iklan banner

Mengenal Konsep Kredit Tanpa Agunan Syariah

Mengenal Konsep Kredit Tanpa Agunan Syariah Mengenal Konsep Kredit Tanpa Agunan SyariahKonsep Kredit Tanpa Agunan atau dukungan tanpa jaminan sudah dikenal di Indonesia semenjak lama. Konsep ini pada awalnya merupakan bentuk layanan pembiayaan bagi kegiatan konsumsi kebanyakan masyarakat hingga balasannya pandangan gres ini berkembang sebagai salah satu sumber untuk mendapat modal usaha.


Dan belakangan muncul pandangan gres kredit tanpa agunan syariah. Dengan menyematkan kata syariah di sini, terperinci idenya yakni menjalankan sistem dukungan tanpa jaminan dengan metode yang sesuai dengan aturan syar’i.


Prinsip yang sama masih akan Anda jumpai pada sistem kredit tanpa agunan syariah. Karena di sini Anda juga tidak perlu menyertakan jaminan aset untuk meloloskan pinjaman. Bukan bebas jaminan bergotong-royong lantaran biasanya kredit tanpa agunan menuntut Anda mempunyai jaminan cashflow ibarat honor tetap atau beberapa dengan konsep kartu kredit.


Berkenaan dengan penyematan konsep syariah, maka tidak ada lagi pengenaan bunga pada dukungan dengan angka presentasi yang relatif besar. Konsep kredit tanpa agunan syariah menerapkan prinsip kemitraan dengan konsep bagi hasil. Ini menimbulkan kredit ini sifatnya tidak seleluasa pada dukungan tanpa agunan konvensional yang sifatnya memang cenderung lebih konsumtif.


Referensi lain: 5 Sumber Pinjaman Tanpa Jaminan Dan Tanpa Kartu Kredit


Pada dasarnya dalam aturan syariah di Indonesia belum ada aturan baku yang menjadi dasar konsep kredit tanpa agunan syariah. Dewan Syariah Nasional MUI atau DSNMUI menyampaikan bergotong-royong konsep ini dapat diubahsuaikan dengan beberapa penyesuaian dari sistem Tawarruq dan Bai al Istighlal.


Salah satu penyesuaian penting lantaran intinya sistem KTA pada sistem bank konvensional tidak memperlihatkan satupun klausul mengenai tujuan peminjaman dan penggunaan biaya. Bila dikenakan sistem bagi hasil, maka terperinci ini akan rumit mengingat kebanyakan tujuan penggunaan tidak ditargetkan untuk menghasilkan laba melainkan sebagai biaya konsumtif belaka.


Itu sebabnya secara umum sistem kredit tanpa agunan syariah diarahkan dalam bentuk pebiayaan syariah. Sistem ini telah dibakukan dalam DSNMUI dan telah dijalankan oleh beberapa penyedia jasa perbankan syariah.


Berikut Ini Beberapa Penyedia Kredit Tanpa Agunan Syariah:



  1. Warung mikro BSM ( Bank Syariah Mandiri)

    BSM menyediakan sistem pembiayaan sebagai bentuk penyesuaian kredit tanpa agunan syariah dengan konsep warung mikro yang diberikan dalam platform dari angka 2 juta hingga maksimal 100 juta sesuai dengan kategorinya.

    Kategori pembiataan terbagi dalam 3 jenis yakni :

    – Pembiayaan Usaha Mikro Tunas ( PUM Tunas)

       dengan platform dukungan antara 2 – 10 juta dengan jangka waktu maksimal hingga 36 bulan.

    – Pembiayaan Usaha Mikro Madya ( PUM Madya)

       dengan platform dukungan antara 10 juta hingga 50 juta dengan jangka waktu maksimal hingga 36 bulan.

    – Pembiayaan Usaha Mikro Utama ( PUM Utama)

       dengan platform dukungan antara 50 juta hingga 100 juta dengan jangka waktu maksimal hingga 48 bulan.Untuk pengajuan kredit tanpa agunan syariah ini, Anda dapat berasal dari profesi karyawan tetap, dengan masa kerja resmi minimal 1 tahun dan berada pada kisaran usia minimal 21 tahun dikala pengajuan dan 55 tahun dikala simpulan masa jatuh tempo.


    Pilihan lain yakni jikalau Anda seorang profesional atau wiraswasta, juga jikalau dukungan diatasnamakan pada tubuh usaha. Untuk kategori ini perjuangan harus sudah berjalan selama setidaknya 2 tahun dengan surat perjuangan yang resmi dan penjamin pemilik.


  2. Kepemilikan Multi Guna Bank Victoria Syariah

    KMG Victoria yakni satu bentuk dari jasa keuangan syariah yang didasarkan pada sistem murabahah. Pada sistem ini pihak bank membeli sebuah produk untuk lalu dijual pada Anda dengan laba yang sudah disepakati. Dengan konsep semacam ini maka otomatis KTA dapat Anda manfaatkan untuk pembelian barang konsumsi.

    Pengajuan sifatnya general dapat berlaku untuk karyawan tetap, wiraswasta hingga pihak perjuangan dan pihak ketiga. Syarat juga secara umum serupa ibarat masa kerja atau perjuangan setidaknya 2 tahun dengan penyertaan surat ijin perjuangan resmi atau slip gaji. Pihak bank juga mengisyaratkan usia minimal 21 tahun dikala pengajuan dan 55 tahun dikala simpulan masa jatuh tempo.

  3. Pembiayaan Umroh Muamalat

    Ide pembiayaan ini diarahkan untuk memudahkan masyarakat untuk menjalankan ibadah umroh sekalipun belum ada biaya yang terkumpul dengan mengadaptasi konsep ijarah atau sewa jasa.

    Pembiayaan ini khusus hanya untuk biaya umroh dengan uang muka hanya 30% dan platform maksimal hingga 35 juta serta jangka waktu 36 bulan. Pihak Bank Muamalat juga mengisyaratkan aturan yang serupa dengan syarat pengajuan kredit tanpa agunan syariah ada forum keuangan syariah lain.


Kadang Anda memang berada pada posisi harus mengajukan pinjaman, baik itu untuk kebutuhan konsumsi Anda atau memenuhi kebutuhan modal perjuangan Anda. Dan dengan sistem kredit tanpa agunan syariah ini Anda dapat dimudahkan untuk mendapat dana dengan cara yang lebih syar’i.


sumber gambar: infobankterbaru.blogspot.com



Sumber https://www.pojokbisnis.com

0 Response to "Mengenal Konsep Kredit Tanpa Agunan Syariah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel