Contoh Dan Langkah-Langkah Menciptakan Laporan Keuangan Sederhana Perjuangan Kecil Ukm
Daftar isi
- 01. Mengapa Usaha Kecil dan UKM Perlu Membuat Laporan Keuangan?
- 02. Langkah-langkah Membuat Laporan Keuangan Sederhana
- 03. Langkah #1 & #2: Analisis dan Mencatat ke Jurnal
- Langkah #3: Membuat Laporan Keuangan : Menyusun Buku Besar
- 03. Contoh Laporan Keuangan Sederhana Usaha Kecil / UKM – Perusahaan Jasa
Inilah pola Laporan Keuangan sederhana beserta cara membuatnya untuk perjuangan kecil dan UKM.
Pada pembahasan cara menciptakan dan pola laporan keuangan sederhana ini, saya menyajikan 5 jenis laporan keuangan sederhana yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK), yaitu:
- Laporan Laba Rugi
- Neraca
- Laporan Perubahan Modal, dan
- Laporan Arus Kas
- Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
01. Mengapa Usaha Kecil dan UKM Perlu Membuat Laporan Keuangan?
Pengusaha yang sudah sadar menjadi pengusaha niscaya berusaha untuk menyusun laporan keuangan, termasuk pengusaha warung makan dan warung kopi, kecuali mereka belum menyadari bahwa dirinya pengusaha 🙂
Nah, dalam kesempatan kali ini, yuk kita berguru step-by-step menyusun laporan keuangan sederhana untuk perjuangan kecil.
Untuk lebih memudahkan, blog manajemen keuangan akan memperlihatkan pola laporan keuangan sederhana perjuangan kecil dan pola laporan keuangan bulanan excel.
Kenapa memakai pola laporan keuangan Excel?
Alasannya ialah biar sanggup pribadi di-praktikkan dengan software terpopuler di dunia Microsoft Excel, sanggup memakai Excel 2007, Excel 2010, Excel 2013, atau Excel 2016.
Okay, sudah siap? Kita mulai ya…
02. Langkah-langkah Membuat Laporan Keuangan Sederhana
Misalnya, sebut saja namanya Antok, sesudah bekerja 15 tahun di sebuah rumah makan Padang, ia mempunyai impian untuk membuka konsultan perjuangan warung makan.
Setelah merenung berhari-hari, dan mencari informasi perihal prospek bisnis konsultan, hasilnya Antok dengan mantap memutuskan resign dari kawasan kerjanya dan membuka konsultan bisnis warung makan.
Maka, pada tanggal 01 Januari 2018, Antok mendirikan perusahaan perseorangan dengan nama Up Cool Consultant, berharap menjadi perusahaan konsultan masakan yang terus tumbuh, namun tetap cool.
Ia memakai keahlian dan pengalamannya dalam meracik makanan dan mengelola perjuangan warung makan, dengan tagline ‘pelayanan prima, optimal hasilnya’, ia berharap usahanya berkembang pesat.
A. Beberapa alasan kenapa Antok membuka bisnis konsultan warung makan?
Selain pengalaman, Antok termasuk tipe pembelajar dan mempunyai wawasan luas,
so… ilmu-ilmu supply chain untuk makanan pun ia pelajari, sehingga ia sanggup memperkirakan rendemen dan lead time yang diperlukan makanan dan aneka minuman hingga di meja pembeli.
Teknologi pengolahan makanan pun ia pelajari, menyerupai bagaimana mengolah ayam, angsa dan daging biar tidak susut dengan teknik marinate dan penambahan E451 dalam dosis yang tepat.
Penambahan zat ini dalam dosis tertentu diperbolehkan oleh BPOM dan FDA.
Melalui penerapan teknologi ini, Antok sanggup memperlihatkan saran untuk sebuah warung kecil biar tidak kalah start dengan perusahaan masakan raksasa yang sanggup menyajikan sajian daging ayam goreng yang besar dengan harga terjangkau.
Karena banyak perjuangan kecil warungan yang bikin ayam goreng sudah dipotong kecil-kecil, dimasak ungkep berjam-jam, kurus, kemudian di simpan di freezer dan mengeras, hingga ke pembeli menyerupai kayu kering digeprek 🙂
Ayam 2 kg, ketemunya cuma 600 gr 🙂
Maka melalui teknik marinate dan penambahan E451, daging akan kenyal, empuk dan juicy serta susutnya sedikit, hasilnya harga pun sanggup bersaing.
B. Bagaimana dengan manajemen dan keuangan untuk warung makan?
Bagian ini pun Antok tidak main-main, ia berguru keras dengan mengikuti kursus akuntansi, sehingga ia paham:
- siklus akuntansi,
- cara menciptakan sistem keuangan,
- cara menciptakan Accounting Tools & SOP Akuntansi Keuangan,
- cara menciptakan laporan keuangan, dan
- cara melaksanakan analisis laporan keuangan.
Sebagai perjuangan kecil yang gres didirikan, ia hanya merekrut 3 orang karyawan. Satu orang untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan administrasi, akuntansi dan keuangan.
Satu orang untuk pemasaran dan satu lagi untuk serabutan.
Selain itu Antok welcome terhadap mereka yang mau magang di perusahaannya, menyerupai bawah umur Sekolah Menengah kejuruan dan jadwal vokasi perguruan tinggi tinggi.
Sebelum kita berlanjut ke transaksi-transaksi keuangan yang terjadi di Up Cool Consultant, sebagaimana telah kita pahami bersama bahwa proses penyusunan laporan keuangan atau siklus akuntansi secara sederhana sanggup digambarkan sebagai berikut:
Dari ilustrasi siklus akuntansi menyerupai di atas, secara garis besar ada 4 langkah menciptakan laporan keuangan, yaitu :
- 1) Analisis transaksi,
- 2) Memasukkan transaksi tersebut dalam jurnal,
- 3) Posting catatan dalam jurnal tersebut ke dalam buku besar,
- 4) Mempersiapkan laporan keuangan menurut daftar saldo pada final periode.
sekarang kita bahas step by step-nya ya…
03. Langkah #1 & #2: Analisis dan Mencatat ke Jurnal
Bila kita mengacu pada siklus akuntansi, maka pembahasan ini termasuk dalam tahapan siklus #1 dan #2.
Tahap #1, Menganalisis transaksi-transaki keuangan.
Tahap #2: Mencatat hasil analisi tersebut ke dalam jurnal umum maupun jurnal khusus.
Sekarang kita lihat transaksi-transaksi yang terjadi di Up Cool Consultant pada bulan Januari 2018 :
01. Pada tanggal 02 Januari 2018, Antok membuka rekening di bank atas nama Up Cool Consultant dengan setoran awal Rp. 30.000.000.
Pengaruh dari transaksi ini ialah meningkatkan jumlah aset dan modal sebesar Rp 30.000.000. Transaksi ini dicatat dalam jurnal sesuai akun, yaitu kas dan modal menyerupai berikut ini :
(Dr) Kas Rp 30.000.000
(Cr) Modal disetor Rp 30.000.000
02. Pada tanggal 03 Januari 2018, Antok membayar sewa kantor untuk 1 tahun sebesar Rp. 12.000.000.
Transaksi ini akan meningkatkan jumlah piutang sewa dan menurunkan akun kas sebesar Rp. 12.000.000. untuk pencatatan jurnal menyerupai berikut :
(Dr) Piutang Sewa Rp 12.000.000
(Cr) Kas Rp. 12.000.000
03. Pada tanggal 04 Januari 22018, Antok membeli peralatan kantor menyerupai komputer dan 3 meja kerja sebesar Rp. 7.000.000
Transaksi ini meningkatkan satu akun aset yaitu peralatan kantor dan menurunkan akun aset lainnya yaitu kas sebesar Rp 7.000.000.
Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp 7.000.000 di sisi DEBIT pada akun Peralatan Kantor dan penurunan Rp 7.000.000 di sisi KREDIT pada akun kas.
(Dr) Peralatan Kantor Rp 7.000.000
(Cr) Kas Rp 7.000.000
04. Pada tanggal 07 Januari 2018, Antok membeli materi habis pakai, yaitu kertas, bolpoin, dan alat tulis kantor sebesar Rp 300.000 dibayar tunai.
Pengaruh transaksi ini akan meningkatkan akun materi habis pakai dan menurunkan akun kas sebesar Rp 300.000. Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai berikut :
(Dr) Bahan Habis Pakai Rp 300.000
(Cr) Kas Rp 300.000
05. Pada tanggal 15 Januari 2018, Antok membayar beban transport sebesar Rp. 750.000
Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan di debit pada akaun Beban Transport, sedangkan di akun Kas dicatata sebagai penurunan.
(Dr) Beban Transport Rp 750.000
(Cr) Kas Rp 750.000
06. Pada tanggal 25 Januari 2018, mendapatkan fee jasa konsultasi dan pendampingan dari Warung Makan Padang ‘Umi’ sebesar Rp 2.000.000,
Warteg Simbok Rp. 2.000.000, dan Depot Soto Ayam Lamongan Rp. 2.000.000, Warung Makan Sea Food Rp 5.000.000
Transaksi ini menyebabkan kenaikan pada akun Pendapatan dan Kas, sehingga pencatatan jurnalnya ialah sebagai berikut :
(Dr) Kas Rp 11.000.000
(Cr) Pendapatan jasa konsultasi Rp. 11.000.000
07. Pada tanggal 26 Januari 2018, membayar tunai beban kerumahtanggaan sebesar Rp 150.000
Transaksi ini akan besar lengan berkuasa terhadap kenaikan beban, yaitu akun beban kerumahtanggaan. Sebaliknya akan menurunkan nilai aset, dalam hal ini akun Kas senilai Rp 150.000
(Dr) Beban Kerumahtanggaan Rp 150.000
(Cr) Kas Rp 150.000
08. Pada tanggal 27 Januari 2018, membayar tunai beban konsumsi sebesar Rp. 250.000
Akun Beban konsumsi akan meningkat, sebaliknya Aset, dalam hal ini akun Kas mengalami penurunan. Untuk pencatatan jurnal ialah sebagai berikut :
(Dr) Beban Konsumsi Rp. 250.000
(Cr) Kas Rp 250.000
09. Pada tanggal 28 Januari 2018, membayar honor 3 orang karyawan Rp. 9.000.000
Transaksi ini akan meningkatkan beban honor dan menurunkan Kas, ayat jurnalnya menyerupai ditunjukkan berikut ini :
(Dr) Beban Gaji Rp 9.000.000
(Cr) Kas Rp 9.000.000
10. Pada tanggal 30 Januari 2018, menarik kas untuk keperluan pribadi Rp. 1.500.000
Transaksi ini menambah jumlah dalam akun Prive dan dicatat di sebelah Debit, serta mengurangi jumlah dalam akun Kas, sedangkan pencatatan ayat jurnal untuk transaksi ini ialah sebagai berikut :
(Dr) Prive Rp 1.500.000
(Cr) Kas Rp. 1.500.000
11. Pada tanggal 31 Januari 2018, materi habis pakai yang tersisa sebesar Rp. 100.000
Transaksi ini meningkatkan jumlah dalam akun beban dan mengurangi jumlah dalam akun aset, dalam hal ini akun Bahan Habis Pakai. Ayat jurnal untuk transaksi ini ditunjukkan berikut ini :
(Dr) Beban Bahan Habis Pakai Rp 200.000
(Cr) Bahan Habis Pakai Rp 200.000
Langkah #3: Membuat Laporan Keuangan : Menyusun Buku Besar
Setelah kita menganalisis dan mencatat tiap-tiap transaksi ke dalam ayat jurnal, selanjutnya kita akan menyusun buku besar (silahkan cek kembali denah siklus akuntansi di atas).
Dari transaksi-transaksi yang sudah dijurnal, berikutnya ialah menyusun buku besar sesudah transaksi bulan Januari 2018 diposting menyerupai berikut ini :
1. Contoh Buku Besar – AKUN Modal :
2. Contoh Buku Besar – AKUN Kas :
3. Contoh Buku Besar – AKUN Piutang Sewa :
4. Contoh Buku Besar – AKUN Peralatan Kantor :
5. Contoh Buku Besar – AKUN Bahan Habis Pakai :
6. Contoh Buku Besar – AKUN Beban Bahan Habis Pakai:
7. Contoh Buku Besar – AKUN Beban Transport :
8. Contoh Buku Besar – AKUN Pendapatan :
9. Contoh Buku Besar – AKUN Kerumahtanggaan :
10. Contoh Buku Besar – AKUN Beban Konsumsi :
11. Contoh Buku Besar – AKUN Beban Gaji :
12. Conroh Buku Besar – AKUN Prive :
Setelah melaksanakan posting debit dan kredit ke Buku Besar, untuk menyakinkan bahwa apa yang sudah kita kerjakan sudah benar salah satu caranya ialah MEMERIKSA KESAMAAN jumlah total sisi debit dan sisi kredit di buku besar.
Kesamaan ini harus dibuktikan paling tidak pada final periode akuntansi.
Bukti ini disebut daftar saldo (trial balance) sanggup berbentuk hasil cetak komputer atau dalam bentuk berikut ini :
Kenapa di judulnya ‘Daftar Saldo yang Belum Disesuaikan’?
Karena dalam daftar saldo tersebut belum semua akun dimasukkan. Ada akun-akun yang masih memerlukan penyesuaian.
Dalam pola di atas, akun yang masih memerlukan pembiasaan ialah akan Penyusutan Peralatan Kantor.
Bila dianggap umur Peralatan Kantor ialah 4 tahun, dengan nilai residu sebesar Rp 500.000, maka nilai penyusutan peralatan kantor per bulannya bila dihitung dengan memakai metode garis lurus ialah sebesar Rp. 93.750,-
Dan pencatatan di jurnal penyesuaiannya ialah sebagai berikut :
(Dr) Beban Penyusutan Rp. 93.750
(Cr) Akumulasi Beban Penyusutan Rp. 93.750
Akun lain yang perlu pembiasaan ialah akun Piutang Sewa. Kaprikornus beban sewa per bulannya ialah :
= 12.000.0000 : 12 bulan = Rp 1.000.000
Dan pencatatan dalam jurnal penyesuaiannya ialah menyerupai ini :
(Dr) Beban Sewa Rp 1.000.000
(Cr) Piutang Sewa Rp. 1.000.000
Sehingga daftar saldo sesudah pembiasaan ialah sebagai berikut :
03. Contoh Laporan Keuangan Sederhana Usaha Kecil / UKM – Perusahaan Jasa
Sekarang kita lanjutkan untuk menyusun laporan keuangan sederhana perusahaan jasa Up Cool Consultant, yang terdiri dari :
- 1) Laporan Laba Rugi,
- 2) Neraca,
- 3) Laporan Perubahan Modal
- 4) Laporan Arus Kas.
- 5) Catatan Atas Laporan Keuangan.
Mari ditelisik satu per satu ya…
1. Contoh Laporan Keuangan – Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi ialah laporan yang memperlihatkan keuntungan atau rugi perusahaan pada periode tertentu.
Dengan kata lain laporan keuntungan rugi merupakan laporan yang memperlihatkan selisih antara penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran (beban/biaya).
Jika pendapatan lebih besar daripada beban, selisihnya disebut keuntungan bersih, sedangkan kalau beban melebihi pendapatn maka selisihnya disebut rugi bersih.
Dari daftar saldo sesudah disesuaikan, sanggup disusun laporan keuntungan rugi sederhana dari Up Cool Consultant sebagai berikut:
Up Cool Consultant
Laporan Laba Rugi
31 Januari 2018
Laba higienis untuk suatu periode besar lengan berkuasa terhadap kenaikan dalam ekuitas pemilik atau modal untuk periode tersebut, sementara rugi higienis besar lengan berkuasa terhadap penurunan ekuitas pemilik modal untuk periode tersebut.
Urutan pos-pos beban yang disebutkan di laporan keuntungan rugi berbeda-beda pada setiap perusahaan.
Salah satu metode mengurutkan ialah dengan menyebutkan menurut besarnya nilai, dimulai dengan pos yang jumlahnya paling besar.
Seperti pada laporan keuntungan rugi Up Cool Consultant, diurutkan dari pos yang nilainya besar yaitu beban honor yang nilainya sebesar Rp 9.000.000, diikuti dengan prive, beban sewa, dan yang terkecil Beban Penyusutan sebesar Rp. 93.750,-
Dari laporan Laba Rugi di atas, kita sanggup melihat bahwa ternyata di bulan Januari 2018, Up Cool Consultant masih mengalami kerugian sebesar Rp 443.750.
Kenapa minus?
Untuk perusahaan yang gres berdiri, ialah masuk akal kalau posisi laporan keuntungan rugi masih minus atau negatif, alasannya pengeluaran-pengeluaran relatif besar, sedangkan penerimaan masih kecil.
Itulah pentingnya mempersiapkan laporan keuangan semenjak awal sebuah BISNIS dimulai, sehingga kita sanggup memantau dan menganalisa perkembangannya dari waktu ke waktu. Tentu menurut data yang akurat bukan ‘kira-kira’ 🙂
2. Contoh Laporan Keuangan – Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
Setelah kita menyusun Laporan Laba Rugi, selanjutnya menyusun NERACA atau Laporan Posisi Keuangan.
Masih memakai data-data dari ‘daftar saldo yang telah disesuaian’ maka akan diperoleh laporan neraca Up Cool Consultant sebagai berikut :
Up Cool Consultant
Neraca/Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Januari 2018
Neraca di atas melaporkan jumlah aset, kewajiban, dan modal dari pemilik Up Cool Consultant pada final Januari 2018. Jumlah aset dan hutang diambil dari neraca saldo yang telah disesuaikan.
Bentuk neraca menyerupai ditunjukkan di atas disebut bentuk akun (account form) alasannya bentuk tersebut mencerminkan bentuk dasar dari persamaan akuntansi dengan aset ditampilkan di sisi kiri dan kewajiban serta ekuitas pemilik di sisi kanan.
Bagian aset di neraca menyajikan aset menurut urutan pos yang paling liquid diletakkan yang paling atas selanjutnya diikuti dengan aset lain sesuai dengan tingkat likuiditasnya.
Misalnya, piutang usaha, materi habis pakai, dan piutang sewa.
Pada bab kewajiban dari neraca menyerupai tampilan di atas tidak ada nilainya, alasannya Up Cool Consultant tidak mempunyai utang.
Bila terdapat dua atau lebih kategori kewajiban, maka masing-masing harus disebutkan dan jumlahnya juga disebutkan, pola menyerupai berikut ini :
Kewajiban :
Utang Usaha Rp 1.000.000
Utang Gaji Rp 500.000
Total kewajiban = Rp 1.000.000 + Rp 500.000 = Rp 1.500.000
Sedangkan pada pola neraca di atas tidak ada utang perjuangan maupun utang-utang lainnya.
3. Contoh Laporan Keuangan – Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal berfungsi untuk memperlihatkan kondisi modal di awal periode dan diakhir periode.
Lebih jelasnya mari saksikan pola laporan perubahan modal berikut ini:
Up Cool Consultant
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Januari 2018
4. Contoh Laporan Keuangan – Laporan Arus Kas
Ada 3 bab yang disajikan dalam laporan Arus Kas, yaitu : arus kas dari acara operasi, arus kas dari acara investasi, dan arus kas dari acara pendanaan.
Baca juga : 2 Metode atau Cara Membuat Laporan Arus Kas ( Statement of Cash Flow)
Dengan memperhatikan 3 bab tersebut, maka Laporan Arus Kas Up Cool Consultant untuk periode yang berakhir 31 Januari 2018 sanggup dibentuk sebagai berikut :
Saldo final kas, menyerupai ditunjukkan di Laporan Arus Kas yang juga muncul di Neraca ada final periode.
Sebagaimana kita lihat dari saldo kas dan setara kas pada 31 Januari 2018 ialah sebesar Rp 10.050.000 yang disajikan di Laporan Arus Kas juga muncul sebagai jumlah kas pada 31 Januari 2018 di Neraca.
Perhatikan di bab aset :
Aset :
Kas = Rp 10.050.000
Peralatan Kantor = Rp 6.906.250
Bahan Habis Pakai = Rp 100.000
Piutang Sewa = Rp. 11.000.000
5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Untuk menciptakan catatan atas laporan keuangan ini saya sajikan pola catatan atas laporan keuangan perusahaan publik (Tbk) berikut ini:
Demikian pola 5 jenis laporan keuangan perusahaan.
Dan untuk melengkapi contoh laporan keuangan sederhana untuk perjuangan kecil / UKM dan cara menciptakan laporan keuangan tersebut, berikut kami sajikan tutorial dalam video pendek :
Dan hingga di sini lengkap sudah seluruh pembahasan perihal pola laporan keuangan sederhana untuk perjuangan kecil dan menengah.
Bila Anda ingin cepat menciptakan laporan keuangan Excel atau software akuntansi, selengkapnya baca informasinya di Accounting Tool & SOP.
Demikian pembahasan lengkap perihal pola laporan keuangan sederhana perjuangan kecil / UKM dengan step by step cara sederhana menciptakan laporan keuangan perjuangan kecil semenjak dari transaksi hingga laporan keuangan.
Bagaimana pendapat anda?
Bila ada yang ingin disampaikan, baik berupa pertanyaan, masukkan dan saran, silahkan tuliskan di kolom komentar. Terima kasih.
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Contoh Dan Langkah-Langkah Menciptakan Laporan Keuangan Sederhana Perjuangan Kecil Ukm"
Posting Komentar