iklan banner

✔ Penelitian Tindakan Kelas (Pengertian Dan Karakteristik)


 arif balig cukup akal ini sering diperbincangkan khususnya di  Indonesia ✔ PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian dan Karakteristik)

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) arif balig cukup akal ini sering diperbincangkan khususnya di Indonesia. Pada tahun 1980 merupakan tonggak awal sejarah mulai diperkenalkannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Indonesia, semenjak ketika itu pula Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mulai dipelajari dan dikembangkan untuk meningkatkan profesional guru, (Jakni, 2017: 1)

Baca juga artikel lainnya tentang, "Sejarah Lahirnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK)"

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam bahasa inggris Classroom Action Research (CAR), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di dalam kelas oleh guru itu sendiri dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan problem pembelajaran, sehingga tujuan dari penelitian itu sendiri sanggup tercapai. Para jago juga menawarkan pendapat ihwal pengertian dari Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:

1. Zainal Aqib (2009: 18) mengemukakan bahwa "Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari tiga kata, yaitu Penelitian, Tindakan, dan Kelas. Ketiga kata tersebut sanggup diartikan seperti: Penelitian yakni aktivitas mencermati suatu objek, memakai hukum metodologi tertentu untuk memperoleh data atau gosip yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan yakni sesuatu gerak aktivitas penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Sedangkan Kelas yakni sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama mendapatkan pelajaran yang sama dari seorang guru. Batasan yang ditulis untuk pengertian ihwal kelas tersebut yakni pengertian lama, untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan dipahamai secara luas oleh umum dengan "ruang daerah guru mengajar". Kelas bukan wujud ruangan tetapai sekelompok penerima didik yang sedang belajar, kelompok orang yang sedang mencar ilmu sanggup kerja di lab, lapangan olah raga, workshop, dan lain-lain. 

2. Paizaluddin dan Ermalinda (2015:6) mengemukakan bahwa "Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris yaitu Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akhir tindakan yang diterapkan pada suatu subjek penelitian kelas tersebut". 

3. Suharsimi Arikunto (2010:4) mengemukakan bahwa "Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencerminan terhadap aktivitas pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan". 

4. Sarwiji Suwandi (2011:12) mengemukakan bahwa "Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencerminan terhadap aktivitas mencar ilmu berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan isyarat guru yang dilakukan oleh siswa".  

5. David Hopkins (1993:1) "Classroom Research is a form of reflactive study conducted by the actor to incrase the stability of rational actions in carrying out the duties and deepen understanding of the condition in any practical learning". Artinya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yakni suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan kiprah dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.  

6. Tim PGSM (dalam Jakni, 2017: 4) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilaukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam emlaksankan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.

7. Wina Sanjaya (2010:25) menyatakan secara etimologis, ada tiga istilah yang berafiliasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yakni suatu pemecahan problem yang dilakukan secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Sistematis artinya proses penelitian harus dilakukan secara sedikit demi sedikit dari mulai menyadari problem hingga proses pemecahannya melalui teknik tertentu untuk ditarik kesimpulan. Empiris artinya kerja peneliti harus didasarkan pada data-data tertentu. Terkontrol artinya suatu kerja penelitian haurus didasarkan pada mekanisme yang jelas, sehingga orang lain sanggup menunjukan hasil temuan peneliti yang diperoleh. Tindakan sanggup diartikan sebagai perlakukan tertentu yang dilakukan oleh peneliti yakni guru. Tindakan diarahkan unmtuk memperbaiki kenerja yang dilaukan oleh guru. Kelas memperlihatkan pada daerah proses pembelajaran berlansung.

Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Suatu jenis penelitian ilmiah niscaya mempunyai karakteristik terntetu yang membedakan dengan penelitian lain. begitu juga halnya dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Richard Winter (1996) ada enam karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu (1) kritik reflektif, (2) kritik dialektis, (3) kolaboratif, (4) resiko, (5) susunan jamak. dan (6) internalisasi teori dan praktik. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan secara singkat karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut.

1. Kritik Refleksi
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ialah adanya upaya refleksi terhadap hasil observasi mengenai latar dan aktivitas suatu aksi. Hanya saja, di dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksud dengan refleksi ialah suatu upaya penilaian atau penilaian, dan refleksi ini perlu adanya upaya kritik sehingga dimungkinkan pada taraf penilaian terhadap perubahan-perubahan.

2. Kritik Dialektis
Kritik dialektis dibutuhkan penelitian bersedia melaksanakan kritik terhadap fenomena yang ditelitinya. Selanjutnya peneliti akan bersedia melaksanakan investigasi terhadap:
a. Konteks berafiliasi secara menyeluruh yang merupakan satu unit walaupun sanggup dipisahkan secara jelas, dan
b. Struktur kontradisi internal, maksudnya di balik uni yang terang memungkinkan adanya kecendrungan mengalami perubahan meskipun suatu yang berada di balik unit tersebut bersifat stabil.

3. Kolaboratif
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memerlukan hadirnya suatu kerja sama dengan pihak-pihak lain menyerupai atasan, sejawat atau kolega, mahasiswa, dan sebagainya. Kesemuanya itu dibutuhkan sanggup dijadikan sumber data. Hal demikian dikarenakan pada hakiatnya kedudukan peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan pecahan dari situasi dan kondisi dari suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai pengamat, tetapi ia juga terlibat pribadi dalam suatu proses situasi dan kondisi.

Bentuk kerja sama atau kerja sama di antara para anggota situasi dan kondisi itulah yang menjadikan suatu proses sanggup berlangsung. Kolaborasi dalam kesempatan ini ialah berupa sudut pandang yang disampaikan oleh setiap kolaborator. Selanjutnya, sudut pandang ini dianggap sebagai andil yang sangat penting dalam upaya pemahaman terhadap banyak sekali permasalahan yang muncul. Untuk itu, peneliti akan bersikap bahwa tidak ada sudut pandang dari seseorang yang sanggup dipakai untuk memahami sesuatu problem secara tuntas dan bisa dibandingkan dengan sutu pandang yang berasal dari banyak sekali pihak.

Namun demikian memperoleh banyak sekali pendangan dari pada kolaborator, peneliti tetap sebagai figur yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk memilih apakah sudut pandang dari kolaborator dipergunakan atau tidak. Oleh karenanya, sanggup dikatakan bahwa fungsi kolaborator hanyalah sebagai pembantu di dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, bukan sebagai yang begitu memilih terhadap pelaksanaan dan berhasil tidaknya penelitian.

4. Resiko
Dengan adanya ciri resiko dibutuhkan dan dituntut biar peneliti berani mengambil resiko, terutama pada waktu proses penelitian berlangsung. Resiko yang mungkin ada diantaranya (a) melesetnya hipotesis dan (b) adanya tuntutan untuk melaksanakan suatu transformasi. Selanjutnya, melalui keterlibatan dalam peroses penelitian, agresi peneliti kemungkinan akan mengalami perubahan pandangan sebab ia menyaksikan sendiri adanya diskusi atau pertentangna dari para kolaborator dan selanjutnya menjadikan pandangannya berubah.

5.  Susunan Jamak
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mempunyai struktur jamak sebab terang penelitian ini bersifat dialektis, reflektif, partisipasi atau kolaboratif. Susunan jamak ini berkaitan dengan pandangan bahwa fenomena yang diteliti harus meliputi semua komponen pokok suapaya bersifat komprehensif. Suatu contoh, seandainya yang diteliti yakni situasi dan kondisi proses mencar ilmu mengajar, situasinya harus meliputi paling tidak guru, siswa, tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran, interaksi mencar ilmu mengajar, lulusan atau hasil yang dicapai, dan sebagainya.

6. Internalisasi Teori dan Praktik
Menurut pandangan para jago Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bahwa antara teori dan praktik bukan merupakan dua dunia yang berlainan. Akan tetapi, keduanya merupakan dua tahap yang berbeda, yang saling bergantung, dan keduanya berfungsi untuk mendukung transformasi. Pendapat ini berbeda dengan pandangan para jago penelitian konvensional yang beranggapan bahwa teori dan praktik merupakan dua hal yang terpisah. Keberadaan teori diperuntukkan praktik, begitu pula sebaliknya sehingga keduanya sanggup dipakai dan dikembangkan bersama.

Sumber : Jakni. (2017). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Artikel lainnya yang sanggup anda baca:

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, Dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Zaenal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.

Jakni. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Paizaluddin dan Ermalinda. 2015. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Bandung Alfabeta.

Suwandi, Sarwiji. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.


Sumber http://pendidikandanteknolog.blogspot.com

0 Response to "✔ Penelitian Tindakan Kelas (Pengertian Dan Karakteristik)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel