Bisnis Kreatif Modal Kecil Tembus Ekspor

Bisnis kreatif modal kecil dengan memanfaatkan limbah semakin hari semakin variatif dengan bermacam-macam produk olahan yang beragam. Jika dulu Sahabat PoBis hanya mengenal produk limbah kreatif berasal dari kertas daur ulang saja, sekarang desain produk daur ulang semakin kreatif dengan materi limbah yang beragam. Tampilannya pun makin stylish mengikuti tren desain produk yang berkembang mengikuti selera pasar.

Pemasarannya pun semakin global. Dengan pemasaran online, memanfaatkan internet sebagai media marketing, banyak diantara pelaku bisnis kreatif ini yang memasarkan produknya sampai ke mancanegara. Maka tak heran bila lalu omset yang diraih dari bisnis kreatif modal kecil ini mencapai puluhan sampai ratusan juta per bulan.

Tren Bisnis Kreatif Modal Kecil

Tren produk yang berkembang ialah desain produk yang elegan dan tampak stylish, mengikuti model terbaru. Salah satu referensi yang ketika ini diukai ialah produk daur ulang yang menunjang kebutuhan IT, menyerupai tas iPad dan laptop.

Bahan limbah yang dipakai juga beragam, jikalau biasanya memakai plastik bekas kemasan, atau kertas koran, sekarang berkembang ke limbah lain menyerupai kulit kayu, pipa besi, kantong beras, kaleng bekas, dan masih banyak lagi.

Guna menciptakan produk lebih menarik, maka desain produk harus terus dikembangkan semoga tidak monoton. Misalnya dengan menambahkan aksesoris tambahan, contohnya anyaman, kain kasa, pita, dan semacamnya.

Dengan mengandalkan kreatifitas, produk daur ulang dibentuk dengan ide yang bisa beasal darimana saja, misal dari majala, internet, survei di mall-mall untuk mengikuti tren produk terbaru. Untuk mengasah ketrampilan sanggup mengikuti training proses pembuatan produk daur ulang. Atau bisa juga memakai jasa maklon pengrajin di daerah-daerah menyerupai Yogyakarta, Solo, Klaten, dan kawasan lainnya.

Contoh Bisnis Kreatif Modal Kecil

Beberapa referensi bisnis kreatif modal kecil diantaranya:

1. Salam Rancage
   
   Mengolah limbah koran bekas menjadi produk mebel bernilai jual tinggi, menyerupai meja, kursi, lemari, keranjang pakaian, keranjang sampah, hiasan dinding, vas bunga, tikar, rak sepatu, kap lampu, tempat tisu, hiasan dinding. Juga beberapa produk fashion menyerupai topi, aneka tas, tas laptop. Dengan modal kecil Rp 500 ribu dalam memulai usaha, sekarang bisa meraup omset Rp 15 juta – Rp 20 juta per bulannya.


2. Kaleng Lani
   
   Berbekal hobi menggambar, limbah kaleng bekas disulap menjadi banyak sekali produk unik bernilai tinggi. Dengan penemuan yang unik produknya bisa menembus pasar mancanegara, diantaranya Malaysia, Australia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Modal kecil Rp 500 ribu untuk membeli kaleng-kaleng bekas ketika memulai usaha. Kini bisnis kreatif yang dirintis Lani Cahyaningsari bisa meraup omset Rp 15 juta per bulan.


3. UD Kelapa Budaya
   
   Memanfaatkan limbah kayu sisa dari industri mebel, dengan kreatifitas disulap menjadi aneka produk kerajinan fungsional bernilai tinggi. Varian produk yang dihasilkan diantaranya: tempat sampah, tempat payung, tempat koran dan majalah, kotak tisu, tempat pakaian, nampan, tempat buah, kap lampu, rak sepatu, tempat perhiasan, tempat pensil, dan lain sebagainya. Dengan modal awal dari uang proteksi sebesar Rp 2 juta yang dipakai untuk membeli limbah kayu, materi untuk finishing, dan honor karyawan. Produknya telah dijual di banyak sekali kota di Indonesia dengan omset puluhan juta rupiah per bulan.


4. Citra Handicraft
   
   Mengolah limbah kerang menjadi aneka produk kerajinan, seperti: ondel-ondel, lampion, kalung, cincin, frame foto, bros, tempat tisu, tirai, dan lain sebagainya. Cici Sri Sulastri memulai perjuangan ini tanpa modal. Awalnya iseng menciptakan frame foto dari kerang dan pasir maritim yang diperolehnya dari Pulau Seribu. Frame foto yang sudah jadi ditawarkan ke sahabat kuliah, ternyata frame buatannya menerima sambutan antusias dari teman-teman kuliahnya. Kini ia mempunyai 15 orang karyawan yang bisa memproduksi 10.000 pcs produk handicraft dari limbah kerang dengan banyak sekali desain dalam satu bulan.


5. Artunz Craft
   
   Berbahan limbah kaleng soft drink, menghasilkan bermacam-macam pernak pernik unik yang bernilai jual dan diminati banyak orang. Berbagai produk miniatur yang dihasilkan bisnis kreatif modal kecil ini diantaranya: bentuk vespa, bajaj, bemo, dan laon sebagainya. Modal kecil yang diharapkan untuk memulai perjuangan ini ialah sebesar Rp 50 ribu saja, yang dipakai untuk membeli gunting, lem, dan penggaris. Dan omset yang diperoleh ketika diperkirakan mencapai Rp 10 juta per bulan, dengan margin sebesar 75%.

Saat ini pangsa pasar produk daur ulang kebanyakan dari kalangan menengah ke atas di banyak sekali tingkatan usia, mulai dari belum dewasa sampai dewasa. Pelaku perjuangan sanggup memasarkan produk kreatif daur ulang lewat kemitraan dengan hotel, resto, dan beberapa swalayan yang sudah menyediakan tempat untuk pengrajin dan perjuangan kecil.

Untuk mendongkrak penjualan bisnis kreatif sanggup menyasar pasar ekspor. Ada banyak cara yang bisa dilakukan semoga tembus ekspor. Namun berguru dari beberapa pengusaha kreatif yang saya temui, tembus pasar ekspor sanggup dilakukan dengan mengikuti pameran dan memanfaatkan internet marketing.

Semoga goresan pena wacana bisnis kreatif modal kecil ini sanggup menginspirasi Anda. Karena peluang perjuangan bisnis kreatif ini memang masih terbuka lebar.

sumber gambar: pondokibu.com

Sumber https://www.pojokbisnis.com

Share this post