iklan banner

Isi Prasasti Telaga Watu Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Isi Prasasti Telaga Batu Peninggalan Kerajaan Sriwijaya - Jika sebelumnya kita membahas perihal isi prasasti Palas Pasemah, pada kesempatan kali ini kita akan sama-sama mempelajari isi prasasti Telaga Batu. Seperti yang kita ketahui, Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan yang mempunyai banyak peninggalan atau jajak sejarah berupa prasasti. Dari prasasti-prasasti inilah gosip seputar kehidupan di kerajaan Sriwijaya sanggup dikuak atau dibuktikan.

Prasasti Telaga Batu dibagi menjadi dua, yaitu telaga kerikil 1 dan 2. Nah, prasasti yang cukup populer dan memuat gosip penting yaitu prasasti telaga kerikil pertama, atau yang lazim disebut dan dibicarakan oleh orang-orang. Prasasti Telaga Batu 1 ditemukan di sekitar bak Telaga Baru, lokasi bak ini tidak jauh dari Sabokingking, tepatnya di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan. 


Di lokasi ini juga ditemukan prasasti lain, nah prasasti inilah yang disebut sebagai Telaga Batu 2. Isinya memuat perihal keberadaan Vihara di sekitar lokasi prasasti. Fakta menariknya, dahulu ditemukan juga 30an buah prasasti Siddhayatra. Keberadaan prasasti-prasasti ini kini disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Lalu bagaimana isi prasasti Telaga Batu? Berikut ini penjelasannya.

Isi Prasasti Telaga Batu

Isi Prasasti Telaga Batu Peninggalan Kerajaan Sriwijaya  Isi Prasasti Telaga Batu Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Prasasti Telaga Batu dipahat pada sebuah kerikil berjenis Andesit, ukuran prasasti ini cukup besar. Tingginya mencapai 118 cm, sementara lebarnya 148 cm. Pada bab atas prasasti terdapat hiasan 7 ekor kepala ular kobra, sedangkan dibagian bawah tengah terdapat menyerupai pancuran atau cerat yang biasa untuk mengalirkan air.

Informasi yang tertulis pada prasasti Telaga Batu memakai bahasa Melayu Kuno dengan karakter Pallawa. Tulisan pada kerikil jumlahnya sangat banyak dan panjang, yaitu sekitar 28 baris. 

Namun garis besar isi Prasasti Telaga Batu berkaitan dengan kutukan terhadap siapa saja yang melaksanakan kejahatan di Kerajaan Sriwijaya dan tidak taat terhadap perintah Datu. Menurut Casparis, ia beropini bahu-membahu orang-orang yang dimaksud ialah orang berbahaya yang berpotensi melaksanakan perlawanan kepada kedatuan Sriwijaya, sehingga perlu untuk di sumpah.

Orang-orang yang perlu di sumpah yaitu mulai dari rajaputra (putra raja), kumaramatya (menteri), bhupati (bupati), senapati (panglima), nayaka (tokoh lokal terkemuka), pratyaya (bangsawan), haji pratyaya (raja bawahan), dandanayaka (hakim), vasikarana (ahli senjata), catabhata (tentara), marsi haji (pelayan raja) dan masih banyak lagi.

Dibandingkan dengan 5 prasasti kutukan lainnya yang pernah kami bahas, prasasti Telaga Batu merupakan yang paling lengkap alasannya memuat nama-nama pejabat pemerintahan. Prasasti ini juga menguatkan pendapat bahu-membahu sentra kerajaan Sriwijaya berada di kota Palembang. 

Baca Juga :
Itulah Isi Prasasti Telaga Batu Peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Semoga gosip ini bermanfaat dan berkhasiat bagi pembaca semua. Dengan memahami dan membaca gosip diatas, agar wawasan sejarah kalian semakin luas. Baca juga artikel menarik dan informatif lainnya seputar Kerajaan Sriwijaya atau kerajaan lainnya. Terimakasih.

Sumber http://sumbersejarah1.blogspot.com

0 Response to "Isi Prasasti Telaga Watu Peninggalan Kerajaan Sriwijaya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel