iklan banner

Teori Evolusi Autotrof Dan Heterotrof


Teori asal – seruan makhluk hidup autrotof dan heterotrof
            Postulat yang dikemukakan oleh Oparin serta beberapa generasi sesudahnya yaitu Stanley Miller dan Urei perihal klarifikasi dari teori yang dimaksud yaitu senyawa organik yang ada kini ini berasal dari senyawa-senyawa organik yang terdapat pada atmosfer bumi primitif. Senyawa organik tersebut antara lain amonia (NH3), hidrogen (H2), air (H2O) yang bereaksi lantaran adanya energi dari sinar kosmik (pada ketika itu halilintar dan sejenisnya). Kemudian suhu bumi menurun dan terjadilah kondensasi dan akibatnya turun hujan ke bumi. Air hujan tersebut mengandung asam amino dimana bentuk asam amino yang terkandung merupakan materi dasar dari protein pembentuk DNA dan organisme. Bahan-bahan tersebut bersenyawa dan kemudian dari situ terbentuklah organisme prokariotik yang masuk ke suprimodial bumi dan menerima masakan dari bumi. Lama kelamaan organisme prokariotik tersebut harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang berubah. Perubahan ini disebabkan lantaran sumber masakan dari lingkungannya mulai menipis. Adaptasi ini menuntut mereka untuk berevolusi menjadi organisme eukariotik. Disamping itu beberapa organisme yang heterotrof yang ada juga harus berevolusi menjadi organisme autotrof lantaran keterbatasan persediaan masakan di alam akan mengancam keberadaan mereka. Organisme ini harus sanggup membuat makanannya sendiri yaitu dengan cara berfotosintesis. Organisme gres ini mempunyai klorofil untuk sanggup melaksanakan fungsi fotosintesisnya sehingga menghasilkan masakan dan O2 yang kini ada ini. Miller dan Urey hanya bisa menunjukan hingga tahap pembentukan asam amino saja lantaran untuk terbentuk organisme diperlukan waktu jutaan tahun lamanya. Dari uraian wangsit pokok di atas, maka sanggup kita ambil simpulan bahwa organisme yang lebih dulu muncul atau ada di bumi yakni organisme heterotrof. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan makanannya yang semakin terbatas maka dalam waktu yang sangat usang organisme tersebut berevolusi menjadi organisme autotrof. Hal ini lantaran salah satu ciri evolusi yakni dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan. Perubahan dari organisme heterotrof ke organisme autotrof lantaran faktor lingkungan yang ditunjukkan dengan pemenuhan kebutuhan masakan pada alam sekitar yang semakin terbatas.

Kesimpulan :
Teori dikemukakan oleh Alexander L. Oparin. Menurut teori evolusi biologi, asal seruan kehidupan berasal dari reaksi antara gas-gas metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O), dan amonia (NH3) yang gampang menguap ke atmosfer yang berada di cekungan air maritim dengan energi radiasi benda-benda angkasa yang menghasilkan senyawa organik serupa alkohol dan asam amino. Hasil reaksi berupa asam amino berada pada cekungan maritim membentuk sup purba (primordial sup).
Oparin dan Haldane serta teori Urey menyebutkan bahwa zat organik (asam amino) yang merupakan materi dasar penyusun makhluk hidup, pada mulanya terakumulasi di lautan. Kenyataan ketika ini memperlihatkan bahwa dalam sel-sel badan makhluk hidup mengandung garam (NaCl). Hal ini mendasari kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari laut. Hal ini juga menjadi teladan dalam memilih asal – seruan makhluk hidup autotrof dan heterotrof.
Pengujian :
1.)        Evolusi biologi dimulai pada ketika pembentukan sel. Asam amino yang terbentuk dari evolusi kimia akan bergabung membentuk makromolekul. Hal ini dibuktikan pada penelitian Sidney W. Fox. Larutan yang mengandung monomer-monomer organik diteteskan ke pasir, batu, atau tanah yang panas sehingga mengalami polimerisasi. Hasil polimerisasi ini dinamakan proteinoid. Apabila proteinoid  dicampur dengan air masbodoh terbentuklah kumpulan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer mempunyai beberapa sifat hidup yang mempunyai membran selektif permeabel namun belum sanggup dikatakan hidup.
Oparin memakai istilah koaservat untuk mikrosfer. Koaservat merupakan tetesan koloid yang terbentuk ketika larutan protein, asam nukleat, dan polisakarida dikocok. Substansi dalam koaservat sanggup membentuk enzim yang berperan dalam pengambilan materi dari lingkungan sebagai materi pembentuk tubuh. Adanya formasi molekul-molekul lipid dan protein yang membatasi koaservat dengan lingkungan luar sekitarnya, telah dianggap sebagai selaput sel primitif. Selaput sel primitif ini mengakibatkan stabilitas koaservat akan tetap terjaga. Selaput sel primitif ini diperkirakan berperan dalam pengaturan pertukaran substansi antara koaservat dan lingkungan sekitarnya. Koaservat dengan selaput lipid protein mungkin merupakan tipe sel primitif yang disebut protosel.
Protosel kemudian akan membentuk sel awal yang merupakan permulaan dari organisme uniselular. Oleh lantaran keadaan atmosfer ketika itu tidak mengandung O2, organisme awal tersebut diperkirakan bersifat prokariotik, anaerob, dan heterotrof. Secara berangsur-angsur protobion digantikan organisme yang sanggup membuat molekul yang dibutuhkannya sendiri (autotrof) dengan tunjangan cahaya matahari (fotoautotrof) atau molekul berenergi tinggi dari lingkungannya (kemoautotrof). Adanya autotrof memicu munculnya makhluk hidup yang sanggup memanfaatkan produk autotrof, contohnya heterotrof, atau merupakan autotrof juga. Autotrof dan heterotrof yang bergantung pada makhluk hidup ini merupakan prokariot pertama.
Berdasarkan hasil percobaan Oparin, Haldane, dan Urey, asal seruan kehidupan berasal dari sintesis dan akumulasi monemer organik pada kondisi abiotik. Molekul yang dihasilkan secara abiotik ini disebut protobion yang merupakan bentuk sel hidup awal yang belum bisa bereproduksi tetapi bisa memelihara lingkungan kimia dalam tubuhnya yang berbeda dari lingkungan sekitarnya. Ada beberapa tipe protobion yaitu sebagai berikut:
1)      Koaservat merupakan tetesab stabilyang cendrung terbentuk pada suspensi makromolekul (polimer),misalnya polipeptida, asam nukleat, dan polisakarida yang dikocok.
2)      Mikrosfer merupakan protobion yang terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes-tets kecil ketika didinginkan.
3)      Liposom merupakan protobion yang eksklusif terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes-tetes kecil apabila komposisi organiknya mengandung lipid tertentu.
Protobion inilah yang merupakan mahluk hidup pertama yang bersifat heterotrof primer yang hidup secara anaerob. Sel mengalami perkembangan melalui evolusi dari bentuk yang paling sederhana ke bentuk yang paling kompleks.
Asal Usul Sel Autotrof
            Sel prokariotik yang terus berkembang biak mengakibatkan persediaan materi organik lingkungan menipis sehingga kekurangan makanan. Kondisi demikian memaksa sel membuat masakan sendiri melalui penyesuaian terhadap lingkungan dengan cara membran plasmanya melekuk ke dalam, membentuk lembaran-lembaran fotosintetik untuk menangkap energi sinar guna membuat zat organik dari zat anorganik. Muncullah sel autotrof sebagai cikal bakal sel tumbuhan yang memungkinkan terjadinya fotosintesis. Proses fotosintesis mengakibatkan kadar gas karbon dioksida di atmosfet semakin berkurang, dan kadar oksigen semakin bertambah, contoh organismenya yaitu tumbuhan hijau.
2.)              Teori asal seruan makhluk hidup autotrof dan heterotrof yang termasuk dalam evolusi biologi dicetuskan lantaran evolusi biologi sanggup diperlihatkan melalui hasil temuan-temuan aneka macam macam fosil binatang atau tumbuhan serta kemajuan aneka macam disiplin ilmu Genetika, Biokimia, Fisiologi, maupun Biologi Molekuler. Para hebat sangat tertarik mempelajari dan mendalami evolusi Biologi (selanjutnya disebut evolusi), dikarenakan setidaknya bidang ini sanggup memperlihatkan balasan terhadap 3 (tiga) topik utama bahasan evolusi. Ketiga topik utama adalah: 1) pembuktian asal mula kehidupan; 2) pembuktian kekerabatan kekerabatan makhluk hidup (dan keanekaragamannya); 3) asumsi perkembangan makhluk hidup di masa mendatang. Namun, teori yang telah diterangkan di atas belum sanggup menjawab darimana dan bagaimana kehidupan pertama kali ada di bumi.

Sikap Terhadap Teori Evolusi :
            Sikap kami dalam teori evolusi yakni mendapatkan sebagian dan menolak sebagian. Alasan mendapatkan sebagian lantaran teori evolusi sebagai ilmu pengetahuan harus dipelajari dan diajarkan untuk memenuhi rasa ingin tahu sebagai perilaku ilmuan dan menambah wawasan perihal teori evolusi. Alasan menolak sebagian kerena teori evolusi menyimpang dengan fatwa agama, bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai bukti penolakan sebagian kami yaitu berikut klarifikasi mengenai  asal seruan kehidupan berdasarkan Islam.
Asal Usul Kehidupan Menurut Islam
Dalam penggalan ini, kami akan mengajukan beberapa ayat Al-Quran yang di dalamnya dinyatakan bahwa Asal Manusia yakni (bersifat) air. Ayat pertama di bawah ini juga menunjuk kepada pembentukan alam semesta.
“Tidakkah orang-orang kafir itu melihat bahwa  langit dan bumi disatukan, kemudian mereka Kami pisahkan dan Kami menjadikan setiap yang hidup dari air. Lantas akankah mereka tak beriman?” (QS 21:30)
Pengertian ‘menghasilkan sesuatu dari sesuatu yang lain’
sama sekali tidak mengakibatkan keraguan. Ungkapan tersebut bisa juga berarti bahwa setiap sesuatu yang hidup dibentuk dari air (sebagai komponen pentingnya) atau bahwa semua benda hidup berasal dari air. Kedua makna itu sepenuhnya sesuai dengan data saintifik. Pada kenyataannya, kehidupan berasal dari yang bersifat air dan air yakni komponen yang paling penting dari seluruh sel-sel hidup. Tanpa air hidup menjadi tidak mungkin. Jika kemungkinan kehidupan pada planet lain diperbincangkan, maka pertanyaan yang pertama selalu: Adakah cukup air untuk mendukung kehidupan di tempat
tersebut?
Data modern membawa kita untuk berpikir bahwa wujud hidup
yang paling renta barangkali termasuk dalam dunia tumbuh-tumbuhan: ganggang telah ditemukan semenjak periode pra-Cambria yaitu ketika dikenalinya daratan yang paling tua. Organisme yang termasuk dalam dunia binatang barangkali muncul sedikit lebih kemudian: mereka muncul dari laut.
Kata yang di sini diterjemahkan sebagai ‘air’ pada kenyataannya yakni mani yang berarti baik air di langit maupun air di lautan atau segala jenis cairan. Dalam arti yang pertama air merupakan unsur yang penting bagi seluruh kehidupan tumbuh-tumbuhan:
“Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. (Q.S. 20 : 53) 
Inilah perujukan pertama kepada suatu ‘pasangan’ tumbuh-tumbuhan
Dalam arti keduanya yang merujuk pada segala jenis cairan,
kata tersebut dipergunakan dalam bentuk tak-tentunya untuk memperlihatkan zat yang berada pada dasar pembentukan seluruh kehidupan hewan:
“Dan Allah telah membuat semua jenis binatang dari air.” (QS 24:45)
Sebagaimana akan kita lihat nanti, kata tersebut juga bisa
diterapkan pada cairan mani.
Jadi, pernyataan-pernyataan dalam Al-Quran perihal asal-usul kehidupan, apakah itu merujuk kepada kehidupan secara umum, unsur yang melahirkan tumbuh-tumbuhan di dalam tanah ataupun benih hewan-hewan, seluruhnya sepenuhnya sesuai dengan data saintifik modern.


Sumber http://smart-with-science.blogspot.com

0 Response to "Teori Evolusi Autotrof Dan Heterotrof"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel