Mengapa Kekaisaran Romawi Runtuh?
Kekaisaran Romawi mengalami keruntuhan alasannya yaitu pecahnya kekaisaran menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur, juga tanggapan pemerintahan yang buruk, banyaknya tempat jajahan yang melepaskan diri, serta tanggapan kurangnya perhatian terhadap pertahanan negara.
Kekaisaran Romawi mencakup seluruh wilayah Mediterania, sebagian besar Eropa, bahkan hingga Afrika bab utara, dan sebagian besar Timur Tengah. Kekaisaran itu bangun pada sekitar 753 SM, dan berlangsung hingga lebih dari seribu tahun.
Meski Kekaisaran Romawi mengalami puncak kejayaan dari 98 SM-117 M, namun kekuasaan itu selalu berada dalam ancaman dari serangan musuh di perbatasan, terutama di Inggris bab utara, Jerman utara, dan di akrab Laut Hitam. Semua itu melemahkan kekuatan militer Romawi. Selain itu, tidak semua kaisar Romawi yaitu pemimpin yang baik, yang benar-benar memikirkan nasib rakyatnya.
Setelah janjkematian Kaisar Marcus Aurelius pada 180 M, Romawi mengalami perpecahan tanggapan perseteruan politik. Para penjaga Praetoria (prajurit pribadi kaisar) dipilih dan dipecat oleh kaisar sekehendak hati. Selain itu, kaisar yang memimpin juga berganti-ganti—ada sekitar 60 kaisar antara 284 SM-235 SM.
Seiring dengan itu, Romawi diserang berkali-kali oleh suku-suku dari Eropa utara, Goth dan Vandal. Akhirnya, pada 476 M, runtuhlah bab barat Romawi, meski bab timur—Kekaisaran Bizantium—masih bangun hingga beberapa masa kemudian. Setelah kekuasaan Romawi runtuh, lahirlah kerajaan-kerajaan kecil di negeri lama, termasuk Prancis timur dan barat, Inggris, Afrika utara, dan juga Italia.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Sumber http://belajar-sampai-mati.blogspot.com/
0 Response to "Mengapa Kekaisaran Romawi Runtuh?"
Posting Komentar