Pengertian Ekuilibrium Permintaan-Penawaran, Excess Demand-Excess Supply, Dan Pergeseran Kurva
Setelah pada ulasan kemudian kita mempelajari pasar seruan dan pasar penawaran secara terpisah; untuk materi kali ini, selain mengulas ekuilibrium di kedua pasar beserta excess demand dan excess supply, kita juga akan membahas wacana pergeseran pada kurva seruan dan kurva penawaran.
1. EKUILIBRIUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.
Untuk memudahkan pemahaman wacana ekuilibrium permintaan-penawaran, kita bisa melihat dari Gambar 1.
keterangan:
2. EXCESS DEMAND DAN EXCESS SUPPLY.
Uraian diatas menjelaskan kondisi ketika pasar seruan dan penawaran berada dalam ekuilibrium. Lalu bagaimana kalau pasar berada di situasi non-equilibrium? Untuk membahasnya, kita contohkan pasar permintaan-penawaran meja (Gambar 2.), dengan tiga skenario berbeda.
2.1. Skenario Pertama.
Situasi ini merupakan kondisi awal ketika titik ekuilibrium permintaan-penawaran berada di titik E (harga US$ 30, kuantitas 4 buah meja).
2.2. Skenario Kedua.
Di skenario ini, ternyata jumlah seruan lebih kecil daripada ekuilibrium pada situasi pertama, tepatnya di titik K (harga US$ 40, kuantitas 2 buah meja). Sementara di sisi penawaran, pada harga US$ 40, jumlah meja yang ditawarkan ada 5 buah (L). Kondisi dimana jumlah barang yang ditawarkan melebihi jumlah barang yang diinginkan disebut sebagai excess supply; adapun kelebihan tersebut merupakan surplus, yang besarnya yaitu garis yang menghubungkan K dengan L (3 buah meja).
2.3. Skenario Ketiga.
Pada skenario ketiga, dikala harga sebesar US$ 20, jumlah meja yang ditawarkan hanya sebanyak 3 buah (M); tetapi, pada harga tersebut jumlah seruan meja melonjak menjadi 6 buah (N). Kondisi dimana jumlah seruan melebihi jumlah barang yang ditawarkan disebut sebagai excess demand. Excess demand menimbulkan kekurangan jumlah persediaan yang disebut sebagai shortage, yakni sepanjang garis yang menghubungkan M dengan N (3 buah meja).
Sebagai catatan, pada pasar persaingan sempurna, terjadinya excess demand maupun excess supply merupakan sesuatu yang lumrah; dalam hal ini pasar akan bisa mencapai titik keseimbangan baru. Ini sesuai dengan Hukum Permintaan dan Penawaran, dimana harga suatu barang akan selalu mencari titik kesesuaian sampai terjadi keseimbangan antara kuantitas yang ditawarkan dengan kuantitas yang diinginkan.
3. PERGESERAN PADA KURVA PERMINTAAN-PENAWARAN.
Berikutnya kita akan mengetahui imbas yang muncul apabila terjadi pergeseran pada kurva permintaan, pergeseran pada kurva penawaran, maupun pergeseran pada kedua kurva.
3.1. Pergeseran pada Kurva Permintaan.
Masih dengan kurva awal yang sama dengan pola diatas, kini kita melihat di Gambar 3.
keterangan:
3.2. Pergeseran pada Kurva Penawaran.
Contoh pada Gambar 4. dibawah ini menggambarkan adanya pergeseran pada kurva penawaran.
keterangan:
3.3. Pergeseran pada Kurva Permintaan dan Kurva Penawaran.
Selanjutnya kita akan melihat situasi apabila pergeseran terjadi pada kurva seruan maupun kurva penawaran. Sebagai contoh, Gambar 5. mengatakan kenaikan seruan disatu sisi, dan penurunan penawaran disisi lain.
Keterangan:
Demikian pembahasan wacana ekuilibrium permintaan-penawaran, excess demand dan excess supply, serta pergeseran pada kurva seruan dan kurva penawaran. *
Referensi:
Konsep Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) dalam Ilmu Ekonomi
Mengenal Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro, Konsep Pasar, serta Hakikat Perdagangan
Materi selanjutnya:
Konsep Elastisitas Permintaan (Elasticity of Demand) dan Metode Nilai Tengah (Midpoint Method)
Konsep Elastisitas Penawaran (Elasticity of Supply) Sumber http://www.ajarekonomi.com
1. EKUILIBRIUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.
Untuk memudahkan pemahaman wacana ekuilibrium permintaan-penawaran, kita bisa melihat dari Gambar 1.
keterangan:
- seperti telah kita pelajari sebelumnya bahwa ekuilibrium yaitu kondisi ketika terjadi titik temu antara seruan (D) dengan penawaran (S), dalam hal ini di titik E.
- ekuilibrium tercapai ketika terjadi janji harga dan kuantitas antara penjual dan pembeli, yakni ketika harga sebesar 30 (A) dan kuantitas sebanyak 4 (B).
- titik A disebut ekuilibrium harga (equilibrium of price), yakni besaran harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli untuk kuantitas yang telah ditentukan.
- titik B merupakan ekuilibrium kuantitas (equilibrium of quantity), yakni kuantitas barang yang menjadi janji penjual dan pembeli sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.
2. EXCESS DEMAND DAN EXCESS SUPPLY.
Uraian diatas menjelaskan kondisi ketika pasar seruan dan penawaran berada dalam ekuilibrium. Lalu bagaimana kalau pasar berada di situasi non-equilibrium? Untuk membahasnya, kita contohkan pasar permintaan-penawaran meja (Gambar 2.), dengan tiga skenario berbeda.
2.1. Skenario Pertama.
Situasi ini merupakan kondisi awal ketika titik ekuilibrium permintaan-penawaran berada di titik E (harga US$ 30, kuantitas 4 buah meja).
2.2. Skenario Kedua.
Di skenario ini, ternyata jumlah seruan lebih kecil daripada ekuilibrium pada situasi pertama, tepatnya di titik K (harga US$ 40, kuantitas 2 buah meja). Sementara di sisi penawaran, pada harga US$ 40, jumlah meja yang ditawarkan ada 5 buah (L). Kondisi dimana jumlah barang yang ditawarkan melebihi jumlah barang yang diinginkan disebut sebagai excess supply; adapun kelebihan tersebut merupakan surplus, yang besarnya yaitu garis yang menghubungkan K dengan L (3 buah meja).
2.3. Skenario Ketiga.
Pada skenario ketiga, dikala harga sebesar US$ 20, jumlah meja yang ditawarkan hanya sebanyak 3 buah (M); tetapi, pada harga tersebut jumlah seruan meja melonjak menjadi 6 buah (N). Kondisi dimana jumlah seruan melebihi jumlah barang yang ditawarkan disebut sebagai excess demand. Excess demand menimbulkan kekurangan jumlah persediaan yang disebut sebagai shortage, yakni sepanjang garis yang menghubungkan M dengan N (3 buah meja).
Sebagai catatan, pada pasar persaingan sempurna, terjadinya excess demand maupun excess supply merupakan sesuatu yang lumrah; dalam hal ini pasar akan bisa mencapai titik keseimbangan baru. Ini sesuai dengan Hukum Permintaan dan Penawaran, dimana harga suatu barang akan selalu mencari titik kesesuaian sampai terjadi keseimbangan antara kuantitas yang ditawarkan dengan kuantitas yang diinginkan.
3. PERGESERAN PADA KURVA PERMINTAAN-PENAWARAN.
Berikutnya kita akan mengetahui imbas yang muncul apabila terjadi pergeseran pada kurva permintaan, pergeseran pada kurva penawaran, maupun pergeseran pada kedua kurva.
3.1. Pergeseran pada Kurva Permintaan.
Masih dengan kurva awal yang sama dengan pola diatas, kini kita melihat di Gambar 3.
keterangan:
- misalkan saja alasannya memasuki tahun pedoman baru, seruan meja mengalami peningkatan dari 4 menjadi 5 buah, dan harga menyesuaikan dari US$ 30 menjadi US$ 40. Hal ini menimbulkan pergeseran kurva permintaan, dari D ke D'.
- jika titik ekuilibrium awal atau E yaitu (30, 4); maka adanya peningkatan seruan akan menggeser kurva seruan kekanan dan mencapai ekuilibrium gres di titik E' (40, 5).
3.2. Pergeseran pada Kurva Penawaran.
Contoh pada Gambar 4. dibawah ini menggambarkan adanya pergeseran pada kurva penawaran.
keterangan:
- misalnya alasannya kelangkaan materi baku untuk produksi meja menimbulkan penurunan jumlah meja yang ditawarkan, dari 4 menjadi 3 buah. Hal ini akan mengubah harga ekuilibrium, dari US$ 30 menjadi US$ 35 (ditunjukkan dengan pergeseran kurva penawaran dari S ke S').
- jika ekuilibrium awal berada di E (30, 4), maka sehabis terjadi pergeseran kurva penawaran, terbentuklah ekuilibrium gres di titik E' (35, 3).
3.3. Pergeseran pada Kurva Permintaan dan Kurva Penawaran.
Selanjutnya kita akan melihat situasi apabila pergeseran terjadi pada kurva seruan maupun kurva penawaran. Sebagai contoh, Gambar 5. mengatakan kenaikan seruan disatu sisi, dan penurunan penawaran disisi lain.
Keterangan:
- pada posisi awal, ekuilibrium pasar tercapai di titik E (30, 4).
- misalnya terjadi kenaikan seruan atas meja yang menggeser kurva seruan kekanan (D ke D'); tapi alasannya persediaan materi baku pembuatan meja sangat terbatas, maka penawaran meja justru menurun (menggeser kurva penawaran kekiri, dari S ke S'). Karena pergeseran kurva penawaran lebih jauh daripada pergeseran kurva permintaan, maka didapatkanlah ekuilibrium gres di titik E' (50, 3).
Demikian pembahasan wacana ekuilibrium permintaan-penawaran, excess demand dan excess supply, serta pergeseran pada kurva seruan dan kurva penawaran. *
Referensi:
- Mankiw, Gregory N. (2008). Principles of Microeconomics, Fifth Edition, South-Western Cengage Learning.
- Samuelson, Paul A., and William D. Nordhaus. (2002). Economics, Seventeenth Edition, McGraw-Hill.
Konsep Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) dalam Ilmu Ekonomi
Mengenal Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro, Konsep Pasar, serta Hakikat Perdagangan
Materi selanjutnya:
Konsep Elastisitas Permintaan (Elasticity of Demand) dan Metode Nilai Tengah (Midpoint Method)
Konsep Elastisitas Penawaran (Elasticity of Supply) Sumber http://www.ajarekonomi.com
0 Response to "Pengertian Ekuilibrium Permintaan-Penawaran, Excess Demand-Excess Supply, Dan Pergeseran Kurva"
Posting Komentar