iklan banner

✔ Bordetella Pertussis Basil Penyebab Penyakit Batuk Rejan Atau Batuk 100 Hari

Bordetella pertussis itu yakni basil penyebab penyakit menular akut yang menyerang pernafasan alias batuk rejan atau batuk seratus hari yang mengandung beberapa komponen yaitu Peitusis Toxin (PT), Filamentous Hemagglutinin (FHA), Aglutinogen, endotoksin, dan protein lainnya.

Ciri organisme ini : pendek, gram negative, dan dengan pewarnaan toluidin biru sanggup terlihat granula bipolar metakromatik. Bakteri ini aerob murni dan membentuk asam tapi tidak membentuk gas dari glukosa dan laktosa. Untuk biakan isolasi primer B pertussis sanggup dipakai Bordet Gengou 9agar kentang-darah-gliserol) yang mengandung Penisilin 0,5 µg/mL.

 Bordetella pertussis itu yakni basil penyebab penyakit menular akut yang menyerang per ✔ Bordetella Pertussis Bakteri  Penyebab Penyakit Batuk Rejan atau Batuk 100 Hari
Bordetella pertussis.

Terdapat dua prosedur bagi B pertussis untuk berganti menjadi bentuk yang non hemolitik, dan bentuk tidak virulen yang tidak menghasilkan toksin. Modulasi fenotipik yang reversible terjadi kalau B pertussis tumbuh dalam kondisi lingkungan tertentu. (misalnya suhu 280 C melawan suhu 370 C, adanya MgSO4, dll.)

1. STRUKTUR ANTIGEN, PATOGENESIS, dan PATOLOGI

Sejumlah faktor penyebab penyakit banyak dihasilkan oleh B pertussis. Dalam hal ini pili berperan dalam pelekatan basil pada sel bersilia di seluruh penggalan atas manusia. Hemaglutin Filamentousa memudahkan pelekatan sel epitel bersilia. Toksin pertussis menimbulkan limfositosi mempunyai kemampuan melekatkan basil pada epitel sel bersilia. Kedua zat ini banyak ditemukan di luar sel B pertussis. B pertussis hanya sanggup hidup dalam waktu singkat di luar inang insan dan tidak ada vector.

Organisme menempel dan berkembang biak dengan cepat di permukaan epitel trakea dan bronkus dan menghambat kerja silia. Bakteri menghasilkan toksin dan zat pengiritasi permukaan sel, serta menimbulkan limfositosis dan batuk.

2. GAMBARAN KLINIK

Infeksi berlangsung selama 6 minggu, dan berkembang melalui 3 tahapan:
  1. Tahap kataral ( mulai terjadi secara sedikit demi sedikit dalam waktu 7-10 hari sehabis terinfeksi)
Gejalanya ibarat flu ringan :
    • bersin-bersin
    • mata berair
    • nafsu makan berkurang
    • lesu
    • batuk (pada awalnya hanya timbul di malam hari kemudian terjadi sepanjang hari)

  1. Tahap paroksismal (mulai timbul dalam waktu 10-14 hari sehabis timbulnya tanda-tanda awal)
5-15 kali batuk diikuti dengan menghirup nafas dalam dengan nada tinggi. Batuk bisa disertai pengeluaran sejumlah besar lendir yang biasanya ditelan oleh bayi/ bawah umur atau tampak sebagai gelembung udara di hidungnya. Batuk atau lendir yang kental sering merangsang terjadinya muntah. Serangan batuk bisa diakhiri oleh penurunan kesadaran yang bersifat sementara.

  1. Tahap Konvalesen (mulai terjadi dalam waktu 4-6 ahad sehabis tanda-tanda awal)
Batuk semakin berkurang, muntah juga berkurang, anak tampak merasa lenih baik. Kadang batuk terjadi selama berbulan-bulan, biasanya akhir iritasi akses pernafasan.

3. IMUNITAS

Imunitas akan timbul sehabis sembuh dari B pertussis. Infeksi sekunder biasa timbul tetapi hanya ringan dan pada orang cerdik balig cukup akal timbul sehabis bertahun-tahun dan sangat hebat.

4. PENGOBATAN

Pemberian Eritromisin pada stadium kataral akan membantu pencegahan dan pembasmian mikroorganisme. Sedangkan pengobatan pada stadium paroksismal jarang mengubah tanda-tanda klinik. B pertussis peka terhadap obat antimikroba in vitro. Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di Rumah Sakit dan ditempatkan di kamar yang damai dan tidak terlalu terang. Keributan juga bisa merangsang serangan batuk.

Dapat pula dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan. Pada perkara yang berat, oksigen diberikan eksklusif ke paru-paru melalui selang yang dimasukkan ke trakea. Diberikan cairan melalui infuse untuk menggantikan cairan yang hilang lantaran muntah pada bayi dan lantaran biasanya tidak sanggup makan akhir batuk. Gizi yang baik sangat penting, dan sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil tapi sering.

5. PENCEGAHAN

Pemberian 3 suntikan vaksin pertussis ( biakan tidak murni) dalam konsentrasi sempurna pada bayi sangat perlu. Biasanya diberikan dengan kombinasi dengan toksoid difteria dan tetanus (DPT). Eritromisin profilaktik sanggup diberikan pada bayi yang belum divaksin atau orang cerdik balig cukup akal yang kontak dengan penyakit ini.

6. EPIDEMIOLOGI

Batuk rejan merupakan penyakit yang disebabkan oleh B pertussis. Penyakit ini biasanya berlangsung selama 6 miggu atau lebih, oleh karna itu biasa disebut batuk seratus hari. Batuk pertussis ditandai dengan batuk ahli yang khas dan biasanya diakhiri dengan bunyi pernafasan yang melengking.

Penyakit ini menular melalui udara, yaitu melalui percikan ludah dari pasien yang terkena penyakit kemudian dihirup orang yang sehat dan kekebalan tubuhnya rendah. Gejala timbul dalam waktu 7-10 hari sehabis terinfeksi. Bakteri menginfeksi lapisan tenggorokan, trakea dan akses udara sehingga pembentukan lendir semakin banyak. Pada awalnya lendir encer, tetapi kemudian menjadi kental dan lengket.

Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi berikut:
  • Pembiakan lendir hidung dan mulut
  • Pembiakan apus tenggorokan
  • Pemeriksaan darah lengkap (terjadi peningkatan jumlah sel darah putih yang ditandai dengan sejumlah besar limfosit)
  • Pemeriksaan serologis untuk Bordetella pertussis

Sumber http://biologi-indonesia.blogspot.com

0 Response to "✔ Bordetella Pertussis Basil Penyebab Penyakit Batuk Rejan Atau Batuk 100 Hari"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel