iklan banner

✔ Hakikat Bahasa, Konsep Dasar Bahasa Indonesia

HAKIKAT BAHASA, KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA


bahsa dan berbahasa yaitu sebuah hal yang sangat berbeda, definisi bahasa secara umum yaitu bahasa merupakan kemampuan insan untuk berkomuniksi dengan insan lainnya, secara umum berupa tanda , contohnya kata dan gerakan.


berbeda dengan berbahasa, definisi berbahasa secara umum yaitu sebuah proses pencapaian dalam sebuah komunikasi manusia.


bahsa dan berbahasa yaitu sebuah hal yang sangat berbeda ✔ HAKIKAT BAHASA, KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA


 


 


1) Hakikat Bahasa

“Para pakar linguistik deskriptif biasanya mendefinisikan bahasa sebagai” satu sistem lambang bunyi yang bersifat arbirtrer”, yang kemudian lazim di tambah dengan “ yang di gunakan sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri”. (Chaer, 1994) penggalan utama dari definisi diatas menyatakan hakikat bahasa itu, dan penggalan pemanis menyatakan apa fungsi bahasa itu.


Bagian pertama dari defiisi diatas menyatakan bahwa bahasa itu yaitu suatu sistem, sama dengan sistem-sistem yang lain, yang sekaligus bersifat sistematis dan bersifat sistemis. jadi, bahasa itu merupakan suatu sistem tunggal melainkan dibangun oleh jumlah subsistem (subsistem fonologi, sintaksis, dan leksikon).


Sistem yang di gunakan bahasa yaitu sistem lambang, sama dengan sistem lambang kemudian lintas, atau lambang lainnya. Hanya,sistem lambang bahasa ini berupa bunyi, bukan gambar atau tanda lain; dan bunyi yaitu bunyi bahasa yang dilahirkan oleh alat ucap manusia.


baca juga PENGERTIAN KALIMAT, JENIS LENGKAP dan CONTOHNYA


bahsa dan berbahasa yaitu sebuah hal yang sangat berbeda ✔ HAKIKAT BAHASA, KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA
berbahasa

Sama dengan sistem lambang lain, sistem lambang bahasa ini juga bersifat arbirtrer. Artinya, antara lambang berupa bunyi itu tidak mempunyai hubungan wajib dengan konsep yg di lambangannya.


Konsep linguistik deskriptif perihal bahasa itu tidak lengkap, lantaran bahasa bukan hanya alat interaksi sosial, melainkan juga mempunyai fungsi dalam banyak sekali bidang lain. Itulah sebabnya mengapa psikologi, antropologi, etnologi, neurologi, dan filologi juga menjadikan bahasa sebagai salah satu objek kajiannya dari sudut atau segi yang berbeda-beda.


2) Asal-Usul Bahasa

F.B. Condillac seorang filsuf bangsa perancis beropini bahwa bahasa itu berasal dari terikan-teriakan dan gerak-gerik tubuh yang bersifat naluri yang dibangkitkan oleh perasaan atau emosi yang kuat. Teriakan-teriakan ini menjelma bunyi-bunyi yang bermakna, dan yang usang kelamaan semakin panjang dan rumit.


bahsa dan berbahasa yaitu sebuah hal yang sangat berbeda ✔ HAKIKAT BAHASA, KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA
asal muasal bahasa

Von Schlegel, spesialis filsafat bangsa jerman, beropini bahwa bangsa-bangsa yang ada didunia mustahil bersumber dari satu bahasa. asal-Usul bahasa itu sangat berlainan tergantung pada faktor-faktor tumbuhnya bahasa itu.


Ada bahasa yang lahir dari onomatope, ada yang lahir dari kesadaran manusia, dan sebagainya. Namun dari mana pun asalnya berdasarkan Von Schlegel logika manusialah yang membuatnya sempurnah.


Brooks (1975) memperkenalkan satu teori mengenai asal-usul bahasa yang sejalan dengan perkembangan psikolinguistik sampaumur ini. Menurut brooks bahasa itu lahir pada waktu yang sama dengan kelahiranmanusia.


Berdasarkan inovasi antropologi, arkeologi, biologi, dan sejarah purba, manusia, bahasa dan kebudayaan secara bersamaan lahir dibagian tenggara Afrika kira-kira dua juta tahun yang lalu.


3) Fungsi-fungsi bahasa

Fungsi bahasa, yaitu bahasa itu yaitu alat interaksi sosial, dalam arti alat untuk memberikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan (Chaer, 1995).


Dalam hal fungsi bahasa,Wardhaugh juga menyampaikan bahwa fungsi bahasa yaitu alat komunikasi manusia, baik lisan maupun goresan pena Wardhaugh (1972) seorang pakar sosiolinguistik .


Namun, fungsi ini sudah mencakupi lima fungsi dasar yang berdasarkan Kinneavy disebut fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi, dan fungsi entertaimen. (michel 1967: 51.)


fungsi isu merupakan sebuah fungsi untuk memberikan pesan dan amanat kepada orang lain. Fungsi eksplorasi yaitu penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal, kasus dan keadaan.


Fungsi persuasi yaitu penggunaan bahasa yang bersifat menghipnotis atau mengajak orang lain untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan sesuatu secara tidak baik-baik. Yang terakhir fungsi entertaimenn yaitu penggunaan bahasa dengan maksud menghibur, menyenangkan, atau memuaskan perasaan batin.


4) Struktur Bahasa

Dalam setiap analisis bahasa ada dua buah konsep yang perlu di pahami,yaitu, struktur dansystem. Struktur menyangkut persoalan hubungan antara unsur-unsur di dalam satuan ujaran.


Misalnya, antara fonem dengan fonem dalam kata, antara kata dengan kata di dalam frase, atau juga antara frase di kalimat. Sedangkan system berkenaan dengan hubungan antara unsur-unsur bahasa pada satuan ujaran yang lain.


Fakta bahwa predikat terletak di belakang subjek dalam bahsa Indonesia yaitu persoalan struktur, sedangkan fakta adanya verbal aktif dan verba pasif yaitu persoalan system (Chier, 1994).


 Tata Bahasa

Di kotomi kompetensi dan performansi sangat penting di dalam sosiolinguistik. Kompetensi yang merupakan “pengetahuan” seseorang akan bahasanya, memungkinkan disa sanggup melaksanakan performasi atau pelaksanaan bahasa itu juga berupa memahami kalimat-kalimat yang di dengar (pelaksanaan produktif) dari bahasanya.


Menurut lingguistik generatif transformasi, kompotensi itu, yang berupa pengetahuan seseorang akan tata bahasanya “dinuranikan” oleh orang sejalan dengan proses pemerolehan bahasa.


Menurut teori linguistik generatif-transformasi setiap tata bahasa suatu bahasa terdiri dari tiga buah komponen, yaitu komponen fonologi, komponen sintaksis, dan komponen semantik.


 Struktur-Dalam dan Struktur-Luar

Menurut linguistik generative transformasi setiap kalimat yang kita lahirkan mempunyai dua struktur, yaitu struktur-dalam dan struktur-luar.


Yang di maksud dengan struktur dalam yaitu struktur kalimat itu secara ajaib yang berada di dalam otak penutur sebelum kalimat itu di ucapkan.


Sedangkan yang di maksud dengan struktur luar yaitu struktur kalimat itu saat di ucapkan yang sanggup kita dengar. Jadi, bersifat kongkret. Menurut teori ini di dalam otak kita terdapat satu peringkat representasi yang ajaib untuk kalimat yang kita lahirkan.


Komponen Tata Bahasa

Setiap tata bahasa berdasarkan linguistik generative transformative, di bangun oleh tiga buah komponen yaitu komponen sintaksis, komponen semantik, dan komponen fonologi.


Sintaksis merupakan sentral dalam pembentukan kalimat, disamping komponen sematik dan komponen fonologi. Sintaksis yaitu urutan dan organiasasi kata-kata (leksikon) yang membetuk frase atau kalimat dalam suatu bahasa berdasarkan hukum atau rumus dalam bahasa itu.


Tugas utama komponen sintaksis yaitu memilih hubungan antara pola –pola bunyi bahasa itu dengan makna-makannya dengan cara mengatur urutan kata-kata yang membentuk frase atau kalimat itu supaya sesuai dengan makna yang diiningikan oleh penuturnya.


Untuk menghasilkan kalimat gramatikal dan berterima secara semantik, teori linguistik geraratif transformasi standar mengajukan teori fitur-fitur semantik (semanticfeatures)atau disebut juga penanda semantik (semantics marker).


Teori ini mengosumsi bahwa setiap kata mempunyai sejumlah fitur semantik yang membentuk keseluruhan makna kata itu. Pengenalan fitur-fitur sematik ini bahwasanya juga telah ternuranikan oleh setiap penutur suatu bahasa sebagai penggalan dari komponen bahasanya.


Fonologi yaitu sistem bunyi suatu bahasa. Komponen fonologi ini, sebagai komponen ketiga dalam tata bahasa generatif trnsformasi mempunyai rumus-rumus fonologi yang yang bertugas mengubah struktur-luar sintaksis menjadi representasi fonetik yaitu bunyi-bunyi bahsa yang kita dengar yang diucap oleh seorang penutur.


5) Proses Berbahasa

Berbahasa merupakan salah satu  kemampuan manusia, sama dengan kemampuan  untuk  berfikir, bercakap-cakap, bersuara ataupun bersiul.


bahsa dan berbahasa yaitu sebuah hal yang sangat berbeda ✔ HAKIKAT BAHASA, KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA
proses berbahasa

jika di artikan lebih spesifik lagi, berbahasa merupakan acara dan proses memahami dan memakai instruksi komunikasi yang di sebut bahasa.


Berbahasa merupakan adonan berurutan antar dua proses yaituproses produktif dan proses reseptif.


Proses produktif berlangsung pada diri pembicara yang menghasilkan kode-kode bahasa yang bermakna dan berguna.


Sedangkan proses reseptif berlangsung pada diri pendengar yang mendapatkan kode-kode bahasa yang bermakna dan berkhasiat yang di sampaikan oleh pembicara melalui alat-alat artikulasi dan di terima melalui alat-alat pendengar.


Proses rancangan berbahasa produktif dimulai dengan enkode semantik, yakni proses penyusunan konsep, wangsit atau pengertian. Dilanjutkan dengan enkode gramtikal yakni penyusunan konsep atau wangsit itu dalam bentuk satuan gramtikal.


Selanjutnya diteruskan dengan enkode fonologi, yakni penyusunan unsur bunyi dari kode itu.


Proses enkode ini terdapat dalam otak pembicara, kecuaili representasi fonologinya yang terjadi di dalam mulut, dilakukan oleh alat-alat bicara atau alat artikulasi.


Proses dekode dimulai dengan dekode fonologi, yakni penerimaan unsur-unsur bunyi itu melalui pendengaran pendengar. Kemudian dilanjutkan dengan proses dekode gramatikal, yakni pemahaman bunyi itu sebagai satuan grmatikal.


Lalu diakhiri dengan dekode semantik, yakni pemahaman akan konsep-konsep atau ide-ide yang dibawah oleh dekode tersebut. Di antara proses enkode dan dekode terjadilah proses transmisi, berupa pemindahan atau pengiriman kode-kode bahasa, atau bahasa saja.


Proses transmisi ini terjadi antara lisan pembicara hingga ke pendengaran pendengar. Proses berbahasa produktif dan proses berbahasa reseptif sanggup dianalisis dengan pedekatan sikap (behaviorisme)dan pedekatan kognitif.


Tampaknya dalam riteratur psikolinguistik aspek reseptif lebih banyak disorot dan dibicarakan oleh para pakar psikolinguistik (Parera 1996). Aspek reseptif berbahasa dengan banyak sekali eksperimen memang gampang dikenali dari pada aspek produktif .


Proses produktif dimulai dengan tahap pemuculan ide, gagasan perasaan, atau apa saja yang ada dalam anutan seorang pembicara. Tahap ini sering disebut tahap idealisasi, yang selanjutnya disambungkan dengan tahap perancangan, yakni tahap pemilihan bentuk-bentuk bahasa untuk mewadahi gagasan, wangsit atau prsaan yang akan disamapaikan .


peracangan ini meliputi komponen bahasa sintaksis, semantik, dan fonologi.berikutnya dalah tahap pelaksanaan. Pada tahap ini secara psikologi orang melahirkan kode verba atau secara linguistik orang melahirkan ujaran arus.


Proses reseptif diawali dengan tahap rekognisi atau pengenalan akan arus ujaran yang disampaikan. Mengenal (rekognisi) berarti menjadikan kembali kesan yang pernah ada.


Tahap indetifikasi, yaitu proses mental yang membedakan bunyi yang kontrastif, frase, kalimat, teks, dan sebagainya. Setelah tahap identifikasi dilalui, maka sampailah pada tahap pemahaman, sebagai final dari suatu bahasa.


sekian dan terima kasih SEMOGA BERMANFAAT, jangan lupa baca artikel lainnya di situs ini…



Sumber http://syahrulanam.com

0 Response to "✔ Hakikat Bahasa, Konsep Dasar Bahasa Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel