iklan banner

Inilah 10 Sikap Orang Bau Tanah Yang Mendorong Kebiasaan Jelek Pada Anak

10 Perilaku Orang Tua yang Mendorong Kebiasaan Buruk pada Anak - Sering kita dengar bahwa ada banyak hal sebagai penentu dari masa depan anak, yang sangat ditentukan oleh kita selaku orangtuanya. Baik itu Agama, bahasa, karakter, bahkan hingga kebiasaan.

Sobat tentu tidak ingin buah hatinya mempunyai kebiasaan jelek bukan ? oleh lantaran itu, kita harus sangat berhati-hati, semoga setiap perbuatan negatif yang kita lakukan justru yang ditiru oleh anak kita. Setidaknya ada 10 sikap orangtua yang mendorong kebiasaan jelek pada anak, untuk jelasnya mari kita simak ulasannya berikut ini.

1. Memberi Julukan Buruk pada Anak

Perilaku orang renta yang mendorong kebiasaan jelek pada anak, yang akan pertama kita bahas ialah memberi julukan jelek pada anak. Seperti kita tahu, bahwa nama atau pun panggilan pada anak sejatinya ialah sebuah do'a. Oleh karenanya, sebagai orangtua kita harus senantiasa berusaha memanggil anak dengan nama atau pun julukan yang baik.

Baca Juga : Pentingnya Arti Sebuah Nama bagi Anak

Selain ucapan sanggup dikategorikan do'a, tak jarang anak ingin pertanda kehebatan julukan atau gelar tersebut pada orangtuanya. Sebaliknya, julukan yang jelek justru akan mengakibatkan anak merasa minder, rendah diri, kebencian hingga perlawanan. 

Sangat bijak sana tentunya, jikalau kita sebagai orangtua senantiasa memberi julukan pada anak dengan julukan yang baik. Seperti anak sholeh, anak hebat, anak baik, anak bijaksana, anak pintar, dan banyak sekali julukan baik lainnya, yang sanggup memotivasi anak tumbuh menjadi anak berkualitas.

2. Menyuruh Anak dengan Berteriak

Tidak sedikit dari orangtua yang menyuruh anaknya dengan berteriak. Padahal dengan berteriak, tidak ada jaminan anaklangsung mendengar, ataupun segera membantu. Jika hal tersebut dilakukannya sekali pun, besar kemungkinannya hal tersebut anak lakukan lantaran ia merasa takut.

Hal ini sejatinya sangat tidak baik, lantaran anak justru sanggup lambat dalam merespon panggilan atau pun teriakan orangtuanya. Bahkan jikalau ini dilakukan, maka lambat laun sanggup merubah relasi baik orangtua dengan anaknya. Selain itu, kebiasaan ini juga akan menciptakan anak sulit diatur, dan merasa tidak nyaman dengan orangtuanya.


3. Menakut-Nakuti Anak 
Menaku-nakuti anak, biasanya sering dilakukan dikala anak menangis. Contohnya dikala anak menangis, sobat berkata ada dokter, kalau nangis nanti disuntik. Memang dengan hal ini, anak akan berhenti menangis namun secara tidak langsung, sobat telah menanamkan rasa takut dan kebencian anak pada profesi tertentu.

Sangat bijaksana jikalau kita berkata jujur pada anak, dan memberikannya pemahaman pada anak. Atau setidaknya kita berkata, "Kamu boleh nangis, tapi papa/mama tetap takan membelikan mainan itu." Setelah itu biarkan anak berhenti menangis dengan sendirinya.

Menakut-nakuti anak juga sanggup berupa dengan eksekusi palsu, yang pada kenyataannya tidak dilaksanakan. Hukuman ini biasanya diucapkan orangtua, semata-mata semoga anak berhenti melaksanakan kesalahan. Padahal eksekusi yang tidak dilakukan tersebut justru akan menciptakan anak tidakah jera,sehingga dilain kesempatan ia akan tetap melaksanakan kesalahan serupa.

4. Tidak Bersikap Konsisten

Orangtua yang tidak konsisten, atau bersikap plin-plan akan menciptakan anak gampang tidak untuk mempercayainya lagi, terutama atas segala aturan yang telah dibentuk orangtuanya. Jika hal ini terus dilakukan, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak disiplin.

Hal ini tentu akan sangat tidak baik bagi masa depan anak, baik dikala masih dalam tanggung jawab orangtua. bahkan hingga sehabis ia remaja nanti dan telah berumah tangga. Hal ini dikarenakan disiplin merupakan salah satu kunci kesuksesan.

Baca Juga : Mengungkap Kunci Utama Kesuksesan Paling Manjur dalam Usaha Apapun !

5. Meremehkan Kebiasaan Buruk Anak

Perilaku orangtua yang mendorong kebiasaan jelek pada anak, yang juga dihentikan disepelekan ialah meremehkan kebiasaan jelek anak. Sekecil apapun kebiasaan jelek anak, orangtua haruslah menasehatinya segera. Hal ini lantaran jikalau dibiarkan begitu saja, maka kebiasaan kecil sekalipun akan menjadi kebiasaan dan dampaknya akan menjadi sangat besar.

Contoh membiarkan anak menonton televisi hingga larut malam, hingga jadinya ia sulit untuk bangkit sholat malam, bahkan hingga sholat subuh. Parahnya lagi, tidak sedikit orangtua membiarkan anak-anaknya tidur hingga kesiangan, padahal ini akan sangat tidak baik untuk kehidupan anak kedepannya. Anak akan sulit untuk bangkit pagi hingga dewasa, sehingga gampang meninggalkan kewajiban sholat subuh, danb juga pekerjaan terbengkali lantaran sering tiba terlambat. 

6. Mencari Alasan untuk Membenarkan Kesalahan Anak

Sama ibarat terhadap diri sendiri, kebanyakan insan selalu ingin terlihat benar di depan orang lain, begitu juga terhadap anak-anaknya. Saat anaknya melaksanakan kesalahan, dan posisinya sedang berhadapan orang lain, tak sedikit para orangtua yang kemudian mencari alasan untuk membenarkan kesalahan tersebut. Padahal dengan sikap ibarat inilah, maka anak kemudian akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak bertanggung jawab. 

7. Menghukum dengan Fisik

Sangat tidak elok rasanya, jikalau orangtua menghukum anak dengan eksekusi fisik. Karena sejatinya orangtua ialah orang yang selalu berusaha untuk melindungi anak-anaknya, dan senantiasa menyayanginya.

Selain sanggup menyakiti fisik anak, melaksanakan eksekusi fisik ibarat memukul dan mencubit, sanggup menciptakan anak tumbuh menjadi pribadi yang suka berontak, atau justru mempunyai tingkat emosional yang sangat rendah.

8. Membanggakan Anak di Depan Orang Lain

Jika orangtua sering membanggakan anaknya pada orang lain, benar ataupun salah ia tetap gembira sama anaknya. Misalnya anak saya mah rajin ke Masjid, padahal ia berbicara dengan orang yang tahu jikalau anaknya hanya bermain-main di Masjid bersama kawan-kawannya, suka menggangu orang yang sedang mencar ilmu atau mengaji. Kebiasaan ini justru sanggup menciptakan anaknya menjadi anak yang sombong.


9. Mengajari Anak untuk Membalas

Saat bermain, tak jarang kita melihat ada anak yang cendrung suka memukul, dan ada pula yang menjadi objek penderita yang lebih serung mendapatkan pukulan dari sobat sebayanya tersebut. Sebagian orangtua umumnya tidak sabar melihat anaknya disakiti, hingga jadinya mereka memprovokasi anak untuk membalasnya.

Padahal jikalau hal ini kita lakukan, maka secara tidak pribadi kita telah mengajarkan dan menanamkan sikap suka membalas dendan pada anak. Sebab dalam keadaan tersebut emosi anak sedang sangat sensitif, sehingga apa yang kita ajarkan tersebut akan sangat membekas dalam dirinya. Sehingga jangan kaget, jikalau jadinya anak pun akan sering membalas atau pun membalikan apa yang kita sampaikan kepadanya.

Akan lebih bijaksana lagi jikalau sobat sebagai orangtua, mengajarkan anak untuk menjauhi belum dewasa yang suka menyakiti, atau memberikan pribadi kepada orangtua anak tersebut, bahwa anak sobat sering menerima perlakuan jelek dari anaknya.

10. Mudah Menyerah

Manusia terlahir dengan wataknya yang berbeda-beda, ada yang lembut ada pula yang berwatak keras. Dominan flegmatis merupakan ciri sopan santun yang dimiliki oleh orangtua yang kurang tegas, selalu takut salah cendrung mengalah dan pasrah. Konflik pun terjadi dikala orang yang flegmatis kemudian justru mempunyai anak yang berwatak keras. Hal ini kemudian akan mengakibatkan orangtua tersebut, mengalami penurunan rasa percaya diri yang cukup drastis dalam mendidik anaknya.

Baca Juga : Sering Minder? Inilah 7 Cara Agar Selalu Percaya Diri

Sehingga akhirnya, orangtua yang tidak tegas tersebut akan gampang menyerah, sementara anak justru lebih keras dan tegas. Sehingga dampaknya dalam banyak sekali hal, anak kemudian justru yang lebih dominan, dan justru yang mengatur orangtuanya.

Oleh lantaran itu, sebagai orangtua kita harus senantiasa berusaha dan mencar ilmu dengan keras, semoga senantiasa sanggup lebih tegas dalam mengambil keputusan, meningkatkan sikap pantang mengalah dan mempunyai keteguhan hati yang sangat kuat.

Sumber http://inspirasi-dttg.blogspot.com

0 Response to "Inilah 10 Sikap Orang Bau Tanah Yang Mendorong Kebiasaan Jelek Pada Anak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel