Bitcoin Sudah Dapat Penuhi Syariat Islam
Jakarta - Perkembangan mata uang digital ibarat Bitcoin yang semakin luas menciptakan para penerbitnya mulai menyasar pasar dengan secara umum dikuasai penduduk beragama Islam secara serius.
Stellar, sebuah platform berbasis blockchain, gres saja mendapatkan sertifikasi yang menciptakan cryptocurrency terbitannya dinilai sudah memenuhi syariat Islam.
Lumens (XLM), demikian nama mata uang digital yang dimiliki oleh platform asal San Francisco, Amerika Serikat tersebut. Saat ini, Lumens merupakan cryptocurrency terbesar ketujuh di dunia.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap, kapitalisasinya dikala ini sudah mencapai USD 5 miliar atau sekitar Rp 72 triliun.
Sampai dikala ini, Bitcoin masih menjadi mata uang digital paling unggul dengan kapitalisasi USD 127,8 miliar, atau sekitar Rp 1.842 triliun.
Tempat kedua dan ketiga diduduki oleh Ethereum dan Ripple dengan masing-masing kapitalisasi mencapai USD 51 miliar (Rp 736 triliun) dan USD 20 miliar (Rp 291 triliun).
Lisa Nestor, Director of Partnership Stellar, mengaku pihaknya telah melaksanakan diskusi dengan Bahrain Economic Development Board, sebuah organisasi yang menjaring investasi dari pihak aneh ke dalam negeri, pada tahun lalu. Hal tersebut yang menginisiasi sertifikasi syariat Islam untuk Stellar.
Adalah Shariyah Review Bureau (SRB), firma yang memperlihatkan sertifikasi untuk platform blockchain tersebut. SRB sendiri sudah menerima lisensi dari bank sentral Bahrain.
Bitcoin salah satu mata uang kripto yang populer. Foto: Getty Images |
Dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (18/7/2018), tidak asal memberi sertifikasi, SRB akan meminta Lumens memperlihatkan kejelasan terhadap harganya. Selain itu, verifikasi transaksi dalam blockchain milik Stellar juga akan diatur oleh firma tersebut.
Perubahan nilai yang tak jarang bersifat ekstrem memang menjadi salah satu aspek paling disorot oleh SRB, atau penerbit sertifikasi aturan Islam secara umum, terhadap cryptocurrency. Kejelasan mengenai aneka macam jenis aset di dalam platform blockchain juga menjadi hal yang masuk pertimbangan mereka.
Kerja sama antara Stellar dan SRB ini sanggup dibilang menjadi yang pertama di antara negara asal Timur Tengah dengan platform penyedia crypctocurrency.
Pasalnya, perilaku skeptis memang sempat dipegang akrab oleh negara-negara Timur Tengah dalam memandang penggunaan mata uang digital di kawasannya.
Menariknya, keputusan Bahrain pun diikuti oleh Arab Saudi. Pada Februari lalu, bank sentral dari negara yang beribu kota di Riyadh tersebut telah menjalin kolaborasi dengan Ripple, cryptocurrency asal AS yang membantu institusi perbankan di sana melaksanakan penerapan metode pembayaran berbasis teknologi blockchain.
Selain berhasil mendapatkan sertifikasi aturan Islam, Stellar juga tengah menjalin kolaborasi dengan IBM untuk menyebarkan penerapan teknologi blockchain.
Platform yang dimiliki Stellar sendiri tidak hanya dipakai untuk metode pembayaran, melainkan digitalisasi aset juga menjadi salah satu kegunaannya. Sumber detik.com
0 Response to "Bitcoin Sudah Dapat Penuhi Syariat Islam"
Posting Komentar