iklan banner

3 Amalan Utama Yang Harus Kita Langgengankan Dan Perjuangkan Untuk Dapat Melakukannya

via mari membaca.com

Amalan utama, merupakan salah satu amalan yang harus kita perjuangkan untuk bisa melanggengkannya. Hal ini selain dikarenakan sanggup menciptakan hati kita hening dan nyaman dalam menjalani kehidupan. Lebih dari itu, berinfak merupakan salah satu cara menyiapkan bekal terbaik banyak sekali kehidupan, yang akan kita jalani sesudah kita meninggalkan alam fana ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, ia berkata bahwa  Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya  kecuali tiga kasus (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Hadits diatas menerangkan kepada kita bahwa hendaknya kita memperbanyak amal sholeh. Hal ini dikarenakan sesudah kita meninggal dunia, maka seluruh amal kita akan terputus, sehingga tak lagi bisa beramal.

Amal sholeh yaitu salah satu bekal terbaik untuk kita sesudah kita meninggal. Diantara amal sholeh itu, ada tiga yang pahalanya yang akan terus mengalir meski kita sudah dialam kubur, yaitu menyerupai yang disebutkan dalam hadits di atas, yang mencakup :

1. Sedekah Jariyah

Pernahkah sobat berpikir apakah amalan yang pahalanya paling besar itu ? Banyak orang menyampaikan bahwa berinfak itu tak perlu banyak, yang penting ikhlas. Percuma amal banyak kalau tidak ikhlas, nanti tidak akan di terima oleh Allah.

Tujuan berinfak yang utama memang biar Allah ridho pada kita makhluk ciptaan-Nya. Salah satu hal wajib untuk itu,  tentu amal kita harus diterima terlebih dahulu oleh-Nya. Lantas apakah benar nrimo merupakan syarat utama amal. Menurut penulis syarat utama amal yaitu mukhlis lillahita’ala, hanya untuk Allah dan hanya karena-Nya kita beramal.

Salah seorang guru penulis pernah berkata, bahwa amal jariyah yang utama bukan yang kita ikhlas. Justru amal yang paling besar pahalanya yaitu ketika ada rasa tidak nrimo di hati kita, tapi kita mau melawan rasa itu alasannya yaitu Allah.

Contoh, sobat sangat menyukai  sebuah buku. Namun ketika itu ada temannya yang sangat membutuhkan. Meski berat sobat balasannya memberikannya. Itulah amal yang pahalanya lebih besar.
Sama ketika kita hendak berinfak mengisi  kotak amal  masjid, kita sangat nrimo memasukan uang ribuan atau puluh ribuan. Tapi berat untuk memasukan uang ratusan ribu, maka ketika kita berani melawan rasa yang sangat mengganjal kemudian kita mengeluarkan uang ratusan ribu dalam saku kita, kemudian kita masukan ke dalam kotak masjid maka pahalnya luar biasa.

Ingat dongeng Qobil dan Habil dalam berkurban ? Kurban Habil diterima alasannya yaitu ia mengurbankan binatang ternak yang sangat berkualitas lagi sangat dicintainya. Sebaliknya kurban Qabil tidak diterima alasannya yaitu memang dalam berinfak ia menentukan hasil pertanian yang tidak berkualias dan tidak di sukainya.

Oleh alasannya yaitu itu ketika orang miskin mengeluarkan uang sepuluh ribu untuk beramal, belum tentu pahalanya tidak lebih besar dari orang kaya yang berinfak ratusan ribu. Karena boleh jadi orang miskin tersebut hanya mempunyai uang sebesar itu ketika ia beramal. Pahala itu kemungkinan besar juga dinilai dari berapa persen dari harta yang kita keluarkan. Seratus ribu tidak ada apa-apanya bagi orang yang punya uang puluhan juta, ratusan juta, atau bahkan milyaran rupiah bukan?

Intinya semakin besar amal kita maka semakin besar pula pahala untuk kita. Wajar saja, semakin besar nilai bahan yang kita keluarkan misalnya, maka semakin besar pula kemanfaatan yang akan didapatkan, dan tentunya yang terpenting semakin besar ganjalan dalam hati dan pikiran yang harus kita lawan.

Sehingga tak ayal sejarah mencatat bahwa Abu Bakar As Sidiq pernah menyedekahkan seluruh harta kekayaannya. Umar bin Khattab mewariskan 7.000 properti senilai tryliunan rupiah. Utsman Bin Affan mewariskan properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar senilai trilyunan rupiah. Abdurrahman Bin Auf pernah sedekah 42,9 miliar rupiah, lantas hal berharga apa yang sudah kita amalkan untuk agama dan kemaslahatan umat ?

Jika memang meneladani para sahabat begitu sulit, setidaknya kita harus mempunyai impian atau bahkan segera kita realisasikan bila kini sudah mempunyai kemampuan untuk membangun masjid, membangun panti asuhan, membangun sekolah dan pondok pesantren. Atau setidaknya kita wakafkan tanah kita untuk membangun masjid, sekolah, dan panti asuhan.

Jika terasa berat,yakinlah  kelak akan sangat bisa meringankan beban bahkan sangat menciptakan kita bahagaia di alam kubur, bahkan sampai alam-alam setelahnya, Jika kita mau melawan rasa berat itu untuk segera mengambil tindakan untuk berwakaf di jalan Allah.

2.Ilmu yang Bermanfaat


Penulis sering berangan untuk bisa menulis buku, menjadi motivator, bahkan penceramah. Bukan untuk apapun , namun alasannya yaitu penulis sadar betul ketiga hal tersebut merupakan kawasan paling strategis untuk mengamalkan ilmu yang bermanfaat.

Oleh alasannya yaitu itu ketika ini penulis mulai semakin semangat menulis, terutama di internet. Hal ini selain alasannya yaitu gres bisa menuangkan niat tersebut di internet, juga dikarenakan internet merupakan salah satu kawasan paling strategis untuk membuatkan ilmu dan hal-hal yang bermanfaat.

Terlebih di internet tak sedikit hal-hal negative, maka berperang dengannya melalui ilmu-ilmu manfaat yaitu suatu keharusan.

Seorang ustadz pernah menyampaikan bahwa tentara-tentara Allah kini ini bukan lagi yang mengangkat pedang. Namun tentara-tentara Allah kini yaitu mereka-mereka yang membuatkan kemanfaatan di internet, merekalah tentara-tentara cyber. Dan penuis pun, sangat berminat untuk menjadi tentara-tentara cyber tersebut.

Sebaik-baik ilmu yang di sebar luaskan baik di buku, internet, maupun di dunia konkret tentu yaitu ilmu agama. Dengan kita mengajarkan ilmu agama pada banyak orang, kemudian dilanggengkan untuk dipraktekan fatwa di dalamnya maka pahala pun akan senantiasa mengalir untuk kita.
Semoga Allah selalu menambahkan ilmu agama-Nya untuk kita, biar kita semakin gampang mempunyai kegunaan untuk sesma. Lebih dari itu, biar di alam kubur kita senantiasa senang dan sejahtera.
Insya Allah
Aamiiin...

3. Anak yang sholeh 

via wahidnews.com


Siapa yang tak menginginkan anak yang sholeh ? Meski seorang pereman sekali pun niscaya mereka menginginkan mempunyai anak yang sholeh. Hal ini dikarenakan hati kecil mereka tak bisa dibohongi. Bahwa hati senantiasa merujuk dan mempunyai impian pada hal-hal baik. Hanya saja tidak semua orang bisa dan mau mengikuti kata hatinya yang baik itu.

Namun demikian, dalam membentuk anak yang sholeh sangat diharapkan pola kita orang tuanya. Oleh alasannya yaitu itu bila sobat mempunyai impian berpengaruh untuk mempunyai anak yang sholeh, maka persolehlah diri sobat mulai sekarang.

Anak yang sholeh merupakan sumber kebahagiaan kita di dunia ini, bahkan mereka merupakan aset paling berharga untuk alam kubur dan alam abadi kita. Anak salah satu faktor yang bisa mengantarkan kita ke dalam nikmat kubur dan syurga atau justru siksa-Nya.

Oleh alasannya yaitu itu mendidik anak dengan sebaik-baiknya, yaitu salah satu kewajiban utama kita sebagai orang tuanya. 

Atas dasar usaha dan kerja keras kita sebagai orangtuanya lah, maka tak heran bila anak sholeh akan sangat memperlihatkan kemanfaatan ketika kita sudah berada di alam kubur. Hal ini dikarenakan seorang anak yang terlahir ke dunia ini, sangat di tentukan oleh kita orang tuanya .

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam Al-Bukhari rahimahullaah menyampaikan bahwa :

“Setiap anak dilahirkan atas fitrah. Kedua orangtuanya lah yang menjadikannya Yahudi,Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana permisalan binatang yang dilahirkan oleh hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong telinganya? (Anak lahir dalam keadaan telinganya tidak cacat,namun pemiliknyalah yang memotong telinganya, pen)”

Mari kita berjuang mendidik anak dengan sebaik-baiknya, memberikannya pendidikan agama dan pendidikan umum setinggi-tingginya.

Semoga selain mempunyai kegunaan untuk alam kubur dan alam abadi kita, kelak anak kita bisa sangat mempunyai kegunaan untuk Allah dan Agamanya. Betapa bahagianya kita orangtua yang memilki anak penuh manfaat untuk sesama, Agama, Bangsa dan Negara. Begitu pun orang bau tanah kita,  mereka akan sangat senang dan gembira bila kita anaknya bisa mewujudkan hal itu.

Semoga kita semua sadar, usaha orangtua untuk membesarkan dan mendidik kita tidak mudah. Jasa mereka takan terbalas.

Oleh karenanya jangan berikan beban kepada mereka dengan dosa-dosa kita yang menumpuk. Sebaliknya kita harus senantiasa bisa memperlihatkan kebahagiaan bagi mereka, mengakibatkan alasan bagi Allah untuk mau memaafkan seluruh khilaf dan salah bagi mereka.

Semoga kita bisa menjadi anak yang sholeh untuk orang bau tanah kita.
Semoga pula kita mempunyai anugrah untuk bisa mempunyai belum dewasa yang sholeh.

Semoga goresan pena ini berguna

Salam Kepedulian




Sumber http://inspirasi-dttg.blogspot.com

0 Response to "3 Amalan Utama Yang Harus Kita Langgengankan Dan Perjuangkan Untuk Dapat Melakukannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel