iklan banner

Tingkatkan Akurasi Perhitungan Keuntungan Rugi Perusahaan Anda Dengan Administrasi Persediaan Yang Akurat

Manajemen persediaan yang dijalankan dengan baik akan menciptakan laporan keuntungan rugi dan neraca perusahaan menjadi lebih akurat.


Pencatatan jumlah persediaan barang yang kurang akurat akan mempengaruhi laporan keuntungan rugi dan neraca, baik pada periode bersangkutan atau periode-periode berikutnya.


Bila persediaan tamat dicantumkan terlalu besar jawaban tidak akurat dalam perhitungan harga, jumlah barang yang sudah dijual atau jumlah barang yang ada di gudang, kemudian apa pengaruhnya?


Pada tahun berjalan di laporan keuntungan rugi HPP (harga pokok penjualan) terlalu kecil alasannya persediaan tamat terlalu besar dan keuntungan pun terlalu besar.


Di neraca perusahaan, persediaan barang terlalu besar dan modal terlalu besar.


Sedangkan pada periode berikutnya, di laporan keuntungan rugi harga pokok penjualan (HPP) terlalu besar alasannya persediaan awal terlalu besar dan keuntungan terlalu kecil.


Di neraca perusahaan, kesalahan yang terjadi pada periode kemudian sudah diimbangi dengan kesalahan laporan keuntungan rugi periode ini sehingga neraca-nya benar (counter balanced).


Kasus lain, kalau persediaan tamat dicantumkan terlalu kecil dan belum dicatatnya hutang serta pembelian di tamat periode.


Maka laporan keuntungan rugi pada tahun berjalan pembeliannya terlalu kecil namun diimbangi dengan persediaan tamat yang terlalu kecil sehingga keuntungan bruto dan keuntungan bersihnya benar.


Neraca perusahaan modalnya menjadi besar, namun aktiva lancar dan utang jangka pendek terlalu kecil.


Dan pada periode berikutnya di laporan keuntungan rugi persediaan awalnya terlalu kecil tapi diimbangi dengan pembelian yang terlalu besar alasannya pembelian tahun kemudian dicatat dalam tahun ini sehingga keuntungan bruto dan keuntungan bersihnya benar.


Sedangkan di neraca, kesalahan tahun kemudian tidak mempengaruhi tahun ini.


Agar dua kondisi ibarat di atas atau kondisi yang sejenis itu tidak terjadi maka dibutuhkan administrasi persediaan yang akurat.


Karena materi administrasi persediaan banyak maka penulis akan membagi pembahasan dalam beberapa artikel berikut ini :


1. Definisi dan Pengertian Persediaan Barang

2. 2 Metode Pencatatan Persediaan Barang

3. 4 Cara Menentukan Kepemilikan Persediaan Barang

4. 10 Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

5. Metode Penilaian Persediaan Barang


Yuk kita mulai bahas satu per satu…


Definisi dan Pengertian Persediaan Barang


 yang dijalankan dengan baik akan menciptakan laporan keuntungan rugi dan neraca perusahaan menjadi  Tingkatkan Akurasi Perhitungan Laba Rugi Perusahaan Anda dengan Manajemen Persediaan yang Akurat


Ada perbedaan istilah persediaan barang yang dipakai untuk jenis perusahaan dagang dengan perusahaan manufaktur.


Perusahaan dagang membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang. Persediaan barang ialah barang-barang yang dibeli dengan tujuan akan dijual kembali.


Contoh perusahaan dagang ialah perusahaan distribusi minuman ringan dan air mineral.


Pembahasan rinci perihal keduanya sudah ada dalam artikel perihal sistem pembelian barang perusahaan distribusi minuman ringan dan air mineral.


Kalau Anda belum baca, saya sarankan baca kini juga.


Sedangkan perusahaan manufaktur membeli barang dan mengubah bentuknya untuk sanggup dijual.


Namun secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau dipakai untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual.


Di perusahaan manufaktur, persediaan barang yang dimiliki terdiri dari beberapa jenis yang berbeda.


 


Jenis Persediaan Barang


 yang dijalankan dengan baik akan menciptakan laporan keuntungan rugi dan neraca perusahaan menjadi  Tingkatkan Akurasi Perhitungan Laba Rugi Perusahaan Anda dengan Manajemen Persediaan yang Akurat


Jenis persediaan yang ada dalam perusahaan manufaktur sebagai berikut :


#1. Bahan baku dan penolong


Bahan baku ialah barang-barang yang akan menjadi bab dari produk jadi yang dengan gampang sanggup diikuti biayanya.


Sedangkan materi penolong ialah barang-barang yang menjadi bab dari produk jadi tapi jumlahnya relatif kecil atau sulit diikuti biayanya.


Contoh materi baku dalam perusahaan beton ialah semen, pasir dan watu sedangkan materi penolongnya ialah materi kimia untuk mengeraskan beton.



#2. Supplies pabrik


Yaitu barang-barang yang memiliki fungsi melancarkan proses produksi misalnya oli mesin dan materi pembersih mesin.



#3. Barang dalam proses


Adalah barang-barang yang sedang dikerjakan (diproses) tetapi pada tanggal neraca barang-barang tersebut belum selesai dikerjakan.


Untuk sanggup dijual masih memerlukan pengerjaan lebih lanjut.


Misalnya dalam perusahaan pembuatan paving block.


Barang yang selesai dicetak tidak sanggup eksklusif untuk dijual tapi harus melalui proses pengeringan terlebih dahulu sampai barang tersebut sudah memenuhi standar dan siap dipakai oleh pembeli.



#4. Finished Goods


Adalah barang-barang yang sudah selesai dikerjakan dalam proses produksi dan menunggu dikala penjualanya.


Contoh finished Goods di perusahaan furniture atau mebel ialah kursi, meja dan produk lain yang sudah siap jual.


Persediaan barang baik di perusahaan dagang maupun di perusahaan manufaktur merupakan jumlah yang akan mempengaruhi laporan keuangan, yaitu neraca dan laporan keuntungan rugi.


Oleh alasannya itu persediaan barang yang dimiliki selama satu periode harus sanggup dipisahkan mana yang sudah sanggup dibebankan sebagai biaya (harga pokok penjualan / HPP).


Dan yang akan dilaporkan dalam laporan keuntungan rugi dan mana yang masih belum terjual yang akan menjadi persediaan dalam neraca.


Demikian pembahasan mengenai Tingkatkan Akurasi Perhitungan Laba Rugi Perusahaan Anda dengan Manajemen Persediaan yang Akurat.


Semoga bermanfaat.


Terima kasih


***



Sumber https://manajemenkeuangan.net

0 Response to "Tingkatkan Akurasi Perhitungan Keuntungan Rugi Perusahaan Anda Dengan Administrasi Persediaan Yang Akurat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel