Wahai Perempuan Pakaian Ialah Harga Dirimu
Apa kau suka ketempat wisata, mall, hotel dan lainnya kawan
Dilobby hotel dan tempat-tempat yang disebutkan tadi niscaya akan diberikan aneka macam hal yang menarik , dimulai dari wanita-wanita cantik, pelayanan yang ramah, bahkan aneka macam accessories.
Tahu gak kenapa, alasannya dalam dunia bisnis kesan pertama itu sangat penting, kesan pertama akan memilih evaluasi coustomer terhadap perusahaan tersebut, selanjutnya terserah anda. Bayangkan meski didalam perusahaan tersebut mempunyai akomodasi yang wow, dan pelayanan yang begitu komplit namun kesan pertamanya hancur acak-acakan , ya tentu coustomer tidak akan tertarik. Boro-boro masuk kedalam melihat saja males…..
Setelah saya merenung cukup lama, sambil ditemani segelas air putih :D
Sepertinya ilmu bisnis tersebut didapat dari melihat seorang perempuan deh….
Bayangkan jikalau kalian melihat perempuan berpakaian seci, rok diatas paha, pahanya mulusss,,,, eh itu potongan atas juga ada yang kelihatan membentuk hurup V besar lagi :D Veace ….
APA YANG KAU PIKIR DAN NILAI DARI WANITA ITU …
Apa kau nilai beliau perempuan baik-baik..
Apa kau nilai beliau perempuan cantik…
Apa kau berambisi menikahinya ….
Saya jawab mewakili pria yang lain :D
Cantik sanggup jadi kalau emang ia cantik, baik relative tapi kebanyakan niscaya menilai tidak baik , mau gak beliau kujadikan istri… mau jadi apa nanti anakku kalau ibunya saja menyerupai itu, kalau menikahi tidak, kalau menikmati niscaya timbul niat, alasannya pria normal punya nafsu dan di goda setan, makanya perempuan kaya gitu dosanya banyak banget alasannya beliau dijadikan setan sebagai penggoda kepercayaan laki-laki… ogah banget jadi suaminya nanti saya sanggup diseret keneraka karenanya….
Dubrakkk,,, ada gelas pecah… ternyata ada perempuan yang tak terima dengan goresan pena ini mitra :D MAYBE
Emang kau pikir perempuan yang pakai jilbab dan pakaian syar’I itu niscaya baik Tatang
Yang penting kan hatinya bukan pakaiannya ….
Uhuhuhuhu maaf… ,maaf kalau tersinggung…
Pertama saya tidak menyampaikan perempuan berjilbab dan pakaian syar’i itu niscaya baik, namun setidaknya kita sanggup menilai beliau sedang berusaha menjadi perempuan baik, atau justru alasannya beliau perempuan yang sangat baik dan mempunyai ilmu Agama yang tinggi makanya beliau menggunakan pakaian syar’i.
Kedua dari mana kita sanggup menilai hati orang lain, Indra kita tidak sanggup melihatnya, hanya sanggup melihat penampilan fisik saja.
Baikan mana orang yang menutupi malu dengan yang terang-terangan membuka aib, auratmu itu malu loh girl, yang sanggup menciptakan setiap pria melaksanakan dosa, berfikir dan berimajinasi kehal-hal kotor, kau rusak zikir mereka, kau rusak kepercayaan mereka, kau rusak pikiran mereka, kau rusak pahala mereka…
PAKAIANMU ITU SANGAT BERBAHAYA GIRL…
Masih inget ilustrasi ini : “Jadilah pakaian bermerk yang dijaga ketat oleh pemiliknya, ditempatkan dilemari dan tidak sembarang orang menyentuhnya. Jangan mau jadi pakaian obralan, dijualnyapun diemperan, semua orang bebas memegang, bahkan dicoba, sehabis itu hingga kusut kau tak ada yang membeli , karenanya hingga mati kau menjadi tiada arti, dibuang percuma alasannya sudah tiada lagi yang mau membeli, sekalinya dibeli, ia hanya dijadikan keset, atau alat pembersih kaca. Pakaian yang kau hina alasannya tidak ada yang memegang dulu, sekarang sedang bahagia, dikenakan pemiliknya dengan bangga, dijaga dan dirawatnya selalu, alasannya memilikinya adalah kebanggaan, itulah citra wanita…”
LALU SETELAH KAU TAHU PUTUSKANLAH MAU MENJADI WANITA YANG SEPERTI APA…
INGET PILIHAN YANG KAU PILIH MENENTUKAN NASIBMU, MASADEPANMU, BAHKAN SYURGA NERAKAMU …..
Salam Kepedulian,,,,
وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
Janganlah mereka menampakkan perhiasan-nya, kecuali yang (biasa) tampak pada dirinya. Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya (QS an-Nur [24]: 31).
Juga firman Allah SWT perihal pakaian potongan bawah:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, belum dewasa perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh badan mereka.” (QS al-Ahzab [33]: 59)
Dalil lain yakni hadis penuturan Ummu ‘Athiyah yang berkata:
أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِيْ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى، اَلْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُوْرِ، فَأَمَا الْحَيّضُ فَيَعْتَزلْنَ الصَّلاَةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ، وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِيْنَ. قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ إِحْدَانَا لاَ يَكُوْنُ لَهَا جِلْبَابٌ، قَالَ: لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا
Rasulullah saw. memerintahkan kami untuk mengeluarkan para perempuan pada Hari Idul Fitri dan Idul Adha; para perempuan yang punya halangan, perempuan yang sedang haid dan gadis-gadis yang dipingit. Adapun perempuan yang sedang haid, mereka memisahkan diri dari shalat dan menyaksikan kebaikan dan undangan kepada kaum Muslim. Aku berkata, “Ya Rasulullah, salah seorang dari kami tidak mempunyai jilbab.” Rasul saw menjawab, “Hendaknya saudaranya memin-jami beliau jilbab.” (HR Muslim)
Dalam hal ini, diriwayatkan dari Ibn Umar bahwa Rasul saw. pernah bersabda:
مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاَءَ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ فَكَيْفَ يَصْنَعْنَ النِّسَاءُ بِذُيُولِهِنَّ قَالَ يُرْخِينَ شِبْرًا فَقَالَتْ إِذًا تَنْكَشِفُ أَقْدَامُهُنَّ قَالَ فَيُرْخِينَهُ ذِرَاعًا لاَ يَزِدْنَ عَلَيْهِ
“Siapa yang menjulurkan pakaiannya alasannya sombong, Allah tidak memandang dirinya pada Hari Kiamat.” Lalu Ummu Salamah berkata, “Lalu bagaimana perempuan memperlakukan ujung pakaiannya.” Rasul menjawab, “Hendaknya mereka menjulurkan-nya sejengkal.” Ummu Salamah berkata, “Kalau begitu tersingkap kedua kaki mereka.” Rasulullah pun menjawab, “Hendaknya mereka menjulurkannya sehasta, jangan mereka lebihkan atasnya.” (HR at-Tirmidzi; ia menyatakan hadis ini hasan-shahih).
Referensi :
https://thegirlwithbrokenwings.wordpress.com/2014/04/26/dalil-dalil-mengenai-wajibnya-menggunakan-hijab-syari/
0 Response to "Wahai Perempuan Pakaian Ialah Harga Dirimu"
Posting Komentar