✔ Pengertian Kalimat Ambigu Dan Contohnya
Kami berharap biar hadirin menyukseskan acara yang telah memakan dana ratusan ribu ini.
Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas merupakan salah satu teladan frasa ambigu. Ambigu yakni kata, frasa, atau kalimat yang memiliki arti lebih dari satu atau bermakna ganda. Ambigu secara struktural atau ketatabahasaan sudah tepat, tetapi artinya mengakibatkan makna ganda.
Sumber http://awalilmu.blogspot.com
Kata-kata yang dicetak tebal dalam kalimat di atas merupakan salah satu teladan frasa ambigu. Ambigu yakni kata, frasa, atau kalimat yang memiliki arti lebih dari satu atau bermakna ganda. Ambigu secara struktural atau ketatabahasaan sudah tepat, tetapi artinya mengakibatkan makna ganda.
Dalam bahasa lisan, penafsiran ambigu tidak akan terjadi alasannya ada pembedaan cara mengucapkannya. Akan tetapi, dalam bahasa tulis penafsiran ganda ini sanggup saja terjadi kalau penanda-penanda ejaan tidak lengkap.
Frasa ratusan ribu memiliki dua arti.
1. Ratusan/ribu = seratus lembar ribuan.
2. Ratusan ribu = satu lembar uang seratus ribu.
Untuk menghindari keambiguan atau kesalahan penafsiran, sebaiknya kalimat tersebut dilengkapi dengan tanda hubung (-). Fungsi tanda hubung dalam penulisan kata-kata untuk menandai pembacaan frasa biar tidak mengakibatkan keambiguan. Fungsi tanda hubung ini sama dengan fungsi garis miring (/) dalam penulisan kalimatnya. Tanda hubung diletakkan di antara kata yang dibaca dengan jeda.
Contoh:
Kami berharap biar hadirin menyukseskan acara yang telah memakan dana ratusan-ribu ini, atau
Kami berharap biar hadirin menyukseskan acara yang telah memakan dana ratusan ribu ini.
Agar lebih jelas, perhatikan teladan kalimat ambigu berikut ini!
Mainan sobat gres itu berwarna kuning.
Kalimat tersebut mengakibatkan makna ganda pada frasa mainan sobat baru.
1. mainan/teman gres = yang gres yakni teman.
2. mainan teman/baru = yang gres yakni mainan.
Agar tidak mengakibatkan makna ganda, kalimat di atas sanggup diubah menjadi kalimat berikut.
1. Mainan-teman gres itu berwarna kuning.
2. Mainan teman-baru itu berwarna kuning.
Cara membaca kalimat nomor 1 tersebut yakni sehabis kata mainan diberi jeda. Pada kalimat nomor 2 jeda pembacaan dilakukan sehabis kata baru. Jadi, frasa yang tidak ambigu pada kalimat nomor 1 yakni sobat baru.
Frasa ratusan ribu memiliki dua arti.
1. Ratusan/ribu = seratus lembar ribuan.
2. Ratusan ribu = satu lembar uang seratus ribu.
Untuk menghindari keambiguan atau kesalahan penafsiran, sebaiknya kalimat tersebut dilengkapi dengan tanda hubung (-). Fungsi tanda hubung dalam penulisan kata-kata untuk menandai pembacaan frasa biar tidak mengakibatkan keambiguan. Fungsi tanda hubung ini sama dengan fungsi garis miring (/) dalam penulisan kalimatnya. Tanda hubung diletakkan di antara kata yang dibaca dengan jeda.
Contoh:
Kami berharap biar hadirin menyukseskan acara yang telah memakan dana ratusan-ribu ini, atau
Kami berharap biar hadirin menyukseskan acara yang telah memakan dana ratusan ribu ini.
Agar lebih jelas, perhatikan teladan kalimat ambigu berikut ini!
Mainan sobat gres itu berwarna kuning.
Kalimat tersebut mengakibatkan makna ganda pada frasa mainan sobat baru.
1. mainan/teman gres = yang gres yakni teman.
2. mainan teman/baru = yang gres yakni mainan.
Agar tidak mengakibatkan makna ganda, kalimat di atas sanggup diubah menjadi kalimat berikut.
1. Mainan-teman gres itu berwarna kuning.
2. Mainan teman-baru itu berwarna kuning.
Cara membaca kalimat nomor 1 tersebut yakni sehabis kata mainan diberi jeda. Pada kalimat nomor 2 jeda pembacaan dilakukan sehabis kata baru. Jadi, frasa yang tidak ambigu pada kalimat nomor 1 yakni sobat baru.
Selanjutnya, pada kalimat nomor 2 frasa yang tidak ambigu yakni mainan teman. Selain terjadi di dalam kalimat, ambiguitas sanggup pula terjadi antarkalimat.
Contoh:
Ali akrab dengan Amin.
Dia sangat mengasihi adiknya.
Contoh di atas tidak diketahui secara terperinci siapa mengasihi adik siapa sehingga kalimat tersebut mengandung ambiguitas. Tidak terperinci siapa yang dimaksud dengan ia dan adiknya dalam kalimat Dia sangat mengasihi adiknya. Kalimat di atas akan menjadi terperinci kalau diubah menjadi menyerupai berikut.
Ali akrab dengan Amin.
Ali sangat mengasihi adik Amin.
Sumber: Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS
Contoh:
Ali akrab dengan Amin.
Dia sangat mengasihi adiknya.
Contoh di atas tidak diketahui secara terperinci siapa mengasihi adik siapa sehingga kalimat tersebut mengandung ambiguitas. Tidak terperinci siapa yang dimaksud dengan ia dan adiknya dalam kalimat Dia sangat mengasihi adiknya. Kalimat di atas akan menjadi terperinci kalau diubah menjadi menyerupai berikut.
Ali akrab dengan Amin.
Ali sangat mengasihi adik Amin.
Sumber: Terampil Berbahasa Indonesia Kelas XI IPA dan IPS
0 Response to "✔ Pengertian Kalimat Ambigu Dan Contohnya"
Posting Komentar