iklan banner

Analisa Kerusakan Bab Defleksi Horisontal


Dokumen ini kami susun dari aneka macam sumber dan dari hasil pengalaman kerja pribadi sebagai bengkel service, trainer kursus service radio-tv dan pengalaman bekerja pada sebuah perusahaan elektronik yang pernah memiliki kolaborasi dengan perusahaan Jepang, Korea dan China sebagai manager service station, sebagai manager teknik departemen customer service sentra dalam mengelola dan menyediakan (sumber daya manusia) teknisi. Didedikasikan untuk para teknisi televisi maupun mereka yang lagi belajar. Tujuannya yaitu semoga sanggup menyebarkan pengetahuan dan pengalaman dalam teknik reparasi TV.


Daftar isi :

1. Memahami cara kerja penggalan Defleksi Horisontal.



1.01     Fungsi penggalan Defleksi Horisontal
1.02     VCO (Voltage Controlled Oscillator)
1.03     Horisontal Countdown (Pembagi Frekwensi)
1.04     PH1 atau AFC1
1.06     PH2 atau AFC2
1.05     Horisontal driver 1.06 Bagian Horisontal Output
1.06.1  Transistor HOT (Horisontal Output Transistor)
1.06.2  Kapasitor Resonan
1.06.3  Diode Damper
1.06.4  Kumparan Horisontal Linear
1.06.5  Kapasitor "S"
1.06.6  Sirkit anti cacat cross-hatch
1.06.7  Kumparan Def Yoke


2. Pembangkit tegangan tinggi Flyback



2.01 Pulsa horisontal retrace untuk membangkitkan tegangan tinggi.
2.02 Keuntungan memperoleh tegangan tinggi pada sirkit defleksi horisontal
2.03 Tahanan internal tegangan tinggi flyback
2.04 Pulsa dari flyback untuk sirkit penggalan lain
3. Memahami cara kerja sirkit koreksi EW




4. Macam-macam kerusakan pada penggalan Defleksi Horisontal

4.01     Tidak ada suply tegangan B+ ke transistor HOT
4.02     Cara menyelidiki jikalau penggalan defleksi horisontal sudah bekerja
4.03     Bagian defleksi horisontal tidak kolaborasi sekali.
4.03.1  Osilator pada IC Jungel belum bekerja
4.03.2  Kerusakan pada penggalan horisontal driver
4.03.3  Transistor HOT rusak
4.03.4  Flyback rusak
4.03.5  Kumparan def yoke rusak
4.04     Tidak ada tegangan suply pada pin-H Vcc IC Jungel
4.05     Bagian defleksi horisontal hidup sebentar terus mati.
4.05.1  X-ray protektor aktip bekerja
4.05.2  Over Current Protektor aktp bekerja
4.05.3  Kerusakan pada penggalan horisontal driver.
4.06    Transistor HOT eksklusif rusak ketika TV dihidupkan
4.07     Menghindari transistor HOT rusak berulang ketika melacak kerusakan
4.08     Transistor HOT panas sehingga TV rusak berulang sesudah digunakan beberapa lama
4.09     Gambar tidak sinkron atau roboh
4.10     Gambar nampak sedikit bergeser kekiri sehingga timbul blok hitam pada penggalan kanan layar
4.11     Timbul gangguan ada beberapa blok hitam vertikal pada back-ground raster penggalan kiri layar
4.12     Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam pendek jikalau menampilkan gambar yang kontras
4.13     Raster menyempit tidak penuh pada kiri-kanan layar
4.14     Raster berbentuk ibarat trapezium
4.15     Raster atau gambar mengembang (blooming)
4.16     Raster atau gambar kembang kempis (breathing)
4.17     Timbul gangguan garis-garis kecil pada penggalan pinggir kiri-kanan raster
4.18     Gambar melipat tegak lurus ditengah layar (timbul gangguan garis putih tegak urus dibagian tengah layar)
4.19    Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar.
4.20    Cacat horisontal linear, gambar bahu penyiar nampak tidak simetri.
4.21    Cacat pin-cushion, gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar.
4.22    Tegangan B+ drops.
4.23    Membedakan penyebab tegangan B+ drops lantaran problem penggalan horisontal atau lantaran problem penggalan power suply.
4.24    Kerusakan def yoke
4.25    Apakah def yoke rusak sanggup diperbaiki
4.26    Akibat jikalau def yoke diganti tidak sesuai orisonil-nya


=======================================================================





1. Memahami cara kerja penggalan Defleksi Horisontal.




1.01 Fungsi utama penggalan defleksi horisontal yaitu membangkitkan tegangan yang berbentuk pulsa-pulsa untuk diumpankan ke kumparan defleksi horisontal. Arus yang melalui kumparan defleksi berbentuk gigi gergaji dan digunakan untuk mengendalikan sinar elektron tabung gambar semoga melaksanakan penyapuan (scanning) dari penggalan kiri kearah penggalan kanan layar. Tegangan pulsa-pulsa horisontal diumpankan eksklusif dari kolektor transistor HOT (Horisontal Output Transistor) ke kumparan def yoke.

Fungsi kedua yaitu membangkitkan tegangan tinggi untuk anode tabung gambar. Setelah final melaksanakan penyapuan gambar 1 garis horisontal dari kiri ke penggalan kanan layar maka sinar elektron dengan cepat dikembali lagi ke penggalan kiri layar untuk memulai lagi penyapuan 1 garis horisontal selanjutnya. Pulsa yang mengendalikan semoga sinar elektron kembali lagi dengan cepat ke penggalan kiri layar dinamakan "pulsa horisontal retrace" yang dimanfaatkan untuk membangkitkan tegangan tinggi dengan memasang tranfo pada penggalan horisontal output. Oleh lantaran itu tranfo dinamakan flyback (istilah lainnya yaitu HVT atau FBT)Dengan kata lain flyback sebagai pembangkit tegangan tinggi sifatnya hanya nunut saja pada sirkit defleksi horisontal.



Sirkit defleksi horisontal TV modern terdiri dari bagian-bagian :

VCO (Voltage Controlled Oscillator)
Horisontal Count-down ( Pembagi Frekwensi )
PH1 atau AFC1
PH2 atau AFC2
Horisontal Driver
Horisontal Output
Kumparan Defleksi Horisontal ( Def yoke )
Sirkit VCO, Horisontal Count-down, PH1 dan PH2 pada TV modern berada dalam kemasan IC besar yang dinamakan IC Jungel bersama dengan penggalan lain ibarat Vertikal osilator, Video/Chroma, Video IF dan SoundIF.



1.02 VCO (Voltage Controlled Oscillator) merupakan osilator pembangkit frekwensi tinggi dimana besar frekwensinya sanggup dikendalikan oleh suatu tegangan. Berbagai macam IC Jungel memiliki sistim kerja yang sedikit berbeda pada penggalan VCO. Pada TV model usang frekwensi osilator diperoleh dengan menggunakan eksternal keramik resonator yang memiliki frekwensi 500Khz atau sirkit RC (Resistor-Capacitor). Pada model-model gres eksternal resonator semacam ini sudah tidak digunakan lagi dan frekwensi osilator menggunakan acuan dari osilator yang juga digunakan untuk penggalan pemroses warna.

1.03  Frekwensi yang dihasilkan VCO masih sangat tinggi dan oleh Horisontal Countdown akan diturunkan dengan cara dibagi-bagi sehingga diperoleh frekwensi horisontal (atau line frekwensi). Besarnya keluaran frekwensi horisontal secara otomatis akan mengikuti sistim sinyal video yang diterima. Jika terima sistim PAL frekwensi horisontal yaitu 15.625 Hz dan jikalau terima sistim NTSC frekwensinya yaitu 15.750 Hz.

1.04  IC Eropa umumnya menggunakan istilah PH1(Phase Horizontal) dan IC Jepang menggunakan istilah AFC1(Automatic Frekwency Control). Sirkit inilah yang menciptakan frekwensi horisontal otomatis menyesuaikan dengan sinyal video yang diterima dan menstabilkan "frekwensi" horisontal. Frekwensi horisontal yang tidak stabil atau berubah-ubah akan menimbulkan gambar nampak terkoyak-koyak atau roboh.

Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan frekwensi sinyal horisontal dengan frekwensi sinyal sinkronisasi horisontal. Kalau kedua frekwensi tidak sama, maka frekwensi VCO akan dikoreksi oleh PH1 sehingga keluaran frekwensi horisontal menjadi sama dengan frekwensinya sinyal sinkronisasi horisontal.


1.05  PH2 atau AFC2 berfungsi untuk menstabilkan "phase" dari frekwensi horisontal. Phase frekwensi horisontal yang tidak stabil akan menimbulkan gambar yang nampak tetap utuh tetapi tidak stabil "bergeser-geser kearah kiri-kanan" layar.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan phase keluaran frekwensi horisontal dengan phase pulsa flyback (FBP) yang berasal dari pin-AFC tranfo flyback. Jika kedua pulsa tersebut phasenya tidak sama, maka akan dikoreksi oleh PH1 semoga phase menjadi stabil. Sirkit ajusment Horisontal Shift berafiliasi dengan penggalan ini


1.06 Horisontal driver berfungsi untuk memperkuat sinyal frekwensi horisontal dari IC Jungel sebelum diumpankan ke penggalan horisontal output. Sebagai penghubung (kopel) penggalan Horisontal Driver dengan penggalan Horisontal Output umumnya digunakan sebuah tranfo sebagai matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk mendapat efisiensi kopel secara maksimum. Peranan horisontal driver cukup kritis, lantaran
Idealnya pada ketika ON resistansi antara kolektor dengan emitor yaitu nol. Jika drive kurang akan menimbulkan transistor HOT tidak sepenuhnya "on", tetapi masih memiliki resistansi yang sanggup menimbulkan transistor HOT panas.
Sebaliknya kalau drive over akan menimbulkan "storage time" atau waktu yang dibutuhkan untuk kembali dari kondisi ON ke kondisi OFF transistor menjadi lebih lama. Akibatnya periode "on time" transistor HOT menjadi lebih lama, sehingga sanggup pula menimbulkan transistor HOT panas.

1.07  Bagian horisontal output merupakan penggalan yang paling sulit dipahami. Bentuk tegangan yang melalui masing-masing komponen berbeda satu sama lain. Tetapi secara garis besar sanggup dijelaskan fungsi masing-masing part yang ada sebagai berikiut.



1.07.1 Transistor HOT (Horizontal Output Transistor) berfungsi untuk menyediakan power yang cukup semoga bisa menghasilkan tegangan pulsa-pulsa kekumparan defleksi horisontal. Transistor HOT umumnya mendapat suply tegangan B+ yang besarnya sekitar DC 100 hingga 150v.  

Transistor HOT bekerjsama bukan berlaku sebagai sebuah penguat atau amplifier, tetapi berlaku sebagai "switch on-off" yang dikemudikan oleh pulsa horisontal driver. Pada ketika periode "on" maka kolektor-emitor akan terhubung sepenuhnya dimana idealnya resistansinya yaitu "nol". Tetapi lantaran resistansi ideal ini tidak mungkin, maka kolektor-emitor masih memiliki resistansi yang kecil yang menimbulkan transistor menjadi panas, sehingga transistor HOT perlu dipasang pada pendingin.



Trafo flyback dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa yang menimbulkan timbulnya tegangan induksi yang cukup tinggi kurang lebih 1500v. Tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT, oleh lantaran itu minimal transistor HOT harus memiliki tegangan kerja kolektor-emitor 1500v.


1.07.2 Dinamakan kapasitor resonan lantaran kapasitor ini membentuk semacam sirkit resonansi paralel bersama dengan kumparan flyback dan def yoke. Kapasitor resonan (nama lainnya yaitu kapasitor retrace timing, kapasitor safety, kapasitor snubber) umumnya memiliki tegangan kerja 1600v dan dipasang pada kolektor HOT dengan ground.

Nilai resonan cukup kritis lantaran memiliki imbas terhadap lamanya periode "on" transistor HOT, geometrik lebar raster dan tegangan tinggi yang dihasilkan flyback.

Jika kapasitor ini nilainya berubah mengecil akan menimbulkan raster menyempit kiri-kanan dan semua tegangan keluaran flyback naik bertambah.

Jika kapasitor resonan hingga lepas solderannya atau nilainya mengecil maka akan menimbulkan tegangan induksi pada kolektor naik lipat beberapa kali sehingga sanggup merusak transistor HOT. Pada masalah tertentu tegangan yang naik ini mungkin sanggup merusak tabung gambar ibarat adanya keluar loncatan api atau leher tabung gambar retak dan patah pada bagaian yang ada didalam def yoke. TV yang memiliki sirkit protektor X-ray otomatis akan mati protek jikalau tegangan tinggi flyback naik tidak normal, sehingga sanggup dicegah terjadinya kerusakan transistor atau tabung gambar.

Jika nilai kapasitor resonan diganti dengan nilai yang lebih besar maka akhirnya tegangan tinggi akan turun dan raster akan semakin melebar secara horisontal.

1.07.3 Secara internal didalam transistor HOT terdapat diode yang dinamakan Diode Damper yang dipasang antara kolektor-emitor. Karena adanya tranfo flyback pada sirkit transistor HOT maka hal ini memicu terjadinya osilasi yang menghasilkan tegangan bolak-balik dimana tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT. Jika tanpa diode damper akhirnya transistor HOT kadang akan mendapat tegangan dengan polaritas terbalik (kolektor mendapat tegangan minus dan emitor mendapat tegangan plus). Tentu hal ini akan menimbulkan transistor rusak.

Diode damper berfungsi untuk meredam osilasi. Pada ketika emitor mendapat tegangan (+) dan kolektor mendapat tegangan (-), maka tegangan ini akan disimpangkan semoga melalui diode damper. Pada TV model usang (kuno) transistor HOT belum menggunakan internal diode damper dan komplemen diode damper dipasang diluar transistor.


1.07.4  Karena karakteristik kumparan def yoke yang tidak murni induktif tetapi juga memiliki karakteristik resistif, maka hal ini menimbulkan cacat yang dinamakan "cacat horisontal linear". Cacat menimbulkan gambar pada penggalan pinggir kanan layar terkompresi,sehingga jikalau menampilkan gambar seorang penyiar bahu kiri-kanan nampak tidak simetris. Cacat ini akan nampak lebih terang jikalau gambar menampilkan gambar patern kotak-kotak Sebuah kumparan yang dinamakan Kumparan Horisontal Linear (H Lin) dipasang secara seri dengan kumparan def yoke berfungsi untuk memperbaiki cacat ini. Pemasangan polaritas kumparan dilarang terbalik, dan untuk menghindari kesalahan pemasangan maka pada bodi kumparan dan pada pcb umumnya diberi tanda tertentu.


1.07.5 Akibat bentuk dimensi layar tabung gambar yang jaraknya terhadap penembak elektron tidak merata, hal ini menimbulkan cacat yang dinamakan "cacat S". Hal ini disebabkan lantaran kecepatan penyapuan elektron secara horisontal pada penggalan kiri dan penggalan kanan layar relatip lebih cepat dibanding dengan pada ketika dibagian tengah layar. Hal ini menimbulkan gambar pada penggalan kiri dan penggalan kanan layar sedikit melebar dibanding dengan penggalan tengah layar. Berbeda dengan cacat horisontal linear yang besar lengan berkuasa hanya pada salah satu sisi, maka cacat "S" besar lengan berkuasa pada kedua sisi kiri kanan layar. Cacat ini nampak lebih terang jikalau menampilkan gambar patern kotak-kotak.

Sebuah kapasitor yang dinamakan kapasitor "S" digunakan untuk memperbaiki cacat ini dan umumnya memiliki tegangan kerja 200v. Kapasitor ini nilainya cukup kritis oleh lantaran itu kalau mengganti harus menggunakan dengan nilai yang sama.
Jika kapasitor "S" nilainya dirubah lebih kecil maka akan menimbulkan gambar penggalan pinggir kiri dan penggalan pinggir kanan layar akan ibarat dikompres.
Sedangkan jikalau nilai kapasitor "S" dirubah lebih besar maka akan menimbulkan gambar penggalan pinggir kiri dan penggalan pinggir kanan layar akan ibarat direnggangkan

1.07.6  Cacat "cross-hatch" hanya nampak terang jikalau gambar menampilkan gambar patern cross-hatch (gambar patern kotak-kotak) hitam putih,  Akan nampak garis bengkok-bengkok ibarat cacing pada setiap persilangan garis vertikal-horisontal. Pada penggalan sirkit horisontal-out dipasang sirkit "kink correction" untuk menghilangkan gangguan cacat ini. Sirkit terdiri dari sebuah diode, sebuah elko kecil tegangan tinggi dengan nilai 0.5uF/160v dan sebuah resistor yang dipasang secara paralel dengan kapasitor "S". Kerusakan pada salah satu part pada penggalan ini tidak akan nampak atau mengganggu jikalau TV menampilkan gambar biasa.

1.07.7 Kumparan def yoke horisontal dipasang pada leher tabung gambar berfungsi untuk mengendalikan sinar elektron semoga melaksanakan penyapuan secara horisontal dari penggalan kiri ke penggalan kanan layar. Kumparan defleksi horisontal memiliki  sepasang kumparan yang dipasang dibagian atas dan dibagian bawah leher tabung gambar yang umumnya disambung secara paralel.

2. Pembangkit tegangan tinggi Flyback

2.01 Pulsa horisontal digunakan untuk mengendalikan semoga sinar elektron melaksanakan penyapuan gambar 1 garis horisontal dari penggalan kiri layar ke penggalan kanan. Kemudian dengan kecepatan tinggi pulsa horisontal akan mengembalikan sinar elektron kebagian kiri layar untuk memulai mengulang penyapuan 1 garis horisontal lagi. Pulsa pengembalian sinar elektron semoga kembali ke penggalan kiri layar ini dinamakan "pulsa horisontal retrace". Pulsa-pulsa inilah yang dimanfaatkan untuk membangkitkan tegangan tinggi anode dengan cara memasang sebuah tranfo pada penggalan horisontal output. Oleh lantaran itu tranfo ini dinamakan tranfo flyback.

Arus horisontal retrace yang berubah dengan sangat cepat pada penggalan primer flyback akan menginduksikan tegangan tinggi pada sekunder sekitar 20 hingga 30Kv dan disearahkan menggunakan diode tegangan tinggi.


VR atau potensio sebagai pembagi tegangan tinggi dipasang didalam bodi flyback guna mendapat tegangan tinggi untuk Fokus sekitar 6Kv dan tegangan Screen sekitar 500V.

Kecuali itu flyback juga digunakan untuk menghasilkan tegangan-tegangan rendah lainnya ibarat untuk penggalan vertikal, heater dan video drive.

TV Sony yang menggunakan tabung Trinitron membutuhkan tegangan screen sekitar 400 800v. Tegangan screen bukan diperoleh dari tranfo flyback, tetapi diperoleh dengan cara menyearahkan pulsa-pulsa horisontal dengan cara memasang sebuah diode pada Kolektor transistor HOT.

2.03 Tegangan tinggi flyback disearahkan menggunakan deretan diode yang diseri, sehingga menimbulkan memiliki resistansi internal yang relatip tinggi. Perubahan arus yang kecil sanggup menimbulkan tegangan tinggi drops. Jika teganan tinggi drops akan menimbulkan sinar elektron kecepatannya menurun dan lebih gampang dibengkokkan oleh def yoke, sehingga akhirnya raster akan mengembang arah horisontal dan vertikal (blooming).

Jika kontras atau britnes gambar berubah-ubah sanggup menimbulan raster kembang-kempis (breathing). Pada TV yang sederhana untuk mengkoreksi cacat breathing biasanya dipasang sebuah resistor power pada jalur B+ . Jika kontras atau britnes gambar bertambah akhirnya arus B+ akan bertambah dan menimbulkan tegangan drops pada resistor bertambah besar (tegangan drops V = I x R). Akibatnya tegangan ke horisontal output akan drops dan defleksi horisontal juga drops sehingga raster tidak jadi mengembang. TV layar besar biasanya menggunakan sirkit anti breathing dengan menggunakan pin-EHT input yang terdapat pada IC Jungel. Pulsa dari flyback dihubungkan ke pin-EHT dan dihubungkan dengan penggalan koreksi EW yang akan otomastis mengendalikan Hor-size dan Vert-size

2.04 Pulsa-pulsa dari tranfo flyback diberikan ke sirkit penggalan lain dengan fungsi untuk : 2.02 Besarnya frekwensi pulsa horisontal yaitu sekitar 15 Khz. Keuntungan dengan penggunaan  frekwensi tinggi untuk membangkitkan tegangan tinggi ialah bahwa jumlah lilitan tranfo untuk menaikkan tegangan yang dibutuhkan relatip tidak sebanyak jikalau dibanding menggunakan tranfo konvensionil yang digunakan pada listrik ac dengan frekwensi 50Hz. Jika untuk menghasilkan tegangan tinggi menggunakan trafo ibarat yang digunakan pada power suply, tentu akan lebih banyak membutuhkan gulungan, memakan tempat, dan berat. Karena bekerja pada frekwensi tinggi, maka inti tranfo flyback menggunakan materi dari ferit

Pulsa diberikan ke IC Mikrokontrol sebagai pulsa Hor Sync, dimana bersama pulsa Vert Sync dari penggalan vertikal-out digunakan untuk keperluan pembangkit abjad OSD (On Screen Display). Jika pulsa ini terputus maka akan menimbulkan OSD tidak muncul.
Pulsa diberikan ke IC Jungel /Video Chroma berfungsi untuk pulsa blangking, pembangkit sinyal sand-castle, pemroses warna dan sebagai pulsa untuk PH2. Jika pulsa ini terputus sanggup menimbulkan raster gelap, gambar sedikit bergeser kekiri sehingga nampak ada blok hitam pada penggalan kanan layar.
Pada beberapa model TV pulsa dari flyback digunakan untuk sinkronisasi ke penggalan SMPS (Switch Mode Power Supply). Berfungsi untuk menghilangkan gangguan frekwensi SMPS terhadap gambar. Jika pulsa ini terputus sanggup menimbulkan problem seperti, power suply ngerik, power suply tidak kerja, back ground gambar ada gangguan ibarat serat kayu.


3. Memahami cara kerja sirkit Koreksi EW (Pin Cushion)

Pada TV tabung gambar layar besar atau layar flat, duduk kasus yang dihadapi yaitu cacat raster yang melengkung pada kiri-kanan layar sehingga raster berbentuk ibarat gambar bantal. Istilah lainnya yaitu cacat "pin-cushion" atau "EW". Hal ini disebabkan lantaran perbedaan geometri jarak yang tidak merata antara elemen penembak elektron RGB ke seluruh permukaan layar. Bagian sudut-sudut pojok layar memiliki jarak yang paling jauh dibanding dengan bagaian tengah layar. Akibatnya defleksi horisontal pada penggalan sudut-sudut layar lebih lebar dibanding pada penggalan tengah layar. Cacat bantal dikoreksi menggunakan sirkit Koreksi EW atau Pin Cushion


Sirkit Koreksi EW terdiri dari :


Sirkit pembentuk "pulsa vertikal parabola", yaitu sirkit yang menghasilkan pulsa-pulsa berbentuk parabola dengan frekwensi vertkal (sistim PAL 50Hz). Sikit ini mendapat input sinyal dari penggalan vertikal-output
Pin Amplifier, merupakan sebuah transistor power yang berfungsi untuk memperkuat sinyal vertikal parabola, digunakan untuk mendrive "Split Diode Modulator".
Split Diode Modulator terdiri dari 2 buah diode yang dipasang pada kolektor transistor HOT. Tegangan pulsa vertikal parabola diinjeksikan  ke penggalan ini yang akan besar lengan berkuasa terhadap tegangan suply untuk transistor horisontal output yang akan mengendalikan  besar kecilnya defleksi horisontal.
Pada TV model usang memiliki 2 macam adjustment geometri yang masih menggunakan VR, yaitu

Sebuah VR untuk mengatur besar kecilnya lengkung parabola yang akan mempengaruhi bentuk kelengkungan penggalan kiri-kanan semoga menjadi lurus (EW)
Dan sebuah lainnya untuk mengatur tegangan dc basis transistor Pin-Amplifier yang akan besar lengan berkuasa terhadap lebar sisi kiri-kanan layar ( H size ).
Pada TV model-model gres ajustment geometri dilakukan melalui Service Mode dengan menggunakan remote. Disini ada beberapa macam adjustment. Pada TV yang lengkap memiliki adjustment ibarat dibawah. Ajustment harus dilakukan menggunakan patern gambar kotak-kotak (cross-hatch).

Pin Amplifier, untuk mengatur kelengkungan garis pada penggalan pinggir kiri-kanan garis semoga menjadi lurus
Hor Size, untuk mengatur lebar kiri-kanan raster
Upper pin, untuk mengatur cacat garis bengkok pada penggalan pojok kiri-kanan atas layar
Lower pin, untuk mengatur cacat garis bengkok pada penggalan pojok kiri-kanan bawah layar
Hor Shift, untuk mengatur center gambar secara horisontal
TILT atau Trapesium untuk mengatur cacat raster yang berbentuk trapesium semoga menjadi bujur sangkar.
Hor Bow, untuk mengatur cacat garis pada penggalan tengah layar yang melengkung semoga menjadi garis lurus
Hor Angel, untuk mengatur cacat garis lurus pada penggalan tengah yang miring layar semoga menjadi tegak lurus.


4. Macam-macam kerusakan pada penggalan Defleksi Horisontal



4.01 Tidak ada tegangan B+ pada kolektor transistor HOT sanggup disebabkan antara lain lantaran :

Transistor HOT kolektor-emitor short.
Diode penyearah tegangan B+ short dari tranfo SMPS short.
Power suply (SMPS) tidak kerja.
Beberapa model TV menggunskan sirkit dimana tegangan B+ rendah pada ketika stand by. Tegangan B+ gres akan naik menjadi normal jikalau mikrokontrol telah di-on-kan. Kerusakan penggalan mikrokontrol atau sirkit pendukungnya sanggup menimbulkan tegangan B+ tidak mau naik ke normal.
Sirkit suply tegangan B+ menggunakan transistor atau relay sebagai "pemutus on-off" yang dikendalikan oleh penggalan mikrokontrol melalui kontrol pin "power on-off". Kerusakan mungkin disebabkan pada sirkit ini.
Kerusakan penggalan mikrokontrol (kontrol power-on belum kerja).


4.02 Untuk mengetahui apakah penggalan defleksi horisontal sudah bekerja, sanggup dilakukan investigasi atau pengamatan visual antara lain ibarat :

Diukur ada tegangan heater ada tegangan sekitar 5v ac. Nilai ini bukan nilai bekerjsama alasannya yaitu avo-meter biasa tidak cocok untuk mengukur tegangan ac dengan frekwensi tinggi. Jika diukur dengan VTVM yang sanggup dugunakan untuk mengkur teganagan frekwensi tinggi, nilai bekerjsama tegangan heater yaitu 6.8v ac
Secara visual heater nampak menyala.
Diukur ada tegangan screen.
Di cek ada sisa muatan tegangan tinggi pada anode tabung gambar.


4.03 Diperiksa sudah ada tegangan B+ pada kolektor transistor HOT. Maka jikalau penggalan defeleksi horisontal belum kolaborasi sekali sanggup disebabkan lantaran (4.03.1 4.03.5) :



4.03.1 Osilator horisontal pada IC Jungel belum bekerja. Tergantung dari desain sistim kerja IC Jungel maka osilator horisontal belum bekerja kerja sanggup disebabkan antara lain oleh :

Tegangan suply pada pin-H.Vcc tidak ada atau kurang dari spesikasinya. Kebanyakan IC Jungel memiliki tegangan kerja pada pin-Hvcc sebesar 8v (baca 4.04.6)
(TV model lama) Keramik resonator 500khz rusak
Beberapa tipe IC Jungel ada yang menggunakan resistor pull up (yang dihungkan ke jalur suply plus) pada penggalan outputnya ( misal TDA8366, TDA8842). Jika resistor putus maka basis transistor driver tidak mendapat tegangan bias.
Jalur kekerabatan pulsa SDA-SCL antara IC Mikrokontrol dengan IC Jungel putus atau jalur yang ada yang short disebabkan kerusakan pada part lain.
IC mikrokontrol posisi belum "on" atau belum bekerja. Beberapa tipe IC jungel osilator horisontal sudah sanggup eksklusif bekerja jikalau ada suply Hvcc tanpa menghidupkan mikrokontrol dulu atau mikrokontrol rusak. Tetapi ada beberapa tipe yang belum mau bekerja walaupun sudah ada tegangan suply Hvcc sebelum mikrokontrol mau "on" (contoh yaitu TDA8842)
X-ray protektor dipasang untuk mematikan osilator horisontal jikalau tegangan flyback over. TV model usang X-ray protektor aktip bekerja dengan menshort ke ground tegangan H.Vcc. Ada kerusakan salah satu part pada sirkit X-ray protektor sanggup menimbulkan ada tegangan pemicu X-ray protektor bekerja.
Beberapa IC Jungel model usang kadang memiliki pin-Xray input (misal TA8690, TA8659). Normal pin X-ray tegangannya yaitu nol. Jika pada pin-Xray input diukur ada tegangan (walaupun kecil)  maka osilator tidak mau bekerja.


4.03.2 Kerusakan pada penggalan horisontal driver yang sanggup disebabkan lantaran :


Tidak ada suply tegangan ke kolektor.
Kadang dijumpai tegangan kolektor nol, tetapi jikalau transistor driver dilepas tegangan kolektor ada. Ini bukan kerusakan penggalan driver. Problem disebabkan pada IC Jungel yang menimbulkan tegangan basis transistor over. Dapat disebabkan lantaran IC Jungel rusak atau horisontal osilator belum bekerja.
Tidak ada tegangan pada basis transistor driver. Hal ini sanggup disebabkan osilator horisontal belum bekerja, jalur ada yang putus, atau resistor pull-up pada pin hor-out IC Jungel rusak.
Pada model TV tertentu kadang pada jalur basis transistor driver dipasang semacam transistor protektor yang disambungkan ke penggalan vertikal-out, dimana kolektor-emitor transistor protektor ini akan men-short-kan ke ground tegangan basis jikalau ada problem pada penggalan vertikal. Coba open dahulu transistor ini.
Walaupun jarang terjadi kadang disebabkan tranfo horisontal driver rusak
Transistor driver rusak.
Untuk mengetahui bahwa osilator horisontal dan driver horisontal keduanya sudah bekerja sanggup dilakukan dengan cara mengukur tegangan pada penggalan sekunder tranfo driver. Umunya kalau diukur ada tegangan sekitar 2v AC., jikalau basis transistor HOT diopen.






4.03.3  Kerusakan transistor HOT dimana umumnya kolektor-emitornya short, sehingga menimbulkan jalur B+ short ke ground. Tetapi kadang transistor HOT rusak lantaran basis-emitornya yang short. Mengganti transistor HOT sebaiknya menggunakan nomor part yang sama untuk menjamin keawetan pemakaian. Mengganti transistor HOT dengan nomor part berbeda memang sanggup dilakukan, hanya kadangkala sanggup menimbulkan problem ibarat over OVP (Over Current Protector) aktip bekerja, raster tidak penuh kiri-kanan, atau tidak tahan lama.

Untuk menghindari kerusakan berulang atau pesawat kembali rusak sesudah digunakan beberapa hari atau minggu. Sebelum mengganti transistor HOT yang rusak, maka sebaiknya dilakukanlah investigasi hal-hal yang mungkin sanggup menimbulkan transistor ini rusak :

Cek tegangan B+ apakah normal
Periksa solderan pada kapasitor resonan
Periksa elko pada suply kumparan primer tranfo horisontal driver, mungkin kering
(Kalau perlu) Periksa def yoke.


4.03.4 Kerusakan tranfo flyback sanggup ditunjukkan dengan tanda-tanda antara lain :


Transistor HOT rusak short, dan jikalau diganti gres akan rusak lagi
Bodi flyback ada penggalan yang mengelembung, warna berubah, ada lubang kecil yang kadang keluar semacam lelehan.
Resistor pada sirkit penggalan ABL ada yang terbakar
Kapasitor (200v) pada pin-ABL flyback short
Keluar loncatan api dari penggalan tertentu atau antar kaki pin-pinnya.
Tegangan tinggi anode, fokus, screen tidak keluar, tetapi tegangan rendah lainnya keluar.
Jika diukur dengan ohm meter( dengan x 1K) ada kebocoran antara anode cap dengan kaki ground flybak.
Jika diukur dengan ohm meter ada kekerabatan antara kumparan primer dengan sekunder.


4.03.5 Kerusakan Def Yoke ditandai antara lain dengan :

Tegangan B+ drops dan kadang disertai bunyi huming dari speaker. Jika konektor def yoke dilepas maka penggalan horisontal atau tegangan B+ akan eksklusif bekerja dengan normal. Jangan menghidupkan TV terlalu usang tanpa def yoke lantaran sanggup menimbulkan phospor tabung layar terbakar pada titik tengah layar. Kecilkan VR screen sebelum mencoba hal ini.
Transistor HOT rusak. Jika diganti akan rusak lagi.
Raster nampak berbentuk ibarat trapesiumd. Lepas kumparan def yoke.
Keluar asap.
Jika def yoke dilepas secara visual nampak ada penggalan yang terbakar. Melepas def yoke hati-hati jangan hingga merubah posisi adjustment magnet konvergen yang ada dibelakangnya. Dan ketika memasang kembali magnet konvergen pasang pada posisi ibarat semula.


4.04.6 Sirkit suply tegangan H-Vccke IC Jungel ada aneka macam macam sistim, sehingga ada beberapa kemungkinan yang menimbulkan tidak ada tegangan suply H-Vcc.


Tegangan diberikan dari dari suply B+ melalui resistor puluhan kilo ohm.
Tegangan diberikan dari tegangan rendah melalui resistor ratusan ohm
Suply menggunakan sirkit transistor pemutus yang dikendalaikan oleh penggalan mikrokontrol, sehingga mikrokontrol yang belum on atau sirkit pemutus yang rusak menimbulkan suply H-Vcc tidak ada.
IC jungel rusak dimana pin H-Vcc IC Jungle short. Jika pin H-Vcc IC Jungel diopen maka tegangan ada.
Pada TV model usang kadang dipasang sebuah transistor X-ray protektor pada jalur H-Vcc. Keruskan pada transistor X-ray protektor akan menimbulkan H-Vcc di-short-kan ke ground.


4.05 Bagian defleksi horisontal hidup tetapi sebentar kemudian terus mati. Problem semacam ini sanggup disebabkan antara lain lantaran ( 4.05.1 4.05.3) :



4.05.1 X-ray protektor pada TV model usang umumnya akan mematikan osilator horisontal jikalau tegangan tinggi anode over. Problem kemungkinan sanggup disebabkan lantaran :


Kapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya berubah mengecil
Tegangan B+ over
Kerusakan part pada sirkit X-ray protektor, contohnya ada diode zener bocor atau ada transistornya yang bocor.
Tanpa skematik diagram kadang sulit mencari lokasi X-ray protektor. Kita sanggup melacak mencari lokasi sirkit X-ray dengan cara sebagai berikut :

Open semua pin pada flyback kecuali pin-B+ dan pin-Kolektor.
Hidupkan TV dan biasanya protek sudah tidak akan aktip bekerja.
Solder kembali pin yang telah di open satu persatu bergantian dengan dicoba hidupkan setiap kali habis menyambung salah satu pin yang telah diopen.
Jika protektor bekerja, maka sirkit X-ray berafiliasi dengan pin yang gres saja disambung kembali tersebut.





4.05.2 OVP aktip bekerja jikalau arus B+ yang over. Kerusakan mungkin sanggup disebabkan lantaran :

Kumparan def yoke rusak
Flyback rusak
Beban flyback berat, disebabkan lantaran sirkit yang mengambil suply dari flyback ada yang rusak.
sirkit OVP sendiri ada yang part yang rusak.


4.05.3 Kerusakan pada penggalan horisontal driver umumnya disebabkan lantaran :


Transistor mau rusak sehingga kadang mau bekerja pada ketika masih dingin,
Suply untuk tegangan kolektor putus.
Kadang tegangan kolektor nol, tetapi jikalau transistor driver diopen tegangan ada. Kerusakan bukan pada penggalan horisontal driver, tetapi pada penggalan osilator horisontal
Walaupun jarang terjadi kadang tranfo horisontal driver rusak.


4.06 Ketika TV dihidupkan transistor HOT eksklusif rusak sebelum kita sempat melaksanakan pengukuran. Kemungkinan sanggup disebabkan lantaran :
Kapasitor resonan pada kolektor HOT yang memiliki tegangan kerja 1600v nilainya berubah mengecil atau solderan lepas. Hal ini menimbulkan terjadinya tegangan induksi yang sangat tinggi pada tranfo flyback yang menimbulkan transistor rusak. Nilai kapasitor ini cukup kritis oleh lantaran itu ganti dengan nilai yang sama.
Kumparan horisontal Def yoke rusak terbakar atau short
Flyback rusak pada penggalan gulungan primer antara pin-B+ dengan pin-kolektor short.
Tabung gambar rusak (biasanya ada loncatan api didaamnya).
Tegangan B+ over
(TV lama) Kerusakan pada keramik resonator 500KHz yang menimbulkan frekwensi osilator menjelma tinggi. Biasanya disertai bunyi ngencrit sebelum rusak.
Kerusakan pada sirkit PH1 (AFC1) ibarat resistor, kapasitor atau IC Jungel.


4.07 Menjumpai transistor HOT rusak secara berulang pada ketika melaksanakan perbaikan TV, maka sanggup dilakukan langkah-langkah percobaan sebagai berikut untuk mencegah kerusakan tersebut :

Sediakan lampu 100w/220v 2 buah yang disambung paralel.
Masing-masing beri sambungan kabel sepanjang kurang lebih 30cm pada kedua ujungnya dengan cara disolder.
Putus jalur kekerabatan antara pin-flyback yang ke kolektor transistor HOT.
Pasang kedua lampu antara pin-flyback dengan kolektor transistor HOT secara paralel.
Hidupkan TV.
Jika lampu menyala terang berarti masih ada kerusakan pada penggalan lain yang sanggup menimbulkan transistor HOT rusak.
Jika nyala lampu sudah redup berarti kerusakan telah teratasi dan kembalikan sirkit ibarat semula.


4.08 Transistor HOT panas atau transistor dalam jangka pendek rusak berulang sesudah diambil konsumen.


Penyebab kerusakan transistor HOT sanggup dikategorikan sebagai berikut :
Sinyal drive yang kurang sehingga menimbulkan under-drive. Umumnya disebabkan lantaran elko kering pada suply Vcc tranfo horisoantal drive. Tegangan suply yang drops pada horisontal oslator maupun horisontal drive juga sanggup menimbulkan duduk kasus ini.
Sinyal drive kurang lantaran suply Vcc kedua tidak kerja Sinyal drive yang over. Dapat disebabkan tegangan suply pada horisontal osilator atau horisontal drive yang over. Biasanya lantaran ada part ibarat resistor yang diganti dengan nilai yang berbeda.
Sinyal drive yang over sanggup juga disebabkan lantaran tegangan Hvcc pada ic jungel over. Dapat disebabkan lantaran kerusakan regulator atau ada resistor yang diganti dengan nilai yang tidak sama.
Arus kolektor over disebabkan lantaran beban yang over. Mungkin disebabkan lantaran def yoke, flyback, penggalan vertikal out ada masalah.
Tegangan kolektor over. Dapat disebabkan lantaran kapasitor resonan nilai mengecil, tegangan power suply  kadang berubah naik.
Transistor yang dipasang tidak asli atau tidak cocok.
Pemasangan HOT dengan pendingin kurang baik.
Ada solderan kurang elok pada penggalan horisontal output, part penggalan filter PH1 (AFC1).
(TV lama) Bagian osilator kadang frekwensinya berubah, contohnya keramik resonator 500Khz yang akan rusak.
Catatan :

Flyaback yang bersuara sanggup mengatakan bahwa frekwensi horisontal tidak normal. Dalam hal ini kalau TV dihidupkan terlalu usang kadang sanggup menimbulkan transistor HOT rusak.
Beberapa model TV gres kadang salah dalam desainnya sehingga transistor HOT sering rusak. Dalam hal ini maka perlu dicari informasi modifikasi yang diperlukan.
Kadang listrik yang sering hidup mati, pindah chanel, memasang video in pada ketika TV dalam keadaan hidup, ada sinyal dari handphone terlalu akrab sanggup menimbulkan triger yang sanggup merusak transistor HOT.



4.09 Kerusakan gambar tidak sinkron secara horisontal sanggup disebabkan lantaran :

Kerusakan part-part pada penggalan filter PH1 atau AFC1 dari IC Jungel atau ada solderan kurang baik pada penggalan tersebut.
(TV lama) Kerusakan x-tal 500Khz resonator eksternal.
Kerusakan X-tal warna pada TV yang sudah tidak menggunakan eksternal resonator. Problem ibarat ini kadang disertai dengan tanda-tanda warna sering hilang.
Kadang IC Jungel memiliki jalur input sendiri untuk sinyal sinronisasi. Jika jalur sinyal ini terputus maka akan menimbulkan gambar tidak sinkron vertikal mauoun horisontal.
IC jungel yang rusak
EEPROM data korup



4.10 Gambar nampak sedikit bergeser kekiri sehingga timbul blok hitam pada penggalan kanan layar. Problem ibarat ini sanggup disebabkan lantaran :

Paling sering disebabakan kerusakan part atau solderan yang menimbulkan jalur sinyal pulsa horisontal (FBP) dari pin-AFC flyback ke IC Jungel terputus atau short ke ground.
Kerusakan part pada filter PH2 atau AFC2
IC Jungel rusak


4.11 Timbul gangguan ada beberapa blok hitam vertikal pada back-ground gambar pada penggalan kiri layar. Hal ini disebabkan adanya gangguan osilasi pada bentuk pulsa horisontal. Problem sanggup disebabkan lantaran :

Elko pada suply tegangan B+ akrab pin-tranfo flyback kering.
Elko pada suply tranfo horisontal driver kering.
Resistor yang diseri dengan kapasitor yang terletak pada kolektor tranfo horisontal drive rusak atau solderan lepas.
Pada jalur suply tegangan B+ ke flyback kadang dipasang sebuah kumparan. Jika kumparan ini di jumper atau short sanggup juga menimbulkan timbulnya gangguan ini.
Tranfo flyback domodifikasi atau diganti lain tipe.


4.12 Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam pendek pada gambar yang kontras. Gangguan akan nampak terang jikalau gambar memiliki kontras yang tinggi. Dan akan nampak lebih terang jikalau gambar menampilkan goresan pena teks atau OSD.

Dapat disebabkan lantaran kapasitor elko yang terdapat pada jalur tegangan B+ akrab tranfo flybak kering.


4.13 Raster menyempit tidak penuh pada penggalan kiri-kanan layar. Problem sanggup disebabkan lantaran :


Kapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya sedikit menurun. Dapat dikoreksi dengan mencoba menambah memasang kapasitor dengan nilai antara 102 hingga 502 dengan tegangan 1600v secara paralel dengan kapasitor resonan.
Ajustment tegangan B+ kurang.
Pada TV yang memiliki sirkit Koreksi EW mungkin disebabkan lantaran kesalahan adjustment Horisontal-Size.


4.14 Raster mengecil kiri-kanan maupun atas bawah sehingga berbentuk ibarat trapesium. Umunya kumparan defleksi terdiri dari 2 buah kumparan yang kebanyakan disambung secara paralel. Jika salah satu kumparan sedikit short akan menimbulkan terjadinya problem ini. Untuk memastikan apakah terjadi short pada salah satu kumparan def yoke horisontal, maka sanggup dilakukan :

Lepas dan pisahkan dahulu solderan salah satu ujung sambungan paralel ke 2 kumparan def yoke.
Masing-masing kumparan diukur resistansinya (sebaiknya menggunakan meter digital). Jika diukur kedua kumparan ini resistansinya berbeda, berarti yang memiliki resistansi lebih kecil ada penggalan yang short.


4.15 Raster mengembang (blooming) diakibatkan lantaran kecepatan sinar elektron berkurang sehingga gampang dibelokkan oleh def yoke, dimana problem ini sanggup disebabkan lantaran :


Flyback rusak. Kerusakan pada diode penyearah yang ada didalam tranfo flyback.
Tegangan heater kurang, yang sanggup lantaran solderan kurang baik, konektor CRT soket kurang kontak, atau ada resistor heater yang molor nilainya.
Emisi katode tabung gambar lemah.


4.16 Raster kembang kempis (breathing). Untuk TV kualitas bawah yaitu normal jikalau gambar nampak sedikit kembang kempis jikalau kontras atau britnes gambar berubah-ubah. Pada TV yang sederhana untuk mengkoreksi cacat breathing biasanya dipasang sebuah resistor power pada jalur B+ . Jika kontras atau britnes gambar bertambah akhirnya arus B+ akan bertambah dan menimbulkan tegangan drops pada resistor bertambah besar (tegangan drops V = I x R). Akibatnya tegangan yang masuk ke horisontal output akan drops pula dan defleksi horisontal juga drops sehingga raster tidak jadi mengembang.



Pada TV layar besar biasanya dipasang sirkit anti breathing menggunakan pin-EHT input yang terdapat pada IC Jungel. Pulsa dari flyback dihubungkan ke pin-EHT dan dihubungkan dengan penggalan koreksi EW yang akan otomastis mengendalikan Hor-size dan Vert-size. Disini pin-EHT juga difungsikan sebagai input X-ray protektor. Protektor akan aktip bekerja jikalau pulsa dari flyback over.



Problem kembang kempis sanggup disebabkan :


Tergangan B+ problem, kerusakan pada penggalan power suply.
Tranfo flyback rusak pada penggalan tegangan tinggi.
Transistor HOT yang dipasang tidak cocok
Problem pada sirkit EHT input atau pada sirkit Koreksi EW
Untuk mengurangi problem kembang kempis, maka sanggup dilakukan dengan cara mengurangi level britnes dan kontras gambar.


4.17 Timbul gangguan garis-garis kecil pada penggalan pinggir kiri-kanan layar. Problem kadang disertai dengan timbulnya bunyi berisik dari tranfo flyback.

Kerusakan sanggup disebabkan dari penggalan filter PH1 atau AFC1 atau dari IC jungel yang kerjanya tidak normal.


4.18 Gambar melipat tegak lurus dibagian tengah layar. Atau timbul gangguan garis putih tegak lurus dibagian tengah layar. Problem sanggup disebabkan lantaran :

Karakteristik transistor HOT berubah sehingga faktor penguatan menurun.
Kualitas Transistor HOT yang dipasang sebagai pengganti tidak baik, atau karakteristiknya tidak sama.
Problem pada sirkit penggalan Horisontal driver sehingga HOT under drive.


4.19 Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar. Problem sanggup disebabkan lantaran :

Konektor def yoke horisontal kendor atau kekerabatan ada yang putus
Kapasitor "S" rusak open. Ganti dengan nilai yang sama lantaran memiliki imbas terhadap geometri gambar.


4.20 Cacat horisonal linear. Cacat ini menimbulkan penggalan kanan layar gambar terkompresi. Gejala akan nampak terang jikalau sedang menampilkan close up seorang penyiar dimana bahu kiri-kanan pemyiar nampak tidak simetri. Problem sanggup disebabkan lantaran :

Coil horisontal linear terbakar.
Pemasangan coil horisontal linear terbalik polaritasnya.
Def Yoke diganti bukan aslinya.


4.21 Cacat pin-cushion, gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar. Problem sanggup disebabkan lantaran :


Adjustment Parabola atau Pin-Amplifier pada EW geometri
Sirkit-Pin Cushion atau Koreksi EW ada part yang rusak atau jalur putus. Yang paling sering terjadi yaitu kerusakan resistor atau transistor power pada Pin-driver amplifier.


4.22 Tegangan B+ drops. Pada ketika penggalan horisontal belum bekerja tegangan B+ normal, tetapi pada ketika penggalan horisontal bekerja tegangan B+ drops. Tegangan B+ drops sanggup disebabkan lantaran problem pada penggalan horisontal output, tetapi sanggup juga disebabkan lantaran problem pada penggalan power suply. Pada TV yang diperlengkai protektor OVP (over current protector) akan menimbulkan TV mati protek.



Problem pada penggalan horisontal output yang sanggup menimbulkan tegangan B+ drops antara lain yaitu :

Kumparan def yoke rusak ada yang sedikit short
Kumparan flyback rusak ada yang sedikit short
Diode penyearah yang ada disekitar flyback ada yang short
Beban flyback over yang sanggup disebabkan lantaran IC Vertikal Out short misalnya.


4.23 Membedakan penyebab tegangan B+ drops lantaran problem penggalan horisontal atau lantaran problem penggalan power suply. Dapat dilakukan dengan mengganti sementara beban B+ dengan lampu dop :

Sediakan 2 buah lampu dop 100w/220v dan masing-masing diberi kabel untuk penyambungan dengan panjang kurang lebih 30cm
Lepas sementara kekerabatan transistor HOT
Pasang kedua buah lampu secara paralel antra jalur B+ dengan ground sebagai beban pengganti transistor HOT.
Hidupkan power suply.
Jika tegangan B+ drops berarti bagin power suply yang problem.
Jika tegangan B+ normal berarti yang problem penggalan horisontal.


4.24 Kerusakan kumparan def yoke disebabkan bagiaan tertentu kawat email ada yang terluka sehingga memicu terjadinya loncatan api antar kawat gulungan. Loncatan api ini usang kelamaan sanggup menimbulkan gulungan disekitarnya ikut terbakar. Kerusakan umumnya disebakan lantaran adanya sejenis lem yang telah kering pada def yoke yang sifatnya menjelma korosif dan merusak lapisan email.

Kadang pada malam hari terjadi pengembunan pada beling tabung gambar sehingga didalam def yoke menjadi basah. Hal ini juga sanggup memicu terjadinya kerusakan def yoke.



Jika kerusakan def yoke ringan maka biasanya menimbulkan raster nampak ibarat trapesium. Tetapi keruskan parah sanggup menimbulkan def yoke keluar api dan berasap, tegangan B+ drops atau transistor HOT rusak.


4.25 Pengalaman kami Def yoke yang terbakar pada penggalan horisontal kadang masih sanggup diperbaiki bila yang terbakar gres beberapa gulungan saja. Kami sudah mencoba beberapa kali hal ini dan tidak pernah rusak kembali.


Cara yang kami lakukan yaitu sebagai berikut :
Sekitar penggalan yang terbakar tetesi cairan thinner. Lakukan beberapa kali dengan tujuan semoga gulungan yang nampak terbakar sanggup diangkat dan dipisahkan dari gulungan lain yang masih elok lapisan emailnya.
Bersihkan dengan hati-hati jikalau ada bekas lem yang kering, jangan hingga merusak email kawat lain yang masih.
Pisahkan atau angkat dengan hati penggalan kawat email yang nampak rusak dari gulungan lainnya yang masih elok dengan obeng jam minus kecil dengan hati-hati. Jangan hingga merusak email gulungan lain yang masih bagus. Kadang kawat email yang akan kita angkat putus, hal ini tidak masalah, lantaran sanggup disambung kembali dengan kawat email tambahan.
Beri isolasi kawat-kawat yang emailnya mengelupas. Kami biasa gunakan isolasi dari paper (kertas).
Untuk mencegah kemungkinan ada kawat email lain disekitar gulungan yang terbakar yang mungkin sedikit rusak kecil, maka kami berikan lem alteco pada sekitar bekas gulungan kawat yang terbakar.
Mempunyai 2 buah def yoke rusak dengan tipe yang sama, jikalau masing-masing yang yang rusak hanya satu gulungan saja, maka ke dua def yoke ini sanggup dioplos sehingga mendapat sebuah def yoke yang baik. Menyambung kembali secara parallel 2 kumparan def yoke akan menimbulkan duduk kasus jikalau polaritas penyambungan salah. Untuk menghindari kesalahan penyambungan, maka pemasangan sebaiknya dilakukan satu demi satu.

Pasang (solder) salah satu kumparan dahulu pada konektor.
Kumparan ke dua pasang (solder) satu ujung kabelnya saja pada salah satu konektor
Hidupkan pesawat. Raster akan nampak tidak normal.
(Masih dalam kondisi TV hidup) Menggunakan tang jepit, ujung kabel kumparan kedua yang belum dipasang sambungkan ke konektor sehingga terpasang parallel dengan cara disentuhkan sementara sesaat saja.
Jika timbul api ibarat orang mengelas, maka berarti polaritas kumparan kedua pemasangan terbalik. Jika polaritas sudah benar, maka raster akan hidup normal. http://oktora-elektro.blogspot.com


4.26 Dari pabrik umumnya kumparan def yoke sudah dituning dengan pas menggunakan pita magnet atau sejenisnya dengan dengan tabung gambar untuk menghasilkan purity dan konvergen yang baik. Mengganti def yoke dengan nomor part yang tidak sama kalau dilihat sekilas dari tampilan gambar mungkin tidak ada masalah. Tetapi kalau diteliti dengan secama, ada kemungkinan menimbulkan problem ibarat :

Horisontal size berubah, sanggup dikoreksi dengan mengganti nilai kapasitor resonan.
Kalau perbedaan impedansi (ressistansi) antara yang asli dengan penggantinya jauh berbeda sanggup menimbulkan transistor HOT panas dan rusak.
Purity sulit diadjust. Ada sedikit penggalan yang flek
Dinamik konvergen sulit atau sama sekali tidak sanggup diadjust. Teks akan terlihat tidak konvergen.
Dinamik konvergen sulit diadjust
Problem cacat "S". sanggup dikoreksi dengan cara mencoba mengganti kapasitor "S"


Sumber http://www.arjunservice.net

0 Response to "Analisa Kerusakan Bab Defleksi Horisontal"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel