iklan banner

Mengenal Zaman Watu Dan Pembagiannya

Zaman kerikil yaitu zaman saat insan membuat alat dari batu.  Batu dipakai sebagai alat memotong dan senjata. Zaman kerikil dibagi menjadi masa Paleolitikum, Mesolitikum, Megalitikum, dan Neolitikum.
1.      Zaman Paleoilitikum
Paleolitikum diebut juga zaman kerikil bau tanah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini antara tahun 50.000 SM hingga 10.000 SM. Pada zaman ini insan Peking dan Jawa sudah ada. Di Afrika, Eropa, dan Asia insan Neanderthal sudah hidup pada awal tahun 50.000 SM. Pada tahun 20.000 SM insan Cro-magnon sudah menguasai kebudayaan di Afrika Utara dan Eropa. Beberapa perkembangan kebudayaan telah ditemukan di sekitar Pacitan Ngandong.
Spesies insan purba yang telah ada:
a.       Meganthropus Paleoj4vanicus
b.      Pithecanthropus Erectus (Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus)
Ciri-ciri zaman paleolitikum
ü  Peralatan terbuat dari kerikil atau tulang yang masih kasar
ü  Jenis alat yang dipakai kapak genggam, kapak perimbas, dan alat serpih
ü  Manusia hidup mencari makan dengan berburu dan meramu
ü  Hidup dalam kelompok-kelompok kecil biar memudahkan mereka bergerak dalam mencari makanan
ü  Hidupnya sangat tergantung pada alam sekitar mereka
ü  Bertempat tinggal secara nomaden
ü  Belum mengenal seni
ü  Masih memakai bahasa yang sederhana untuk berkomunikasi
Peninggalan zaman paleolitikum:
Kapak Genggam : ditemukan di daerah Pacitan, dibentuk dengan cara memangkas salah satu sisi kerikil hingga tajam dan sisi lainnya dibiarkan untuk menggenggam, berfungsi untuk menggali ubi, memotong, dan menguliti binatang


 Zaman kerikil yaitu zaman saat insan membuat alat dari kerikil Mengenal Zaman Batu dan Pembagiannya
·         Kapak Perimbas : berfungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang, dan sebagai senjata, ditemukan di Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), Lahat (Sumatra Selatan), dan Goa Choukoutieen (Beijing)




(Kapak Perimbas)



·         Alat-alat dari tulang hewan atau tanduk rusa
Termasuk hasil kebudayaan Ngandong, kebanyakan berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi, berfungsi untuk merobek ubi dalam tanah dan untuk menagkap ikan
Zaman kerikil yaitu zaman saat insan membuat alat dari kerikil Mengenal Zaman Batu dan Pembagiannya
(Alat-alat dari tulang)
·         Flakes : terbuat dari Chalcedon, berfungsi untuk mengupas makanan, berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah buahan



Zaman kerikil yaitu zaman saat insan membuat alat dari kerikil Mengenal Zaman Batu dan Pembagiannya
(Flakes)
2.      Zaman Mesolitikum
Disebut juga zaman kerikil madya yaitu suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara paleolitik dan neolitik. Istilah ini diperkenalkan oleh John Lubbock. Pada zaman ini insan masih beburu dan menangkap ikan tetapi mereka sudah mempunyai tempat tinggal agak menetap dan bercocok tanam secara sederhana. Tempat tinggal yang mereka pilih biasanya di tepi pantai (kjokkenmoddinger) atau goa-goa(kjokkenmoddinger), sehingga ditemukan bekas-bekas kebudayaan insan pada lokasi tersebut.
Ciri-ciri zaman mesolitikum:
ü  Manusia di zaman ini sudah tidak lagi nomaden atau menetap di gua, maupun di pantai
ü  Manusia zaman ini sudah mengumpulkan masakan dan bercocok tanam
ü  Manusia zaman ini sudah bisa membuat kerajinan dari gerabah
ü  Ditemukan Kjokkenmoddinger, yaitu: bukit-bukit karang hasil sampah dapur
ü  Ditemukan Abris Sous Roche, yaiu gua-gua sebagai tempat tinggal
ü  Manusia zaman ini sudah mengenal seni yang berupa lukisan pada dinding gua. Lukisan ini berbentuk cap tangan dan babi hutan
ü  Alat yang dipakai disebut peble atau kapak Sumatera
ü  Sudah mulai mengenal kepercayaan
Peninggalan-peninggalan zaman mesolitikum:
  • Kjokkenmoddinger (Sampah Dapur) : berupa fosil timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput yang mencapai ketinggian kurang lebih 7 meter,ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera, yakni antara daerah Langsa hingga Medan
Zaman kerikil yaitu zaman saat insan membuat alat dari kerikil Mengenal Zaman Batu dan Pembagiannya
(Sampah Dapur)
  • Kapak genggam Sumatera (Sumateralith) :ditemukan di fosil bukit kerang, dibentuk dari kerikil kali yang dipecah-pecah hingga menjadi tajam ujungn
Zaman kerikil yaitu zaman saat insan membuat alat dari kerikil Mengenal Zaman Batu dan Pembagiannya
(Kapak Genggam)
·       Hachecourt (kapak pendek) :ditemukan di dalam bukit kerang, mempunyai bentuk yang lebih pendek (setengah lingkaran

·         Pipisan : ditemukan di dalam bukit kerang, merupakan kerikil – kerikil penggiling beserta dengan landasannya, digunakan untuk menggiling makanan, dan sebagai penghalus cat merah yang berasal dari tanah merah (cat sebagai alat untuk keperluan keagamaan dan juga untuk ilmu sihir)
(Pipisan)
3.      Zaman Neolitikum
                Zaman neolitikum disebut juga dengan zaman kerikil baru, perkembangan budaya pada masa ini sudah cukup maju seiring dengan datangnya rumpun proto melayu dari wilayah yunan di cina selatan masuk ke wilayah asia tenggara dan indonesia.
Ciri-ciri zaman neolitikum:
ü  Peralatan sudah dihaluskan bahkan diberi tangkai
ü  Jenis alat yang diguakan yaitu kapak persegi dan lonjong
ü  Pakaiannya terbuat dari kulit kayu dan kulit binatang
ü  Perhiasannya terbuat dari batu, kulit kerang, terrakota, dan manik-manik
ü  Telah bertempat tinggal menetap/sedenter
ü  Telah mempunyai kemampuan bercocok tanam
ü  Telah menganut akidah animisme dan dinamisme
Peninggalan-peninggalan zaman mesolitikum:
·         Kapak Persegi :berbentuk memanjang dengan penampang lintangnya berbentuk persegi panjang atau trapesium, terbuat dari kerikil api yang besar lengan berkuasa atau kalsedon
(Kapak Persegi)
·         Kapak Lonnjong : penampangnya berbentuk lonjong atau bundar telur, terbuat dari kerikil kali yang berwarna kehitaman
(Kapak Lonjong)
·         Alat Sepih : dibentuk dengan cara memukul bongkahan kerikil menjadi pecahan-pecahan kecil yang berbentuk segitiga, trapesium, atau setengah bulat, dipakai untuk alat pemotong, gurdi, atau penusuk
(Macam-macam alat serpih)
·         Gurdi atau pisau : ditemukan di daerah tepi danau, contohnya Danau Kerinci (Jambi), Danau Bandung, Danau Cangkuang, Leles Garut, Danau Leuwilang Bogor (Jawa Barat), Danau Tondano, Minahasa (Sulawesi Utara), dan sebuah danau di Flores Barat (Nusa Tenggara Timur
(Gurdi atau Pisau)
·         Perhiasan : dibentuk dari kerikil mulia yang berupa gelang, banyak ditemukan di Tasikmalaya, Cirebon, dan Bandung. Contohnya gelang, kalung, manik-manik, dan anting-anting. Bahan yang dipakai untuk membuatnya yaitu batu-batu indah, mirip agat, kalsedon dan jaspis
(Macam-macam perhiasan)
·         Gerabah : jenis benda yang dibentuk dari tanah liat ini antara lain kendi, mangkuk, perluk belanga, dan manik-manik, dipakai sebagai barang untuk keperluan sehari-hari dalam rumah tangga,ditemukan di lapisan teratas bukit-bukit kerang di Sumatra dan dibukit-bukit pasir pantai selatan Jawa.
(Gerabah)
4.      Zaman Megalitikum
Zaman ini disebut juga zaman kerikil besar. Hal ini disebabkan lantaran insan sudah sanggup membuat dan meningkatkan kebidayaan yang terbuat dari batu-batu besar. Pada zaman ini insan juga sudah mengenal akidah yaitu terhadap roh nenek moyang yang disebabkan oleh meningkatnya pengetahuan manusia.
Ciri-ciri zaman megalitikum:
-          Sudah ada interaksi sosial antar sesama
-          Manusia sudah sanggup membuat dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar
-          Perkembangan dari zaman neolitikum hingga zaman perunggu
-          Manusia sudah mengenal akidah animisme dan dinamisme
Peninggalan-peninggalan zaman megalitikum:
ü  Menhir: yaitu suatu tugu yang terbuat dari kerikil besar. Biasanya menhir ini dipakai untuk tempat memuja arwah leluhur
(Menhir)
ü  Dolmen: yaitu meja kerikil yang dipakai untuk meletakkan sesaji
(Dolmen)
ü  Kubur batu: yaitu tempat menyimpan mayat, berbentuk persegi panjang, dan terbuat dari lempengan-lempengan batu
(Kubur Batu)
ü  Waruga: yaitu kubur kerikil yang berbentuk kubus
(Waruga)
ü  Sarkofagus: yaitu kubur kerikil yang berbentuk lesung, terbuat dari satu batu
(Sarkofagus)
ü  Punden berundak: merupakan suatu bangunan yang terbuat dari batu. Batu-batu itu di susun berundak-undak atau bertingkat
(Punden Berundak)
ü Arca batu : mempunyai bentuk yang mirip hewan / manusia, merupakan perwujudan dari nenek moyang dan menjadi objek pujaan, di temukan di wilayah indonesia antara lain di pasemah, Sumatra potongan Selatan serta Sulawesi potongan Tenggara.
(Arca Batu)

Sumber:


Sumber http://ilhammaulana9999.blogspot.com

0 Response to "Mengenal Zaman Watu Dan Pembagiannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel