✔ Pengertian Pengajiran Tanaman, Jenis, Bahan, Dan Tekniknya
Pengajiran tumbuhan ialah penopangan tumbuhan supaya tumbuhan tetap berdiri tegak dan mendapat sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhannya.
Pengajiran bertujuan supaya tumbuhan mendapat sinar matahari secara maksimal dengan cara menopang tumbuhan sedemikian rupa sehingga memperoleh sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhannya. Hampir semua tumbuhan sayuran daun mempunyai postur badan batang yang rendah sehingga tidak perlu diajir. Hanya ada beberapa tumbuhan yang perlu diajir ibarat tumbuhan melinjo pada ketika penanamannya supaya sanggup tegak lurus juga katuk dan tumbuhan labu siam yang diambil pucuk daunnya.
Ajir harus dipasang sedini mungkin yaitu dimulai pada ketika tanam, pemasangan ajir yang terlambat akan mengakibatkan akar tumbuhan rusak, ajir dipasang 4 cm dimuka tajuk tumbuhan terluar.
Jenis dan materi ajir
1). Bahan yang berasal dari cabang kayu :
Bahan ini sanggup didapat dari cabangcabang tumbuhan penghasil kayu sebagai hasil samping dari pemangkasan cabang yang tidak mempunyai kegunaan atau tidak produktif. Kelemahan dari materi ini gampang diserang rayap dan persediaannya terbatas.
2). Bahan yang berasal dari kaso :
Bahan ini berasal dari tumbuhan kaso dan biasanya tumbuh di pinggir-pinggir kali, batangnya berbuku-buku ibarat tumbuhan tebu tetapi diameter batangnya relatif kecil-kecil. Biasanya ajir ini sering dipakai oleh petani untuk tumbuhan kacang panjang yang mempunyai beban agak ringan. Kelemahan dari materi ini gampang patah dan tidak berpengaruh menanggung beban yang berat sehingga gampang rusak dan hanya sanggup dipergunakan satu ekspresi dominan saja pada tumbuhan yang berumur tidak lebih dari tiga bulan.
3). Bahan yang berasal dari bambu
Beberapa jenis bambu yang yang semuanya sanggup dipergunakan sebagai materi ajir, di antaranya :
a. Bambu kuning
Biasanya banyak orang dipelihara di pekaranganpekarangan
rumah atau di taman-taman sebagai tumbuhan hias, alasannya ialah warna kuning sehingga indah di pandang. Tanaman yang sudah renta sanggup dibelah-belah dan dipotong untuk ajir.
b. Bambu aur
banyak tumbuh dipematang-pematang sawah dan tanah daratan dipinggiran pegunungan. Bambu ini mempunyai ciri jarak antar bukunya relatif lebih pendek dan tanamannya tumbuh relatif lebih pendek. Bambu jenis ini biasa rebungnya banyak dimakan orang dibentuk sayur lodeh. Bambu jenis ini jarang dipergunakan untuk ajir, kecuali untuk tumbuhan yang diusahakan dalam sekala kecil dan akrab dengan lahan tumbuhan yang dibudidayakan.
c. Bambu tali
Bambu jenis ini sanggup banyak orang dimanfaat untuk
tali sehingga jarang dipergunakan untuk ajir alasannya ialah dagingnya relatif tipis juga dibentuk tali lebih menguntungkan. Dan bambu ini juga banyak dipergunakan untuk materi bangunan di pedesaan.
d. Bambu gombong
jenis bambu ini selain diameternya lebih besar dan dagingnya lebih tebal tanamannya lebih tinggi/ panjang sehingga banyak dipergunakan orang untuk materi bangunan dan sangat cocok untuk materi pembuatan ajir.
Teknik Pengajiran
Sistem pemasangan ajir sanggup dilakukan dengan dua cara, yaitu sistem ajir miring dan sistem ajir tegak.
1). Sistem ajir miring
Sistem ajir miring sesuai dengan namanya, pada sistem ini tumbuhan tanaman ditopang dengan ajir yang ditancapkan miring. Ajir miring ini dipasang satu ajir untuk 1 tanaman. Kemiringan ajir membentuk sudut 45 dengan batang tanaman. Ajir dimasukkan ke tengah-tengah percabangan, pertama, kemudian diikat dengan tali rafia atau tali lain. Ukuran ajir yakni panjang 1,25-1,5 m lebar 4 cm, dan tebal 2,5 cm. Sisi ajir perlu dihaluskan untuk mengurangi kerusakan mekanis akhir ukiran antara tumbuhan dengan ajir. Pada ujung ajir yang menghadap keluar dibentuk lekukan kecil. Lekukan ini untuk mengikat ajir dengan belahan kain yang menghubungkan ajir satu dengan ajir lainnya. Kelemahan dari sistem ajir miring ialah dibutuhkan ajir kecil terlebih dahulu pada ketika tumbuhan masih muda. Baru sesudah tumbuhan mempunyai cabang utama, ajir miring dipasang.
2). Sistem ajir tegak
Sistem ajir tegak sanggup dilakukan dengan dua cara. Pemasangan ajir sanggup dilakukan pada setiap batang batang tumbuhan atau setiap 3 tanaman, dengan ukuran ajir yang sedikit berbeda. Untuk setiap tumbuhan dibutuhkan ajir dengan ukuran tinggi 1,25 m lebar 3 cm, dan tebal 1,5 cm, tergantung jenis tanamannya.
Pada umumnya dengan alasan efisiensi, sistem ajir tegak menerapkan teladan pemasangan satu ajir dengan satu tanaman. Ajir dipasang diantara tumbuhan dalam satu baris.(tidak disetar tanaman). Untuk keperluan ini dibutuhkan ajir yang berukuran lebih tinggi 1.25-1,5 m, lebar 4 cm, dan tebal 2,5 cm.
Antara ajir dihubungkan dengan gelagar berukuran panjang minimal 6 m (tergantung keperluan), lebar 3 cm dan tebal 2 cm. Bila tidak memakai gelagar maka sanggup diganti dengan tali rafia. Jarak gelagar dengan permukaaan bedengan antara 30-35 cm, persis diantara batang utama dengan percabangan pertama. Batang tumbuhan diikatkan pada ajir atau tali rafia atau tali lain. Antara ajirdan gelagar diikat dengan tali rafia atau tali kawat kecil.
Pada kondisi tumbuhan yang subur dibutuhkan gelagar pelengkap untuk menopang percabangan, pemasangan gelagar ini jangan hingga merusak tanaman.
Pengikatan ajir dengan tanaman
Pengikatan ajir pada tumbuhan dilakukan dengan sistem angka delapan
sehingga akan lebih berpengaruh dan tidak merusak batang atau cabang tanaman
. Pengikatan sanggup diikatkan dari ajirnya pribadi pada batang tanaman
dan cabangnya dikatkan pada ajir atau lagernya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengajiran
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengajiran, diantaranya adalah:
- Jenis tanaman, hampir semua tumbuhan sayuran daun bertubuh rendah sehingga tidak memerlukan ajir
- Jenis materi ajir, makin keras materi ajir semakin berpengaruh menopang tanaman
- Cara pengajiran, cara pengajiran yang sempurna akan mengurangi kerusakan tanaman.
Pemasangan ajir
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengajiran:
1). Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm.
2). Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tumbuhan masih kecil akar masih pendek, sehingga akar tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tumbuhan terjangkit penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tumbuhan ± 10-20 cm.
3). Cara memasang ajir bermacam-macam, contohnya ajir dibentuk tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah.
4). Tanaman melinjo yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir. Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tumbuhan sanggup berdiri.
Sumber http://awalilmu.blogspot.com
0 Response to "✔ Pengertian Pengajiran Tanaman, Jenis, Bahan, Dan Tekniknya"
Posting Komentar