iklan banner

Cara Memakai Perintah Dasar Linux


Seperti yang aku bilang pada artikel-artikel yang sebelumnya terpampang pada halaman web ini, itu hanya sebuah pengenalan dan klarifikasi saja dari aneka macam distro Seperti Debian atau fedora masih banyak lagi Distro Linux yang akan di bahas.artikel yang sebelumnya terpampang pada halaman web ini Cara Menggunakan Perintah Dasar Linux


Nah aku ingin teman-teman  pembaca sebelum melangkah jauh pada tahap penggunaan server atau Konfigurasi jaringan mungkin sebaiknya aku membahas satu persatu penggunaan perintah dasar Linux. Kenapa ? Karena kedepannya kita akan bertemu dengan Perintah-perintah dasar Linux dalam Konfigurasi atau melaksanakan instalasi.


Mungkin Pembaca sekalian sudah tidak absurd lagi dengan perintah-perintah Linux yang harus di ketikan pada Terminal (Layar Item) pada Semua Distro Linux pastinya. pada pengunaan perintah dasar linux ada syaratnya biar setiap perintah yang kita ketikan bias di jalankan pada Distro linux yang kalian Sukai. Oke eksklusif Kita menuju ke TKP…


Case Sensitive Pada Perintah Dasar Linux



Pada Distro Linux yang paling utama ialah penggunaan Case Sensitive, di maksudkan untuk cara penulisan dengan membedakan Huruf Kecil dan aksara besar, berikut contohnya.


cp berbeda dengan Cp

mv berbeda dengan MV

rm berbeda dengan rM


Rata-rata semua perintah linux memakai aksara kecil semua dan juga berupa abreviasi dalam bahasa inggris. Tapi jangan khawatir yang gak bias bahasa inggris masih bias kok, “ itung-itung berguru bahasa inggris dari syntaks Linux hehehe, berikut contohnya


cp merupakan abreviasi dan copy

my merupakan abreviasi dan move

im merupakan abreviasi dan remove


Dapat Digabungkan


Perintah dasar Linux juga selain memakai aksara kecil semua atau casesensitive bias di gabungkan juga, jadi gak repot-repot nanti pada dikala mengetikan perintah pada terminal hanya 2 kata enternya 10 hehehe kan banyak makan kawasan nantinya. Makanya perintah-perintah pada linux bias digabungkan. Ada beberapa teknik dan cara mengabungkan perintah tersebut :


Filter atau filtering


Mengabungkan perintah dengan memakai pipa ( | ).

Kadang-kadang banyak yang menyebut  piping.

contoh:

who | wc -i

ls -l | grep r-x | wc -l


Group atau grouping

Kalo ini selain memakai pipe  juga memakai tanda kurung “(  )“. contoh:

(who | wc -1)

(ls -l | grep r-x | wc -l)


String atau stringing


Yang ini memakai titik koma dalam penggabungan “;” contoh:

who ; w ; pwd

cat  /etc/passwd ; whoami

Conditional atau conditionally


Dari judulnya bias di terka berarti bekerjasama dengan kondisi atau mengkondisikan penggabungan, dengan memakai symbol “ || “ atau “&&”

contoh:

ls *.txt && echo “File txt-nya ada”

ls *.JPG || echo “File JPG-nya tidak ada”

Masalah penggabungan di atas aku akan menjelaskan lebih detail dalam artikel yang berikutnya sebab akan banyak yang kita bahas, aku pecah menjadi beberapa artikel biar sobat pembaca sanggup memahami dan berguru eksklusif praktik sedikit-sedikit demi sedikit, jikalau di gabungkan dalam satu artikel ini akan menjadi satu buku “wowowowow pegel jarinya kakak”


Dari klarifikasi di atas kita menerima kesimpulan bahwa Perintah dasar Linux yang sangat banyak sanggup menjadi menyenangkan dan tidak ada yang sulit dalam menggunakannya. Saya mengharapkan teman-teman sanggup mampu menyebarkan Linux ini di Indonesia. Karena sesuai pengalaman sangat sulit mencar acuan ihwal Troubleshooter Linux sebab di Indonesia secara umum dikuasai pengguna windows, jikalau ada yang lebih baik dan gratis kenapa gak. Walaupun ada beberapa aplikasi yang tidak berjalan di linux, masih banyak alternative aplikasi yang lebih OK di banding aplikasi yang ada di windows.



0 Response to "Cara Memakai Perintah Dasar Linux"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel