Manajemen Keuangan (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Contoh, Dan Perkembangan)
Daftar isi
Artikel administrasi keuangan perusahaan yang membahas secara komprehensif mengenai:
- pengertian administrasi keuangan,
- tujuan administrasi keuangan,
- fungsi administrasi keuangan,
- contoh-contoh riil dan
- perkembangan teori serta prinsip administrasi keuangan.
Baca Juga
Mari segera dimulai…
01. Pengertian Manajemen Keuangan
Sebenarnya apa definisi administrasi keuangan?
Definisi Manajemen keuangan adalah salah satu alat yang dipakai oleh administrasi untuk mengatur acara keuangan, mulai kegiatan perencanaan anggaran perusahaan, analisis, pengendalian kegiatan keuangan serta pengambilan keputusan dari beberapa alternatif yang dihadapi.
Sebagai contoh, perusahaan memerlukan aneka macam aset untuk menjalankan operasinya. Oleh lantaran itu, perusahaan perlu mencari sumber dana untuk membiayai kebutuhan operasi tersebut.
Apakah ruang lingkup administrasi keuangan hanya dipakai di perusahaan?
Sebenarnya tidak. Ruang lingkup dan konsep administrasi keuangan sanggup diterapkan oleh siapa saja, contohnya administrasi keuangan pribadi, keluarga/rumahtangga, perusahaan, organisasi nirlaba, sekolah, atau pemerintah.
Berikut teladan penerapan administrasi keuangan untuk masalah pribadi:
Seseorang mungkin dihadapkan pada masalah bagaimana cara mengatur keuangan terkait dengan kelebihan penghasilan mereka akan disimpan.
Tersedia aneka macam alternatif yang sanggup dipilih. Karena mereka dihadapkan pada aneka macam pilihan, mereka harus mengambil keputusan.
Keputusan yang mereka ambil merupakan keputusan keuangan.
Sebagian mungkin menentukan untuk menyimpannya dalam bentuk deposito rupiah, yang lain menyimpannya dalam bentuk deposito dollar, sedangkan lainnya lagi menggunakannya untuk membeli tanah.
Mengapa mereka jenis penggunaan dana tertentu?
Pertimbangannya ialah penggunaan dana tersebut diharapkan akan paling menguntungkan.
Demikian juga kalau seseorang memerlukan aset menyerupai kendaraan beroda empat dan rumah melalui pembiayaan pihak lain.
Maka individu tersebut akan mencari sumber pembiayaan yang paling menguntungkan, contohnya proteksi dengan bunga murah untuk membiayai kebutuhannya.
Contoh-contoh ini memperlihatkan keputusan-keputusan keuangan yang sering dihadapi oleh individu.
A. Untuk melaksanakan administrasi keuangan perlu dipahami teori keuangan.
Teori keuangan menjelaskan mengapa suatu fenomena di bidang keuangan terjadi, dan mengapa keputusan keuangan tertentuperlu diambil dalam menghadapi dilema keuangan tertentu.
Dengan kata lain, teori keuangan berusaha menjelaskan alasan pengambilan keputusan di bidang keuangan.
Struktur pengambilan keputusan yang logis akan menghasilkan tanggapan yang lebih baik terhadap aneka macam pertanyaan normatif, bila pengambil keputusan mempunyai sejumlah teori positif yang bisa menjelaskan konsekuensi pilihan yang akan diambil.
Sebagai contoh, apa efek yang akan ditanggung kalau perusahaan merubah keputusan investasinya?
Pemahaman teori keuangan tersebut bukan hanya berkhasiat bagi mereka yang bertanggung jawab pada bidang keuangan di suatu organisasi (perusahaan) tapi juga individu dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat administrasi keuangan ialah memudahkan kita untuk memahami aneka macam masalah keuangan yang mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh lantaran itu, administrasi keuangan menarik untuk dipelajari dan juga menarik untuk dipecahkan atau diselesaikan lantaran penuh dengan TANTANGAN!
02. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi administrasi keuangan yaitu menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan.
Mereka yang melaksanakan kegiatan tersebut sering disebut sebagai manajer keuangan.
Meskipun demikian, kegiatan keuangan tidaklah terbatas dilakukan oleh mereka yang menduduki jabatan menyerupai administrator keuangan, manajer keuangan, kepala belahan keuangan.
Direktur utama, administrator pemasaran, administrator produksi, kadangkala melaksanakan kegiatan keuangan.
Sebagai contoh, keputusan untuk memperluas kapasitas pabrik, menghasilkan produk baru, terang akan didiskusikan dan diputuskan oleh aneka macam direktur, tidak terbatas hanya oleh administrator keuangan.
Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan dan aneka macam kegiatan yang harus dijalankan mereka.
Tugas dan fungsi manajer keuangan yang juga merupakan acara administrasi keuangan utama dikelompokkan menjadi dua kegiatan, yaitu:
- Aktivitas memakai dana
- Aktivitas mencari dana
Dua acara utama itulah yang dikenal sebagai FUNGSI Manajemen Keuangan.
Secara skematis, acara manajer keuangan sanggup digambarkan sebagai berikut:

Penjelasan gambar:
Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan (financial market). Pasar keuangan memperlihatkan pertemuan antara demand dan supply dana.
Untuk pertimbangan praktis, dana tersebut kadang dipisahkan menjadi dana jangka pendek di pasar uang (money market), dan jangka panjang di pasar modal (capital market).
Pasar keuangan tersebut ada di pasar formal dengan lembaga-lembaganya menyerupai perbankan, asuransi, bursa efek, dan sewa guna.
Pasar keuangan bisa juga di sektor informal dengan lembaga-lembaganya menyerupai arisan, rentenir, ijon, kumpulan simpan pinjam.
Manajer keuangan perlu ke pasar keuangan untuk memperoleh dana dan tidak terbatas ke pasar modal. Untuk memperoleh dana tersebut diterbitkan aktiva finansial.
Dana yang diperoleh itu kemudian diinvestasikan pada aneka macam aktiva perusahaan untuk mendanai acara perusahaan (perhatikan tanda panah 2).
Jika acara memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial, yaitu selembar kertas yang mempunyai nilai pasar lantaran mempunyai hak untuk memperoleh penghasilan, menyerupai saham dan obligasi.
Aktivitas menanamkan dana menjadikan perusahaan mempunyai aktiva riil (seperti tanah, mesin, persediaan, merek dagang, dan patent.
Dari acara menanamkan dana atau investasi, perusahaan mengharapkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan memperoleh keuntungan (anak panah 3)
Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana yaitu pasar keuangan (panah 4a) atau diinvestasikan kembali perusahaan (anak panah 4b).
Kemungkinan pilihan tidak selalu bebas. Sebagai contoh, jik dana diperoleh dalam bentuk pinjaman, maka pengembalian proteksi dan bunganya tidak bisa dihindari.
Dalam gambar di atas terlihat bahwa manajer keuangan harus mengambil keputusan mengenai:
- Penggunaan dana, anak panah 2, disebut sebagai keputusan investasi
- Memperoleh dana, anak panag 1, disebut sebagai keputusan pendanan
- Pembagian laba, anak panah 4a atau 4b, disebut sebagai kebijakan dividen.
Tiga putusan tersebut merupakan keputusan-keputusan keuangan yang harus diambil oleh manajer keuangan.
Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan. Dengan demikian akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan, yaituperbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap.
Sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan.
Bila kita hanya memperhatikan dana yang tertanam dalam jangka waktu yang lama, maka perbandingan itu disebut sebagai struktur modal.
Bila diperhatikan, baik dana jangka pendek maupun dana jangka panjang, perbandingannya disebut dengan STRUKTUR FINANSIAL.
Keputusan pendanaan dan kebijakan dividen mempengaruhi dua struktur tersebut.
03. Tujuan Manajemen Keuangan
Sebenarnya apa tujuan administrasi keuangan perusahaan?
Secara normatif tujuan administrasi keuangan ialah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan ini perlu ditentukan semoga manajer keuangan bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar.
Lalu apa yang dimaksud dengan nilai perusahaan?
Nilai perusahaan ialah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli bila perusahaan tersebut dijual.
Sebagai contoh, kita menanamkan dana kita dengan mendirikan 2 toko buku. Jumlah uang yang ditanamkan sama besarnya, sebagai teladan 50 juta.
Dua toko tersebut yang satu berada di lokasi akrab kompleks perguruan tinggi dan pemukiman, serta untuk kemudian lintas dan parkirnya mudah.
Toko satunya berada di lokasi kawasan perdagangan yang kemudian lintasnya cenderung macet dan parkir sulit.
Meskipun investasi yang kita lakukan sama besarnya, kalau kedua toko tersebut dijual, kemungkinan sekali harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli tidaklah sama.
Apabila harga yang bersedia dibayar oleh pembeli lebih tinggi untuk toko buku yang berada di sekitar perguruan tinggi.
Maka kita akan menyampaikan bahwa nilai perusahaan (toko buku) di kawasan perguruan tinggi tersebut lebih tinggi dari perusahaan satunya.
Semakin tinggi nilai perusahaan, semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
Misalkan toko buku di kawasan perguruan tinggi laris terjual dengan harga Rp 80 juta, sedangkan di kawasan perdagangan laris dengan harga Rp 60 juta.
Dengan demikian tentunya kita lebih suka kalau perusahaan kita mempunyai nilai yang makin tinggi.
Kita merasa lebih beruntung dari investasi dalam bentuk toko buku di sekitar perguruan tinggi. Karena kita makin suka kalau menjadi makin kaya.
Demikian juga dengan pemilik perusahaan, maka tujuan peningkatan nilai perusahaan dipergunakan sebagai tujuan normatif.
Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjual belikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan.
***
Memaksimumkan nilai perusahaan atau harga saham tidak identik dengan memaksimumkan keuntungan per lembar saham (earning per share – EPS).
Hal ini disebabkan karena:
- Memaksimumkan EPS akan memusatkan pada EPS ketika ini
- Memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang
- Tidak memperhatikan faktor risiko
Perusahaan mungkin mendapat EPS yang tinggi pada ketika ini, tapi bila pertumbuhan yang diharapkan rendah, maka sanggup saja harga sahamnya lebih rendah bila dibandingkan dengan perusahaan yang ketika ini mempunyai EPS yang lebih kecil.
Memaksimumkan nilai perusahaan juga tidak identik tidak identik dengan memaksimumkan laba, bila keuntungan diartikan sebagai keuntungan akuntansi yang bisa dilihat pada laporan keuntungan rugi perusahaan.
Sebaliknya memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memaksimumkan keuntungan dalam pengertian ekonomi (economic profit).
Apa itu keuntungan ekonomi?
Pengertian keuntungan ekonomi adalah sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemiliki kekayaan tersebut menjadi lebih miskin.
Jadi kalau pada awal tahun kita mempunyai dana senilai Rp 5 juta dan pada selesai tahun meningkat menjadi RP 6,5 juta.
Tidak berarti kekayaan kita meningkat sebesar Rp 1,5 juta sehingga bisa berkonsumsi maksimum sebesar Rp 1,5 juta.
Faktor penyebabnya ialah Nilai Waktu Uang. Kita merasa bahwa kekayaan Rp 5 juta pada awal tahun sama dengan Rp 6,5 juta pada akhit tahun.
Kalau memang demikian, maka sesungguhnya selama satu tahun tersebut kekayaan kita tidak berubah.
Sayangnya konsep keuntungan ekonomi ini akan sangat sulit diterapkan oleh perusahaan dalam bisnis sehari-hari.
Sebagai contoh, perhitungan pajak akan didasarkan atas keuntungan akuntansi dan bukan keuntungan ekonomi.
Karena itulah, kalau kita mengetahui istilah keuntungan dalam lingkup perusahaan, bisa dipastikan pengertiannya ialah pengertian akuntansi.
04. Keuangan Perusahaan (Corporate Finance)
Tujuan pengelolaan keuangan, bisa berlaku untuk siapa saja, bukan terbatas pada perusahaan, baik cara mengatur keuangan perjuangan maupun cara mengelola keuangan pribadi.
Individu pun mungkin akan menerapkan konsep keuangan tersebut dalam cara mengatur keuangan eksklusif mereka.
Seseorang akan melaksanakan investasi dalam bentuk apapun dengan tujuan untuk membuat dirinya menjadi lebih tinggi.
Penerapan konsep-konsep keuangan untuk pengambilan keputusan keuangan untuk level individu disebut sebagai personal finance. Untuk level negara disebut sebagai pblic finance.
Hanya saja untuk level perusahaan ada beberapa kekhususan. Kekhususan tersebut antara lain:
A, Perusahaan Bisa Dimiliki oleh Lebih dari Satu Orang
Kekhususan pertama memperlihatkan arti pentingnya tujuan normatif keputusan keuangan. Bila perusahaan dimiliki oleh lebih dari satu orang, maka sanggup saja terjadi ketidaksepakatan antar pemiik perusahaan.
Sebagai contoh, pemilik yang satu menginginkan semoga perusahaan memusatkan pada produk-produk usang saja, sedangkan pemilik lainnya menginginkan perusahaan meluncurkan produk baru.
Konflik ini akan teratasi kalau semua pemilik setuju bahwa alternatif yang dipilih ialah alternatif yang akan menaikkan kekayaan pemilik perusahaan yang terbesar.
B. Ada Peraturan-peraturan yang Berlaku untuk Perusahaan tapi Tidak untuk Individu
Kekhususan kedua ini ditunjukkan antara lain dari peraturan pajak. Bagi perorangan yang mempunyai hutang dan membayara bunga, pembayaran bunga tersebut tidaklah sanggup dipergunakan sebagai pengurang pajak.
Batas penghasilan bebas pajak telah ditentukan oleh peraturan, besarnya sama, sejauh jumlah keluarga yang sanggup diperhitungkan sama besarnya, baik individu tersebut mempunyai hutang atau tidak.
Sebaliknya bagi perusahaan, pembayaran bunga hutang sanggup dipakai untuk mengurangi beban pajak.
Dengan kata lain, perusahaan yang memakai hutang lebih banyak, dan risikonya membayar bunga yang lebih besar, akan membayar pajak dalam jumlah yang lebih kecil bila dibandingkan dengan perusahaan yang memakai hutang yang lebih kecil.
C. Penggunaan Prinsip Akuntansi untuk Mencatat Transaksi Keuangan Perusahaan
Kekhususan yang ketiga ini sering menimbulkan mereka yang berguru keuangan perusahaan berkesimpulan bahwa pengelolaan keuangan perusahaan sarat dengan akuntansi.
Kesimpulan ini tentu saja kurang tepat. Masalah-masalah keuangan intinya hanya menyangkut perihal kegiatan untuk memakai dan memperoleh dana.
Hanya saja keuangan perusahaan memakai informasi keuangan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi, sehingga mereka yang berkecimpung dalam bidang keuangan perlu memahami prinsip-prinsip tersebut.
Perhatikan juga bahwa dalam mempelajari keuangan perusahaan, kita hanyalah sebagai pemakai laporan keuangan, bukan berkutat dengan proses menyusun laporan keuangan perusahaan.
Biarlah pihak akuntansi yang memikirkan cara membuat laporan keuangan, baik laporan keuangan sederhana, laporan keuangan excel, atau laporan keuangan dengan software akuntansi canggih.
Dan menyediakan informasi keuangan lainnya yang kita perlukan, termasuk analisis laporan keuangannya
Jelas ya…
Okay, dilanjut…
Berikut ini saya sajikan bagaimana penggunaan prinsip-prinsip akuntansi menyebutkan bahwa dana dari hasil operasi perusahaan (internal financing) dikatakan berasal dari dua sumber, yaitu keuntungan yang ditahan dan penyusutan.
Bila kita menyusun perhitungan keuntungan rugi berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi, maka dana hasil operasi akan sama dengan keuntungan sesudah pajak ditambah dengan penyusutan.
Perhatikan contoh laporan keuangan sederhana berikut ini:
PT Jaya Network
Neraca
Per 31 Desember 2018
Selama tahun 2019 perusahaan tidak menambah dana dari luar, tidak menambahaktiva lancar lain, dan juga tidak merubah aktiva tetap.
Sedangkan hasil operasi selama tahun 2019 ditunjukkan pada laporan keuntungan rugi selama 2019 sebagai berikut:
PT Jaya Network
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2019
Bila perusahaan tidak membagikan laba, maka neraca perusahaan pada 31 Desember 2019 akan tampak menyerupai berikut ini:
PT Jaya Network
Neraca
Per 31 Desember 2019
Penjelasan neraca dan laporan keuntungan rugi di atas:
Modal sendiri bertambah menjadi Rp 2.250 lantaran ada pertambahan dari keuntungan yang ditahan sebesar Rp 650.
Sedangkan akumulasi penyusutan naik menjadi Rp 800 lantaran bertambah penyusutan pada tahun 2019 sebesar Rp 800.
Akibatnya kas bertambah menjadi Rp 1.250, atau meningkat Rp 1.050.
Penambahan kas, yang memperlihatkan penambahan dana yang bisa dipergunakan oleh perusahaan, sama dengan jumlah keuntungan ditambah dengan penyusutan, yaitu:
= Rp 650 + Rp 400 = Rp 1.050
Ini merupakan salah satu teladan akhir digunakannya prinsip-prinsip akuntansi dalam mencatat transaksi keuangan.
Tentu saja dalam praktiknya mungkin sekali dana dari hasil operasi tersebut telah dipakai untuk aneka macam keperluan.
Mungkin jumlah aktiva lancar lain telah meningkat, mungkin jumlah hutang telah dikurangi, atau lainnya.
Dengan demikian kita perlu melaksanakan analisis untuk menelusuri dari mana saja dana tersebut. Secara umum sumber dana bisa berasal dari luar perusahaan (external financing) baik dalam bentuk modal sendiri maupun dalam bentuk hutang.
Sumber yang lain ialah dari dalam perusahaan (internal financing) yaitu dalam bentuk LABA ditahan dan penyusutan.
05. Keuangan Perusahaan dan Agency Theory
Bagi perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) terjadi pemisahan antara pengelola perusahaan (manajemen perusahaan atau disebut juga agent) dengan pemilik perusahaan (atau pemegag saham, disebut juga principal).
Selain itu, untuk perusahaan yang berbentuk PT, tanggung jawab pemilik hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
Artinya, bila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka modal sendiri (ekuitas) yang telah disetorkan oleh para pemilik perusahaan bisa hilang, tapi kekayaan eksklusif pemilik tidak akan diikutsertakan untuk menutup kerugian tersebut.
Dengan demikian memungkinkan munculnya masalah-masalah yang disebut sebagai masalah-masalah keagenan (agency problems).
Masalah keagenan muncul dalam dua bentuk, yaitu:
- Antara pemilik perusahaan (principals dengan pihak administrasi (agent)
- Antara pemegang saham dengan pemegang obligasi
Tujuan normatif pengambilan keputusan keuangan yang menyatakan bahwa keputusan diambil untuk memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan, hanya benar bila pengambil keputusan keuangan (agent) memang mengambil keputusan dengan maksud untuk kepentingan para pemilik perusahaan.
Pertanyaannya adalah:
“apakah pihak administrasi selalu mengambil keputusan yang terbaik bagi pemegang saham?”
Barangkali pihak administrasi perusahaan mengambil keputusan yang terbaik bagi kepentingan mereka, bukan pemegang saham.
Secara teoritis, contohnya bila pihak administrasi mengambil keputusan yang merugikan peegang saham, pihak administrasi sanggup diganti oleh para pemegang saham dalam lembaga Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Namun, seringkali terjadi tidak semua pemegang saham hadir dalam rapat tersebut.
Para pemegang saham yang tidak hadir sesungguhnya sanggup menyerahkan bunyi mereka dalam bentuk wakil bunyi untuk pemungutan bunyi perihal masalah tertentu.
Kalau masalah pergantian administrasi memang diagendakan dalam RUPS, dalam hal ini wakil bunyi sanggup digunakan.
Tapi bila program tersebut tidak diagendakan para pemegang saham mustahil menyuarakan kepentingan mereka, lantaran wakil bunyi tidak dipakai untuk masalah-masalah yang bersifat terbuka (open-end) dan masih bersifat perdebatan.
Selain itu banyak juga para pemegang saham yang tidak terlalu memperlihatkan perhatian (terutama para pemegang saham kecil-kecil) terhadap susunan administrasi yang ada.
Situasi ini menguntungkan administrasi yang telah ada untuk mempertahankan kedudukan mereka.
Sebagai contoh:
Sekitar pertengahan tahun 1998, direksi PT Telkom menolak untuk menyelenggarakan RUPS lagi semoga sanggup dilakukan penggantian manajemen, setelah beberapa bulan sebelumnyatelah diselenggarakan RUPS. Meskipun pemilik (pemerintah) menginginkan pergantian tersebut,
Kasus ini memperlihatkan bahwa pihak pemegang saham tidak mengganti administrasi perusahan setiap ketika sesuai dengan impian mereka.
Kadangkala administrasi perusahaan merugikan pemegang saham dengan aneka macam keputusan yang tidak baik, seperti:
- mengambil investasi yang tidak menguntungkan,
- menggunakan hutang terlalu terlalu banyak atau terlalu sedikit,
- menciptakan prosedur yang mempersulit pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan yang lain (take over).
Contoh lain yang sering dikemukakan ialah kejadian akuisisi, yaitu investasi dengan cara membeli perusahaan lain.
Bila kita sebagai pemegang saham PT A, dan pada ketika ini harga saham PT A berkisar Rp 2.000 per lembar.
PT A kemudian memutuskan untuk mengakuisisi PT B, dengan membayar harga tertentu.
Bila sesudah akuisisi tersebut harga saham PT A yang kita miliki justeru turun menjadi Rp 1.800, apakah kita diuntungkan ataukah dirugikan dengan akuisisi tersebut?
Jawabannya terang sekali, dirugikan.
Mengapa mananjemen PT A bersemangat melaksanakan akuisisi tersebut?
Mungkin dengan mengelola perusahaan yang lebih besar, sesudah membeli PT B, size PT A akan menjadi lebih besar, maka imbalan yang diterima para manajer akan lebih besar.
Contoh akuisisi yang dilakukan oleh Eastman Kodak terhadap Sterling Drugs pada Januari 1988, memperlihatkan bahwa pemegang saham Eastman Kodak dirugikan, lantaran sesudah akuisisi harga saham Eastman Kodak turun sebesar 15%.
Contoh tersebut bukanlah dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa pihak administrasi akan selalu berupaya untuk menguntungkan kepentingan mereka dengan merugikan pihak pemegang saham.
Tapi hanya untuk memperlihatkan kemungkinan hal-hal tersebut terjadi.
Karena itulah diharapkan aneka macam cara untuk memonitor (yang menimbulkan aneka macam biaya) keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen.
***
Keputusan keuangan juga sanggup diambil untuk kepentingan pemagang saham, tapi mengorbankan kepentingan obligasi.
Keputusan menambah utang yang sangat besar sanggup menimbulkan dampak penurunan harga obligasi, lantaran obligasi yang diterbitkan perusahaan tersebut kini dinilai sangat berisiko.
Dengan demikian maka keputusan tersebut akan menguntungkan pemegang saham atas pengorbanan para kreditur.
Kasus pembelian perusahaan RJR Nabisco oleh pihak administrasi mengilustrasikan hal tersebut.
Pada Oktober 1988, pihak administrasi RJR Nabisco memutuskan untuk membeli perusahaan dari para pemegang saham publik. Dan sesudah itu Nabisco sudah tidak lagi terdaftar di bursa.
Untuk membiayai pembelian tersebut, pihak administrasi Nabisco leverage buyout. Artinya, diterbitkan hutang gres yang sangat besar untuk membiayai pembelian saham tersebut.
Karena sebelumnya Nabisco sudah menerbitkan obligasi, maka nilai pasar obligasi tersebut kemudian jatuh cukup besar, sekitar 20%, sebagai akhir makin berisikonya Nabisco sesudah melaksanakan leverage buyout.
Dengan kata lain, para pemegang obligasi usang dilrugikan sebesar 20% dari keputusan tersebut.
Kesimpulannya, masalah keagenan tersebut memperlihatkan bahwa tujuan normatif, yaitu keputusan hendaknya diambil untuk kepentingan pemegang saham, perlu diberikan 2 catatan penting, yaitu:
- Perlu diciptakan prosedur monitoring semoga pihak agent memang melakukannya.
- Pihak kreditur mungkin akan meminta persyaratan-persyaratan semoga kepentingan mereka terlindungi.
06. Perkembangan Manajemen Keuangan
Secara ringkas disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang deskriptif menjadi makin analisis dan teoritis.
Dari yang lebih menitikberatkan dari sudut pandang pihak luar, menjadi berorientasi pengambilan keputusan bagi administrasi perusahaan.
Sumbangan para ekonom sangat besar dalam perumusan teori-teori keuangan.
Berbagai konsep, model dan teori telah dikembangkan dalam bidang keuangan, yang kemudian mendapat tempat yang sangat penting dalam keuangan perusahaan (corporate finance).
Pada tahun 1920-an capital budgeting dirumuskan. Model ini menjelaskan perlunya diperhatikan nila waktu uang ketika melaksanakan keputusan investasi.
Meskipun diakui bahwa penentuan tingkat bunga yang layak dalam perhitungan nilai kini (present value) tidaklah mudah.
Konsep capital budgeting memperlihatkan dasar bagi teori evaluasi (valuation).
Pada tahun 1950-an Harry Markowitz merumuskan portofolio theory, yang kemudian dikembangkan oleh Sharpe, lintner, Treynor pada tahun 1960-an dengan capital asset pricing model-nya
Teori dan model tersebut berkhasiat dalam merumuskan risiko yang relevan untuk investasi keuangan perusahaan.
Tahun 1970-an muncul arbitrage pricing theory dan option pricing theory.
Teori yang pertama memperlihatkan alternatif, selain capital asset pricing model untuk menaksir harga aktiva.
Sedangkan teori yang kedua menjelaskan bagaimana suatu opsi (pilihan) ditaksir nilainya.
Meskipun demikian, tetap dijumpai aneka macam pertanyaan dan perdebatan dalam bidang teori keuangan.
Masalah kebijakan dividen dan struktur modal yang diungkapkan oleh Modigliani dan Miller pada tahun 1950-an dan 1960-an merupakan teladan bidang-bidang yang masih menjadi perdebatan.
Masalah lain ialah konsep perihal efisiensi pasar modal, dan bagaimana mengukur risiko dalam investasi.
Bahkan model yang nampaknya telah diterima oleh kalangan bisnis, menyerupai capital asset pricing model, berkali-kali dipertanyakan oleh beberapa kalangan akademis.
Dalam mempelajari administrasi keuangan kita perlu bersikap terbuka (open mind), tidak begitu saja apriori kalau menghadapi pendapat yang berbeda.
Bagaimana pun juga teori administrasi keuangan selalu mengalami perkembangan dan kita perlu bersikap terbuka terhadap perkembangan tersebut.
Dan melengkapi materi administrasi keuangan ini, berikut saya sajikan video pendek pembelajaran administrasi keuangan.
07. Pendekatan Manajemen Keuangan
Dalam membahas suatu masalah administrasi keuangan, salah satu pendekatan yang dipakai ialah memakai pendekatan teoritis terlebih dahulu.
Artinya, untuk memecahkan suatu masalah akan dijelaskan lebih dulu teori dan konsep administrasi keuangan yang sanggup digunakan.
Sebagaimana dalam buku administrasi keuangan Suad Husnan, di mana pemahaman lebih banyak dimulai dari pembahasan konsep dan pengertian administrasi keuangan secara umum.
Kemudian diikuti dengan penerapannya dalam perusahaan.
Teori intinya merupakan common sense. Dengan demikian diharapkan pemakai memahami logika atau alasan yang menjelaskan mengapa perusahaan mengambil keputusan keuangan tertentu.
Berbagai alat analisa menjelaskan bagaimana kalau pengambil keputusan keuangan ingin konsisten dengan tujuan keputusan yang logis.
08. Kesimpulan
Ruang lingkup Manajemen Keuangan membicarakan perihal pengelolaan keuangan, yang intinya sanggup dilakukan baik oleh individu, perusahaan maupun pemerintah, termasuk keuangan daerah.
Di blog administrasi keuangan ini pembicaraan banyak diterapkan dalam konteks perusahaan.
Teori keuangan yang diterapkan dalam pada konteks perusahaan dikenal dikenal dengan keuangan perusahaan (corporate finance).
Keputusan-keputusan keuangan yang diambil oleh manajer keuangan, yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen di maksudkan untuk meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan.
Hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya nilai perusahaan, atau harga saham bagi perusahan yang sudah go public.
Teori keuangan yang mendasari keuangan perusahaan telah dan selalu berkembang.
Di samping banyak teori yang telah diterima kalangan bisnis dan akademik, tidak kurang juga aneka macam konsep yang masih mengundang perdebatan.
Oleh lantaran itulah teori keuangan sanggup dikatakan sebagai disiplin yang selalu mengalami perubahan, dan risikonya kita perlu bersikap terbuka (open mind) dalam mempelajarinya.
Dan hingga di sini, maka demikian yang sanggup saya sampaikan tentang:
- Pengertian administrasi keuangan,
- Fungsi administrasi keuangan
- Tujuan administrasi keuangan
- Contoh penerapan administrasi keuangan perusahaan
- Perkembangan administrasi keuangan.
Dan bila Anda ingin menerapkan sistem keuangan yang sistematis, terstruktur dan rapi, segera meluncur ke Accounting Tools & SOP Finance.
Semoga bermanfaat.
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Manajemen Keuangan (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Contoh, Dan Perkembangan)"
Posting Komentar