Pengaruh Media Pembelajaran Audio Terhadap Motivasi Mencar Ilmu Siswa
Media pembelajaran Audio - Kata media merupakan bentuk jamak dati kata medium, yang secara harfiah berarti mediator atu pengantar. Menurut Criticos dalam Daryanto (2010: 4), media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.
Menurut Gagne dalam Sadiman et al (2010: 6) menyatakan media yaitu banyak sekali jenis komponen dalam lingkungan siswa yang sanggup merangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs dalam sadiman et al (2010: 6), beropini bahwa media yaitu segala alat fisik yang sanggup menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Pembelajaran yaitu sebuah proses komunikasi antara penerima didik, guru dan materi ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa proteksi sarana penyampai pesan atau media.
a. Pengertian Media Audio
Audio berasal dari kata “audible”yang artinya bunyi yang dapatdidengarkan secara masuk akal oleh indera pendengaran manusia.Kemampuan mendengar indera pendengaran insan berada pada kawasan frekuensi antara 20 hingga dengan 20.000 Hertz.Di luar itu, insan tidak bisa lagi mendengarkannya.
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yangakan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media sanggup kita kelompokkan dalam media audio, antara lain: radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa
Dari pengertian diatas sanggup disimpulkan bahwa media audio yaitu media yang penyampaian pesannya hanya sanggup diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituang ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect. Pendengaran sendiri yaitu alat untuk mendengarkan.
Mendengarkan gotong royong suatu proses rumit yang melibatkan empat unsur : (1) mendengar, (2) memperhatikan, (3) memahami, dan (4) mengingat. Jadi, definisi mendengarkan yaitu proses selektifuntuk memperhatikan, mendengar, memahami dan mengingat simbol-simbol pendengaran.
Ciri utama dari media ini yaitu pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (bahasa lisan/kata-kata) maupun nonverbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, ibarat gerutuan, gumam, musik).
b. Macam-macam Media Audio
Penggunaan media sanggup mempermudah guru dalam proses pembelajaran. Berikut ini dalah macam-macam media audio.
1. Phonograph (Gramaphone)
Phonograph atau Gramaphone ditemukan pada 6 Desember 1877 oleh Thomas Alfa edison, dengan menciptakan rekamannnya sendiri. Kemudian temuan Thomas Alfa Edison disempurnakan oleh seorang Amerika Kelahiran Jerman, Emil Berliner (1851-1929) berhasil menciptakan alat rekam yang memakai Cakram datar yang disebut Gramaphone.
Bila dibandingkan dengan media audio lainnya, alat rekam yang mempunyai hasilyang baik. Dengan kecepatan tinggi yang dimilikinya.
2. Open Reel Tapes
Kelebihan acara audio yang memakai pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih anggun dibanding yang memakai pita kaset. Hal ini disebabkan lantaran Open Reel Tape recorder lebih tinggi dibanding kecepatan perekam kaset audio tersebut.
3. Kaset
Kaset yaitu alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset bisa menyimpan file audio yang berdurasi sekita 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik, penurunan kualitas bunyi sanggup terjadi kalau kaset rusak, jamuran, dan kotor. Alat memutar kaset berupa radio tape, tape deck atau juga diputar dengan memakai walkman.
4. MP3
Mp3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang paling popular. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memperlihatkan kualitas bunyi yang lebih anggun dibandingkan dengan CD audio. Alat untuk memutar MP3 yaitu MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan handphone.
5. Radio
Gelombang radio ditemukan pada 1887 di Jerman oleh Heinrich Hertz (1857-1894) dan inovasi ini membuka jalan bagi Guglielmo Macaroni (1874-1937) untuk melaksanakan komunikasi nirkabel pertama di tahun 1895. Sinyal radio memakai gelombang pembawa.
Melalui radio, kita sanggup mendengarkan materi siaran pribadi maupun siaran tunda. Untuk menangkap materi siaran radio dibutuhkan peralatan radio satelit maupun handphone.
6. Compact Disk (CD)
CD atau Compact Disk yaitu media penyimpanan file audio yang dibentuk untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, Compact Disk mempunyai kemampuan menyimpan file yang lebih banyak dibandingkan dengan kaset. Kualitas yang dihasilkan juga lebih bagus.
c. Kelebihan dan kekurangan media audio
Media audio mempunyai manfaat dan karakteristik yang berbeda dibanding dengan media yang lain. Selain kelebihan-kelebihan yang dimiliki, media audio juga mempunyai beberapa kelemahan. Antara lain :
1) Kaset
Menurut Daryanto (2012: 43), kelebihan media kaset antara lain :
a) Pita kaset bisa menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam pada setiap sisinya.
b) Kualitas suaranya cukup baik.
Menurut Daryanto (2012: 43), kelemahan media kaset antara lain :
a) Penurunan kualitas bunyi sanggup terjadi kalau pita kaset rusak, jamuran, dan kotor.
2) MP3
Menurut Daryanto (2012: 44), kelebihan media MP3 antara lain:
a) Ukuran file yang lebih kecil.
b) Kualitas bunyi yang lebih anggun dibandingkan dengan CD Audio.
Kelemahan media MP3 antara lain :
a) Memerlukan alat pemutar mp3 yang dibentuk khusus ibarat IPOD, MP3 player, dan Handphone.
3) Radio
Menurut Sadiman et al (2010: 50), kelebihan media radio antara lain :
a) Harganya relatif murah dan batas programnya lebih banyak daripada TV.
b) Sifatnya gampang dipindahkan (mobile), raadio sanggup dipindahkan dari satu ruang ke ruang lain dengan mudah.
c) Jika dipakai bersama-sama dengan alat merekam radio bisa mengatasi problem jadwal lantaran sanggup direkam dan diputar lagi sesuka kita.
d) Radio sanggup membuatkan imajinasi anak.
e) Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar.
f) Radio sanggup memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya.
Menurut Sadiman et al (2010: 52), kelemahan media radio antara lain:
a) Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communicationn).
b) Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tak sanggup mengontrolnya, dan
c) Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio kedalam kegiatan mencar ilmu mengajar dikelas sering kali menyulitkan.
4) Compact Disk
Menurut Yudhi Munadi (2013: 72), kelebihan media compact disk antara lain :
a) Dibanding piringan hitam, CD jauh lebih kecil.
b) CD tidak bersinggungan dengan alat pembacanya, laser. Dengan demikian ia sanggup tahan terhadap keausan dari penggunaan berulang.
c) Tekhnologi CD juga menghilangkan bunyi gangguan permukaan yang sering mengganggu sebagaimana pada piringan hitam.
d) Mutu bunyi dari CD sanggup diperbaiki lantaran musik direkam secara digital.
Menurut Daryanto (2012: 44), kelemahan media CD antara lain :
(1) Kualitas bunyi akan menurun atau bahkan hilang kalau permukaan disc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya.
Dari beberapa kelebihan diatas sanggup disimpulkan kelebihan Media Audio antara Lain :
1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau target yang luas.
2. Mampu membuatkan daya imajinasi pendengar.
3. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti kata /bunyi itu.
4. Sangat cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa. Laboratorium bahasa tidak lepas dari media ini terutama untuk melatih Listening.
5. Mampu memperngaruhi suasana dan sikap siswa melalui musik latar (back sound)dan imbas suara .
6. Dapat menyajikan acara pendalaman materi yang dibawakan oleh guru-guru atau orang-orang yang mempunyai keahlian dibidang tertentu sehingga tema yang dibahas mempunyai mutu yang baik dilihat dari segi ilmiah lantaran selalu dilengkapi hasil-hasil observasi dan penelitian.
7. Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru, yakni menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar kedalam kelas, sehingga media audio memungkinkan untuk menghadirkan hal-hal yang faktual dan dengan demikian sanggup memperlihatkan suasana kesejukan (immediciacy) pada sebagian topik yang dibahas.
Kelemahan – kelemahan media audio, antara lain :
1. Sifat komunikasinya yang hanya satu arah (one way communication) .
2. Penyajian dengan suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari kelima indera yang kita miliki ditinjau dari sudut pandang belajar.
Dari beberapa pengertian jago diatas, maka peneliti beropini bahwa media merupakan sarana untuk memudahkan siswa dalam menangkap suatu pelajaran. Media audio merupakan media yang sangat gampang ditemukan disekitar kita. Pada media audio, indera pendengaran yaitu sarana untuk menangkap informasi yang diberikan oleh guru. Contoh dari media audio yaitu radio, kaset, mp3, dan compact disk. Selain kelebihan, media audio juga mempunyai beberapa kelemahan. Kelamahan paling utamanya yaitu sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
1. Motivasi
a. Pengertian motivasi
Motivasi berawal dari kata “motif” yang sanggup diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu motif sanggup dikatakan sebagai daya pencetus dari dalam dan di dalam subjek untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2014: 73). Motivasi memiiki banyak persamaan makna atau beberapa istilah. Memiliki makna ibarat motivasi dalam banyak sekali literatur, ibarat needs, drives, wants, interest, desires. Menurut Yamin dalam Kompri (2015: 2), motivasi merupakan sikap yang akan memilih kebutuhan (needs) atau wujud sikap mencapai tujuan.
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2014: 73), motivasi yaitu perubahan energi diri seorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan balasan terhadap adanya tujuan.
Menurut Gleitman dalam Kompri (2015: 2) pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme, baik insan maupun binatang yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laris secara terarah.
Menurut Sumadi suryabrata dalam Kompri (2015: 2), motif yaitu keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melaksanakan aktivitas - acara tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini motif bukanlah hal yang sanggup diamati, tetapi yaitu hal yang sanggup disimpulkan adanya lantaran sesuatu yang sanggup disaksikan.
Menurut Purwanto dalam Kompri (2015: 2), mengemukakan bahwa motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak untuk melaksanakan sesuatu. Selain itu, Ahmad Tontowi dalam Kompri (2015: 2), juga mengemukakan bahwa tindakan mencar ilmu yang bermotif sanggup dikatakan sebagai tindakan sebagai tindakan mencar ilmu yang dirasakannya, sehingga tindakan itu tertuju ke arah suatu tujuan yang diidamkan.
Dari beberapa pengertian diatas sanggup disimpulkan bahwa motivasi motivasi sanggup didefinisikan dengan segala sesuatu sebagai pendorong tingkah laris seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis mencar ilmu merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laris sebagai hasil dan interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Belajar merupakan suatu proses perjuangan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laris yang gres secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Durton dalam Tsiqoh (2013: 9) mengartikan mencar ilmu yaitu suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksi lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih bisa melestarikan lingkungan secara memadai.
Dari pendapat-pendapat diatas, sanggup disimpulkan bahwa mencar ilmu yaitu suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari banyak sekali bentuk ibarat perubahan pengetahuan, pemahaman sikap, tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
c. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi mencar ilmu yaitu segala perjuangan di dalam diri sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan dari kegiatan mencar ilmu serta memberi arah pada kegiatan mencar ilmu sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai.
d. Faktor faktor yang mempengaruhi motivasi
Menurut Syamsu Yusuf dalam Rina Rahmawati (2016: 17) motivasi mencar ilmu sanggup timbul lantaran faktor internal dan eksternal:
1) Faktor internal
a) Faktor Fisik
Faktor fisik merupakan faktor yang mempengaruhi dari badan dan penampilan individu. Faktor fisik mencakup nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik terutama panca indera.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor intrinsik yang berafiliasi dengan aspek-aspek yang mendorong atau menghambat acara mencar ilmu pada siswa. Faktor ini menyangkut kondisi rohani siswa.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Sosial
Merupakan faktor yang berasal dari insan di sekitar lingkungan siswa. Faktor sosial mencakup guru, konselor, teman sebaya, orang tua, tetangga, dan lain-lain.
b) Faktor Non-sosial
Faktor non-sosial merupakan faktor yang berasal dari keadaan atau kondisi fisik di sekitar siswa. Faktor non-sosial Meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), waktu (pagi, siang, atau malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat belajar), dan kemudahan mencar ilmu (sarana dan prasarana).
e. Ciri-Ciri Siswa Termotivasi dalam Belajar
Menurut Sardiman (2011: 53) siswa yang berminat dalam belajar
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi kiprah (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yanglama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
3) Menunjukkan minat terhadap majemuk dilema belajar
4) Lebih bahagia bekerja mandiri
5) Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin
6) Dapat mempertahankan pendapatnya
7) Tidak gampang melepaskan apa yang diyakini
8) Senang mencari dan memecahkan dilema soal-soal.
f. Macam – macam motivasi
Menurut Sardiman, berbicara ihwal macam atau jenis motivasi ini dilihat dari banyak sekali sudut pandang, yakni :
1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a) Motif bawaan
Motif bawaan yaitu motif yang dibawa semenjak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai referensi : dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dan dorongan untuk bekerja.
b) Motif yang dipelajari
Maksudnya motif – motif yang timbul lantaran dipelajari. Sebagai referensi : dorongan untuk mencar ilmu dan dorongan untuk mengajar.
2) Jenis motivasi berdasarkan pembagian dari woodworth dan marquis dalam sardiman, yakni :
a) Motif kebutuhan organis, mencakup misalnya: kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, secual, berbuat dan kebutuhan untuk istirahat.
b) Motif darurat, yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu.
c) Motif-motif objektif, dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melaksanakan eksplorasi, melaksanakan manipulasi, untuk menaruh minat.
3) Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa jago yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani ibarat misalnya: refleks, insting otomatis, nafsu, sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah yaitu kemauan.
4) Sumadi suryabrata dalam Kompri, juga menjelaskan Motif menjadi dua, yakni motif–motif ekstrinsik dan motif–motif intrinsik.
a) Motif ekstrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsi lantaran adanya perangsangan dari luar, contohnya orang ulet mencar ilmu lantaran diberitahu sebentar lagi akan ada ujian. Orang membaca lantaran diberi tahu bahwa hal itu harus dilakukannya sebelum sanggup melamar pekerjaan, dan sebagainya.
b) Motif intrinsik, yaitu motif-mtoif yang berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar. Memang dalam diri individu sendiri telah ada dorongan itu. Misalnya orang yang gemar membaca buku tidak usah ada orang yang mendorongnya telah mencari sendiri buku-buku yang dibacanya.
g. Bentuk-bentuk motivasi disekolah.
Dalam kaitannya itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi yaitu bermacam-macam. Dalam hal ini Sardiman menyebutkan beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan mencar ilmu di sekolah. Yakni :
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang lebih baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar yaitu nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.
2. Hadiah
Hadiah sanggup juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demiakian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak bahagia dan tidak berbakat untuk pekerjaan tersebut.
3. Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetisi sanggup dipakai sebagai alat motivasi untuk mendorong mencar ilmu siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun kelompok sanggup meningkatkan prestasi mencar ilmu siswa.
4. Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa semoga mencicipi pentingnya kiprah dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri yaitu salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
5. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi ulet mencar ilmu kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh lantaran itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.
6. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi peningkatan. Akan mendorong siswa untuk ulet belajar.
7. Pujian
Pujian yaitu bentuk reinforcement yang positif sekaligus merupakan motivasi yang baik bagi siswa.
8. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
9. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan. Ada maksud untuk belajar.
10. Minat
Motivasi muncul lantaran ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting.
h. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mencar ilmu siswa.
Dimyati dan Mudjiyono dalam Kompri, mengemukakan beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi dalam belajar, yakni :
1. Cita – cita dan Aspirasi siswa
Cita-cita akan memperkuat motivasi mencar ilmu siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik.
2. Kemampuan siswa
Keinginan seseorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan dalam pencapaiannya.
3. Kondisi siswa
Kondisi siswa mencakup kondisi jasmani dan rohani memengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, akan mengganggu perhatian belajar.
4. Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa sanggup berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat.
Sumber : Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung. Satu Nusa.
Sadiman, Rahardjo, dkk. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta. Raja Grafindo
Persada.
Sumber http://inspirasi-dttg.blogspot.com
0 Response to "Pengaruh Media Pembelajaran Audio Terhadap Motivasi Mencar Ilmu Siswa"
Posting Komentar