✔ Gejala Kekurangan Air Pada Tanaman Dan Tanah
Air dibutuhkan tumbuhan pada banyak sekali fungsi yaitu:
1. Air merupakan cuilan yang esensil bagi protoplasma dan membentuk 80-90% bobot segar jaringan yang tumbuh aktif.
2. Air yakni pelarut, di dalamnya terdapat gas-gas, garam-garam, dan zat-zat terlarut lainnya, yang bergerak keluar masuk sel, dari organ ke organ dalam proses transpirasi.
3. Air yakni pereaksi dalam fotosintesis dan pada banyak sekali proses hidrolisis.
4. Air esensil untuk menjaga turgiditas, diantaranya dalam pembesaran sel, pembukaan stomata dan menyangga bentuk (morfologi) daun-daun muda atau struktur lainnya yang berlignin sedikit. Air juga besar lengan berkuasa penting pada sifat fisik tanah. Kandungan air dalam tanah sangat besar lengan berkuasa pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah. Begitu pula variasi kandungan air mensugesti daya dukung tanah.
1. Air merupakan cuilan yang esensil bagi protoplasma dan membentuk 80-90% bobot segar jaringan yang tumbuh aktif.
2. Air yakni pelarut, di dalamnya terdapat gas-gas, garam-garam, dan zat-zat terlarut lainnya, yang bergerak keluar masuk sel, dari organ ke organ dalam proses transpirasi.
3. Air yakni pereaksi dalam fotosintesis dan pada banyak sekali proses hidrolisis.
4. Air esensil untuk menjaga turgiditas, diantaranya dalam pembesaran sel, pembukaan stomata dan menyangga bentuk (morfologi) daun-daun muda atau struktur lainnya yang berlignin sedikit. Air juga besar lengan berkuasa penting pada sifat fisik tanah. Kandungan air dalam tanah sangat besar lengan berkuasa pada konsistensi tanah, dan kesesuaian tanah untuk diolah. Begitu pula variasi kandungan air mensugesti daya dukung tanah.
Sistem yang menggambarkan tingkah laris air dan pergerakan air dalam tanah dan badan tumbuhan didasarkan atas suatu kekerabatan energi potensial. Air memiliki kapasitas untuk melaksanakan kerja, yaitu akan bergerak dari tempat dengan energi potensial tinggi ke tempat dengan energi potensial rendah.
Akibat dan tanda kekurangan air pada tanah
Perakaran tumbuhan tumbuh ke arah yang basah dan menarik air hingga tercapai potensial air kritis dalam tanah. Air yang diserap dari tanah oleh akar tumbuhan disebut air yang tersedia. Air tersedia merupakan perbedaan antara jumlah air dalam tanah pada kapasitas lapang (air yang tetap tersimpan dalam tanah yang tidak mengalir ke bawah lantaran gaya gravitasi) dan jumlah air dalam tanah pada persentase perlayuan permanen (pada persentase kelembapan tanah ini tumbuhan akan layu dan tidak segar kembali dalam atmosfer dengan kelembapan relatif 100%. Air tersedia berbentuk larutan, yang mengandung banyak sekali unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan contohnya N, K, Ca, Mg, dan S.
Secara umum kapasitas lapang terjadi pada tekanan potensial tanah berkisar -10 KPa atau -0,1 kafetaria (tekstur tanah kasar) dan -20 KPa atau - 0,2 kafetaria untuk tekstur tanah sedang dan halus. Makin tinggi kandungan liat makin tinggi pula kandungan air tanah pada kapasitas lapang. Keberadaan air dalam tanah tergantung pada iklim yang ditekankan pada curah hujan. Kebutuhan air sanggup dipenuhi oleh air hujan alami atau hujan buatan maupun air pengairan. Kebutuhan air total bagi pertumbuhan tumbuhan secara umum berkisar dari 500–700 mm selama satu musim. Pertumbuhan vegetatif dan reproduktif menunjukkan tanggap yang terang akan air. Namun, air yang banyak dalam tanah akan mengurangi kadar oksigen dalam tanah apabila seluruh pipa kapiler tanah terpenuhi oleh air . Oleh alasannya itu, adanya air dalam tanah belum tentu menjamin pertumbuhan tumbuhan yang baik, alasannya jikalau air berlebihan, tanah tidak mengandung udara lagi. Padahal udara dalam tanah juga sangat dibutuhkan oleh tanaman. Akibatnya pertumbuhan tumbuhan menjadi terganggu.
Air yang ada di dalam tanah sanggup berkurang lantaran adanya penguapan, perkolasi, atau diserap oleh tanaman. Apabila dalam jangka waktu tertentu tidak ada penambahan air oleh hujan atau oleh irigasi maka tanah akan mengering dan tumbuhan akan segera menunjukkan pengaruhnya terhadap kekeringan tersebut. Mula-mula tumbuhan akan layu pada siang hari dan segar kembali pada malam hari. Tetapi usang kelamaan tumbuhan akan tetap layu baik siang maupun malam hari, jikalau tidak segera disiram . Air dalam tumbuhan berada dalam suatu keadaan pedoman sinambung (kontinyu).
Akibat Kekurangan air dan tanda-tandanya pada tumbuhan dan
Kehilangan air menimbulkan terhentinya pertambahan berat kering tumbuhan dan kekurangan air yang terus menerus menimbulkan perubahan-perubahan dalam tumbuhan yang tidak sanggup balik dan menimbulkan kematian. Hal ini terjadi sangat cepat dalam keadaan panas dan kering untuk tanaman-tanaman yang strukturnya tidak sesuai untuk mencegah kehilangan air (Hardjadi, 1993).
Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan pengairan yaitu sumbangan air secara sengaja dan teratur pada sebidang lahan tanaman. Tujuan pengairan ialah menyediakan air untuk pertumbuhan tanaman. Umumnya sumbangan air diubahsuaikan dengan periode kritis tanaman. Kebutuhan air bagi pengairan sanggup ditentukan oleh adanya penghitungan kelembaban air tanah dan air yang tersedia, serta penghitungan tingkat ketersediaan air (oleh data meteorologi). Pengairan akan efektif apabila diberikan sebelum kelembaban tanah sanggup menghambat pertumbuhan tanaman. Jelasnya air diberikan pada 60% dari air yang tersedia artinya 60% kadar air diantara kapasitas apang dan titik layu permanen.
Pengurangan hasil akhir kekurangan air telah usang diteliti oleh para peneliti di bidang agronomi. Untuk hasil panen biji, ketepatan waktu kekurangan air itu sama pentingnya dengan tingkat kekurangan tersebut. Dimana spesies tertentu ibarat hasil panen, apabila mengalami kekurangan air yang jago selama 4 hari pada tingkatan tertentu dari daur reproduktif dan dua ahad berikutnya merupakan periode paling peka terhadap kekurangan air. Komponen hasil yang menunjukkan penurunan paling drastis yakni jumlah biji per tongkol.
Ketersediaan air dalam tanah akan mensugesti besarnya potensial air dalam daun. Berkurangnya potensial air dalam daun menurunkan laju fotosintesis. Hal ini berafiliasi dengan kombinasi beberapa proses ibarat : (1) penutupan stomata secara hidroaktif akan mengurangi suplai CO2, (2) kehilangan cairan tubuh kutikula, dinding epidermis, dan membran sel, sehingga mengurangi aviditas dan permeabilitasnya terhadap CO2, (3) bertambahnya tahanan sel mesofil daun terhadap pertukaran gas, dan (4) menurunnya efisiensi fotosintesis. Hal ini berafiliasi dengan proses biokimia, kegiatan enzim dalam sitoplasma, dimana fotosintesis merupakan proses hiolisis yang memerlukan air.
Sumber http://awalilmu.blogspot.com
0 Response to "✔ Gejala Kekurangan Air Pada Tanaman Dan Tanah"
Posting Komentar