iklan banner

Skripsi Ptk Meningkatkan Hasil Berguru Fiqih Bahan Tata Cara Haji Memakai Metode Simulasi (Mapel Pai Kelas V)

(KODE : PTK-0708) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI TATA CARA HAJI MENGGUNAKAN METODE SIMULASI (MAPEL PAI KELAS V)


 SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI TATA CARA HAJI MENGGUNAKAN METODE SIM SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI TATA CARA HAJI MENGGUNAKAN METODE SIMULASI (MAPEL PAI KELAS V)

BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu perjuangan sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan. Pendapat perihal berguru yang dikemukakan oleh Gregory A. Kimble (1997) bahwa, "Learning is a relatively permanent change in behavior or in behavioral potentiality that result from experience and cannot be attributed to temporary body states such as those induced by illness, fatigue, or drugs". Definisi ini secara sederhana diterjemahkan sebagai berikut : Belajar yakni perubahan relatif permanen dalam tingkah laris atau potensi sikap yang diperoleh dari pengalaman dan tidak bekerjasama dengan kondisi badan pada ketika tertentu semacam penyakit, kelelahan atau obat-obatan. Setelah melalui proses belajar, maka akan ada hasil yang dicapai yaitu berupa hasil belajar. hasil berguru sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sehabis mengikuti proses belajar. Hasil berguru intinya yakni suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan sikap gres sebagai tanggapan dari latihan atau pengalaman yang diperoleh.
Pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis dalam melestarikan sistem nilai yang berkembang dalam kehidupan. Sistem nilai tersebut mencakup ranah pengetahuan, kebudayaan dan nilai keagamaan. Proses pendidikan tidak hanya memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman kepada penerima didik, namun lebih diarahkan pada pembentukan sikap, perilaku, dan kepribadian anak. Untuk itu penyampaian proses pembelajaran hendaknya dikemas menjadi proses yang membangun pengalaman gres berdasar pengetahuan awal, membangkitkan semangat kerjasama, menantang dan menyenangkan. Tugas pendidik dalam konteks ini membantu mengkondisikan penerima didik pada sikap, sikap atau kepribadian yang benar biar bisa berkembang dan berkhasiat bagi dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat. Pelaksanaan pembelajaran harus bisa membantu penerima didik biar menjadi insan yang berbudaya tinggi dan bermoral tinggi.
Untuk mewujudkan capaian tersebut salah satu cara yang bisa dilakukan oleh seorang guru yakni dengan melaksanakan pembelajaran yang inovatif.
Sebelum melaksanakan proses berguru mengajar, seorang guru memilih metode yang akan dipakai biar tujuan pembelajaran yang telah disusun sanggup tercapai. Pemilihan suatu metode harus diadaptasi dengan tujuan pembelajaran dan sifat mated yang akan menjadi objek pembelajaran. Tujuan berguru mengajar sanggup dicapai secara efektif dan efisien kalau seorang guru secara nalar bisa memperkirakan dengan sempurna metode apa yang harus digunakan. Metode mengajar harus diperhatikan dalam proses berguru mengajar, alasannya yakni suatu pelajaran bisa diterima dengan gampang oleh siswa tergantung bagaimana cara atau metode yang dipakai oleh seorang guru. Seperti dikutip oleh ismail, bahwa metode mempunyai arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Hal ini ditambahkan oleh Umiarso, bahwa metode mengajar tersebut hams sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak ingin dicapai.
Penggunaan dari sebuah metode yang sempurna untuk materi yang akan disampaikan, sanggup memberi motivasi pada diri siswa pada ketika mendapatkan materi pelajaran. Siswa dengan sendirinya akan termotivasi kalau materi yang akan disampaikan menarik dan guru tidak perlu lagi mendorong siswanya untuk belajar, alasannya yakni mereka sendiri telah termotivasi untuk mempelajari materi yang akan disampaikan. Oleh alasannya yakni itu, penggunaan metode yang sempurna itu sangat mensugesti kepada siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. Dan guru juga sangat berperan dalam meningkatkan prestasi berguru siswa melalui metode-metode yang dipakai dalam penyampaian materi pelajaran.
Pada tahun pelajaran ini penulis mengajar kelas V MI X yang terdiri dari 5 anak pria dan 2 anak perempuan. Selama tahun ini penulis merasa kurang berhasil dalam mengajar Mata Pelajaran Fiqih. Hal ini didasarkan pada rendahnya hasil berguru mata pelajaran tersebut, yaitu pada ulangan harian diperoleh nilai rata-rata kelas 58,67 padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yakni 65, dengan demikian sanggup diartikan bahwa kompetensi dasar yang diajarkan secara keseluruhan belum tuntas. Dari data yang ada, 6 anak menerima nilai di atas KKM selebihnya (15 anak) memperoleh nilai di bawah KKM.
Setelah penulis melaksanakan perenungan kembali terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan dan sumbangan dari saran dari Kepala Madrasah serta teman sejawat maka sanggup penulis identifikasi penyebab rendahnya hasil berguru tersebut. Dari beberapa penyebab rendahnya hasil berguru tersebut yang sanggup penulis catat yakni penerima didik kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran, penyampaian mated oleh guru kurang menarik, aktivitas berguru monoton yaitu ceramah dan mencatat, guru belum memanfaatkan alat peraga yang sesuai dengan materi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa semua guru mengharapkan penerima didiknya sanggup memperoleh nilai hasil berguru yang lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan pada awal tahun pelajaran. Untuk mencapai cita-cita tersebut diharapkan kreativitas guru dalam merancang pembelajaran yang menarik dan menantang bagi penerima didik, yaitu dengan melaksanakan penemuan pembelajaran.
Dari kondisi MI X sanggup disimpulkan bahwa secara garis besar ada dua problem yang dihadapi guru yaitu rendahnya hasil berguru Mata Pelajaran Fiqih dan guru belum menemukan metode yang sempurna dalam mengajar.
Dengan meminta masukan dari Kepala Madrasah dan teman sejawat maka penulis hendak mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran sehingga hasil berguru meningkat. Dengan pertimbangan tersebut penulis mengambil judul : "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI TATA CARA HAJI MENGGUNAKAN METODE SIMULASI BAGI SISWA KELAS V MI X".

Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com

0 Response to "Skripsi Ptk Meningkatkan Hasil Berguru Fiqih Bahan Tata Cara Haji Memakai Metode Simulasi (Mapel Pai Kelas V)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel