Tujuan Menikah Yakni Hal Terpenting Dalam Pernikahan
Menikah bukanlah kasus sepele, sebab dalam ijab kabul akan ada tanggung jawab besar setelahnya, ketika ijab qabul ijab kabul telah diselenggarakan sesuai syarat dan rukunnya, maka ketika itulah seorang laki-laki telah mengambil alih tanggung jawab besar seorang anak perempuan dari ayahnya.
Oleh karenanya membimbing seorang istri menuju jalan Allah ialah suatu keharusan, sebab ia akan bisa menyeret suami keneraka-Nya bila hingga istri menyimpang dari jalan-Nya. Bahkan untuk urusan dunia sekalipun, ketika seoarang laki-laki menikahi seorang anak perempuan dari seorang ayah berarti benar-benar ia harus bisa berjuang memberinya nafkah lahir dan batin. Nafkah lahir tentu bukan hanya memberikannya uang belanja untuk kemudian kita makan bersama dengannya, namun lebih dari itu kita harus bisa memperlihatkan segala hal yang ia butuhkan. Kebutuhan perempuan yang kompleks tentu harus kita pikirkan dan penuhi, mulai dari kebutuhan make-up, pakaian, dan banyak sekali kebutuhan perempuan lainnya, termasuk didalamnya kebutuhan dalam hal menuntut ilmu.
Semua tanggung jawab besar seorang suami menuntut kita untuk bekerja keras biar mendapatkan pundi-pundi rupiah , sehingga kita akan bisa mencukupi segala hal yang diperlukan istri kita. Seharusnya sesudah menikah beban orangtua istri makin berkurang dan kebutuhan istri semakin gampang dipenuhi bukan justru kita tuntut ia untuk mengurangi hal-hal yang biasanya orangtuanya penuhi.
Lebih dari itu menikah berarti juga cambuk bagi kita biar semakin semangat memperdalam ilmu agama-Nya, biar kita bisa mengarahkan keluarga kita kejalan syurga-Nya. Bukankahn sudah terang dalam kitab suci Allah menyuruh kita untuk menjaga diri dan keluarga kita dari api neraka yang materi bakarnya dari jin dan manusia, tentu hanya dengan keimanan dan ilmu agama yang tinggi kita akan lebih mudah menjaga dan mengarahkan mereka.
Urgentnya Tujuan Menikah
Sebuah angkutan umum hanya akan melaju pada arah tujuannya, bila anda ingin menuju Jakarta tak mungkin hingga bila naik angkutan umum jurusan Purwokerto. Inilah citra kecil akan pentingnya suatu tujuan(Niat). Bahkan ada suatu hadits yang sangat popular ditelinga kita, setiap kiyai dan ustadz hampir sudah semua membahas hadits “Innamal A’malu Binniyat” yang artinya Amal itu tergantung niatnya,dan seseorang hanya mendapat sesuai niatnya. Hadits ini ialah sebuah motivasi besar biar dalam setiap hal kita mempunyai niat yang besar, terpuji, dan yang paling penting bernilai ibadah. Hal ini dikarenakan bila kita berniat besar meski gres bisa melaksanakan hal-hal kecil, semoga Allah menuliskan pahalanya sebesar niat kita tersebut.
Kembali keurgentnya niat nikah.
Dewasa ini kita sering melihat banyak ijab kabul yang kandas ditengah jalan, berakhir dengan permusuhan dan perceraian. Faktor terbesar dari semua ini tentu dikarenakan salahnya niat menikah tersebut. Seorang pasangan muda banyak yang menikah hanya sebab untuk memuaskan hasrat secualnya, sehingga sesudah itu semua gampang didapatkan ijab kabul menjadi hampa tanpa ada lagi tujuan. Akibatnya sedikit saja ukiran dan problem dianggapnya persoalan besar bahkan menjadikannya jalan kesempatan menuju perpisahan. Jika niat menikah hanya sebab sebuah kecantikan ataupun harta kekayaan tentu ia akan gampang sirna ditengah bahkan diawal perjalanan, sebab kecantikan dan harta merupakan hanya keinginan nafsu dimana ia akan gampang hilang dan menuntut mendapat yang lebih sesudah mendapatkan. Akibatnya tentu terjadilah kembali perceraian.
Apa yang akan kita lakukan dimasa depan sangat ditentukan oleh apa niat kita diawal. Sebagai gambaran, (semoga Allah meridhoi saya dan selalu menjaga niat saya. Sungguh takut rasanya menceritakan ini, takut sombong dan riya) jujur niat saya menikah utamanya ialah memang menjaga diri dari perbuatan yang dilarang, namun niat yang paling besar, saya sangat ingin mempunyai kegunaan untuk Dien Islam. Terutama niat mempunyai keturunan yang bisa meneruskan impian saya yang hampir kandas, apalagi bila tanpa pemberian Allah. Cita-cita saya ialah mempunyai putra-putri yang mempunyai banyak guna untuk Agama, andal dakwah dan hafal Al-Qur’an. Niat ini timbul bukan sebab atas dasar biar anak saya bisa menyelamatkan saya dari neraka-Nya namun lebih dari itu sebab saya sangat mengasihi Islam, Nabi dan Rasul, dan orang-orang yang meneruskan perjuangan-Nya (Ulama).
Niat ini saya ceritakan untuk menggambarkan pentingnya niat menikah. Dengan niat menikah maka tujuan kita akan terarah, bahkan rumah tangga akan senantiasa penuh warna. Saya mempunyai goal untuk menyekolahkan belum dewasa saya kelak kelembaga pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai Agama, membentuknya menjadi andal Al-Qur’an dan Hadits. Membentuk suasana rumah menjadi rumah yang agamis dan penuh pendidikan . Semoga dengan diceritkannya ini akan menjadi pahala buat saya yang penuh dosa ini, dan apabila saya tidak sempat merealisasikan impian ini semoga akan ada pembaca yang terinspirasi sehingga mempunyai impian ini, alhasil akan semakin bermunculanlah generasi Islam yang besar lengan berkuasa iman dan ilmunya dan yang terpenting ilmunya mempunyai kegunaan untuk Agama dan keselamatan umat.
Hati-Hati dengan Niat Menikah
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda :
“Wanita dinikahi sebab empat perkara, sebab hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah perempuan yang taat beragama pasti engkau beruntung.” (HR.Al Bukhari)
Hadits ini dengan terang menggambarkan macam-macam niat menikah , dan peringatan akan banyak sekali niat tersebut. Sebagai orang beriman tentu kita akan menentukan perempuan yang taat pada Agamanya , hal ini dikarenakan ketaatannya tersebut akan membawa keberuntungan pada kita. Baik beruntung lahirnya keturunan yang baik dari rahimnya, atau bahkan selamatnya kita dari neraka karenanya.
Jika kita menikah sebab kecantikannya, apalagi sebab kesecian aurat yang ia pertontonkan. Tentu sesudah menikah kelak kita setiap waktunya akan mendapat dosa sebab setiap ketika banyak laki-laki yang bukan mukhrim melihat aurat istri kita. Pun demikian orang yang jauh dari agama pasti akan jelek perangainya, bernafsu kata-katanya, bahkan ia tidak paham bagaimana caranya mendidik anak serta berbakti pada suaminya.
Lebih dari itu perempuan yang jauh dari agama akan semakin gampang berlaku dusta, bahkan melaksanakan hal-hal yang bisa menimbulkan hancurnya pernikahan.
sementara bila kita menikahi perempuan sebab hartanya, tidak jarang perempuan kaya itu alhasil merasa kuasa, dan bertindak layaknya bos terhadap suaminya, kecuali bila perempuan kaya tersebut ialah perempuan shalehah. Tentu jika perempuan tersebut jauh dari agama, suaminya akan susah untuk mendapat ketenangan dan kenyamanan dalam berumah tangga.
Begitupula bila kita menentukan istri sebab keturunan, tentu ini akan sama dengan orang yang berharta tadi bila perempuan tersebut jauh dari agama. Memilih pasangan dalam hal ketuturunanpun menjadi penting, namun pilihlah sebab keturunan Agamanya. Insya Allah anak yang dilahirkan dari rahimnyapun akan semakin gampang untuk diarahkan menjadi putra terbaik pujian Islam .
Besar harapan semua laki-laki ialah mempunyai istri berparas cantik, berasal dari keturunan yang baik, dan sangat taat pada Agama.. bagus akan menciptakan ia begitu nyaman untuk dipandang, menciptakan daya juang kita tinggi untuk mencari nafkah, taat pada agama akan menciptakan kita gampang mencari nafkah sebab dia selalu mendoakan kita. Subhanallah, Alhamdulillah saya mendapat istri menyerupai itu.
Jihad Kita Adalah Membangun Peradaban
Bom akhir-akhir ini terjadi dimana-mana, terpukulnya kita mereka mengatas namakan jihad. Padahal Islam ialah rahmatan lil’alamin, namun kenapa justru ada umat yang menciptakan peristiwa bagi alam. Jika memang dulu jihad dengan peperangan tentu itu sebab zamannya, bahkan meski dalam keadaan berperangpun Rasul melarang kita membunuh orang kafir yang ketika hendak kita bunuh namun ia mengucapkan dua kalimat syahadat. Bom-bom yang terjadi akhir-akhir ini kebanyakan justru membunuh orang-orang Islam yang setiap hari minimal 10 kali membaca syahadat dalam sholatnya. Itu bukan zihad kawan.
Jihad kita kini ialah membangun peradaban, biar Islam selalu menjadi yang terdepan sehingga banyak pemeluk agama lain yang alhasil berpindah menjadi memeluk Islam. Jika orang-orang yang bukan Islam telah begitu pesatnya membangun tekhnologi kemudian kenapa kita masih sibuk memperdebatkan aliran yang berbeda, bahkan tak jarang saling mengkafirkan antar ormas yang satu dengan ormas Islam yang lain. Tak jarang kita terlalu sibuk menilai negative orang lain, bahkan ada yang hingga menjual ayat-ayat Al-Qur’an hanya untuk menutupi kesalahan, biar dimata masyarakat ia dianggap yang paling benar. Ayo kita sama-sama sadar kawan, kiprah kita sangat berat, jangan hingga kita lalai hanya sebab berbagai perdebatan antara sesama saudara sendiri.
Sumber ilmu pengetahuan ialah Al-Qur’an, saya yang tak menguasainya inipun sangat menyesal tak menguasainya,dan tak mempelajarinya sedari dulu.
Lihatlah betapa banyak para andal yang terpenganga sesudah menemukan banyak sekali inovasi namun ternyata itu sudah ada dalam Al-Qur’an berabad-abad sebelum ia melaksanakan penelitian.
Sungguh Al-Qur’an ialah bukti tertinggi Allah sangat mengasihi kita. Sudah sepantasnya dengan bekal Al-Qur’an peradaban dan teknologi kita lebih maju, generasi kita lebih berakal lagi jenius, dan Negara Islam seharusnya bisa lebih berkuasa dari negara-negara manapun.
Semua itu akan bisa kita raih dimasa depan bila generasi kita semuanya andal dalam Al-Qur’an Hadits, baik andal dari segi keilmuan terlebih andal dalam mempraktekan setiap ajarannya.
Semoga bisa sedikit Menginspirasi
DETATANG – KAMAL
Pemuda Fakir Ilmu Namun Ingin Berguna
0 Response to "Tujuan Menikah Yakni Hal Terpenting Dalam Pernikahan"
Posting Komentar