iklan banner

Pentingnya Gerakan Kembali Bersekolah

Gb.kitabisa.com

Sebelum  membahas judul diatas, terlebih dahulu perkenalkan saya Detatang salah  satu anggota citizen journalism Kabupaten Brebes. Saya sendiri pernah membuktikan  pribadi bagaimana tugas pentingnya tugas serta masyarakat dalam memperjuangkan pemenuhan  hak dasar dari anak Indonesia, dimana salah satunya yaitu hak memperoleh pendidikan.
Saya dan sobat saya di sesama anggota jurnalis warga di Kecamatan Larangan, pernah bertemu dengan seorang anak usia sekolah yang jualan sate keliling untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Wisnu namanya, Alhamdulillah berkat kerjasama aneka macam pihak sekarang Wisnu sudah bisa mengenyam kembali pendidikan. Jika Wisnu jualan Sate keliling maka lain halnya dengan Surya Saputra, ia yaitu satu-satunya pengembala sapi usia anak, dimana Surya dan Wisnu sama-sama sudah menjadi tulang punggung keluarga dimasa kecilnya. Jika Wisnu ditinggal kedua orangtuanya alasannya yaitu menikah lagi dan tinggal hanya dengan nenek dan adiknya, maka Surya yaitu seorang anak yang ditinggal ayahnya, sementara ibunya sakit-sakitan oleh karenanya untuk bisa bertahan hidup kesannya keadaan menuntut Surya bekerja. Suryapun hingga dikala ini masih sekolah,namun kalau dibandingkan nasib Surya lebih memprihatinkan pasalnya dikala ini ibunyapun sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Kebutuhan Ekonomi & Kesadaran Masyarakat Pemicu Utama Anak Berhenti Sekolah

Berangkat dari kasus Wisnu saya yakin ada banyak anak yang mengalami nasib yang serupa dengannya, yaitu tidak bisa meneruskan sekolah atau terpaksa sekolah alasannya yaitu sutu alasan kuat, satu diantaranya alasannya yaitu persoalan ekonomi.
Saya yang tidak mempunyai apa-apa , jauh dari gelimbang harta apalagi ilmu dan keterampilan selalu berdoa, supaya bisa bertemu dengan belum dewasa yang nasibnya hampir serupa dengan Wisnu. Berbekal group Facebook CBM (Celoteh Brebes Membangun) saya selalu optimis akan bisa mengembalikan anak kembali bersekolah kalau menemukan belum dewasa yang kurang beruntung tersebut, hal ini alasannya yaitu sejarah telah pertanda kekuatan kekompakan, kepedulian, relasi, dan tindakan telah menciptakan CBM bisa memperlihatkan aneka macam hal-hal yang sangat bermanfaat untuk masyarakat, salah satunya pengembalian anak kesekolah tentunya.
Di suatu desa, saya pernah keliling dor to dor menghampiri rumah anak yang berhenti sekolah, membujuk mereka supaya mau kembali bersekolah baik sekolah formal maupun Informal. Pengalaman tersebut setidaknya telah pertanda kepada saya bahwa bukan hanya  imbas ekonomi sajalah seorang  anak berhenti disekolah.  Hal ini semakin diperkuat dengan aneka macam legalisasi anak dan orangtuanya dari desa yang berbeda. Beberapa alasan tersebut antara lain yaitu :
1.       Anak berhenti sekolah alasannya yaitu orang renta tidak bisa memperlihatkan uang saku
2.       Anak berhenti sekolah alasannya yaitu aib sepatu, tas atau perlengkapan lainnya rusak dan tidak bisa dibelikan .
3.       Anak dibuly teman
4.       Anak berhenti sekolah alasannya yaitu dilingkungannya banyak anak yang berhenti sekolah, sehingga anak tidak mau lagi berangkat sekolah dengan alasan ikut-ikutan teman.
5.       Beberapa lulusan SD maupun  yang belum lulus (berhenti sebelum kelas 6 SD)  tidak melanjutkan sekolah, alasannya yaitu lebih menentukan bekerja dikota. Lapangan telah pertanda tidak jarang mereka yang kekota tanpa mempunyai KTP  alasannya yaitu memang belum cukup umurnya. Pekerjaan mereka majemuk terutama ikut orang yang sudah dulu bekerja atau membuka perjuangan dikota atau bekerja sebagai pembantu rumah tangga disana.
6.       Anak terlalu nurut sama orangtua, sehingga ketika orangtuanya menyuruh tidak usah melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama anak serta merta berdasarkan begitu saja.
7.       Kurang sadarnya masyarakat akan fungsi pendidikan, tidak sedikit dari mereka yang menganggap tingkat pendidikan hanyalah untuk mendapat pekerjaan, sehingga kalau ada anak yang lulusan tinggi tidak mendapat pekerjaan yang layak atau bahkan tidak mendapat pekerjaan, ia dijadikan pola besar lengan berkuasa untuk tidak menyekolahkan anaknya. Bahkan kalau anaknya mau melanjutkan sekolah sekalipun orangtua tidak merestuinya.
Itu yaitu beberapa alasan yang saya temukan di lapangan, sesungguhnya saya yakin masih ada banyak sekali  alasan lain yang menciptakan anak berhenti bersekolah, namun berdasarkan saya pribadi yang paling penting dari itu semua yaitu kesadaran anak dan masyarakat akan fungsi utama pendidikan.
Jika anak ,orangtua, dan masyarakat  sangat sadar akan fungi pendidikan, penulis yakin tidak ada halangan yang berarti untuk anak tetap bersekolah. Oleh alasannya yaitu itu penulis sangat berharap pemerintah dalam hal ini pemerintah Indonesia mencangkup dari tingkat desa hingga sentra supaya benar-benar mendukung gerakan kembali bersekolah. Jika pemerintah sentra sudah mendukung dengan dana menyerupai dana BOS, BSM, dan sejenisnya maka penulis berharap supaya pemerintah sanggup memperlihatkan solusi yang sempurna supaya masyarakat jadi tinggi tingkat kesadarannya terhadap pendidikan.
Sementara itu untuk pemerintah hingga tingkat desa kamipun sangat berharap kerjasamanya, alasannya yaitu nyatanya setiap organisasi ambil saja contoh CBM ketika masuk kesuatu wilayah tertentu untuk membantu masyarakat tidak semuanya welcome, padahal suatu organisasi kalau ternyata bisa membantu masyarakat maka ia yaitu phatner pemerintah yang seharusnya dirangkul bukan seperti takut disaingi. Besarnya dana desa yang diberikan kepada pemerintah desa oleh pemerintah sentra penulispun sangat berharap supaya ada yang dikhususkan untuk pendidikan, salah satu diantaranya untuk mengembalikan anak putus sekolah supaya mau kembali kesekolah.

Rasanya penulis tidak usah panjang lebar lagi, url video dibawah ini akan sangat bisa pertanda betapa kita harus sangat mendukung gerakan kembali bersekolah. url dibawah ini yaitu video perihal gerakan kembali bersekolah yang ada di Kabupaten Brebes.

https://youtu.be/-z8xYH0h0OA

Silahkan dibuka dan semoga semua wilayah di Negara tercinta ini, aka nada gerakan kembali bersekolah. Karena pendidikan merupakan daerah yang strategis untuk kemajuan bangsa, dan Negara di masa depan. Bukan hanya maju tekhnologinya namun semakin baik akhlaq generasinya.

Salam Kepedulian

Detatang Kamal

Jangan lupa buka ya, niscaya sangat Inspiratip
Bisa juga klik Alamat ini :

http://www.kitabisa.com/fmppbrebes





Sumber http://inspirasi-dttg.blogspot.com

0 Response to "Pentingnya Gerakan Kembali Bersekolah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel