iklan banner

Mekanisme Terbuka Dan Tertutupnya Stomata

Bagaimanan prosedur membuka dan menutupnya stomata?
Membuka dan menutupnya stomata pada daun terjadi tanggapan adanya tragedi turgor pada guard cell. Bergeraknya air dari epidermal cell ke dalam guard cell, mengakibatkan turgor meningkat di dalm guard cell dan meimbulkan elastic straccking pada dinding guard cell. Dengan berkembangnya kedua guard cell ini, hal tersebut mengakibatkan menutupnya stomata. Namun apabila tekanan turgor itu rendah, maka stomata tersebut akan membuka lagi. Hal ini berarti membuka dan menutupnya stomata ditentukan oleh turgor yang terjadi pada guard cel.
Cahaya fotosintesis dalam sel-sel mesophyl berkurangnya CO2 dalam ruang antar sel menaikan pH dalam sel epilog perubahan enzimatik menjadi gula menaikkan kadar gula menaikkan tekanan osmotic dari getah sel menaikkan turgor stomata membuka (Pandey dan Sinha, 1983)..Manfaat Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Trasnpirasi.

Jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi pergerakan stomata dalam metabolism tanaman?
1. Sinar matahari
Seperti yang telah dibicarakan didepan, maka sinar mengakibatkan membukanya stoma dan gelap mengakibatkan tertutupnya stoma, jadi banyak sinar berarti juga mempergiat transpirasi. Karena sinar itu juga mengandung panas (terutama sinar infra-merah), maka banyak sinar berarti juga menambah panas, dengan demikian menaikkan tempratur. Kenaikan tempratur hingga pada suatu batas yang tertentu mengakibatkan melebarnya stoma dan dengan demikian memperbesar transpirasi
Kita merumuskan bahwa suhu daun dan sekitarnya ialah sama. Pada kenyataannya daun-daun yang terkena cahaya matahari pribadi memiliki suhu beberapa derajat lebih tinggi daripada udara disekitarnya, dan alasannya ialah itu cahaya mempegaruhi transpirasi bukan hanya melalui pengendalian pembukaan dan penutupan stomata tetapi juga melalui imbas sekunder terhadap suhu daun
Tjitrosomo (1990) merumuskan bahwa cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara sebagai berikut :
a. Sehelai daun yang dikenai cahaya matahari secara pribadi akan mengabsorbsi energi radiasi. Hanya sebagian kecil dari energi tersebut yang dipakai dalam fotosintesis. Pemanasan tersebut meningkatkan transpirasi, alasannya ialah suhu daun biasanya merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi laju proses tersebut. Fakta yang menunjukkan bahwa daun yang kena cahaya matahari memiliki laju suhu yang lebih tinggi daipada suhu udara memungkinkan laju transpirasi yang cepat, bahkan dalam udara yang jenuh.
b. Cahaya tidak usah selalu berbentuk cahaya langsung, sanggup pula mempengaruhi transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata.
2. Temperatur
Merupakan faktor lingkungan yang terpenting yang mempengaruhi transpirasi daun yang ada dalam keadaan turgor. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu udara, tetapi daun yang kena sinar matahari memiliki suhu 10o -20o F lebih tinggi daripada suhu udara
Pengaruh tempratur terhadap transpirasi daun sanggup pula ditinjau dari sudut lain, yaitu didalam hubungannya dengan tekanan uap air di dalam daun dan tekanan uap air di luar daun. Kenaikan tempratur menambah tekanan uap di dalam daun. Kenaikan tempratur itu sudah barang tentu juga menambah tekanan uap di luar daun, akan tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak di dalam ruang yang terbatas, maka tekanan uap tiada akan setinggi tekanan uap yang terkurung didalam daun. Akibat dari pada perbedaan tekanan ini, maka uap air akan gampang berdifusi dari dalam daun ke udara bebas
3. Kebasahan udara (Kelembaban udara)
Pada hari cerah udara tidak banyak mengandung uap air. Di dalam keadaan yang demikian itu, tekanan uap di dalam daun jauh lebih lebih tinggi dari pada tekanan uap di luar daun, atau dengan kata lain, ruang di dalam daun itu lebih kenyang akan uap air daripada udara di luar daun, jadi molekul-molekul air berdifusi dari konsentrasi tinggi (di dalam daun) ke konsentrasi yang rendah (di luar daun. Kesimpulannya ialah, udara yang berair menghambat transpirasi, sedang udara kering melancarkan transpirasi
Pada kondisi alamiah, udara selalu mengandung uap air, biasanya dengan konsentrasi antara 1 hingga 3 persen. Sebagian dari molekul air tersebut bergerak ke dalam daun melalui stomata dengan proses kebalika transpirasi. Laju gerak masuknya molekul uap air tersebut berbanding dengan konsentrasi uap air udara, yaitu kelembaban. Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju neto dari air yang hilang. Dengan demikian, seandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan menurun dengan meningkatnya kelembaban udara
4. Angin
Pada umumnya angin yang sedang, menambah acara transpirasi. Karena angin membawa pindah uap air yang bertimbun-timbun bersahabat stoma. Dengan demikian, maka uap yang masih ada di dalam daun kemudian mendapat kesempatan untuk difusi ke luar
Angin memiliki dampak ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju transpirasi. Secara singkat sanggup disimpulkan bahwa angin cenderung untuk meningkatkan laju transpirasi, baik di dalam naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah sinar matahari, dampak angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cenderung lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air
Dalam udara yang sangat hening suatu lapisan tipis udara jenuh terbentuk di sekitar permukaan daun yang lebih aktif bertranspirasi. Jika udara secara keseluruhan tidak jenuh, maka akan terdapat gradasi konsentrasi uap air dari lapisan udara jenuh tersebut ke udara yang semakin jauh semakin tidak jenuh. Dalam kondisi mirip itu transpirasi terhenti alasannya ialah lapisan udara jenuh bertindak sebagai penghambat difusi uap air ke udara di sekitar permukaan daun. Oleh alasannya ialah itu, dalam udara yang hening terdapat dua tahanan yang harus ditanggulangi uap air untuk berdifusi dari ruang-ruang antar sel ke udara luar. Yang pertama ialah tahanan yang harus dilalui pada lubang-lubang stomata, dan yang kedua ialah tahanan yang ada dalam lapisan udara jenuh yang berdampingan dengan permukaan daun. Oleh alasannya ialah itu dalam udara yang bergerak, besarnya lubang stomata memiliki dampak lebih besar terhadap transpirasi daripada dalam udara tenang. Namun, dampak angin sesungguhnya lebih kompleks daripada uraian tadi alasannya ialah kecendrungannya untuk meningkatkan laju transpirasi hingga tahap tertentu dikacaukan oleh kecendrungan untuk mendinginkan daun-daun sehingga mengurangi laju transpirasi. Tetapi imbas angin secara keseluruhan ialah selalu meningkatkan transpirasi
5. Keadaan air dalam tanah
Air di dalam tanah ialah satu-satunya suber yang pokok, dari mana akar-akar tumbuhan mendapat air yang dibutuhkannya. Absorpsi air lewat bagian-bagian lain yang ada di atas tanah mirip batang dan daun juga ada, akan tetapi pemasukan air lewat bagian-bagian itu tiada seberapa kalau dibanding dengan perembesan air melalui akar
Tersedianya air dalam tanah ialah faktor lingkungan lain yang mempengaruhi laju transpirasi. Bila kondisi air tanah sedemikian sehingga penyediaan air ke sel-sel mesofil terhambat, penurunan laju transpirasi akan segera tampak
Laju transpirasi sanggup dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air dari akar. Pada siang hari, biasanya air ditranspirasikan dengan laju yang lebih cepat daripada penyerapannya dari tanah. Hal tersebut menimbulkan defisit air dalam daun. Pada malam hari akan terjadi kondisi yang sebaliknya, alasannya ialah suhu udara dan suhu daun lebih rendah. Jika kandungan air tanah menurun, sebagai tanggapan perembesan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat
Sebutkan bagian-bagian dari stomata dan berikan klarifikasi singkatnya?
Bagian - Bagian Stomata Beserta penjelasannya

Stomata merupakan lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel epilog ( guard cell ), dimana sel epilog tersebut ialah sel-sel epidermis yang telah mengalami tragedi perubahan bentuk dan berfungsi membetuk besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya.

Stomata pada umumnya tedapat pada bagian-bagian flora yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun tanaman. Pada flora yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat yang strukturnya mirip stomata, padahal alat-alat tersebut bukanlah stomata. Pada daun-daun yang hijau, stomata terdapat pada satu permukaannya saja.

Stomata sanggup dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya yaitu:
Bagian sel penutup/sel penjaga (guard cell)
 Bagian yang merupakan sel tetengga
☻ Ruang udara dalam

Sel epilog terdiri dari sepasang sel yang terlihat simetris, umumnya berbentuk ginjal, ada dinding sel atas dan sel bawah, tampak adanya alat yang berbentuk birai (ladges), adakala birai tersebut hanya terdapat pada dinding sel kepingan atas.

Adapun fungsi birai ialah sebagai pembatas ruang depan (front cavity) diatas porusnya. Sedangkan pembatas ruang belakang (Basic Cavity) terletak antara porus dengan ruang udara yang terdapat dibawahnya. keunikan dari sel penjaga ialah sel halus sellulosa (cellulose microfibril) pada dinding selnya tersusun melingkari sel penjaga, contoh susunan ini dikenal sebagai miselasi radial.

Karena serat sellulosa ini relatif tidak elastis, maka jikalau sel penjaga menyerap air sanggup mengakibatkan sel ini tidak sanggup membesar diameternya melainkan memanjang. Akibat melekatnya sel penjaga satu sama lain pada kedua ujungnya memanjang, maka keduanya akan melengkung kearah luar. tragedi ini yang mengakibatkan celah stomata membuka.

Proses stomata dalam menyerap Carbon Dioksida dan melepas Oksigen ke udara dengan cara stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan materi fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma (jamak: stomata) menyerupai hidung insan dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, flora tertentu juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batangnya.

Hasil selesai fotosintesis ialah gula sederhana. Senyawa ini perlu diubah menjadi gula lain yang lebih kompleks (misalnya sukrosa) sebelum diangkut alasannya ialah gampang bereaksi. Melalui floem, sukrosa diangkut ke sel-sel daun yang tidak berfotosintesis ke sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan flora itu sendiri. Sisa sukrosa diubah menjadi gula, protein dan lipid sebagai cadangan makanan. Cadangan masakan terutama disimpan dalam akar dan batang, tetapi ada juga yang disimpan dalam daun.

Hasil lain dari fotosintesis ialah oksigen yang dilepas ke lingkungan melalui stomata yang dipakai oleh makhluk hidup lain untuk bernafas.


Terimakasih Sobat,, sudah berkunjung, jangan lupa di like yah atau tinggalkan pesan anda di kolom facebook paling bawah.
Sumber http://agronomiunhas.blogspot.com

0 Response to "Mekanisme Terbuka Dan Tertutupnya Stomata"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel