iklan banner

Teori Motivasi Abraham Maslow

Dari waktu ke waktu jaman terus berubah. Perubahan tersebut ada alasannya beberapa orang tentu ingin bergerak ke arah yang lebih baik lagi. Selain itu insan juga berubah dengan alasan memenuhi harapan diri yang belum tercapai. Sifat insan yang tidak pernah puas akan satu keberhasilan ini sesuai dengan Teori Motivasi Abraham Maslow.

Teori Motivasi Abraham Maslow

Maslow menyampaikan intinya kebutuhan insan dibagi dalam 5 tingkatan. Tingkatan yang tersusun ibarat piramida ini dimulai dorongan dari tingkat bawah yang juga disebut Hirarki Kebutuhan Maslow. Kebutuhan ini dimulai dari tingkatan yang paling bawah yaitu kebutuhan biologis dasar hingga motif psikologi yang lebih kompleks. Kebutuhan pada tingkatan berikutnya tersebut akan terpenuhi jikalau pelaku telah menuntaskan minimal setengah dari kebutuhan sebelumnya. Seperti kebutuhan psikologi gres akan terpenuhi jikalau kebutuhan dasarnya telah terpenuhi.

 Perubahan tersebut ada alasannya beberapa orang tentu ingin bergerak ke arah yang lebih baik Teori Motivasi Abraham Maslow

Sumber:http://2.bp.blogspot.com/

Maslow membagi tingkat kebutuhan insan sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologi yakni kebutuhan dasar yang dimiliki insan mirip rasa lapar, haus, kawasan berteduh, tidur, oksigen, kebutuhan biologis dan kebutuhan jasmani lainnya.
2. Kebutuhan rasa kondusif yaitu rasa kondusif terlindung dari bahaya. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan dan perlindungan dari segala yang mangancam kehidupannya.
3. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan rasa mempunyai dan bekerjasama dengan orang lain, diterima serta dimiliki. Kebutuhan ini meliputi rasa cinta, kasih sayang diterima dengan baik, persahabatan, bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Kebutuhan dan penghargaan yang meliputi faktor penghormatan internal mirip harga diri, otonomi, prestasi dan faktor eksternal mirip status, akreditasi dan perhatian.
5. Kebutuhan mengaktualisasi diri yang meliputi hasrat untuk menjadi diri sendiri dengan kemampuannya dan menjadi apa yang menjadi kemampuannya.

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa kebutuhan yang berada pada tingkat piramida paling bawah tidak harus dipenuhi sebelum seseorang akan mencoba untuk mempunyai kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya. Hal ini dimisalkan seseorang yang kebutuhan fisiologinya mirip rasa lapar dan haus atau orang yang merasa keselamatannya terancam tentu tidak akan memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri gres akan terfikirkan dan ingin dicapai dikala seseorang sudah merasa kondusif dan tidak kelaparan lagi.

Teori maslow ini bisa diimplikasikan dalam aneka macam bidang. Dalam bidang managemen kerja misalnya. Teori motivasi ini sanggup dipakai sebagai alat untuk memotivasi karyawan melalui gaya managemen yang terstruktur.
Teori motivasi dalam managemen perusahaan antara lain :
1. Kebutuhan fisiologi yang terwujudkan dengan penyediaan waktu istirahat, makan siang dan upah yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Kebutuhan keamanan yaitu dengan menawarkan jaminan tunjangan pensiun, keamanan kerja, alat-alat kerja yang sesuai standar keamanan serta lingkungan yang aman.
3. Kebutuhan sosial mirip memunculkan kedudukan seseorang dalam sebuah kelompok atau tim kerja. Karyawan akan merasa kebutuhan sosialnya terpenuhi jikalau keberadaanya dan kemapuannya sebagai individu diakui oleh atasan dan karyawan lain.
4. Kebutuhan penghargaan dicukupi dengan pertolongan reward atau penghargaan sebagai karyawan terbaik sesudah ia menuntaskan pekerjaan dalam satu periode atau alasannya perilaku teladannya selama bekerja.
5. Kebutuhan aktualisasi diri mirip menyediakan karyawan sebuah tantangan dengan imbalan pencapaian penuh potensi dalam berkarir.

Akan tetapi yang perlu diperhatikan, Teori Maslow ini tidak mempunyai standar capaian yang paten. Dalam artian standar keberhasilan melewati satu tingkatan kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Dalam managemen kerja juga demikian contohnya rasa kepuasan akan ketercapaian tingkat kebutuhan karyawan A berbeda dari karyawan B. Karyawan A merasa ia akan memenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya (kebutuhan tingkat ke-5) dikala telah menjadi bab dari sebuah tim kerja yang dibuat atasan dan menuntaskan tugasnya dengan hasil yang baik (kebutuhan tingkat ke-4). Sedangkan untuk karyawan B gres akan memenuhi kebutuhan ke-5 sesudah ia berhasil memenuhi kebutuhan ke-4 dengan menjadi ketua tim dan menuntaskan kiprah dengan hasil yang baik.

Teori Maslow sepenuhnya merupakan perwujudan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan bagi manusia. Dalam bidang apapun teori ini mempunyai kiprah yang sentral. Ketika kebutuhan dalam satu tingkat sudah terpenuhi maka harapan untuk memenuhi tingkat lain akan muncul. Apapun itu, asalkan dilakukan dengan cara yang benar maka hasil dari capaian setiap tingkatan juga akan baik.


Sumber https://carajadikaya.com

0 Response to "Teori Motivasi Abraham Maslow"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel