iklan banner

✔ Laporan Kuliah Kerja Lapangan Akuntansi Pertanggung Balasan Pada Perusahaan Penerbit Jawa Pos, Ojk, Pt Vitapharm, Dan Ukm Dewata Agenda Studi Akuntansi



LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT JAWA POS, OJK, PT VITAPHARM, DAN UKM DEWATA
Program studi Akuntansi







Disusun oleh :
Ria Novita Sari                     14.0102.0004
Ria Khanifah                                    14.0102.0007
Eri Ariantoro                          14.0102.0081

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
NOVEMBER 2016
PERSETUJUAN




Magelang,    November 2016
Telah disetujui dan disahkan oleh
Dosen Pembimbing


Anissa Hakim Purwantini, S.E., M.Sc.
NIDN. ...........................................






KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan pertolongan-Nya, sehingga tim penyususn sanggup menuntaskan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dengan judul “ Strategik Perusahaan” sebagai syarat untuk memperoleh nilai Mata Kuliah Kerja Lapangan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang.
Tim penyusun menyadari bahwa penulisan laporan ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis terima, demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan kuliah kerja lapangan ini sanggup bermafaat bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Magelang,  November 2016

Tim penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. 1
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. 2
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 3
DAFTAR ISI......................................................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ 6
DAFTAR TABEL................................................................................................. 7
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... 8
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 9
A.   Latar Belakang....................................................................................... 9
B.   Gambaran Umum Objek...................................................................... 11
1.    Penerbit Jawa Pos..................................................................... 11
2.    Otoritas Jawa Keuangan.......................................................... 21
3.    PT Vita Pharm............................................................................ 27
4.    UKM Dewata............................................................................... 33
C.   Permasalahan Objek............................................................................ 38
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 39
A.   Strategi Perusahaan Terhadap Perkembangan Pasar................... 39
B.   Perluasan Pasar.................................................................................... 40
C.   Konsep Strategi Pemasaran................................................................ 43
D.   Perumusan Strategi.............................................................................. 44
E.   Definisi Strategi Pemasaran................................................................ 51
F.    Definisi Strategi...................................................................................... 51
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 53
A.   Hpenerbit Jawa Pos.............................................................................. 53
B.   Otoritas Jasa Keuangan ...................................................................... 61
C.   Pt Vita Pharm.......................................................................................... 63
D.   Ukm Dewata........................................................................................... 70
E.   Cening Ayu............................................................................................. 71
F.    Oleh-Oleh Krisna................................................................................... 72
G.   Joger......................................................................................................... 72

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 74
A.   Kesimpulan ............................................................................................ 74
B.   Saran........................................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 77

















DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 struktur organisasi OJK............................................................... 21
Gambar 1.2 Proses Produksi Pt. Vita Pharm................................................ 31
Gambar 1.3 Saluran Distribusi PT. Vita Pharm............................................



















DAFTAR TABEL
























DAFTAR LAMPIRAN


Foto lokasi kunjungan industry





















BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Perkembangan bisnis yang semakin maju dan Perusahaan selalu berupaya untuk mencapai tujuanya dengan menjalankan misi misi yang telah direncanakan sebelumnya dan disertai dengan efektifitas dan efesiensi kerja. Perusahaan juga akan memakai taktik dalam menjalankan bisnisnya
Perkembangan dunia perjuangan semakin berkembang pesat, dengan teknologi yang semakin canggih sudah banyak digunakan untuk mendukung semua kegiatan perusahaan untuk tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam perjuangan untuk mencapai tujuannya, maka setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan efektivitas maupun efisiensi kerja. Untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan, maka perusahaan akan mempersiapkan strategi-strategi sebagai instruksi didalam mencapai tujuan. Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien, administrasi melaksanakan suatu proses yang disebut dengan pengendalian.
Salah satu bentuk pengendalian ialah dengan memperhatikan problem operasional dengan anggaran keuangan sebagai pedukung kegiatan dengan melaksanakan penyususan planning aggaran pada waktu yang lebih awal, melalui pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban, serta laporan anggaran dan realisasinya dari setiap pusat pertanggungjawaban untuk sanggup menentukan prestasi pusat pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui banyak sekali pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan perusahaan yang mencerminkan planning dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban dengan memutuskan pendapatan dan biaya tertentu.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode pengendalian biaya.Biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban dihubungkan dengan manajer yang mempunyai wewenang untuk mengkonsumsi sumber daya.Karena sumber daya yang digunakan harus dinyatakan dalam satuan uang dan itu merupakan biaya, maka sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan satu metode pengendalian biaya yang memungkinkan administrasi untuk melaksanakan pengelolaan biaya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan mustahil sanggup mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. 0leh lantaran itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.
Tidak sanggup dipungkiri lagi bahwa promosi ialah salah satu faktor yang diharapkan bagi keberhasilan dan taktik pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada ketika ini ketika periode informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam membuatkan dan mempertahankan usahanya. Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk sanggup diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah perusahaan perlu memberikan informasi yang terang kepada konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa.Peranan promosi berkhasiat untuk:
1.    Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.
2.    Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunaanya.
3.    Memperkenalkan barang atau jasa gres
Melaksanakan promosi dengan taktik yang tepat menjadi keharusan bagi perusahaan semoga sanggup memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang dijalankan perusahaan.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia perjuangan bersifat dinamis, selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap ketika dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh lantaran itu taktik pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan pada umumnya dan pada bidang pemasaran pada khususnya. Disamping itu taktik pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian taktik pemasaran harus sanggup memberikan gambaran yang terang dan terarah perihal apa yang dilakukan perusahaan dalam memakai setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
B.   GAMBARAN UMUM OBJEK
1.    Penerbit Jawa pos
a.    Sejarah Singkat
Jawa Pos ialah surat kabar harian yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur. Jawa Pos merupakan harian terbesar di Jawa Timur, dan merupakan salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia.Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.Jawa Pos mengklaim sebagai "Harian Nasional yang Terbit dari Surabaya".
PT. Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai potongan iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri.
Setelah sukses dengan Jawa Pos nya, The Chung Shen mendirikan pula Koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada final tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam.Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen balasannya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak bisa lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih menentukan tinggal di London, Inggris
Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu ialah Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan administrasi baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya ialah Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian meninggal dunia pada tahun 2000. Dahlan Iskan ialah sosok yang menimbulkan
PT. Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 eksemplar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Dengan seiring berkembangnya waktu PT. Jawa Pos yang dipimpin eksklusif Dahlan Iskan berkembang pesat dan balasannya mempunyai anak cabang hampir di seluruh wilayah Indonesia. Berikut nama anak cabang PT. Jawa Pos beserta keberadaannya :
Sumatera
·         Riau Pos (Pekanbaru)
·         Pekanbaru Pos (Pekanbaru)
·         Radar Pat Petulai (Bengkulu/Rejang Lebong)
·         Dumai Pos (Dumai)
·         Sumut Pos (Medan)
·         Metro Siantar (Siantar)
·         Pos Metro Medan (Medan)
·         Padang Ekspres (Padang)
·         Pos Metro Padang (Padang)
·         Batam Pos (Batam)
·         Pos Metro Batam (Batam)
·         Sumatera Ekspres (Palembang)
·         Palembang Pos (Palembang)
·         Radar Palembang (Palembang)
·         Palembang Ekspres (Palembang)
·         Palembang Independent (Palembang)
·         Jambi Independent (Jambi)
·         Jambi Ekspres (Jambi)
·         Pos Metro Jambi (Jambi)
·         Radar Sarko (Bangko)
·         Radar Bute (Bungo)
·         Rakyat Jambi (Jambi)
·         Radar Tanjab (Kuala Tungkal)
·         Sarolangun Ekspres (Sarolangun)
·         Bungo Pos (Muara Bungo)
·         Linggau Pos (Lubuk Linggau)
·         Bangka Belitung Pos (Pangkalpinang)
·         Rakyat Bengkulu (Bengkulu)
·         Bengkulu Ekspress (Bengkulu)
·         Radar Lampung (Lampung)
·         Rakyat Lampung (Lampung)
·         Rakyat Aceh (Banda Aceh)
·         Radar Bute (Bungo)
Jakarta
·         Indopos
·         Rakyat Merdeka
·         Bibir Mer
·         Bollywood
·         Sinar Glodok
·         Lampu Hijau
·         Guo Ji Ri Bao
·         Pos Metro
·         Banten dan Jawa Barat
·         Radar Banten (Banten)
·         Satelit News (Banten)
·         Banten Raya Post (Banten)
·         Radar Bandung (Bandung)
·         Radar Bogor (Bogor)
·         Radar Cirebon (Cirebon)
·         Pasundan Ekspres (Purwakarta, Karawang & Subang)
·         Karawang Ekspres (Karawang)
·         Radar Tasikmalaya (Tasikmalaya)
·         Radar Bekasi (Bekasi)
·         Radar Sukabumi (Sukabumi)
·         Bandung Ekspres (Bandung)
·         Sumedang Ekspres (Sumedang)
·         Cianjur Ekspres (Cianjur)
Jawa Tengah dan DIY
·         Meteor (Semarang)
·         Radar Tegal (Tegal)
·         Radar Pekalongan (Pekalongan)
·         Radar Banyumas (Purwokerto)
·         Radar Semarang (Semarang)
·         Radar Kudus (Kudus)
·         Radar Solo (Solo)
·         Radar Jogja (Yogyakarta)
·         Semarang Post (Semarang)
·         Jawa Timur
·         Radar Blitar (Blitar)
·         Radar Banyuwangi (Banyuwangi)
·         Radar Mojokerto (Mojokerto)
·         Radar Jember (Jember)
·         Radar Madiun (Madiun)
·         Radar Bromo (Probolinggo)
·         Radar Kediri (Kediri)
·         Radar Bojonegoro (Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Blora)
·         Radar Surabaya (Surabaya)
·         Malang Post (Malang)
·         Radar Malang (Malang)
·         Memorandum (Surabaya)
·         Rek Ayo Rek (Surabaya)
·         Radar Madura (Pulau Madura)
·         Radar Tulungagung (Tulungagung)
Bali dan Nusa Tenggara
·         Lombok Post (Mataram)
·         Timor Ekspres (Kupang)
·         Radar Bali (Bali)
·         Bali Express (Bali)
·         Kalimantan
·         Pontianak Pos (Pontianak)
·         Harian Equator (Pontianak)
·         Kapuas Pos (Kapuas)
·         Metro Pontianak (Pontianak)
·         Kalteng Pos (Palangkaraya)
·         Radar Banjarmasin (Banjarmasin)
·         Samarinda Pos (Samarinda)
·         Kaltim Post (Balikpapan)
·         Bontang Post (Bontang)
·         Post Metro Balikpapan (Balikpapan)
·         Radar Tarakan (Tarakan)
·         Radar Sampit (Sampit)
·         Sulawesi
·         Fajar (Makassar)
·         Berita Kota Makassar (Makassar)
·         Pare Pos (Pare Pare)
·         Palopo Pos (Palopo)
·         Radar Sulbar (Sulawesi Barat)
·         Ujungpandang Ekspres (Makkasar)
·         Kendari Pos (Kendari)
·         Kendari Ekspres (Kendari)
·         Radar Sulteng (Palu)
·         Manado Post (Manado)
·         Posko (Manado)
·         Tribun Sulut (Manado)
·         Gorontalo Post (Gorontalo)
·         Radar Gorontalo (Gorontalo)
·         Luwuk Post (Luwuk)
Maluku
·         Ambon Ekspres (Maluku)
·         Malut Pos (Ternate)
Papua
·         Cendrawasih
·         Pos (Jayapura)
·         Radar Timika (Timika)
·         Radar Sorong (Sorong)
Tabloid
·         Tabloid Komputek
·         Tabloid Nyata
·         Tabloid Posmo
·         Tabloid Cantiq
·         Tabloid Bunda
·         Tabloid Koki
·         Tabloid Tunas
·         Tabloid Modis
·         Tabloid Hikmah
·         Tabloid Ototrend
·         Tabloid Nurani
Majalah
·         Majalah Mentari (Surabaya)
·         Majalah Liberty (Surabaya)
b.    Visi Dan Misi
PT.  Jawa  Pos  mempunyai  reputasi  sebagai news  paper  of  the  year. Sebagai perjuangan untuk mendukung pondasi bagi industri media cetak, PT. Jawa Pos bekerja  keras  untuk  menyampaikan  pengetahuan,  berita  aktual  dan  teknologi untuk  masyarakat  luas  dari  berbagai  kalangan.  Usaha  ini  telah  menjadi  relevan sebagai pemegang kunci untuk meningkatkan industri media cetak nasional.
Pengenalan  lebih  luas  di  pasar  global  telah  menjadi  inspirasi  PT.  Jawa Pos  untuk  memelihara  berita  -  berita  yang  berkualitas  dan  informasi  yang  aktual dan terpercaya.
Visi :
“Menjadi perusahaan media cetak maupun online dunia yang dihormati disegani dan patut dicontoh.”
Misi :
a)    Meningkatkan    kesejahteraan    bangsa    melalui    pemuasan    pelanggan    dan mencerdaskan bangsa dengan adanya informasi yang aktual.
b)    Menjadi  bagian  penting  dalam  mendukung  perkembangan  nasional  melalui media
c.    Tujuan Pokok Pt. Jawa Pos 
Tujuan  pokok  yang  hendak  dicapai  oleh  PT.  Jawa  Pos  adalah  sebagai berikut :
a)    Menginformasikan   suatu   berita   dan   kejadian   yang   aktual   berdasarkan narasumber dan tempat kejadian.
b)    Memproduksi surat kabar.
c)    Memberikan space iklan untuk perusahaan - perusahaan diluar jawa pos.
d.    Struktur Organisasi PT. Jawa Pos
Pada  PT.  Jawa  Pos  terdapat  sebuah  perpustakaan  sebagai  unit  yang bertugas  dalam  pemenuhan  kebutuhan  informasi  bagi  karyawan-karyawan  dalam segala   aspek   dan   bidang   melalui   koleksi   yang   dimiliki   oleh   bagian   ini.
Perpustakaan berada dipimpin oleh seorang Kepala Perpustakaan. Seorang Kepala Perpustakaan  dibantu  oleh  beberapa  petugas  dalam  kegiatan  pelaksanaannya, yaitu   Petugas   Administrasi,   Petugas   Perpustakaan.   Gambar   2.1,   merupakan struktur organisasi pada PT. Jawa Pos.
2.    Otoritas Jasa Keuangan
a.    Pengertian Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ialah forum yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang  No. 21 Tahun 2011.
b.    Latar Belakang OJK
·         Amanat Undang-Undang
1.    UU No 23 Tahun 1999 Bank Indonesia
Mengamanatkan pembentukan forum pengawasan sektor jasa keuangan
2.    UU No 21 tahun 2011 Otoritas Jasa Keuangan
·         Perkembangan Sistem Keuangan
1.    Kompleksitas sistem keuangan
2.    Konglomerasi bisnis
3.    Perkembangan hybrid products
·         Permasalahan di Sektor Keuangan
1.    Terganggunya Stabilitas Sistem Keuangan
2.    Permasalahan lintas sektor (Moral hazard)
3.    Perlindungan konsumen
c.    Struktur organisasi OJK


Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat ✔ LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN  AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT JAWA POS, OJK, PT VITAPHARM, DAN UKM DEWATA  Program studi Akuntansi
 












Gambar 1.1 struktur organisasi OJK
d.    Tugas OJK
Tugas pengaturan dan pengawasannya,yaitu:
a.    Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
b.    Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal;
c.    Kegiatan jasa keuangan disektor IKNB :Pegadaian, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan
e.    Kewenangan OJK
1)    Perbankan
         pengaturan dan pengawasan microprudential bank, meliputi: kelembagaan, kesehatan bank, aspek kehati-hatian bank dan investigasi bank;
         berkoordinasi  dengan instansi terkait untuk kelancaran tugas, khususnya dengan Bank Indonesia dan LPS dalam pengawasan bank
2)    Pasar Modal
         pengaturan dan pengawasan seluruh kegiatan  jasa keuangan di bidang pasar modal, termasuk kegiatan investigasi dan penyidikan;
         berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran tugas, termasuk dengan penegak aturan ibarat kepolisian dan kejaksaan dalam menindaklanjuti hasil penyidikan.
3)    Perasuransian, Dana Pensiun, Pembiayaan dan LJK lain.
         pengaturan dan pengawasan seluruh kegiatan  jasa keuangan di bidang Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya;
         berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran tugas.
4)    Edukasi dan sumbangan konsumen
a.    Pembelaan Hukum
         memerintahkan atau melaksanakan tindakan tertentu kepada forum jasa keuanganuntuk menuntaskan pengaduan Konsumen yang dirugikan;
         mengajukan somasi : untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik pihak yang dirugikan serta untuk memperoleh ganti kerugian dari pihak yang mengakibatkan kerugian pada konsumen dan/atau forum jasa keuangansebagai jawaban dari pelanggaran atas peraturan
b)   Pencegahan Kerugian
         Memberikan edukasi kpd masyarakat perihal produk jasa keuangan;
         Meminta forum jasa keuangan menghentikan kegiatannya apabila berpotensi merugikan masyarakat;
         tindakan lain yang dianggap perlu.
c)    Pelayanan Pengaduan Konsumen
         menyiapkan perangkat dan prosedur pelayanan pengaduan Konsumen yang dirugikan oleh pelaku forum jasa keuangan;
         memfasilitasi penyelesaian pengaduan Konsumen yang dirugikan oleh pelaku forum jasa keuangan.
f.     Jaringan Kantor OJK
KR1 Jakarta : Banjarmasin, Bandar Lampung, Pontianak, Samarinda, Palangkaraya, KR2 Bandung : Cirebon, Tasikmalaya,
KR3 Surabaya : Denpasar, Kupang, Mataram, Malang, Kediri, Jember
KR4 Semarang : Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Tegal, KR5 Medan, Banda Aceh, Padang, Batam, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Palembang
KR6 Makassar : Jayapura, Ambon, Manado, Palu, Kendari
g.    Literasi Keuangan
Literasi Keuangan yaitu rangkaian proses atau acara untuk meningkatkan :
§  pengetahuan (knowledge);
§  keterampilan (skill); dan
§  keyakinan (confidence);
Tingkat Literasi Keuangan yaitu konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka bisa mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik.
1)    Well literate : mempunyai pengetahuan dan keyakinan perihal forum jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta mempunyai keterampilan dalam memakai produk dan jasa keuangan.
2)    Suff literate : mempunyai pengetahuan dan keyakinan perihal forum jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan
3)    Less literate : hanya mempunyai pengetahuan perihal forum jasa keuangan, produk dan jasa keuangan.
4)    No literate : tidak  memiliki pengetahuan dan keyakinan perihal forum jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan serta tidak mempunyai keterampilan dalam memakai produk dan jasa keuangan

3.    PT Vita Pharm
a.    Sejarah Singkat Perusahaan
Pada final tahun 1961, Haji Muhammad Husein Alhamid, Nehemia Pesik, Drs. Wim Kalona Apt., Drs. Estefanus Looho Apt., Drs. Gruow Soen Hok Apt., telah bersepakat untuk mendirikan pabrik farmasi di Surabaya. Untuk mewujudkan tekad mereka, didirikan PT. General Indonesia Producing Centre di jalan Karet 80-86 Surabaya, yang dikukuhkan dimuka notaries Mr. Oe Siang Djie pada tanggal 30 April 1962.
Kemudian dalam bulan Juni 1962 telah diperluas dengan ikut sertanya Dr. Tio Tiong Hoo, yang khusus memimpin pembuatan kosmetik. Kemudian dua tahun berikutnya pada tanggal 13 Juni 1964, nama perusahaan diganti menjadi PT. Pabrik Pharmasi “Vita”. Mengapa memakai kata “Vita”?karena berafiliasi dengan Vitamin, lantaran pada mulanya yang menjadi produksi utama ialah obat-obatan, sementara Viva kosmetik masih merupakan produk sampingan. Perusahaan semakin besar dan berkembang, modal pun semakin bertambah.
Tetapi di final tahun 1966 pemerintah mengambil suatu tindakan tegas dibidang moneter, seribu rupiah menjadi satu rupiah. Walaupun modal menjadi kecil, namun produksi terus meningkat, pemasaran berkembang dan produk mulai bergeser sehingga kosmetik menjadi produk utama PT. Pabrik Pharmasi “Vita”, dan ditahun 1966 inlahi PT. Pabrik Pharmasi “Vita” meluncurkan produk.
Pada tahun 1998 PT. Pabrik Pharmasi “Vita” merubah namanya kembali menjadi PT. VITA PHARM hingga sekarang.Dari tahun ke tahun PT. VITA PHARM mulai mengalami kemajuan, dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagian dari sarana produksi diganti dengan mesin-mesin.
PT. VITA PHARM juga melaksanakan pengembangan-pengembangan produknya hingga bisa meluncurkan 4 brand produk yaitu:
·         Viva Kosmetik
·         Viva Queen
·         Red A Cosmetic
·         Viva White Cosmetic
Semua hasil produksinya dipasarkan keseluruh wilayah di Indonesia yaitu dari Sabang hingga Merauke.
 
Gambar 1.3 Saluran Distribusi PT. Vita Pharm
Berkat perjuangan kerasnya itu, PT. VITA PHARM memperoleh beberapa penghargaan diantaranya:
·         Top Brand Award
·         Category Face Powder
·         Bajaar Healthy Award 2010
·         Best Brand Platinum 2010
Selain itu PT. VITA PHARM juga mendapat peringkat nomor satu tingkat dunia untuk produk Eye Brow.
b.    Unit  Research And Development
Research and Development (R&D) atau yang biasa dikenal Riset Pengembangan Produk (RPP) merupakan potongan dari PT. VITAPHARM yang berada eksklusif dibawah garis komando dari Presiden Direktur.  Research and Development ialah potongan yang bergerak dalam penelitian maupun pembuatan formula-formula kosmetik yang akan diproduksi oleh perusahaan. Research and Development bersama Quality Control (QC) selain menangani pembuatan formula, juga melaksanakan uji dan penelitian terhadap setiap materi baku kosmetika dari supplier yang digunakan oleh perusahaan, sesudah materi baku tersebut dinyatakan kondusif untuk diaplikasikan terhadap produk kosmetik Viva.
Dalam Research and Development terdapat potongan atau tim-tim pencetus unit ini. Diantaranya, tim proses, tim produk rias, tim produk perawatan dan staf standarisasi dan registrasi. Masing-masing tim mempunyai kiprah dan tanggung jawab yang berbeda.
Quality control pada produk viva cosmitik meliputi pemerikasaan mutu pada
a)    Pemeriksaan materi kemas, yang meliputi pengecekan pada warna, goresan pena dan nomor NA pada botol kemasan dan diameter serta materi pada tutup kemasan seudah sesuai pada standar yang sudah ditetapkan atau belum.
b)    Pemeriksaan serbuk, meliputi berat higienis serbuk serta berat kotor sesudah di kemas dalam kemasan produk.
c)    Pemeriksaan mikrobiologi meliputi basil dan jamur, persiapan media, serta penanamannya dalam inkubasi.
d)    Pemeriksaan materi baku, meliputi pengecekan pada PH, penyabunan, dan kadar air yang terkandung dalam materi baku.
e)    Pemeriksaan produk, meliputi : PH (produk kentaL), warna dan kecernihan (produk cair), tekanan ketika patah (lipstick), gas (parfum)
c.    Divisi Produksi
Semua produk di produksi berdasarkan CPKP (Cara Pembuatan Komestik Baik) dan sudah bersertifikat halal.
a.    Bangunan
Tempat produksi PT Vitapharm membagi dua kelas yaitu kelas umum dan kelas bersih. Untuk kelas umum digunakan untuk pengemasan produk dan bisa dimasuki oleh semua karyawan. Untuk kelas higienis berada di dalam ruangan khusus lantaran ruangan ini digunakan untuk penimbangan materi baku, pencampuran materi baku, pencetakan serta pengujian produk. Untuk masuk ke ruang higienis karyawan harus masuk ke loker untuk mengambil pakaian higienis yang sudah disediakan oleh perusahaan, kemudian berganti di ruang sub loker, sesudah itu masuk melalui pintu masuk ruang bersih. Antara kelas higienis dan kelas umum dibatasi oleh kaca.
b.    Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk proses produksi memakai peralatan berbahan stainless.
c.    Sumber daya manusia
Sumber daya insan yang direkrut dalam divisi produksi telah mengikuti pembinaan dan harus mengikuti SOP yang telah diterapkan oleh PT Vitapharm.
d.    Dokumentasi
Setiap alur produksi akan dibentuk dokumentasi. Yaitu dokumentasi mengenai materi baku, proses, hingga produk jadi. Dokumen tersebut digunakan untuk mempermudah dalam pengecekan.
e.    Unit produksi
Terdapat tiga unit proksi dalam PT Vita pharm yaitu :
·         Unit Cream dan Lipstick
·         Unit Cairan Cair dan Kental
·         Unit Serbuk
Gambaran proses produksi :
Gambar 1.2 Gambar Proses Produksi Pt. Vita Pharm
d)   UKM Dewata
a.     Sejarah dan Perkembangan UKM Dewata
Oleh-oleh Khas BaliBapak Agung memulai perjuangan awal yaitu konveksi bersama istrinya, di awal memulai usahanya Bapak Agung hanya memakai modal sendiri dan perjuangan konveksinya hanya memproduksi sedikit yaitu hanya untuk kebutuhan pribadi dan kebutuhan kalangan instansi. Pada awal memulai perjuangan Bapak Agung memulai perjuangan sablon yang ia rintis mulai dari nol dan masih dilakukan di rumah, selain itu ia menjual baju produksinya door to door. Bapak Agung juga menitipkan baju-baju hasil produksinya di toko-toko terdekat hingga balasannya menjadi dikenal banyak orang dan banyak pula yang memesan sehingga membuat kewalahan. Lalu Bapak Agung membuka toko di garmen dan konveksi pada sekitar tahun 1998pada ketika banyak kampanye partai politik, sehingga banyak yang memesan kaos sablon. Dalam usahanya tersebut Bapak Agung pernah mengalami gulung tikar namun bisa memulai kembali usahanya dibantu oleh istri dan temannya. Lambat laun perjuangan mereka berkembang hingga ketika ini. Usaha ini berkembang di banyak sekali bidang yaitu:

·         Dewata Konveksi
·         Angga colection bergerak di bidang konveksi
·         Dewata gym bidang olahraga
·         Dewata kaos menjual materi kaos
·         Dwix bordir bidang pelayanan baju bordir
b.    Visi dan Misi
          Membantu mengurangi angka pengangguran menjadi potongan yang berarti dan berkesan bagi semua masyarakat dan keluarga. Ikut berperan meningkatkan serta memajukan pariwisata Bali dan pembangunan pemerintahan, dan pada umumnya bisa mensejahterakan karyawan.
c.    Motto
          Niat, tekad, semangat, dan kerja keras ialah modal utama menuju kesuksesan, kejujuran, dan kepercayaan diri merupakan senjata menuju sukses.
e)    Cening Ayu
a.    Sejarah Cening Ayu
Cening Ayu ialah sebuah toko yang menjual buah tangan khas Bali/pusat buah tangan khas Bali.Cening Ayu berasal dari kata Cening berarti “Gadis” dan Ayu berarti “Cantik”. Makara Cening Ayu artinya “Gadis yang Cantik”. Keunikan di Cening Ayu ini lebih memfokuskan pada kaos lukis, kaos-kaos lukis tersebut dilukis dengan tangan oleh putra-putri Bali dengan materi yang berkwalitas dan dijamin tidak luntur.Selain kaos terdapat kerudung yang dilukis juga. Bagi pengunjung tiba ke tempat ini bisa menyaksikan secara eksklusif para seniman lukis tersebut melukis baju kaos dan kerudung, tinggal di siapkan motif apa yang senangi bagi yang ingin memesan
Cening ayu awalnya didirikan pada tahun 2008 oleh I wayan Bendi dan Ni nyoman tilem, pada awalnya cening ayu merupakan salah satu tempat belanja buah tangan yang memperlihatkan banyak sekali produk retail yang selama ini menjadi ciri khas Bali mulai dari cemilan, baju barong, kain pantai, batik, handycraft, perak dan lain sebagainya.
b.    Pemasaran dan perkembangan
Pada Tahun 2011 Ditengah pesatnya perkembangan dari perjuangan pusat buah tangan di bali, Cening ayu mempunyai penemuan semoga lebih berkesan dan mempunyai ciri khas tersendiri, oleh salah satu putra mereka yang berjulukan I Komang Manik Sumardika , SE beserta istri yang berjulukan I Gusti Ayu Pradnyadari, SE pada ketika itu membuat terobosan gres dengan cara membuat tempat produksi KAOS LUKIS BALI CENING AYU. Dan kemudian memasuki tahun 2012 cening ayu kembali berinovasi dengan membuat tempat produksi kue PIE SUSU CENING dengan rasa susu dan coklat. Dan hingga ketika ini cening ayu hadir dengan nama Pusat Produksi Pie Susu dan Kaos Lukis Cening Ayu. Dengan tanpa menghilangkan produk produk lainnya yang sudah ada.
f)     Oleh-oleh Krisna
Toko buah tangan ini terletak didekat objek wisata taman budaya Art center dan didirikan pada tanggal 16 mei 2007 oleh I.G.N. Anom di jalan Nusa Indah no.77 perkembangannya sangat pesat lantaran lokasinya memang ramai dikujungi oleh para wisatawan dan juga kualitas produknya sesuai dengan harganya. Terlebih lantaran adanya event tahunan Pesta Kesenian Bali yang diadakan selama sebulan setiap tahunnya ketika liburan sekolah. Tidak puasa hanya dengan toko buah tangan saja. Sekarang ini dia juga membuatkan bisnis bidang kuliner,transportasi dan juga butik. Toko buah tangan krisna menjual banyak sekali kerajinan lokal Bali, ibarat gantungan kunci, perhiasan, mainan tradisional, lukisan, pakaian,patung, bedcover bermotif khas Bali, kudapan dsb. Di toko buah tangan ini anda juga akan menemui baju kaos bali ber brand Cok Konveksi yang juga pabriknya dimiliki oleh pak I.G.N. Anom.
g)   Joger
Joger telah berdiri selama 10 tahun lebih ini memang terkenal sebagai salah satu brand clothing dan fashion yang terkenal di Bali. Joger : pabrik kata-kata, T-shirt yang di produksi oleh Joger memang berisi kata-kata yang lucu “nyleneh” bandel dan membuat orang menjadi ingin tau dengan maknanya. Nama Joger diambil dari nama “Joseph dan Gerard”. Kata-kata disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan desain yag kadang dapatmengundang senyum dari orang sekeliling yang melihatnya. Sebuah ide yang bisa dibilang cukup simpel, namun ketika itu lantaran huruf yang nyeleneh inilah brand Joger sanggup meraih pasar konsumen yang cukup tinggi dibanding brand-brand cloting sejenis yang memproduksi produk-produk dengan gambar umum. Joger hingga ketika ini bisa dikatakan menjadi sarana promosi pariwisata di Bali. Siapapun orang yang melihat produk di brand ini dimanapun ia berada, pastilah hal pertama yang terbesit dalam benaknya ialah pulau Bali.

C.   PERMASALAHAN  OBJEK
Bagaimana penerapan taktik perusahaan dalam upaya perluasan pasar pada Penerbit Jawa Pos, OJK, PT Vitapharm, UKM Dewata Cening Ayu, Joger ?














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Definisi Strategi
 Berikut beberapa pengertian taktik berdasarkan para ahli:
1.    A.Halim
Strategi merupakan suatu cara dimana sebuah forum atau organisasi akan mencapai tujuannya sesuai peluang dan bahaya lingkungan eksternal  yang dihadapi serta kemampuan internal dan sumber daya.
2.    Morrisey
Morrisey mengatakan bahwa taktik ialah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan supaya sanggup tercapai segala misinya.
3.    Henry Mintzberg
Menurut Henry Mintzberg (1998), spesialis bisnis dan manajemen, bahwa pengertian taktik terbagi atas 5 definisi yaitu taktik sebagai rencana, taktik sebagai pola, taktik sebagai posisi (positions), taktik sebagai taktik (ploy) dan terakhir taktik sebagai perpesktif.
  • Pengertian taktik sebagai planning ialah sebuah acara atau langkah terencana (a directed course of action) untuk mencapai serangkaian tujuan atau cita cita yang telah ditentukan; sama halnya dengan konsep taktik perencanaan.
  • Pengertian taktik sebagai pola (pattern) ialah sebuah pola sikap masa kemudian yang konsisten, dengan memakai taktik yang merupakan kesadaran daripada memakai yang terencana ataupun diniatkan. Hal yang merupakan pola berbeda dengan berniat atau bermaksun maka taktik sebagai pola lebih mengacu pada sesuatu yang muncul begitu saja (emergent).
  • Definisi taktik sebagai posisi ialah menentukan merek, produk ataupun perusahan dalam pasar, berdasarkan kerangka konseptual para konsumen ataupun para penentu kebijakan; sebuah taktik utamanya ditentukan oleh faktor faktor ekternal.
  • Pengertian taktik sebagai taktik, merupakan sebuah manuver spesifik untuk mengelabui atau mengecoh lawan (competitor)
  • Pengertian taktik sebagai perspektif ialah mengeksekusi taktik berdasarkan teori yang ada ataupun memakai insting alami dari isi kepala atau cara berpikir ataupun ideologis.
B. Definisi Strategi pemasaran
Dalam kegiatan ekonomi atau bisnis pemasaran merupakan hal yang niscaya dilakukan. Pemasaran merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kegiatan ekonomi atau bisnis. Walaupun setiap perusahaan melaksanakan kegiatan pemasaran, namun cara yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan akan berbeda satu dengan yang lainnya. Masing-masing perusahaan mempunyai taktik pemasaran masing-masing. Strategi tersebut dipilih berdasarkan banyak sekali pertimbangan. Dalam menentukan taktik apa yang digunakan pada umumnya dilakukan dengan mempelajari bagaimana karakteristik konsumen atau pasar yang dituju. Dengan begitu akan menimbulkan sebuah taktik pemasaran menjadi lebih efektif.
Strategi pemasaran juga harus berpegang pada tujuan sebuah pemasaran. Diantara tujuan-tujuan yang ada yaitu untuk memaksimalkan keuntungan, untuk memperluas atau memaksimalkan pangsa pasar, untuk meningkatkan gambaran merek, untuk meningkatkan gambaran perusahaan, untuk memperkenalkan produk baru, dan lain sebagainya. Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan taktik pemasaran, maka berikut ini akan diulas perihal beberapa pengertian taktik pemasaran berdasarkan para ahli.
Pengertian yang pertama yaitu berdasarkan Tjiptono, menurutnya taktik pemasaran merupakan alat mendasar yang dirancang atau direncanakan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dengan melaksanakan pengembangan keunggulan bersaing yang berkesinambungan lewat pasar yang dimasuki dan acara yang digunakan untuk melayani pasar sasarannya. Dalam pengertian tersebut terdapat beberapa kata kunci yang bisa kita pegang yaitu alat fundamental, pengembangan keunggulan bersaing, serta melayani pasar sasarannya.
Jika pengertian demikian yang disampaikan oleh Tjiptono maka pengertian yang kedua yaitu berdasarkan Philip Kotler taktik pemasaran merupakan pola pikir yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran pada suatu perusahaan, bisa mengenai startegi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran (marketing mix), dan besarnya sebuah pengeluaran pemasaran. Dalam pengertian ini membuktikan secara lebih luas pengertian dari taktik pemasaran. Bukan hanya cara yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pemasaran saja, namun juga meliputi besarnya sebuah pengeluaran pemasaran. Makara dalam pengertian tersebut taktik pemasaran meliputi hal yang lebih luas dari kegiatan pemasaran.
Pengertian ketiga yaitu berdasarkan Stanton. Menurutnya Strategi pemasaran merupakan suatu hal yang meliputi seluruh sistem yang berafiliasi dengan tujuan untuk merencanakan dan memutuskan harga suatu produk hingga memasarkannya serta mendistribusikan barang dan jasa yang sanggup memberi kepuasan pembeli faktual serta potensial. Dalam pengertian ini dijelaskan bahwa taktik pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan. Maka kita bisa melihat bahwa dalam sebuah taktik pemasaran terdapat banyak sekali hal yang saling berkaitan dan menjadi sebuah kesatuan.


C. Perumusan Strategi
Merupakan proses penyusunan langkah ke depan yang dimaksud untuk membangun visi dan misi organisasi, memutuskan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang taktik untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi:
1.      Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masadepan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
2.      Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan bahaya yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
3.      Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
4.      Menentukan tujuan dan sasaran terukur, mengevaluasi banyak sekali alternatif taktik dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
5.      Memilih taktik yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
D. Konsep taktik pemasaran
Lima konsep taktik yang mendasari taktik pemasaran :
1.    Segmentasi Pasar
Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Perusahaan mustahil sanggup memenuhi kebutuhan semua pembeli. Karena itu, perusahaan harus mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen tersebut kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.
1)  Segmentasi pasar konsumen
Dua kelompok variabel digunakan secara luas untuk melaksanakan segmentasi pasar konsumen. Beberapa periset berusaha membentuk segmen dengan mengamati ciri-ciri konsumen, ibarat ciri geografis, demografis dan psikologis. Kemudian mereka mengusut apakah segmen-segmen konsumen itu membuktikan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda. Para periset lain berusaha membentuk segmen dengan memperhatikan tanggapan konsumen terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, atau merek. Setelah segmen terbentuk, periset melihat apakah ciri-ciri konsumen yang berbeda itu berafiliasi dengan masing-masing segmen tanggapan tersebut. Variabel segmentasi utama yaitu :
a.  Segmentasi geografis
Segmentasi ini mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, ibarat negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota atau lingkungan rumah tangga.
b.  Segmentasi demografis
Dalam segmentasi ini, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel ibarat usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis merupakan dasar yang paling terkenal untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan.
c.   Segmentasi psikologis
Dalam segmentasi ini, para pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadan atau nilai. Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama sanggup membuktikan gambaran psikologis yang sangat berbeda.
d.    Segmentasi perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakain, atau tanggapan mereka terhadap produk tertentu.

2)    Langkah-langkah dalam proses segmentasi
Terdapat tujuh langkah dalam proses segmentasi :
a.  Segmentasi berdasarkan kebutuhan
b.  Identifikasi segmen
c.   Dengan memakai kriteria daya tarik segmen yang sudah ditetapkan sebelumnya (seperti pertumbuhan pasar, intensitas persaingan, dan saluran pasar) kemudian menentukan daya tarik masing-masing segmen
d.  Menentukan profitabilitas segmen
e.  Penetapan posisi segmen
f.    “uji fungsi” segmen
g.  Strategi beuran-produk
Perluasan taktik penetapan posisi segmen semoga meliputi semua aspek bauran pemasaran : produk, harga, promosi, dan tempat
3)    Mengevaluasi dan menentukan segmen pasar
Dalam mengevaluasi segemen pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan dua faktor, yaitu daya tarik segmen secara keseluruhan serta tujuan dan sumber daya perusahaan. Setelah mengevaluasi segmen-segmen yang berbeda, perusahaan sanggup mempertimbangkanlima pola pemilihan pasar sasaran :
a.  Konsentrasi segmen tunggal
Melalui pemasaran yang terkonsentrasi, perusahaan mendapat pengetahuan yang besar lengan berkuasa perihal kebutuhan segmen dan meraih posisi  pasar yang besar lengan berkuasa disegmen tersebut
b.  Spesialisasi selektif
Perusahaan menentukan sejumlah segmen secara objektif, masing-masing segmen menarik dan memadai
c.   Spesialisasi produk
Perusahaan menghasilkan produk tertentu yang dijualnya ke beberapa segmen
d.  Spesialisasi  pasar
Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani banyak sekali kebutuhan kelompok pelanggan tertentu
e.  Cakupan ke seluruh pasar
Perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan
4)    Kriteria segmentasi yang efektif
Tidak semua segmentasi bermanfaat. Agar sanggup berguna, segmen-segmen pasar harus menilai berdasarkan lima kriteria utama yaitu :
a.  Dapat diukur. Ukuran, daya beli, dan profit segmen sanggup diukur
b.  Besar. Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
c.   Dapat diakses. Segmen sanggup dijangkau dan dilayani secara efektif
d.  Dapat dibedakan
e.  Dapat dilaksanakan. Program-program yang efektif sanggup dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut

2.    Market Positioning
Perusahaan mustahil sanggup menguasai pasar secara keseluruhan, maka prinsip taktik pemasaran yang kedua ialah menentukan pola spesifik pasar perusahaan yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk mendapat kedudukan yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus menentukan segmen pasar yang akan menghasilkan penjualan dan keuntungan paling besar.
Segmen pasar semacam ini mempunyai 4 (empat) karakteristik, yaitu :
·         Berukuran cukup besar
·         Mempunyai potensi untuk berkembang terus
·         Tidak mempunyai atau dipenuhi oleh perusahaan tentangan
·         Mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi, yang mana kebutuhan tersebut sanggup dipuaskan oleh perusahaan yang menentukan segmen pasar tersebut.
3.    Market Entry Strategy
Market entry Strategy ialah taktik perusahaan untuk memasuki segmen pasar yang dijadikan pasar sasaran penjualan.
Strategi memasuki suatu segmen pasar sanggup dilakukan dengan cara :
a.    Membeli perusahaan lain
Cara ini merupakan cara yang paling gampang dan cepat, cara ini ditempuh apabila :
1)    Perusahaan pembeli tidak mengetahui perihal seluk beluk industri dari perusahaan yang dibeli
2)    Sangat menguntungkan untuk secepat mungkin memasuki segmen pasar yang dikuasai perusahaan yang dibeli.
3)    Perusahaan menghadapi macam-macam penghalang untuk memasuki segmen pasar yang bersangkutan melalui internal development, contohnya patent, economies of scale, saluran distribusi yang sulit dimasuki, biaya iklan yang mahal atau kesulitan materi mentah.
b.    Internal Development
Ada perusahaan-perusahaan yang lebih suka berkembang melalui perjuangan sendiri yaitu melalui research and development lantaran berpendirian bahwa hanya dengan cara inilah kepemimpinan dalam industri sanggup dicapai.
c.    Kerjasama dengan perusahaan lain           
Keuntungan dengan cara ini ialah bahwa resiko yang dipikul bersama, dan masing-masing perusahaan saling melengkapi skill dan resources.
4.    Marketing Mix Strategy
Marketing Mix Strategy kumpulan variabel-variabel yang sanggup dipergunakan perusahaan untuk memepengaruhi tanggapan konsumen. Variabel-variabel yang sanggup menghipnotis pembeli ialah yang disebut 7P (product, Price, Place, Promotion, Participant, Prosess, dan People Physical evidence).
5.    Timing Strategy
Penentuan ketika yang tepat dalam memasarkan barang merupakan hal yang perlu diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya kesempatan baik memutuskan objektif dan menyusun strategy pemasaran, ini tidaklah berarti bahwa perusahaan sanggup segera memulai kegiatan pemasaran. Perusahaan harus lebih dahulu melaksanakan persiapan-persiapan baik dibidang produksi maupun dibidang pemasaran, kemudian perusahan juga harus menentukan ketika yang tepat bagi pelemparan barang dan jasa ke pasar."( Radiosunu, 1983, 31-34 )".

E.   Perluasan Pasar
Perluasan pasar ini berarti harus mencari pasar gres untuk jenis produk yang sama. Perluasan ini merupakan upaya untuk memasarkan kelebihan hasil produksi yang tidak terserap oleh pasar yang usang atau sengaja dilakukan untuk menambah tingkat penjualan produk.Langkah awal dalam perluasan pasar ini ialah dengan melaksanakan observasi dan pengamatan terhadap lokasi yang hendak dijadikan tempat penjualan produk. Pilihan dalam perluasan pasar termasuk mengejar segmen pasar tambahan atau wilayah geografis. Perluasan pasar gres untuk produk tersebut mungkin merupakan taktik yang baik kalau kompetensi dasar perusahaan lebih terkait dengan produk tertentu daripada pengalamannya dengan segmen pasar tertentu..
F.  Strategi Perusahaan terhadap Perkembangan Pasar
Terdapat empat pilihan taktik yang sanggup diambil perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar dalam perkembangan pasar yang begitu pesat. Berikut keempat pilihan taktik tersebut:
1.  Market Penetration
Dalam pola ini, perusahaan memasarkan produk yang sudah ada kepada existing customers. Para pelanggan diharapkan makin lebih banyak membeli produk perusahaan. Hal ini dilakukan melalui promosi produk secara gencar ataupun resposisi brand. Disini produk tidak diubah sama sekali dan juga tidak mencari pelanggan baru.
2.  Market Development
Dalam pola ini, perusahaan memasarkan produk yang sudah ada kepada pasar baru. Pasar dikembangkan supaya muncul para pelanggan baru. Misal pengembangan pasar ekspor atau mencari area penjualan baru.
3.  Product Development
Dalam pola ini, perusahaan membuat dan memasarkan produk gres kepada para pelanggan yang sudah ada. Disini perusahaan melaksanakan penemuan produk atau pengenalan produk gres kepada para pelanggan yang sudah kita miliki. Pola ini sering terjadi pada produk kendaraan beroda empat misalnya. Para produsen kendaraan beroda empat secara bersiklus mengeluarkan tipe baru, dan kemudian memasarkannya kepada para pelanggan loyal mereka.
4.  Diversification
Dalam pola ini, perusahaan memasarkan produk gres dan juga ditujukan kepada para pelanggan baru. Diversifikasi ada dua jenis, yakni yang berafiliasi dengan produk ketika ini, dan yang tidak berafiliasi (unrelated diversification). Produsen yang membikin snack kemudian berdiversivikasi pada produk minuman ringan ialah jenis diversifikasi yang masih berhubungan. Sementara kalau produsen rokok kemudian merambah industri properti, ini merupakan bentuk diversifikasi yang tidak berhubungan.
BAB III
PEMBAHASAN
1.    PENERBIT JAWA POS

Penyusunan Strategi
Harian Jawa Pos kalau kita bandingkan dengan koran-koran lainnya (terutama di Jatim) maka Jawa Pos ialah koran dengan harga dalam golongan atas (tinggi). Kalau dilihat dari isi, tidak jauh berbeda dengan koran/harian lainnya. Namun kenapa Jawa Pos tetap merupakan koran paling laris ?
Beragam faktor yang terlibat dalam dunia pemasaran mempunyai peranan besar dalam mencapai tujuan yang diharapkan  dalam sebuah pemasaran, terutama ketika tujuan yang ingin dicapai  tersebut berkaitan eksklusif dengan merek sebuah produk atau jasa serta sasaran konsumen itu sendiri. Lebih jelasnya hal ini sanggup dipahami di dalam sebuah bauran pemasaran yakni di dalam marketing mix melalui konsep 4P, Product, Price, Place, dan  Promotion. Konsep 4P itu sendiri merupakan sebuah proses dalam memahami sasaran konsumen,  lantaran intinya konsep sebuah pemasaran juga terletak pada 4P tersebut, yang berpotensial memfasilitasi kebutuhan konsumen di pasar.
a.    Brand atau Merk
Hal utama yang paling penting untuk diperhatikan ialah Brand atau merek. “Brand is the umbrella of the products”. Tanpa Brand, sebuah produk tidak lebih dari sebuah komoditas. Dan komoditas adalah  ”barang pasaran” yang tidak berbeda dengan barang lain serupa.  Mudah  disubstitusi oleh produk lain.  Brand yang baik adalah  Brand yang mempunyai karakter, berbeda dan unik (Kartajaya, Hermawan, 2010:138).  Menurut David Aaker dalam bukunya Building Brand Equity,  “Punya value yang bisa diukur jadi nilai uang, semakin banyak customer yang loyal pada sebuah brand, artinya value brand itu semakin tinggi.”
Jawa Pos menampilkan halaman-halaman gres yang tidak mempunyai pesaing, sesuai dengan slogannya yaitu  Selalu Ada Yang Baru. Aktivitas merek yang dilakukan oleh Jawa Pos, tidak hanya berupa kegiatan pemasaran yang mendatangkan keuntungan pada penjualan, tapi juga mengkomunikasikan  brand  image bahwa Jawa Pos juga bersahabat dengan belum dewasa muda. Hal tersebut juga berkaitan dengan kiprah Marketing Public Relations dalam membangun gambaran gres dari Jawa Pos sehingga perusahaan secara eksklusif akan melihat bagaimana reaksi konsumen.
b.    Inovasi
Pergerakan penemuan dari  vertical menjadi  horizontal melahirkan  new wave marketing sehingga sasaran sasaran tidak hanya terpaku pada konsumen-konsumen yang menjadi pelanggan tetap. Dan dampak yang dihasilkan pun tidak hanya berlaku untuk jangka pendek, melainkan bisa berdampak dalam jangka panjang. Inovasi tersebut mengarah kepada  youth  atau muda atau junior. Sebuah perusahaan yang ingin memenangkan mind share haruslah “memegang”  the youth  (Kartajaya, Hermawan, 2010:404).
Anak-anak muda atau ingusan dijadikan sebuah inovasi, selain sanggup menghasilkan ide-ide kreatif yang lebih  fresh, sasaran market yang menjadi sasaran bukan lagi bersifat monoton dan umum, melainkan mulai mengarah kepada golongan muda. Dan untuk mempertahankan para pembaca yang seiring berjalannya mulai hilang lantaran efek usia, maka Jawa Pos harus mendapat pembaca baru. Sehingga Jawa Pos melaksanakan beberapa penemuan melalui acara pemasarannya. Pada tahun 1997, Jawa Pos menjadi koran pertama di Indonesia yang terbit dalam banyak sekali seci. Salah satu yang paling utama ialah Metropolis.Hal ini mendekatkan Jawa Pos dengan pembaca di Surabaya.
Dikarenakan memuat banyak sekali aspek kehidupan warga kota. Mulai politik, kriminal, hingga lifestyle (http://www.jawapos.co.id/history). Kemudian tahun 2000, Jawa Pos menjadi koran pertama yang menyediakan halaman khusus untuk anak muda, berjulukan DetEksi. Halaman ini terbit tiga halaman setiap hari, dan dikerjakan oleh anak muda sepenuhnya (http://www.jawapos.co.id/history). 
Hal tersebut sebagai langkah untuk membuatkan dan memperbanyak bagi pembaca baru, serta meningkatkan minat membaca koran bagi generasi muda. Jawa Pos peduli terhadap anak muda, sehingga nantinya 5 hingga 10 tahun ke depan sanggup diharapkan menjadi pembaca potensial serta menumbuhkan keterikatan. Oleh alasannya itu, Jawa Pos membuat sebuah kegiatan-kegiatan pemasaran berupa penemuan merek untuk anak muda yang berada dalam bendera DetEksi.
c.    Preemptive strikes
Dalam taktik ini, siapa yang menyerang terlebih dahulu bisa mendapat keuntungan lebih.Kunci dari kesuksesan di serangan kita ialah efektivitas serangan.strategi preemptive strikes Jawa Pos yaitu eksklusif menyerang di basis utamanya, Jawa Timur. Jawa Timur dengan jumlah penduduk 34 juta jiwa merupakan pasar yang sangat besar.Kondisi ini dimanfaatkan benar oleh Jawa Pos yang memang lahir dan besar di Surabaya.Di propinsi ini, Jawa Pos berhasil membangun basis pasar yang sangat kuat. Jawa Pos bagi masyarakat Jawa Timur tidak lagi hanya sekedar surat kabar harian, namun telah menjadi salah satu ikon daerah.
d.    Memperluas Jaringan Berita
hampir di setiap kota besar Jawa Pos mempunyai cabang, dengan Radar-radar-nya ibarat radar tulungagung, radar madiun, radar mojokerto, radar surabaya dan lain sebagainya. Dan untuk di kota-kota tertentu namanya tidak lagi radar tetapi nama lain yang terkadang ada nuansa kedaerahan ibarat solo pos di kota solo dll. itu merupakan taktik marketing untuk menarik pembaca yang begitu cinta dengan daerahnya.
e.    Segmentasi 
Jawa Pos melaksanakan pembagian segmen-segmen untuk masyarakat, kemudian dibentuk media yang khusus untuk masing-masing segmen. Contohnya, untuk menarik pembaca dari kalangan ekonomi bawah dan penyuka informasi kriminal Jawa Pos Group (JPG) mengeluarkan koran Memorandum. Untuk masyarakat kejawen atau masyarakat islam yang kental nuansa tabiat jawa dan mistik, JPG mengeluarkan Posmo. Untuk masyarakat yang menyukai hal-hal problem keluarga, kisah-kisah cinta untuk orang remaja di terbitkan Liberty.Tak lupa juga mengeluarkan tabloid Nurani untuk masyarakat yang menyukai agama Islam, dan masih banyak lagi.
Strategi lainnya, Jawa Pos lebih spesifik lagi paling jago membuat segmentasi pembaca dalam masing-masing media yang dikeluarkan. Kita ambil pola Harian Jawa Pos. Kalau kita mau teliti maka kita akan mendapat segmentasi topik untuk banyak sekali kalangan pembaca. Ada kolom dibalik buku, resensi dan info buku gres untuk pembaca pecinta buku, ada kolom deteksi untuk pembaca pelajar dan remaja, ada kolom nouvelle dan evergreen untuk kalangan keluarga, ada olahraga bagi pecinta olahraga, ada kolom politik bagi masyarakat yang ingin mengetahui dunia politik baik dalam maupun dalam negeri, ada kolom selebriti untuk pembaca penyuka dunia entertainment, ada kolom untuk belum dewasa berupa pengiriman foto ucapan selamat dan permainan. Tiap final pekan mengeluarkan ulasan perihal orang-orang metropolis yang notabene golongan ekonomi menengah ke atas.Ada kolom opini atau karya guru-guru. Ada Movies, De-Style, Aime, Aidoru, Techno, Muzik, Game Anime, Otomotif dan masih banyak lagi, pokonya hampir dari semua kalangan masuk kedalam segmentasi Harian Jawa Pos.
f.     Marketing Publik Relation
Keberadaan MPR disini sanggup membantu terjadinya sebuah proses penerimaan konsumen atas hadirnya merek melalui produk atau jasa. Salah satu tujuan utama terselenggaranya MPR Membangun, mengatur, serta menguatkan image positif bagi perusahaan Kegiatan promosi ini juga memakai tempat umum untuk melaksanakan bermacam-macam kegiatan yang melibatkan perusahaan untuk sanggup berinteraksi secara  eksklusif dengan konsumen maupun calon konsumen. Melalui sebuah kegiatan yang dilakukan perusahaan sanggup melaksanakan interaksi dengan konsumen, sehingga perusahaan secara eksklusif akan melihat bagaimana reaksi konsumen. Khususnya dalam sebuah penyelenggaraan acara, dikatakan mempunyai peluang yang besar dalam menanamkan sebuah merek.
Jawa Pos paling jago membuat kegiatan-kegiatan untuk komunitas pembaca setianya. Sebut saja beberapa kegiatan yang diikuti dari banyak sekali segmentasi ibarat Deteksi Mading, Deteksi League Basketball (DBL), Otonomi Award, Guru Ideal, dll. juga setahun sekali JP memberikan penarikan hadih khusus bagi agen-agen distributor atau pengecer penjual JP.
g.    Ekspansi bisnis
Jawa Pos melaksanakan perluasan bisnis di banyak lini. PT. Jawa Pos dengan JPNN nya mempunyai 80 surat kabar , tabloid dan majalah, serta 40 percetakan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2002 mereka juga mulai memasuki bisnis penyiaran televisi melalui JTV di Surabaya, Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru. Selain itu juga Membangun pembangkit listrik dan  persewaan gedung (graha pena).

h.    Media promosi
Promosi yang digunakan bermacam-macam macamnya, yaitu dengan cara melaksanakan kegiatan yang melibatkan pelanggan maupun calon pelanggan, antara lain :
1)    Lomba TTS berhadiah.
2)    Bekerja sama dengan instansi dengan cara instansi harus berlangganan koran Radar Jogja. Setelah berlangganan instansi akan mendapat hadiah liputan di koran Radar Jogja dalam periode yang sudah disepakati.
3)    Bekerja sama dengan Syahrini Karaoke. Dengan cara Syahrini memberikan Voucher gratis kepada Jawa Pos Radar Jogja, kemudian Syahrini Karaoke akan dimuat di koran Radar Jogja dan Karaoke harus berlangganan koran Radar Jogja.
4)    Memberikan hadiah kepada pelanggan setia setiap pembelian dengan syarat tertentu.
5)    Memberikan rompi kepada pengasong koran supaya digunakan ketika berjualan koran.
6)    Melalui acara yang dibentuk Jawa Pos yaitu DBL ( Deteksi League Basketball), Jawa Pos Radar jogja memberikan koran gratis setiap pembelian tiket masuk acara Basket.
7)    Memberikan Hadiah menarik sebagai pengahargaan terhadap Agen yang setia menjual koran dari Jawa Pos Radar Jogja.
i.        Saluran distribusi
Saluran distribusi yang diterapkan sudah sangat runtut. Tiap potongan yang ada di perusahaan mulai dari wartawan hingga potongan ekspedisi bekerja sangat baik, sehingga proses ditribusi bisa berjalan lancar.
2.    OTORITAS JASA KEUANGAN
Strategi nasional literasi keuangan indonesia.
Terdapat 3 pilar taktik nasional literasi keuangan yang digunakan untuk mengatasi kondisi ketika ini dimana tingkat literate masyarakat yang rendah menuju masyarakat dengan tingkat literate masyarakat tinggi. Strategi ini dilaksanakan dengan bekerjasama dengan stakeholder. Tiga pilar tersebut antara lain :
1)    Edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan
Tujuan dari taktik ini yaitu :
·         Meningkatkan awareness, pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai literasi keuangan
·         Mengubah pola piker dan sikap masyarakat
·         Meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan
Program strategis yag digunakan yaitu :
·         Menyusun acara edukasi dan kampanye nasional dan kampanye nasional literasi keuangan.
·         Melaksanakan edukasi dan kampanye nasional dan kampanye nasional literasi keuangan.
2)    Penguatan infrastuktur literasi keuangan
Tujuan dari taktik pilar kedua yaitu :
·         Memperkuat & mendukung edukasi & kampanye nasional keuangan
·         Memperluas dan mempermudah saluran informasi  literasi keuangan
·         Memastikan keberlangsungan acara literasi keuangan
Program taktik yang digunakan yaitu :
·         Menyusun database materi dan sistem informasi literasi keuangan
·         Menyiapkan prasarana pendukung literasi keuangan lainnya
3)    Pengembangan produk dan jasa keuangan
Tujuan taktik pengembangan produk dan jasa keuangan yaitu:
·         Mendorong LJK untuk membuatkan produk & layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
·         Mendorong LJK meningkatkan kualitas produk & layanan jasa keuangan. Mendorong LJK memperluas jangkauan area layanan jasa keuangan
2)    Strategi bisnis LJK :
Mengembangkan dan memasarkan Produk dan Layanan Jasa Keuangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
§  Perbankan
§  Pasar Modal
§  Asuransi
§  Pembiayaan
§  Dana Pensiun
§  Pegadaian

3.    PT VITA PHARM
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT Vitapharm demi mencapai sasaran pemasaran ialah dengan memakai taktik 4 (empat) P, yaitu:
a.    Product
Strategi produk yang dilakukan PT Vitapharm
1)    Viva Cosmetics
 Ini ialah sederet produk pertama yang diluncurkan oleh PT. Vitapharm sejak awal berdirinya perusahaan ini. Viva Cosmetics meliputi banyak produk dantiap produknya mempunyai varian yang cukup beragam. Viva Cosmetics menyediakan produk perawatan dan kecantikan tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki dan tiap produk tersebut mempunyai beberapa macam jenis yang diadaptasi dengan kondisi fisik penggunanya.
2)    Viva Queen
Viva Queen ialah sederetan produk perawatan dan kecantikan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan perempuan dengan desain elegan dan mewah. Dengan dominasi warna emas pada kemasan produknya, Viva Queen menembak pasar perempuan karir yang banyak berelasi dengan publik.
3)    Red-A
Target utama Red-A ialah para remaja putri yang aktif semoga tetapi tampil ditengah-tengah kesibukan. Produk yang ditawarkan juga diadaptasi dengan kebutuhan remaja dari segi fungsi hingga pemilihan diferensiasi warna untuk make-up
4)    Viva White
Viva White dilahirkan seiring dengan stereotype masyarakat Indonesia bahwacantik berarti kulit yang putih. Produk-produk Viva White terfokus padaproduk untuk mencerahkan kulit namun tetap cocok untuk tempat tropis. Jenisyang diluncurkan ialah produk-produk perawatan kulit ibarat facial wash maupun beberapa jenis lotion
b.    Place
Saluran distribusi yang digunakan oleh PT Vitapharm ialah saluran distribusi langsung, yaitu dengan cara :
·         Shopping On-Line
Memperluas jaringan pemasaran di seluruh wilayah Indonesia, sehngga mempermudah konsumen mendapat produk-produk viva cosmetic.
·         Keagenan
Memperluas jaringan pemasaran produk-produk viva cosmetic di luar lokasi distributor (perwakilan) sehingga lebih menjangkau ke tempat yang jauh dan tersebar dari lokasi distributor (mendekatkan diri dengan konsumen)
·         Intermodal
Memperluas jaringan pemasaran melalui kerjasama dengan moda lain (melalui perintisan kerjasama dengan sistem shopping online)
·         Moder market
PT Vitapharm juga bekerjasam dengan modern market ibarat hypermarket, supermarket, dan minimarket.
c.    Price
Strategi harga yang dilakukan PT Vitapharm :
·         Penetapan TBA/TBB, tariff differential dan tariff partial
Mempertajam penetapan TBA/TBB diadaptasi dengan umurnya/struktur kulitnya/umum, serta kemungkinan penerapan transaksi minimal tertentu bagi pelanggan yang potensial mengguakan produk PT Vitapharm jangka panjang maupun jangka pendek.
·         Discount transaksi
PT Vitapharm memutuskan diskon untuk transaksi minimal Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) dengan biaya pengiriman untuk seluruh Indonesia Rp 0 (gratis)
·         Perubahan juklak keagenan
Menambah point of sales yang selama ini belum cukup berkembang (sistem extra charge bagi distributor kurang menarik dan perlu dievaluasi dengan sistemprovisi dengan harapan distributor sanggup lebih berkembang dan mendukung penjualan produk PT Vitapharm)
d.    Promotion
Strategi promosi yang dilakuka PT Vitapharm :
·         Promosi melalui media cetak
Memberikan informasi secara lebih luas mengenai produk-produk PT Vitapharm maupun harga kepada masyarakat.
·         Informasi melalui website
Memperluas promosi melalui akomodasi internet yang sanggup diakses secara lebih luas oleh masyarakat meliputu ketersediaan barang PT Vitapharm beserta harganya.
·         Member card
Sebagai media untuk enjalin korelasi dengan konsumen dengan disertai akomodasi tertentu, contohnya jaminan kepastian mendapat diskon dengan syarat dan ketentuan tertentu.
·         Kegiatan social
Dalam kegiatan ini diadakan penyuluhan materi baku bengkoang dan materi alami lain yang digunakan untuk pembuatan produk
·         Marketing Public relation
Memperluas jaringan informasi perihal produk PT Vitapharm dengan melibatkan kiprah humas pusat untuk berafiliasi dengan media cetak/elektronik.
Selain taktik pemasaran dengan 4 (empat) P, PT. Vita Pharm juga menerapkan taktik dengan bauran pemasaran. Yaitu:
Empat bauran promosi PT Vitapharm yaitu :
1)    Periklaan (advertising)
Bentuk-bentuk periklanan PT Vitapharm antara lain :
·         Media elektronik : televisi dan radio
·         Surat kabar                     : Kontak Viva Cosmetics
·         Website                            : www.vivacosmetics.com
·         Media social                    : facebook (VivaCosmetics) dan tweeter (@VivaCosmetics)
·         Majalah    : Womesns Health, Bazar Beauty.
2)    Promosi penjualan (sales promotion)
Kegiatan sales promotion PT Vitapharm yaitu :
·         Viva Beauty Class
Sebagai wujud kepedulian PT Vitapharm dalam membantu mempermudah membersihkan wajah terlihat higienis dan tepat dengan demo kecantikan. Dengan demo ini, konsumen bisa melihat bagaimana cara membersihkan wajah dengan benar dan terorganisir. Dan konsumen juga bisa mengetahui secara eksklusif bagaimana cara memakai make up  dengan produk viva cosmetics.
·         Sampling
PT Vitapharm juga memberikan sample gratis untuk menarik konsumen.
·         Beauty Demo
·         Beauty Event
3)    Publishity (publisitas)
Macam kegiatan publisitas yang dilakukan PT Vitapharm yaitu :
·         Penyelenggaraan tata arias tari pendhet dengan peserta terabanyak.
Dalam rangka upaya untuk meningkatkan cinta terhadap budaya Indonesia salah satunya tari pendhet maka HRD PT Vitapharm meminta ketersediaan para pecinta produk viva cosmetics yang tentunya dimotori oleh Rekor MURI untuk membatu menyelenggarakan kegiatan taa rias tari pendet dengan peserta terbanyak. Kegiatan tesebut dilaksanakan dalam acara melestarikan Cinta Budaya (tari pendet)
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pecintraan PT Vitapharm tersebut terwujud pada tahun 2011. Selain bertujuan untuk meningkatkan pencintraan PT Vitapharm kegiatan ini juga mempunyai misi untuk mengkampanyekan gerakan cinta produk Indonesia khususnya viva cosmetics serta promosi layanan dan produk PT Vitapharm.
·         Penyelenggaraan merias alis dengan peserta terbanyak pada tahun 2013.
PT Vitapharm bekerjasama dengan MURI mengadakan sebuah kegiatan merias kecantikan yang berjulukan “ merias alis peserta terbanyak” dengan tema kegiatan “peran viva cosmetics dalam melayani masyarakat”.
Obyek kegiatan merias alis pada kontestan sanggup meningkatkan gambaran pelayanan, kenyamanan dan kepedulian viva cosmetics terhadap lingkungan sekitarnya, dengan harapan masyarakat semakin menyayangi dan gembira akan viva cosmetics.
4)    Personal selling (penjualan langsung)
Penjualan eksklusif PT Vitapharm yaitu : penjualan produk eksklusif kepada agen-agen viva cosmetics

4.    UKM DEWATA

UKM Dewata Oleh-oleh dalam meningkatkan perkembangan pasar memakai bentuk taktik Product development.
Product development
Di mana Dewata melaksanakan penemuan produk atau pengenalan produk gres kepada pelanggan yang dulunya konveksi saja tetapi kini berkembang di tambah dengan kuliner – kuliner khas bali dan pernak pernik Bali sehingga munculah ide untuk merambah ke dunia bisnis buah tangan yang diberi nama Dewata Oleh-oleh Khas Bali. Dalam pemasarannya Dewata Oleh-oleh berusaha menjalin banyak kekerabatan untuk mendapat kepercayaan sekaligus membuatkan persaudaraan, lantaran berdasarkan UKM Dewata tersebut bahwa saudara itu sumber uang, jadi membuat dan mencari saudara sebanyak – banyaknya sama halnya dengan membuat sumber uang yang banyak pula.
5.    CENING AYU
Cening ayu merupakan salah satu tempat belanja buah tangan yang memperlihatkan produk retail khas bali mulai dari cemilan, baju barong, kain pantai,batik, handy craft, perak dsb. Pada tahun 2011 Cening ayu berinovasi semoga lebih berkesan dan mempunyai ciri khas tersendiri, dan pada ketika intu salah satu putranya I komang Manik Sumardika, SE beserta istri membuat terobosan baru  dengan cara membuat tempat tempet produksi kaos lukis Cening ayu, dan kemudian memasuki 2012 Cening ayu kembali berinovasi dengan membuat tempat produksi kudapan manis PIE SUSU CENING AYU dengan rasa susu dan coklat. Awalnya kudapan manis ini dipergunakan oleh masyarakat Bali modern sebagai kuliner pembuka dalam suatu acara namun dan lama-kelamaan kudapan manis ini sangat digemari lantaran rasanya yummy dan manis. Dari lisan ke lisan kudapan manis ini menjadi terkenal dan para wisatawan yang tiba ke Bali sangat menggemari kuliner ini  sehingga hingga ketika ini kudapan manis ini menjadi salah satu buah tangan khas Bali yang paling diminati. Pie dari cening ayu beda dengan pie yang lain lantaran mempunyai akta khalal , dan dalam pembuatannya memakai materi berkualitas, harga terjangkau tanpa materi pengawet dan tanpa pewarna, dan pie masih hangat lantaran pie susu yang gres dikemas eksklusif diburu oleh konsumen dan stok terbatas. Pie susu ini di produksi dengan memakai alat pencetak sehingga menimbulkan tekstur kulit adonan menjadi tipis dan rapi.
6.    OLEH-OLEH KRISNA

Oleh-oleh krisna dalam meningkatkan perkembangan pasarnya memakai bentuk taktik analisis SWOT. Dengan memperhatikan perihal kekuatan, kelemahan, keunggulan dan bahaya yang mempunyai cok konveksi dengan melekukan analisis SWOT sehingga bagaimana kekuatan bisa mengambil keuntungan dari peluang yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan bisa menghadapi bahaya dan terahir ialah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang bisa membuat bahaya menjadi nyata atau membuat sebuah bahaya baru.
7.    JOGER

Joger dalam meningkatkan perkembangan pasar memakai bentuk taktik pemasaran paradoksal.
Pusat buah tangan khas bali ini, mempunyai banyak keunikan, salah satunya ialah sebuah taktik pemasaran yang dipakainya yaitu taktik pemasaran Paradoksal, maksudnya ialah berbanding terbalik dari biasanya, taktik ini lebih menentukan untuk menjelek-jelekkan produknya sendir, ketimbang mengunggulkannya. Padahal semua orang tau bahwa produk Joger lebih unggul kualitasnya hingga turis manca negarapun mengakuinya. Joger menjual produknya dengan konsisten, ia lebih menentukan kepuasan dan kebahagiaan konsumen terhadap produk yang ia jual. Dan taktik ini pun digunakan dalam menarik minat konsumen, dengan melarang konsumen membeli produknya sesuai yang ia tentukan. Sifat taktik paradoksalnya ini lah yang menjadi magnet konsumen untuk membeli Joger. Joger selalu konsisten terhadap setiap penjualan produknya, dengan kreativitas dan diferensiasi dan baginya inivasi itu ialah suatu keharusan yang membuatkan bisnis. Karena dengan penemuan maka konsumen tidak akan pernah bosan dan selalu mencicipi kepuasan. Serta membuatkan keunikan dalam pabrik kata-kata joger. Terbukti dengan setiap harinya joger bisa mengeluarkan minimal satu desain. Jadi, setiap hari selalu ada yang baru.
Strategi ini sangat berkaitan erat dengan filosofi dasar yang digunakan Joger ia menyampaikan “lebih baik sedikit tapi cukup dariipada banyak tapi kurang”. Ia pun menyampaikan bahwa “ saya berharap orang beli kepuasan,kebahagiaan bukan beli barang”. Joger dalam bisnisnya tidak mengejar berapa omset atau profit yang di perolehnya, baginya lebih baik untuk mengontrol omzet yang dikeluarkan. Ketimbang berlomba-lomba mengejar profit atau laba.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Kesimpulan
1.    Bahwa setiap perusahaan telah melaksanakan taktik pemasaran yang sangat baik. Strategi pemasaran yang diimplementasikan diadaptasi dengan bisnis yang di jalankan. Seperti srategi pemasaran dalam bentuk marketing mix yang dilakukan PT. Vita Pharm dan PT. Jawa Pos, maupun dengan cara paradoksal yang dilakukan jogger. Juga produk development yang dikembangkan oleh UKM Dewata.
2.    Pelaku perjuangan masih terus mengasah taktik pemasaranya untuk memperkecil kelemahan dan meningkatkan kekuatan yang mereka miliki. Mereka berinovasi untuk selalu menghasilkan produk yang gres untuk memenuhi sasaran pemasaran mereka.
B.   Saran
1.    Joger yang sudah sangat fenomenal mungkin harus membuatkan usahanya di tempat lain. Dengan merek yang berbeda namun masih di satu naungan perusahaan dengan begiu perluasan bisnis sanggup dilakukan di seluruh nusantara.
2.    PT. Vita Pharm mungkin harus membuatkan untuk kosmetik yang diberikan untuk segmen pria ibarat kosmetik untuk pembersih wajah lantaran kulit perempuan dan lai-laki tentu berbeda.
3.    Secara umum perusahaan harus selalu membuat produk gres lantaran konsumen akan bosan ketika mendapat hal-hal serupa tanpa ada nilai tambah dari barang yang mereka beli.






















Daftar Pustaka
wiwikwidyarini15.blogspot.com tanggal saluran 29 november 2016 (c)
Aridudul.blogspot.co.id (j)
Nurzamz.blogspot.com tgl saluran 30 november 2016 (k)
Businessthings.com tgl saluran 30 november 2016 (krisna)
http://www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/Pages/Struktur-Organisasi.aspx

















Lampiran :

Sumber http://rionbettencourtz.blogspot.com

0 Response to "✔ Laporan Kuliah Kerja Lapangan Akuntansi Pertanggung Balasan Pada Perusahaan Penerbit Jawa Pos, Ojk, Pt Vitapharm, Dan Ukm Dewata Agenda Studi Akuntansi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel