iklan banner

Sistem Pencatatan Persediaan Dalam Akuntansi

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung blog gue :). Slamat tiba di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian supaya orang-orang yang ngunjungin blog gue pada masuk nirwana semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue ialah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue dapat nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini dapat bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel wacana Sistem Pencatatan Persediaan dalam Akuntansi , Tanpa panjang lebar lagi yo check it out !
Sistem pencatatan persediaan dapat dilakukan secara bebas oleh suatu prusahaan, namun hanya ada 2 sistem pencatata persediaan kalau prusahaan tersebut memakai ilmu akuntansi. Pencatatan tersebut diantaranya ialah :
  1. Sistem pencatatan persediaan periodik (Periodic Inventory System)
  2. Sistem pencatatan persediaan perpetual (Perpetual Iventory System)

1. Sistem Pencatatan Persediaan Periodik (Periodic Inventory System)

Pencatatan persediaan sistem periodik disebut juga pencatatan fisik. Pada metode ini akun persediaan akun diperbaharui nilainya hanya pada simpulan periode saja sebelum penyusun laporan keuangan, melalui perhitungan fisik persediaan (stock opname) di gudang.

Sistem ini biasa dipakai oleh prusahaan yang menjual banyak sekali macam produk yang harga satuannya relatif kecil, sehingga untuk menghitung harga pokok penjualan per unit sulit dilakukan. Oleh alasannya ialah itu, harga pokok penjualan dihitung tiap simpulan periode sehabis barang dihitung secara fisik.

Perlakuan akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan periodik

Berikut ini perlakuan akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan periodik :
  • Tidak ada pencatatan pada simpulan persediaan;
  • Beban angkut pembelian akan didebet pada akun beban angkut pembelian;
  • Pembelian barang dagang secara tunai didebet pada akun pembelian, dan dikredit pada akun kas. Jika pembelian secara kredit, dicatat pada akun utang dagang;
  • Retur dan pecahan pembelian akan dikredit ke akun retur dan pecahan pembelian;
  • Potongan tunai pembelian akun dikredit ke akun pecahan tunai pembelian;
  • Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan dihitung pada simpulan periode sehabis melaksanakan perhitungan fisik dari evaluasi persediaan akhir.

2. Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System)

Pencatatan persediaan sistem perpetual merupakan perhitungan jumlah dan nilai persediaan yang dilakukan secara terus menerus setiap kali terjadi transaksi yang berkaitan dengan persediaan barang dagang.

Saat ini sangat sedikit perusahaan yang merupakan sistem perpetual, kecuali untuk perusahaan kecil yang memiliki barang-barang tertentu secara eceran dengan harga yang murah, ibarat perman, teh, korek api, dan lain sebagainya.

Perlakuan Akuntansi Untuk Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual

Berikut ini perlakuan akuntansi terhadap sistem pencatata persediaan perpetual :
  • Pembelian barang dagang akan didebet pada akun persediaan;
  • Beban angkut pembelian akan dikredit ke akun persediaan;
  • Retur pembelian akan dikredit ke akun persediaan;
  • Potongan pembelian akan dikredit ke akun persediaan;
  • Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan diketahui bersamaan dengan legalisasi penjualan dan akun persediaan akan dikredit;
  • Akun persediaan ialah akun pengendalian yang didukung dengan buku besar pembantu untuk setiap jenis persediaan.
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualiakum wr. wb.
Referensi :
  • Modul Akuntansi 2A untuk Sekolah Menengah kejuruan dan MAK (Dwi Harti)
Baca juga artikel terkait :

Sumber http://matematikaakuntansi.blogspot.com

0 Response to "Sistem Pencatatan Persediaan Dalam Akuntansi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel