iklan banner

Pengertian, Tujuan, Syarat Dan Macam – Macam Persebaran Industri Strategis Di Indonesia


Pengertian, Tujuan, Syarat Dan Macam – Macam Persebaran Industri Strategis Di Indonesia-. Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumber daya yang sangat melimpah. Tetapi industri – industri besar di Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa. Hal ini tentu dipengaruhi dengan beberapa faktor yang sangat menunjang bagi sebuah perindustrian. Untuk mengetahui lebih terang perihal industri – industri apa saja yang ada di Indonesia. Simak ulasan berikut ini.



Pengertian Industri


Kata industri sering dihubungkan dengan segala acara ekonomi insan yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi sehingga menjadi barang yang bernilai di masyarakat.


  • Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri


Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri diartikan sebagai suatu bentangan alami yang terdiri atas beberapa daerah yang mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembangnya acara industri dan mempunyai keterkaitan ekonomi yang bersifat dinamis.


  • Kawasan Industri


Yang dimaksud dengan daerah industri yakni daerah tempat pemusatan acara industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana dan kemudahan penunjang lainnya yang disediakan dan dikelolah oleh perusahaan daerah industri. Tujuan dibentuknya suatu daerah industri yaitu untuk mempercepat pertumbuhan industri, menunjukkan kemudahan bagi acara industri, mendorong acara industri supaya terpusat dan berlokasi di daerah tersebut, dan menyediakan kemudahan lokasi industri yang berwawasan lingkungan. Contoh beberapa daerah industri di Indonesia, antara lain Medan, Cilegon (Banten), Pulogadung (Jakarta), Cikarang  (Bekasi), Cilacap (Jateng), Rungkut (Surabaya), dan Makassar.



Tujuan Dan Syarat Industri


Tujuan industri yakni :


  • Memperluas lapangan kerja guna menyerap tenaga kerja

  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional

  • Menghasilkan barang-barang yang diharapkan oleh masyarakat terutama materi pangan, sandang dan papan

  • Menghasilkan devisa dengan cara mengekspor hasil industri atau menghemat devisa dengan cara membatasi impor


Pelaksanaan industri harus memenuhi syarat berikut :


  • Tersedianya materi mentah (dasar) dan sumber tenaga

  • Tersedianya tenaga kerja terdidik dan profesional untuk mengolah sumber-sumber daya alam

  • Tersedianya modal dan transportasi yang baik

  • Manajemen yang baik untuk mendukung jalannya pemasaran







          Lokasi Industri


          Sebuah industri sanggup menempati wilayah perkotaan atau perdesaan. Dulunya acara industri hanya berada didalam rumah tangga sebagai acara kerajinan, tetapi dikala ini banyak industri berada dalam sebuah lokasi atau gedung yang disebut sebagai pabrik.


          Faktor Geografis Lokasi

          1. Bahan Mentah

          Tidak ada barang yang sanggup dibuat kalau tidak ada materi mentahnya. Suatu industri didirikan akrab dengan lokasi ketersedian materi baku kalau didasarkan oleh pertimbangan menyerupai materi baku yang dipakai gampang rusak dan juga biaya angkut materi baku lebih mahal dibanding biaya angkut barang jadi. Sifat dan bentuk materi baku juga sanggup memengaruhi terhadap penentuan lokasi industri. Contoh industri yang harus didirikan akrab dengan materi baku antara lain industri kayu, industri batu-bara, buah-buahan, gas, minyak.


          2. Sumber Daya Tenaga (power resource)

          Sumber daya ini menyangkut ketersediaan listrik untuk sanggup menggerakkan mesin – mesin pabrik. Bahan pelopor sanggup juga berupa petroleum atau gas karna mesin juga sanggup bergerak dengan memakai kedua jenis materi bakar tersebut.


          3. Pasar

          Tujuan dari sebuah industri yaitu memproduksi barang – barang untuk dijual, sehingga pasar mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi sebuah industri.


          4. Tenaga kerja

          Ketersediaan tenaga kerja menjadi hal yang sangat penting dalam kemajuan sebuah industri. Industri tertentu menentukan mendirikan lokasi acara di daerah yang banyak tersedia tenaga kerja terampil dan upahnya relatif murah.


          5. Fasilitas transportasi

          Transportasi menjadi bab yang penting alasannya yakni berafiliasi dengan pengangkutan materi baku ke pabrik dan pengangkutan produk hasil industri ke pasar. Pemasaran pun menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam industri. Kelancaran pemasaran akan besar lengan berkuasa terhadap laba industri. Lokasi industri harus memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana transportasi untuk mengangkut barang dan komoditas ke konsumen.


          6. Kondisi Lingkungan

          Yang dimaksud dengan faktor lingkungan yaitu segala sesuatu yang ada di sekitarnya yang sanggup menunjang kelancaran produksi. Suatu lokasi industri yang kurang mendukung, menyerupai keamanan dan ketertiban, jarak ke pemukiman, struktur batuan yang tidak stabil, iklim yang kurang cocok, terbatasnya sumber air, dan lain-lain, hal ini sanggup menghambat berlangsungnya acara industri.



          Macam – Macam Industri


          1.Berdasarkan materi baku


          • Industri ekstraktif : Sebuah industri yang materi bakunya pribadi diambil dari alam. Contohnya menyerupai pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, pertambangan dan sebagainya

          • Industri non ekstraktif : Sebuah industri yang kegiatannya tidak melibatkan pengambilan materi baku pribadi dari alam melainkan dari materi baku yang sudah disediakan industri lain.

          • Industri fasilitatif atau industri tersier : Sebuah industri yang menyediakan jasa bagi masyarakat seperi asuransi, ekspedisi, perbankan, transportasi dan sebagainya


          2. Berdasarkan jumlah tenaga kerja


          • Industri rumah tangga : Sebuah industri dengan skala kecil atau jangkauannya. Ciri-ciri dari industi rumah tagga menyerupai mempunyai tenaga kerja maksimal 4 orang, modal yang sangat terbatas dan tenaga kerja berasal dari keluarga. Contoh diantaranya yakni industri tahu atau tempe, serta banyak sekali kudapan yang berskala kecil.

          • Industri kecil : Sebuah industri yang lebih besar dibandingkan industri rumah tangga. Industri ini mempunyai beberapa ciri menyerupai mempunyai tenaga kerja yang berjumlah sekitar 5 hingga 19 orang, modal yang dibutuhkan relatif kecil dan tenaga kerja yang terlibat biasanya berasal dari lingkungan sekitar rumah atau masih ada korelasi kerabat. Contohnya yakni industri pembuatan genteng, industri watu bata maupun industri pengolahan rotan.

          • Industri sedang : Sebuah industri yang peranannya cukup besar bagi perekonomian suatu wilayah atau daerah. Cirinya yakni tenaga kerja yang dipakai sekitar 20 hingga 99 orang, modal yang dipakai cukup besar, tenaga kerja yang dibutuhkan mempunyai keterampilan tertentu. Contoh industri menyerupai ini adalah  industri konveksi, industri keramik, dan sebagainya.

          • Industri besar : Sebuah industri yang peranannya sangat besar bagi perekonomian suatu wilayah atau daerah. Beberapa ciri nya yakni menyerupai tenaga kerja yang dipakai lebih dari 99 orang, modal yang dipakai sangat besar, tenaga kerja yang dibutuhkan harus mempunyai keterampilan tertentu. Contoh nya menyerupai industri pembuatan mesin serta alat- alat berat.


          3. Berdasarkan modal


          • Industri padat modal : Sebuah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk acara operasional maupun pembangunannya.

          • Industri padat karya : Sebuah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.


          Industri yang merupakan salah satu sektor dalam usaha, niscaya mempunyai pihak- pihak yang menanam modal untuk memulai perjuangan tersebut. Berdasarkan modal yang dipakai industri dibedakan menjadi 3 macam yaitu :


          • Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) : PMDN merupakan industri yang memperoleh tunjangan modal dari pemerintah maupun pengusahan nasional yang ada di dalam negeri. Beberapa industri yang mendapat tunjangan modal dari pemerintah ini antara lain industri kerajinan, industri pariwisata, serta industri kuliner dan juga minuman.

          • Industri dengan penanaman modal abnormal (PMA) : Selain mendapat tunjangan modal dari pemerintah atau pengusaha dalam negeri, ada juga industri yang mendapat permodalan dari pihak abnormal atau PMA. PMA merupakan industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Industri yang modalnya berasal dari penanaman modal abnormal ini biasanya mempunyai produk yang besar atau bergerak dalam bidang yang dibutuhkan orang banyak. Contohnya menyerupai industri komunikasi, industri perminyakan serta industri pertambangan.

          • Industri dengan modal patungan (join venture) : Selain industri yang modalnya dari dalam negeri dan juga penanaman modal asing, ada jenis industri yang asal modalnya dari modal patungan atau yang lebih dikenal dengan join venture. Join venture merupakan industri yang asal modalnya dari hasil kolaborasi antara PMDN dan juga PMA. Jadi, industri join venture ini ada campur tangan pihak dalam negeri dan juga pihak asing. Industri yang masuk dalam kategori join venture ini antara lain industri otomotif, industri transportasi dan juga industri kertas.


          4. Berdasarkan produk yang dihasilkan


          • Industri primer : Sebuah industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang- barang yang dihasilkan biasanya pribadi sanggup dipakai atau dinikmati secara langsung. Contohnya yaitu industri anyaman, industri kuliner dan minuman.

          • Industri sekunder : Sebuah industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum sanggup dinikmati atau digunakan. pola industri ini yakni industri ban, industri pemintalan benang, industri baja maupun industri tekstil.

          • Industri tersier : Sebuah industri yang tidak menghasilkan barang atau benda yang sanggup dinikmati atau dimanfaatkan secara pribadi maupun tidak langsung. Namun industri ini menghasilkan jasa layanan yang sanggup membantu dan juga mempermudah kebutuhan masyarakat. Contoh beberapa industri ini yakni industri angkutan, industri perdagangan, industri perbankan serta industri pariwisata.


          5. Berdasarkan materi mentah


          • Industri pertanian : merupakan industri yang mengolah materi mentah yang diperoleh dari hasil acara pertanaian. Artinya yakni industri yang mengolah materi – materi hasil pertanian. Beberapa pola dari industri ini antara lain industri minyak goreng, industri gula, industri kopi, industri teh dan juga industri kuliner atau minuman. Tetapi alasannya yakni materi baku pertanian ini mengambil pribadi dari alam, maka industri ini termasuk dalam kategori ekstraktif yaitu acara yang mengambil pribadi dari alam

          • Industri pertambangan : Sama hal nya dengan industri pertanian, industri pertambangan masih termasuk dalam kategori ekstraktif. Yaitu acara industri yang mengolah materi mentah yang berasal dari pertambangan. Dengan kata lain, industri yang mengolah materi pertambangan menjadi barang- barang yang siap dikonsumsi. Beberapa pola industri ini yakni industri semen, industri baja, industri materi bakar minyak, industri serat sintetis, dan lain sebagainya.

          • Industri jasa : Yang kita ketahui, acara industri yakni pengolahan dari materi mentah, barang setengah jadi maupun barang jadi. Namun ternyata ada pula yang namanya industri jasa. Industri jasa yakni industri yang mengolah jasa layanan yang sanggup mempermudah dan juga meringankan beban masyarakat, tetapi juga sanggup menghasilkan keuntungan. Ada banyak sekali industri jasa yang ada di sekitar kita, antara lain industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri seni dan hiburan, hingga industri transportasi. Industri- industri ini sangat membantu insan dalam banyak sekali bidang. Manusia sangat terbantu dengan adanya industri jasa alasannya yakni sanggup memudahkan pekerjaan manusia.


          6. Berdasarkan pada lokasi unit usaha


          • Industri yang berorientasi pada pasar (market oriented industry) : Industri yang berorientasi pada pasar atau yang disebut dengan market oriented industry, merupakan industri yang didirikan akrab pada daerah persebaran konsumen. Industri yang menyerupai ini merupakan industri yang mendekat kepada konsumen contohnya menyerupai industri yang sering kita temukan di sekitar kita, menyerupai industri kuliner dan juga minuman.

          • Industri berorientasi pada tenaga kerja (employee oriented industry) : Industri yang berorientasi pada tenaga kerja atau employee oriented industry ini merupakan industri yang didirikan di sekitar atau mendekati pasar tenaga kerja. Industri menyerupai ini didirikan terutama di tempat- tempat yang mempunyai banyak persebaran penduduk atau banyak mempunyai angkatan kerja, khususnya penduduk yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah. Contoh industri semacam ini yakni industri konveksi yang banyak didirikan di desa- desa.

          • Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry) : Industri yang didirikan akrab dengan tempat pengolahan. Contoh industri menyerupai ini yakni industri semen di Palimanan Cirebon, alasannya yakni akrab dengan watu gamping. Selain itu ada industri pupuk di Palembang yang akrab dengan sumber pospat dan juga amoniak. Ada juga industri materi bakar minyak yang berada di Balongan Indramayu yang akrab dengan kilang minyak.

          • Industri yang berorientasi pada materi baku : Industri yang didirikan di tempat tersedianya materi baku. Contoh dari industri ini yakni industri konveksi yang letaknya berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan yang berdekatan  dengan pelabuhan laut, serta industri gula yang berdekatan dengan lahan tebu.

          • Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain atau yang dikenal dengan footloose industry : Industri yang tidak terikat dengan banyak sekali persyaratan yang telah disebutkan di atas. Industri yang menyerupai ini merupakan industri yang fleksibel atau industri yang sanggup didirikan dimana saja alasannya yakni tidak terikat dengan banyak sekali macam persyaratan. Industri ini sanggup didirikan dimana saja alasannya yakni materi baku, tanaga kerja dan juga pasarnya sangat luas dan sanggup ditemukan dimana- mana. Contoh dari industri ini yakni industri elektronik, industri tarsnportasi serta industri otomotif.


          7. Berdasarkan proses industri


          • Industri hulu : Jenis industri yang hanya mengolah barang jadi menjadi barang setengah jadi saja. Sehingga industri ini tidak menghasilkan barang yang  sanggup pribadi dikonsumsi. Beberapa pola industri hulu yakni industri kayu lapis, industri pemintalan, industri alumunium, dan juga industri baja.

          • Industri hilir : Industri yang mengolah barang setangah jadi menjadi barang jadi. Barang jadi yang merupakan produk selesai yang dihasilkan oleh industri ini sanggup pribadi diambil keuntungannya atau dikonsumsi secara langsung. Beberapa pola industri hilir antara lain industri konveksi, industri otomotif, serta industri mebel.


          8. Berdasarkan barang yang dihasilkan


          • Industri berat : Jenis industri yang menghasilkan mesin- mesin maupun alat- alat yang dipakai untuk produksi lainnya. Jadi, industri berat ini merupakan industri barang yang akhirnya sanggup dipakai sebagai faktor produksi. Beberapa industri yang masuk dalam industri berat ini antara lain industri alat- alat berat, industri mesin serta industri percetakan.

          • Industri ringan : Jika tadi industri berat merupakan industri yang menghasilkan barang- barang penunjang atau faktor produksi, maka yang dinamakan industri ringan yakni industri yang menghasilkan barang- barang yang siap dikonsumsi. Beberapa industri yang termasuk dalam industri ini antara lain yakni industri makanan, industri minuman serta industri obat- obatan.


          9. Berdasarkan objek pengelola


          • Industri rakyat : Industri yang dikelola sendiri oleh masyarakat. Karena dikelola oleh masyarakat, maka indutri ini merupakan milik rakyat sendiri. biasanya industi milik rakyat ini merupakan industri yang kecil. Namun bukan berarti masyarakat tidak sanggup mempunyai industri yang besar. Beberapa industri rakyat mempunyai skala yang besar. Contoh industri rakyat antara lain yakni industri kuliner ringan, kuliner khas atau barang- barang tradisional, maupun industri kerajinan.

          • Industri negara : Industri yang dikelola dan merupakan industri milik negara yang lebih kita kenal dengan istila Badan Usaha Miliki Negara (BUMN). Industri milik negara ini biasanya memproduksi barang- barang yang dibutuhkan oleh banyak masyarakat dan dalam jumlah yang besar. Beberapa pola industri milik negara antara lain industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan dan industri transportasi.


          10. Berdasarkan cara pengorganisasian


          • Industri kecil : Industri yang tidak terlalu besar dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas. Memiliki ciri- ciri yaitu modal yang diharapkan relatif kecil, teknologi yang dipakai masih sederhana, karyawan atau pekerja yang dipekerjaan tidak lebih dari 10 orang dan kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga, kerabat atau tetangga, produk yang dihasilkan pun masih sederhana, area pemasaran masih terbatas (lingkup atau skala lokal). Industri kecil ini juga masuk ke dalam UKM. Banyak sekali pola industri kecil yang kita temukan di daerah sekitar kita. Contohnya yakni industri kerajinan (biasanya yang rumahnya akrab dengan lokasi wisata), industri kudapan menyerupai kripik tempe, keripik daun bayam, dan lain sebagainya.

          • Industri menengah : Industri yang lebih besar daripada industri kecil, artinya industri yang mempunyai ciri- ciri yaitu modal yang diharapkan relatif besar, sudah memakai teknologi maju namun jumlahnya masih terbatas, karyawan atau pekerja antara 10 hingga 20 orang yang dipekerjakan, karyawan atau pekerja yang diperkerjakan biasanya tidak tetap, mempunyai lokasi pemasaran yang lebih luas atau sudah berskala regional. Banyak sekali pola industri menengah yang ada di Indonesia, menyerupai industri bordir, industri sepatu, industri mainan anak- anak, dan lain sebagainya.

          • Industri besar : Industri yang mempunyai lingkup lebih besar dan lebih kuat daripada dua industri sebelumnya. Hal ini alasannya yakni industri besar mempunyai peranan yang lebih vital pula daripada industri kecil dan menengah. Industri besar mempunyai ciri- ciri menyerupai modal yang diharapkan sangat besar atau sangat banyak, teknologi canggih dan juga modern, mempunyai organisasi yang sudah tertib atau teratur, mempunyai tenaga kerja dalam jumlah yang banyak, kebanyakan tenaga kerja yakni tenaga kerja yang terampil, mempunyai lingkup atau skala pemasaran nasional maupun internasional, biasanya mempuroduksi produk- produk yang besar dan dibutuhkan oleh banyak orang. Industri besar mempunyai tugas besar dalam perekonomian suatu negara alasannya yakni industri besar turut menopang atau menyumbang kepada negara melalui pajak. Industri besar tidak hanya berada di negara maju saja. Banyak negara berkembang yang mempunyai industri besar. Beberapa pola industri besar antara lain industri alat transportasi, industri alat elektronik, dan lain sebagainya.




            Persebaran Industri Strategis Di Indonesia


            1. Industri Mesin dan Logam Dasar

            Suatu kelompok industri yang mengolah sebuah materi baku logam dan produk dasar mesin, contohnya menyerupai kendaraan bermotor, perlengkapan pabrik, peralatan listrik, dan alat transportasi.

            Contoh :


            • PT Krakatau Steel terdapat di Cilegon (Banten) yang merupakan Industri besi-baja 

            • PT Pal yakni sebuah industri kapal dan galangan kapal di Surabaya Gresik (Jawa Timur)

            • PT Dirgantara Indonesia di Bandung Jawa Barat

            • Dan beberapa industri lainnya di daerah industri Pulo Gadung (Jakarta) serta Tangerang (Banten).



            2.  Industri Kimia Dasar
            Jenis industri yang mengolah sebuah materi baku atau materi mentah untuk menghasilkan sebuah produk materi – materi kimia.
            Contoh :


            • Industri pupuk terdapat di wilayah Palembang-Sumatra Selatan (Pupuk Sriwijaya) dan Bontang-Kaltim (Pupuk Kaltim). 

            • Industri bahan-bahan kimia, menyerupai pada pabrik Soda di Waru- Surabaya (Jawa Timur), Amoniak di Cepu (Jawa Tengah), dan pada Super Posfat di Cilacap (Jawa Tengah).

            • Industri semen yang tersebar di wilayah Padang (Sumatra Barat), Cibinong (Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur), dan diwilayah Tonasa (Gowa-Sulawesi Selatan).

            • Ban kendaraan yang berada diwilayah Bogor (Jawa Barat), Tegal (Jawa Tengah), dan Palembang (Sumatra Selatan).

            • Industri kertas yang berada di wialayah Padalarang (Jawa Barat), Probolinggo dan Banyuwangi (Jawa Timur), dan Pematangsiantar (Sumatra Selatan).



            3. Aneka Industri
            Sebuah kelompok industri yang mengolah suatu produk-produk untuk suatu keperluan masyarakat luas dan kebutuhan konsumsi.
            Contoh :


            • PT Indofood di Jakarta yang mengolah sebuah aneka materi pangan (mi instan, bumbu perasa, dan kecap) dan industri minuman di beberapa wialayah daerah di Pulau Jawa. 

            • Pabrik rokok diwilayah Kediri, Kudus, dan Surabaya

            • Pabrik tekstil dan garmen di wilayah Bandung (Jawa Barat).

            • Pabrik yang mengolah sebuah materi bangunan terdapat di beberapa wilayah Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.



            4. Industri Kecil

            Suatu kelompok industri rumah tangga yang memakai sebuah modal dan tenaga kerja relatif kecil, dengan teknologi yang sifatnya tradisional dan sederhana. 

            Contoh :


            • Industri kerajinan bambu di wilayah Tasikmalaya (Jawa Barat). 

            • Kerajinan batik diwilayah Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan.

            • Kerajinan perak bakar di wialayah Kotagede dan Solo.

            • Ukiran kayu di wilayah Jepara dan Bali.

            • Kerajinan tanah liat di wilayah Plered (Jawa Barat), Banyumas (Jawa Tengah), dan Kasongan (Yogyakarta).

            • Kain tenun di wilayah Yogyakarta, Solo, Bali, Samarinda, Ujung Pandang, dan Nusa Tenggara.





                Bersamaan dengan pesatnya teknologi dikala ini dan semakin maju nya dunia industri tidak menutup kemungkinan bahwa industri di Indonesia akan semakin banyak dan akan bertambah seiring berjalannya waktu.

                Itulah ulasan mengenai Pengertian, Tujuan, Syarat Dan Macam – Macam Persebaran Industri Strategis Di Indonesia-. Semoga apa yang sudah diulas sanggup bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.




                Baca Juga :



                Sumber aciknadzirah.blogspot.com

                0 Response to "Pengertian, Tujuan, Syarat Dan Macam – Macam Persebaran Industri Strategis Di Indonesia"

                Posting Komentar

                Iklan Atas Artikel

                Iklan Tengah Artikel 1

                Iklan Tengah Artikel 2

                Iklan Bawah Artikel