harus disetujui dewan komisaris | v | | | | |||
18 | Apakah syarat perjanjian kredit selalu mendapatkan perhatian secukupnya ? | v | | | | |||
19 | Apakah keputusan rapat persero, Dewan Komisaris atau Direksi dicatat serta ditandatangani secara rapi ? | v | | | | |||
20 | Khusus untuk perusahaan yang "Go Public" | | | | | |||
20.1 | Apabila klien menggunakan jasa independen register dan/atau transfer agent : | | | | | |||
| a. Apakah dilakukan transaksi saham secara rutin ? | v | | | | |||
| b. Apakah laporan tersebut dicocokkan dengan Buku Besar ? | v | | | | |||
20.2 | Apabila tidak menggunakan jasa independen register dan/atau transfer agent : | | | | | |||
| a. Apakah surat saham disimpan oleh orang yang berwenang ? | v | | | | |||
| b. Apakah Surender Certificates segera dibatalkan dan diletakkan pada stubs ? | v | | | | |||
20.3 | c. Apakah penandatanganan saham di muka mustahil dilakukan ? | v | | | | |||
| d. Apakah bea materai diperhatikan pada ketika mengeluarkan saham ? | v | | | | |||
| Apakah buku catatan saham : | | | | | |||
| a. Dibukukan secara up-to-date ? | v | | | | |||
| b. Dicocokkan dengan Buku Besar ? | v | | | | |||
| ||||||||
KLIEN PT WIJAYA KARYA | Dibuat oleh : M Syahrin | Diperiksa oleh : Asto Prastowo | Indeks : - | |||||
Tgl : 5 Oktober 2016 | Tgl : 7 Oktober 2016 | Periode : 31/12/2016 | ||||||
| ||||||||
Kesimpulan : Berdasarkan hasil quisioner diatas sanggup ditarik kesimpulan bahwa semua data yang dibutuhkan untuk mendukung pengauditan disediakan oleh PT Wijaya karya, tbk
PT. WIJAYA KARYA, Tbk
A. Umum
PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Undang-undang No.19 tahun 1960 jo Peraturan Pemerintah No.64 tahun 1961 ihwal Pendirian Perusahaan Negara/ PN “Widjaja Karja” tanggal 29 Maret 1961. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.40 tanggal 22 Juli 1971, PN. Widjaja Karja dinyatakan bubar dan dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan.
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk didirikan menurut akte Akta Nomor 3 tanggal 01 September 2015 t sesuai dengan Nomor registrasi 4015090431200073 yang dibuat oleh Notaris Ir. Nanette Chayanie Handari Adi Warsito, SH., Notaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang perubahan-perubahan sebagaimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, , sebagaimana penerimaannya dinyatakan dalam Surat dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU- 0941709.AH.01.02. Tahun 2015 Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Wijaya Karya Tbk.
Maksud dan Tujuan
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk ialah berusaha dalam bidang: Industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, industri energi, energi terbarukan, dan energi konversi, penyelenggaran perkeretaapian, penyelenggaran pelabuhan, penyelenggaran kebandarudaraan, logistik, perdagangan, engineering procurement construction, pengembangan dan pengelolaan kawasan, layanan peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi, teknologi informasi, jasa enjiniringdan perencanaan, untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing berpengaruh untuk mendapatkan
Alamat
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 - Jakarta 13340 – Indonesia
Telepon : +6221 819 2808
Fax : +6221 819 1235
E-mail : adwijaya@wikamail.id
www.wika.co.id
B. SUSUNAN PENGURUS
C. VISI DAN MISI
Visi
Menjadi Salah satu Perusahaan Terbaik Dibidang EPC (Eginering, Procurement, & Contruktion Dan Investasi Terintegrasi di Asia Tenggara
Misi
· Menyediakan Produk dan Jasa yang Unggul dan Terpadu di Bidang EPC dan Investasi untuk Infrastruktur, Gedung Bertingkat, Energi, Industrial Plant,Industri dan Properti.
· Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama
· Mengimplementasikan Etika Bisnis Untuk Mendukung
· Tata Kelola Perusahaan Yang Berkesinambungan.
· Ekspansi Strategis Ke Luar Negeri.
· Mengimplementasikan ‘Best Practice’Dalam Sistem Manajemen Terpadu.
D. EKUITAS
Modal dasar perusahaan ialah sebesar Rp 1.600.000.000,- dengan jumlah modal yang ditempatkan ialah sebesar Rp 614.922.500.000,- dengan Kepemilikan Pemerintah Republik Indonesia 65,05% dan masyarakat (Public) ialah sebesar 34,95%.
E. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan keuangan
konsolidasian, Perseroan dan Entitas Anak disusun oleh administrasi menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan Konsolidasian disusun menurut harga perolehan, kecuali untuk asset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, asset dan liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai masuk akal melalui laporan keuntungan rugi, dan seluruh instrument derivative yang diukur menurut nilai wajar.
Laporan Keuangan konsolidasian disusun menurut akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.
Piutang
Piutang Usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai masuk akal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, sehabis dikurangi provisi atas penurunan nilai. Provisi Atas penurunan nilai piutang dibuat menurut penilaian administrasi terhadap tingkat ketertagihan saldo
Persediaan
Persediaan Barang jadi, materi baku, perlengkapan dan barang dalam proses diakui menurut nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga Perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata- rata tertimbang. Penyisihan Persediaan using disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi higienis menurut hasil penelaahan terpola terhadap kondisi fisik persediaan
Pernyertaan Dalam Bentuk Saham
Penyertaan Jangka panjang pada perusahaan asosiasi dengan kepemilikan antara 20%-50% Dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan Metode ini, investasi saham pada perusahaan asosiasi diadaptasi dengan jumlah higienis kenaikan atau penurunan keuntungan atau rugi higienis perusahaan asosiasi dan dividen yang diterima semenjak tanggal akuisis
Aset Tetap
Semua Kelompok asset tetap, kecuali tanah, dinyatakan menurut harga perolehan (Model Biaya) Dikurangi akumulasi penyusutan. Tanah dinyatakan berdasarkan harga perolehan dan tidak disusutkan. Beban Yang timbul sehubungan perolehan hak atas tanah untuk yang pertama kali diakui sebagai potongan dari harga perolehan tanah
Aset Dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan dipindahkan ke asset tetap pada ketika selesai dan siap digunakan
Peralatan Proyek disusutkan menurut metode jumlah angka tahun yang disesuaikan, sedangkan asset tetap yang lainnya menurut metode garis lurus
Estimasi Umur hemat asset tetap sesuai Surat Keputusan Direksi No.01.03./A.DIR 7677/2013 Tanggal 30 Oktober 2013
Keterangan | Umur Ekonomis (Tahun) |
Bangunan kantor, mess house, villa permanen/rumah tinggal | 20 |
Bangunan semi permanen dan pabrik | 10-20 |
Perlengkapan kantor | 3-4 |
Kendaraan bermotor | 4-5 |
Peralatan Proyek | 4-10 |
Peralatan Produksi | 4-8 |
Mesin dan Peralatn Pabrik | 4-8 |
Mesin PLTA | 30 |
Mesin PLTU | 27 |
Mesin PLTD | 15 |
Mesin PLTG | 13 |
Mesin PLTPB | 25 |
Mesin PLTGU | 26 |
Mesin PLTMG | 15 |
Pengakuan Pendapatan Dan Beban
Pendapatan Bidang perjuangan konstruksi diakui menurut metode persentase penyelesaiaan. Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan menurut kemajuan fisik proyek yangdinyatakan dalam bentuk Berita Acara Opname Proyek (BAOP) Yang ditandatangani kedua belah pihak. Terhadap Pendapatan perjuangan konstruksi yang telah diterbitkan fakturnya diakui sebagai piutang usaha, sedangkan yang belum diterbitkan fakturnya diakui sebagai tagihan bruto pemberi kerja
Pendapatan Bidang manufaktur dan perdagangan diakui menurut penyerahan barang kepada pembeli. Pendapatan Penyewaan alat-alat berat dihitung menurut masa penggunaannya. Terhadap Pendapatan yang telah diterbitkan fakturnya diakui sebagai piutang usaha, sedangkan yang belum diterbitkan fakturnya diperlakukan sebagai
pendapatan yang akan diterima Pendapatan Bidang perjuangan perumahan untuk landed house diakui dengan metode akrual penuh ( full accrual method)
Transaksi Dan Penjabaran Mata Uang Asing
TransaksiDalam matauang asing dicatat ke dalam Rupiah Berdasarkan kurs yang berlaku pada ketika transaksidilakukan.Pada Akhir periodepelaporan, asset dan liabilitas moneter dalam mata uang abnormal diadaptasi ke dalam Rupiah Untuk mencerminkan nilai kurs rata-rata antara kurs jual dan kurs beli yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia Pada hari terakhir transaksi perbankan per periode laporan. Laba Atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode
Tahun buku
Periode pembukuan ialah mulai tanggal 1 Januari hingga dengan 31 Desember.
F. BUKU-BUKU YANG DIGUNAKAN PERUSAHAAN
· Neraca Komparativ
· Rugi keuntungan Komparatif
.
RENCANA KERJA
Penempatan Staf :
Partner :
Manager :
Supervisor :
Senior :
Junior :
G. MENGEVALUASI INTEGRITAS MANAJEMEN
Telah mengevaluasi PT WIKA,Tbk bahwa PT WIKA,Tbk memiliki integritas manajemen yang tinggi. Hal ini, sanggup ditunjukkan dari penghargaan dari penerapan GCG, pengadaan barang / jasa pengadaan, proses pertimbangan secara matang. prestasi yang dicapai, budaya perusahaaan dan tata kelola perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1. Penghargaan Dari Penerapan GCG
Penerimaan penghargaan yang diterima oleh PT WIKA mengenai penerapan Good Corporate Govermance (GCG) sebagai bukti legalisasi dari publik atas komitmen implementasi kebijakan-kebijakan operasional perusahaan, antara lain :
Ø Trusted Company Based on Corporate Govermance Perception Index (CGPI) pada tahun 2015.
Ø The Best Company Good Corporate Govermance (GCG) 2015 Industry Building Construction Sector Property and Real Estate
Ø The Best State Owned Enterprise for ASEAN CG Scorecard pada tahun 2015
Ø Southeast Asia’s Institutional Investor Corporate Award 2016
2. Pengadaan Barang / Jasa Konstruksi
WIKA berkomitmen melaksanakan pengadaan barang/jasa Konstruksi sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh anggaran dasar dan peraturan perusahaan serta peraturan perundang-undangan, menurut prinsip-prinsip itikad baik, dengan kecermatan yang tinggi, dan dalam keadaan bebas, sanggup bangun diatas kaki sendiri atau tidak dibawah tekanan, maupun imbas dari pihak lain (independency). Penerapan prinsip-prinsip GCG tercermin dalam beberapa hal, antara lain melaksanakan pelaksanaan kiprah dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi; Keterbukaan informasi secara penuh sesuai dengan ketentuan sebagai perusahaan publik dan perusahaan tercatat; Penerapan administrasi risiko dan pengendalian internal, Melakukan sosialisasi GCG secara berkelanjutan; Melakukan assessment penerapan GCG sebagai sarana untuk mengetahui kinerja dan meningkatkan implementasi GCG; Membentuk tubuh yang membantu dalam pengawasan kinerja manajemen; Disentralisasi pengadaan barang dan jasa; Sentralisasi keuangan; Serta menggunakan sistem rekrutmen SDM.
3. Proses Pertimbangan secara matang
Pengambilan keputusan dilakukan dengan penuh kehati-hatian (duty of care and loyalty) demi untuk kepentingan yang terbaik bagi perusahaan, dengan mengindahkan banyak sekali sumber informasi, keterangan dan telah melaksanakan perbandingan yang cukup, sebagaimana layaknya kami mempertimbangkan keputusan bagi kepentingan diri kami sendiri (prudent person rule). Dalam mengambil keputusan tidak mempunyai kepentingan pribadi atau tujuan untuk melaksanakan sesuatu untuk manfaat diri sendiri, maupun kepentingan pihak yang terkait dengan diri sendiri, atau pihak yang terafiliasi, dan dengan demikian tidak mempunyai posisi yang mengandung potensi benturan kepentingan (conflict of interest rule). Untuk itu perlu pemahaman yang cukup ihwal banyak sekali peraturan dan kewajiban normatif lainnya yang terkait, dan memenuhi seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan, termasuk mempertimbangkan best practice, yang dipandang perlu, penting, dan kritikal dalam proses tersebut (duty abiding the laws).
H. MENGIDENTIFIKASI KONDISI KHUSUS DAN RISIKO YANG TIDAK BIASA
· Mengidentifikasi Pemakai Laporan yang Telah di Audit
Pemakai laporan audit pada PT WIKA,Tbk meliputi shareholder (pemegang saham), investor, pihak ketiga yaitu PT Bank Tabungan Negara, PT Indonesia Exim Bank, PT Bank Mandiri, PT Bank Syariah Mandiri, IKB Deutsche Industrie Bank, serta komunitas pasar modal secara luas.
· Menilai Stabilitas Keuangan dan Hukum Para Calon Klien
Berdasarkan laporan keuangan rasio lancar memperlihatkan nilai 1,4. Artinya bahwa hutang jangka pendek sebesar 1 rupiah sanggup di jamin dengan aset lancar sebesaar 1,4 rupiah. Hal ini memperlihatkan bahwa keuangan PT WIKA,Tbk tergolong stabil. Untuk persoalan kesulitan aturan pada PT WIKA,Tbk kami tidak menemukan adanya pelanggran hukum.
· Mengidentifikasi Pembatasan Lingkup
Dari hasil komunikasi dengan auditor terdahulu, kami menilai bahwa manajemen PT WIKA,Tbk sangat terbuka dan tidak membatasi ruang lingkup dalam pengkajian selama proses audit berlangsung.
· Mengevaluasi Sistem Pelaporan Keuangan Entitas dan Kemampuan untuk Audit Untuk PT WIKA,Tbk
sistem pelaporan keuangan tersedia dengan baik. Kondisi pencatatan akuntansi sangat lengkap dan secara keseluruhan tergolong auditabilitas.
I. MENILAI KOMPETENSI UNTUK MELAKSANAKAN AUDIT
· Jasa yang Diinginkan PT WIKA,Tbk tidak memerlukan jasa yang lain, PT WIKA,Tbk hanya memerlukan pendapat audit mengenai kewajaran laporan keuangan (audit laporan keuangan).
· Mengidentifikasi Tim Audit
· Mempertimbangkan Kebutuhan untuk Konsultasi dan Menggunakan Spesialis Dikarenakan PT WIKA,Tbk tidak memilik divisi lain. Maka kami tidak membutuhkan jasa konsultan dan seorang andal untuk membantu tim audit dalam melaksanakan audit pada PT WIKA,Tbk.
J. MENGEVALUASI INDEPENDENSI
Tim audit kami menyatakan tidak ada hubungan (kekeluargaan dan korelasi istimewa) pada pihak klien (PT WIKA,Tbk ) yang nantinya akan mensugesti objektivitas hasil audit.
K. KEPUTUSAN UNTUK MENERIMA ATAU MENOLAK AUDIT
Dilihat dari hasil penilaian mengenai PT WIKA,Tbk menyerupai yang telah dijelaskan diatas, kami tim audit memutuskan untuk mendapatkan audit yang diminta klien (PT WIKA,Tbk).
L. PERTIMBANGAN MATERIALITAS KEUANGAN
Tim Audit dari KAP memutuskan bahwa tingkat materialitas dihitung 3% dari total asset yang dimiliki oleh entitas atau PT. Wijaya Karya ini. Perhitungan tingkat materialitas secara keseluruhan pada tingkat laporan keuangan yang dihitung dengan perhitungan berjenjang dengan stratifikasi ialah sebagai berukut:
F.1. Materialitas Dari Total Asset Yang Dimiliki
Total Asset PT. Wijaya Karya, Tbk ialah Sebesar Rp 170.757.157 (Dalam Ribuan Rupiah)
Jenjang I | 4.000.000.000 | 1,2 % | 48.000.000 |
Jenjang II | 6.000.000.000 | 1,0 % | 60.000.000 |
Jenjang III | 7.844.644.616 | 0,8 % | 62.757.157 |
Jumlah | 17.844.644.616 | 3% | 170.757.157 |
Dengan Materialitas Pelaksanaan yaitu 60% x 170.757.157 (dalam ribuan rupiah) = 102.454.294 (dalam ribuan rupiah)
F.2. Materialitas Dari Ekuitas Ditetapkan 1 % Dari Total Ekuitas
Total Ekuitas PT. Wijaya Karya ialah Sebesar 5.156.586.804 (Dalam Ribuan Rupiah)
Jenjang I | 1.000.000.000 | 0,2 % | 2.000.000 |
Jenjang II | 1.500.000.000 | 0,3 % | 4.500.000 |
Jenjang III | 2.656.586.804 | 0,5 % | 13.282.934 |
Jumlah | 5.156.586.804 | 1 % | 19.782.934 |
Dengan Materialitas Pelaksanaan 60% X 19.782.934 = 11.869.760 (Dalam Ribuan Rupiah)
F.3. Materialitas Dari Laba Bersih sebelum pajak
Materialitas keuntungan higienis sebelum pajak ditetapkan 10 % dari total Laba Bersih Sebelum Pajak sebab Laba yang Dibukukan Pada Tahun 2015 lebih kecil dari Tahun 2014 dimana Total Laba Bersih Sebelum Pajak Per Desember 2015 ialah sebesar 641.409.566 (Dalam Ribuan Rupiah ).
Jenjang I | 150.000.000 | 2 % | 3.000.000 |
Jenjang II | 250.000.000 | 3 % | 7.500.000 |
Jenjang III | 241.409.566 | 5 % | 12.070.478 |
JUMLAH | 641.409.566 | 10 % | 22.570.478 |
Dengan Materialitas Pelaksanaan 60% X 22.570.478 = 13.542.287
F.4. Alokasi Materialitas Pada Masing Masing Akun
Dikarenakan Pt Wijaya karya ialah Perusahaan degan status tbk maka Materialitas Pelaksanaa (MP) untuk resiko kesalahan penyajian material secara keseluruhan tinggi ialah -60%
Asumsi materialitas secara keseluruhan pada tingkat laporan keuangan (total aktiva) ialah 60% x 170.757.157 (dalam ribuan rupiah) = 102.454.294 (dalam ribuan rupiah)
F.4.a. Alokasi Materialitas tiap saldo neraca (Asset)
ASSET | SALDO | Salah saji yang masih Dapat Ditoleransi (dalam ribuan) | Alokasi Material litas % | |
Kas dan setara kas | 1.230.197.074 | 2.049.086 | 2 | |
Piutang Usaha | ||||
Pihak Ketiga | 1.412.728.025 | 10.245.429 | 10 | |
Pihak Berelasi | 1.034.053.422 | 10.245.429 | 10 | |
Piutang Retensi | 650.002.022 | 2.049.086 | 2 | |
Tagihan Bruto Pemberi Kerja | 3.444.160.140 | 4.098.172 | 4 | |
Pendapatan Yang Akan Diterima | 142.898.359 | 2.049.086 | 2 | |
Piutang Lain-Lain | 112.859.726 | 3.073.629 | 3 | |
Persediaan | 1.078.789.285 | 4.098.172 | 4 | |
Uang Muka | 482.134.541 | 3.073.629 | 3 | |
Pajak Dibayar Dimuka | 427.314.930 | 3.073.629 | 3 | |
Biaya Dibayar Dimuka | 520.954.409 | 3.073.629 | 3 | |
Jaminan Usaha | 46.383.990 | 3.073.629 | 3 | |
Investasi Lainya | 63.207.180 | 4.098.172 | 4 | |
Aset Real Estate | 97.113.740 | 2.049.086 | 2 | |
Jumlah Aset Lancar | 110.148.921 | |||
Aset Tidak Lancar | 10.852.945.764 | 2.049.086 | 2 | |
Investasi Pada Entitas Asosiasi | 244.046.858 | 6.147.258 | 6 | |
Piutang Jatuh Tempo Diatas 1 (Satu) Tahun | ||||
Piutang Usaha | 28.507.834 | 3.073.629 | 3 | |
Piutang Retensi | 11.303.054 | 2.049.086 | 2 | |
Piutang Sewa Jangka Panjang | 313.546.126 | 4.098.172 | 4 | |
Aset real estate | ||||
Tanah Belum Dikembangkan | 251.233.839 | 1.024.543 | 1 | |
Persediaan Real estate | 973.143.155 | 2.049.086 | 2 | |
Properti Investasi | 377.115.024 | 1.024.543 | 1 | |
Aset Tetap | 3.000.509.179 | 11.782.244 | 11,5 | |
Investasi pada ventura bersama | 1.687.404.121 | 3.073.629 | 3 | |
Goodwill | 4.847.052 | 512.271 | 0,5 | |
Aset lain-lain | 74.110.501 | 5.122.715 | 5 | |
Aset pajak Tangguhan | 25.932.109 | 4.098.172 | 4 | |
JUMLAH | 17.844.644.616 | 102.454.294 | 100 |
F.4.b. Alokasi Materialitas Tiap Akun Saldo Ekuitas
EKUITAS | SALDO | Salah saji yang masih Dapat Ditoleransi (dalam ribuan) | Alokasi Material litas % |
Modal Saham | 614.922.500 | - | - |
Modal Saham yang diperoleh kembali | 10.272.110 | - | - |
Tambahan Modal Disetor | 715.858.789 | 989.147 | 5 |
Perubahan Ekuitas pada entitas anak | 1.135.576.955 | 7.913.174 | 40 |
Pengukuran kembali imbalan niscaya | 82.536.906 | 989.147 | 5 |
Saldo laba | 1.797.924.380 | 7.913.174 | 40 |
Sub Jumlah | 4.171.473.609 | - | |
Kepentingan Non Pengendali | 985.113.195 | 1.978.293 | 10 |
Total Ekuitas | 5.156.586.804 | 19.782.934 | 100 |
F.4.c. Alokasi Materialitas Tiap Saldo Akun Laba-Rugi Sebelum Pajak
EKUITAS | SALDO | Salah saji yang masih Dapat Ditoleransi (dalam ribuan) | Alokasi Material litas % | |
PENJUALAN BERSIH | 8.091.546.974 | 947.960 | 7 | |
BEBAN POKOK PENJUALAN | 7.112.487.11 | 5.416.915 | 40 | |
LABA KOTOR | 979.059.856 | |||
LABA (RUGI) PADA VENTURA BERSAMA | 177.947.788 | 677.114 | 5 | |
LABA KOTOR SETELAH VENTURA BERSAMA | 1.157.007.644 | 1.354.229 | 10 | |
BEBAN USAHA | ||||
Beban Penjualan | 4.770.031 | 677.114 | 5 | |
Beban umun dan Administrasi | 283.636.974 | 677.114 | 5 | |
Jumlah Beban Usaha | 288.407.005 | |||
LABA USAHA | 868.600.639 | |||
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN | ||||
Pendapatan Bunga | 49.992.159 | 270.846 | 2 | |
Laba (Rugi) Selisih Kurs | 54.972.813 | 270.846 | 2 | |
Laba Penjualan Aset Tetap | - | |||
Beban dan pendanaan | 263.238.321 | 677.114 | 5 | |
Beban Penurunan Nilai Piutang | 15.010.083 | 270.846 | 2 | |
Beban Laba (Rugi) Entitas Asosiasi | 6.969.943 | 270.846 | 2 | |
Lain-lain Bersih | 46.937.698 | 677.114 | 5 | |
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain | 227.191.073 | 1.354.229 | 10 | |
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN | 641.409.566 | 13.542.287 | 100 |
Penetapan alokasi pada masing masing akun menurut asumsi bahwa:
1. Salah saji yang masih sanggup ditoleransi bernilai kecil atau nol, sebab akun sanggup diaudit selengkapnya dengan tingkat biaya audit yang rendah dan tidak diharapkan terdapat suatu salah saji sekecil apapun.
Contohnya ialah akun : real estate ( Tanah Belum Dikembangkan & Persediaan Properti, Modal Saham, Pendapatan Bunga dan selisih Kurs.
2. Nilai salah saji yang masih sanggup ditoleransi bernilai besar sebab akun berskala besar dan dibutuhkan sampling yang ekstensif untuk mengaudit akun tersebut.
Contohnya ialah akun : Piutang usaha, Saldo Laba, Dan Beban Pokok Penjualan
M. RESIKO AUDIT PT WIJAYA KARYA TBK
G.1. Model Resiko Audit
Karena tim audit gres pertama kali mengaudit PT. Wijaya Karya Tbk maka auditor menciptakan model sebagai berikut
Audit Risk = 5 %
Inherent Risk = 80 %
Control Risk = 55 %
Maka Detektion Risk sanggup ditentukan sebagai berikut
= = 11,636% |
G.2. Menilai Resiko Audit
G.2.a. Resiko Bawaan
Seperti yang telah dituliskan di awal bahwa PT WIKA,Tbk memiliki integritas manajemen yang tinggi. Hal ini, sanggup ditunjukkan dari penghargaan dari penerapan GCG, pengadaan barang / jasa pengadaan, proses pertimbangan secara matang. Meskipun sempat terjadi keributan di tahun 2010 ihwal kesalahan pencatatan yang dilakukan namun dengan penerapan GCG maka risiko atas terjadinya kesalahan yang sama sangat minim.
Namun Karena Kami gres pertama kali mengaudit PT WIKA tbk maka kami memutuskan nilai yang lebih tinggi meskipun informasi dari auditor sebelumnya menyatakan bahwa laporan keuangan yang disusun PT. WIKA,Tbk ialah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
G.2.b. Risiko Pengendalian
Tingkat Pengendalian Internal PT. Wijaya KArya Dinilai Cukup baik sebab meskipun sudah adah komite audit internal namun beberapa skandal yang pernah terjadi dalam internal perusahaan menjadi pertimbangan kami untuk menilai lebih rendah atas pengendalian internal PT. Wijaya Karya tbk
Gambaran Tentang Penilaian Tim Audit Atas Beberapa kejadian atau transaksi ialah sebagai berikut:
Siklus Penjualan dan Penagihan | Siklus Pengadaan dan Pembayaran | Siklus Pengupahan dan Personalia | Siklus Persediaan dan Pergudangan | |
Penilaian auditor ihwal ekspektasinya atas salah saji material sebelum mempertimbangkan pengendalian intern (resiko inhern) | Diperkirakan terdapat sejumlah salah saji (Tinggi) | Diperkirakan terdapat banyak salah saji (Sedang) | Diperkirakan terdapat sedikit salah saji (Rendah) | Diperkirakan terdapat banyak salah saji (Tinggi) |
Penilaian auditor ihwal efektivitas pengendalian intern untuk mencegah atau mendeteksi salah saji material (resiko pengendalian) | Tingkat efektivitas sedang (Sedang) | Tingkat efektivitas tinggi (rendah) | Tingkat efektivitas tinggi (Sedang) | Tingkat efektivitas rendah (Rendah) |
N. STRATEGI AUDIT
H.1. Strateri Audit Pendahuluan
Strateri audit pendahuluan yang kami lakukan ialah dengan melihat beberapa saldo dengan tingkat risiko tinggi yang kami sehabis itu kami melaksanakan pengujian secara detail dan terperinci.
Meskipun PT. Wijaya KArya ialah klien gres bagi kami namun pemahaman atas bisnis yang dilakukan oleh PT. Wijaya Karyatbk sangat kami kuasai sehingga kami tidak begitu sulit untuk menimbang, menilai dan memutuskan setiap kejadian transaksi yang telah terjadi.
Kami akan menyidik bukti terkait sebagai potongan dari mekanisme analitis yang telah kami menetapkan dalam pegauditan perusahaan ini.
H.2. Strateri Audit Tambahan
Karena Tim Auditor telah menguasai bisnis yang dijalankan oleh PT. Wijaya Karya, Tbk maka tim akan menyusuri lebih dalam lagi setiap detail transaksi yang terjadi dengan mempertimbangkan beberapa informasi dari pihak lain yang sangat mempunyai kegunaan bagi proses audit di PT. Wijaya Karya Tbk Ini.
Auditor akan mengumpulkan bukti bukti yang benar benar relevan di setiap kejadian, terlebih pada akun akun dengan asumsi jumlah salah saji yang tinggi.
H.3. Bagai Mana Estimasi Dibuat
Estimasi dibuat dengan melihat history dari perolehan saldo tersebut dan melihat kemungkinan imbas atau dampak yang ditimbukan dari dan untuk akun akun terkait. Sebagai rujukan bahwa saldo Kas yang dibukukan ialah dampak dari pemasukan dan pengeuluaran kas yang sumbernya dari banyak sekali akun terkait menyerupai piutang, pembelian, hutang, dan pembagian kepada pemilik entitas.
O. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PT. WIJAYA KARYA TBK
Penerimaan penghargaan yang diterima oleh PT WIKA mengenai penerapan Good Corporate Govermance (GCG) sebagai bukti legalisasi dari publik atas komitmen implementasi dari sistem pengendalian internal yang baik.
Dokumentasi Informasi ihwal Sistem Pengendalian Internal yang berlaku di sanggup dari uraian tertulis yaitu Komite Audit dan Komite Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Komite – komite tersebut merupakan kepanjangan tangan Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan semoga Perseroan berjalan sesuai dengan aba-aba dan sasaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahunan. Komite-Komite Dewan Komisaris telah menjalankan fungsinya dengan baik, efektif dan efisien.
Sumber informasi yang dipakai oleh auditor dalam melaksanakan audit terhadap pengendalian intern PT. Wijaya Karya Tbk adalah:
· Bagan organisasi dan deskripsi jabatan
Hingga 31 Desember 2015, unit audit internal mempunyai 7 (tujuh) orang anggota, termasuk 1 (satu) orang kepala SPI.Audit internal terdiri dari 3 (tiga) kepala audit internal yang terlatih dan bersertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) dengan dibantu 3 (tiga) auditor. Tim audit terdiri atas 1 kepala 3 (tiga) pemeriksa dan 7 auditor.
Kepala Satuan Pengawas Intern Sendianto SE, AK, MM Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntasi dari Universitas Andalas Padang (1988) dan Magister Manajemen dari IMMI (2011). Bergabung di WIKA semenjak 1988. Beliau pernah menjabat posisi penting sebagai Kepala Pemeriksa (2003-2012);
· Buku pedoman sistem akuntansi
Laporan keuangan konsolidasian WIKA disusun dan disajikan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal, Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) No.VIII.G.7, surat keputusan No.KEP347/BL/2012 Tanggal 25 Juni 2012
· Laporan,kertas kerja,dan kegiatan audit auditor intern
· Pemeriksaan terhadap catatan akuntansi, dokumen, perlatan mekanis, dan media lain yang dipakai untuk mencatat transaksi
· Laporan mengenai rekomendasi perbaikan pengendalian intern dan laporan auditor tahun sebelumnya yang telah diterbitkan
Magelang, 02 Februari 2016
No. : 001/MBA/PA/II/2016
Hal :Proposal Audit
Kepada Bintang Perbowo SE.,MM
PT Wijaya Karya, Tbk
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 - Jakarta 13340 – Indonesia
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan planning penunjukan akuntan public untuk menyidik laporan keuangan dari PT. Wijaya Karya Tbk tahun buku 2015, bersama ini kami sampaikan proposal audit untuk mendapatkan persetujuan dan konfirmasi dari Bapak.
1. Kami akan menyidik laporan keuangan PT. Wijaya Karya untuk tahun buku 2015. Pemeriksaan tersebut akan kami lakukan sesuai dengan Standart Profesional Akuntan Publik dan meliputi penilaian terhadap pengendalian internal, uji terhadap catatan pembukuan beserta bukti pendukungnya dan mekanisme audit lainya yang kami pandang perlu, menyerupai observasi terhadap stock opname, konfirmasi utang, piutang, investigasi notulen rapat, kontrak-kontrak daln lain-lain.
Tujuan Pemeriksaan tersebut ialah untuk sanggup memperlihatkan pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan yang telah disusun oleh managemen.
Pemeriksaan kami bukan ditujukan untuk mencari adanya kecurangan-kecurangan, tetapi seandainya kamimenemukan hal hal tersebut atau hal hal yang perlu menerima perhatian managemen kami akan memberitahukan kepada managemen.
2. Kami sangat mengharapkan kerjasama yang baik dari seluruh managemen dan staf perusahaan serta kami mengharapkan semoga perusahaan menyiapkan neraca saldo atas perincian perincian yang diperlukan.
Sebelum aoran audit kai serahkan. Kami meminta supaya direksi bersedia menandatangani “Surat Pernyataan Klien” menyerupai yang dinyatakan dalam Standar Professional Akuntan Publik.
3. Untuk tugas-tugas tersebut diatas kami mengajukan audit fee sebesar Rp 350.000.000 (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) ditambah PPN 10% yang dibayarkan dengan rincian sebagai berikut:
30% pada ketika proposal disetujui
50% pada ketika penyerahan konsep laporan audit
20% pada ketika penyerahan final laoran audit
PPH 23 sebesar 2 % bisa dipotong dari jumlah fee sebelum dinakan PPN tersebut.
Seandainya usulan kami bisa disetujuai, mohon semoga salinan surat ini ditandatangai dan dikembalikan kepada kami. Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kantor kami dan semoga kita sanggup membina kolaborasi yang baik.
Disetujui Oleh PT. wijaya Karya, Tbk (Bintang Perbowo SE., MM Tangal : 5 Februari 2016 | | Hormat Kami, Kantor Akuntan Publik DASMER (…………………………………………….) Akuntan, Reg. Neg……………….. |
0 Response to "✔ Pilot Project Pengauditan Pt Wijaya Karya, Tbk"
Posting Komentar