iklan banner

Cara Menjalani Hidup Hening Dengan Penghasilan Yang Kecil

Hampir semua orang berharap menjadi orang kaya, para pegawai mengharap gajinya naik, para pedagang berharap omset dan manfaatnya naik, bahkan para pengangguran juga berharap mendapat uang instan yang banyak. Sekilas mereka berfikir bahwa dengan datangnya rejeki yang melimpah akan menciptakan hidup mereka tenang dan damai. Benarkah demikian?


Jika kita mau jujur, sudah banyak kasus korupsi yang menciptakan orang terpandang hancur berserakan dan hidupnya penuh dengan masalah. Mereka yang awalnya yakni orang berpendidikan, hidup di rumah mewah, makan masakan enak, segala kebutuhannya terpenuhi, namun tiba-tiba hancur sebab terkena kasus aturan yang membuatnya masuk bui dan kekayaannya disita.

Belum lagi kisah perihal orang-orang yang bekerja sama dengan iblis demi kekayaan, mereka bahkan harus kehilangan keluarganya dan jiwanya sendiri. Demi apa? Demi kekayaan semata yang nyatanya tidak sanggup dinikmati sama sekali.

Bagi sebagian yang gajinya kecil atau usahanya masih susah, mereka selalu mengeluhkan perihal kondisinya. Saya sendiri kadang mengeluh, kenapa saya yang berusaha mati-matian untuk mendapat rejeki halal dengan cara yang baik hanya mendapat rejeki yang sangat minim dan susah untuk dibagi, sedangkan mereka yang berbuat jahat malah enak-enakan sanggup rejeki berlimpah.

Ternyata itu yakni bentuk istridaj, suatu rejeki yang diberikan Allah kepada makhluknya yang menyeleweng. Rejeki itu yakni bentuk kemarahan Allah atas perbuatan makhluk-Nya yang jahat, Allah sengaja menambah nikmat mereka supaya semakin menyeleweng dan akan hancur dengan sendirinya kalau waktunya tiba, na'udzubillah!

Lalu bagaimana menyiasati penghasilan kecil supaya sanggup hidup tenang?

Jawabannya sangat mudah dan sanggup dilakukan semua orang kalau kita mau sadar diri. Utamakan kebutuhan ketimbang keinginan!

Saya punya tetangga yang bekerja sebagai pembuat gula merah, penghasilannya mencapai 3 jutaan per bulan, namun kehidupannya terus sengsara. Sedangkan tetangga saya yang lain bekerja di rumah makan dengan honor 1 jutaan, namun beliau tak pernah terlihat kekurangan atau bahkan hingga meminjam uang ke tetangga.

Tetangga yang menjadi pembuat gula merah punya selera hidup yang terlalu tinggi, beliau dan keluarganya selalu ingin terlihat kaya dengan membeli barang yang tidak perlu sama sekali, bahkan terkadang hingga hutang supaya supaya sanggup membeli ini dan itu yang tak diharapkan sama sekali. Sedangkan pegawai rumah makan dengan honor kecil tadi hanya memakai uang gajinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya saja, menabungkan sisa uangnya dan punya cadangan masa depan.

Jika hanya menuruti cita-cita hidup, uang 1 miliar per bulan juga takkan cukup sebab cita-cita insan tidak terbatas. Namun kalau sanggup membatasi cita-cita dengan mengutamakan kebutuhan, biaya hidup di beberapa kota besar di Indonesia tak hingga 800 ribuan.

Bukan berapa banyak penghasilan kita, namun bagaimana kita mengelolanya. Jika kita sanggup konsisten untuk mendapat penghasilan yang higienis dan halal, InshaAllah rejeki itu akan menciptakan kita menjadi eksklusif yang lurus dan memakai rejeki Allah untuk kebaikan.

Sumber http://wirausahakan.blogspot.com

0 Response to "Cara Menjalani Hidup Hening Dengan Penghasilan Yang Kecil"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel