iklan banner

Jurnal Analisis Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Minat Nelayan Pada Produk Pembiayaan



ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG  MEMPENGARUHI MINAT NELAYAN PADA PRODUK PEMBIAYAAN DI BMT SM PC FATAYAT NU BREBES


Pembimbing:
Moh.Mabruri Faozi, MA
Eef Saefulloh, M.Ag
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Disusun Oleh:
Siti Aroh Munawaroh
Arohkamal06@gmail.com
Mahasiswa Program Strata Satu (S1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon




ABSTRAK

Siti Aroh Munawaroh, NIM:1414231106, “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NELAYAN PADA PRODUK PEMBIAYAAN DI BMT SM FC FATAYAT NU BREBES”,2018.
Minimnya peralatan melaut dan modal perjuangan yang di butuhkan oleh nelayan khususnya nelayan kecil dalam kegiatan penangkapan ikan di bahari tentunya pemberian permodalan sangat di butuhkan, sekarang dengan hadirnya aneka macam forum keuangan tentu sangat membantu, namun forum keuangan yang mana yang akan di pilih oleh para nelayan itu tergantung dari daya tarik yang ada di aneka macam forum keuangan yang ada termasuk BMT. Sehinggga sangat penting untuk di kaji mengenai aneka macam faktor yang sanggup mensugesti minat para nelayan untuk melaksanakan pembiayaan di forum keuangan ibarat BMT.

Permasalahan dalam penelitian ini ialah mengenai ada tidaknya imbas dari faktor produk, faktor harga, faktor promosi dan faktor lokasi baik secara parsial maupun simultan terhadap minat nelayan dalam memakai produk pembiayaan di BMT SMPC Fatayat NU Brebes, dan objek dari penelitian ini ialah anggota BMT SM PC Fatayat NU Brebes. Data yang di pakai ialah data primer, di lakukan dengan memakai kuesioner serta memakai metode purposive sampling. Teknik analisis data yang di pakai ialah regresi linier berganda. Uji hipotesis dalam penelitian ini memakai uji t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial, serta uji F-statistik untuk menguji imbas secara simultan atau bahu-membahu dengan tingkat signifikasi 10 %. Selain itu juga di lakukan uji perkiraan klasik yang mencakup uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heterokedasitas.
Hasil dari penelitian ini menandakan bahwa adanya imbas secara parsial dari faktor produk (1,942) , harga (1,448), promosi (1,904) dan lokasi (1,942) terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes dan secara simultan atau bahu-membahu terdapat imbas yang signifikan dari faktor produk, faktor harga, faktor promosi dan faktor lokasi terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes dengan besaran imbas sebesar 42,9 %.
Kata kunci: Minat nelayan, produk pembiayaan




ABSTRACT

Siti Aroh Munawaroh, NIM: 1414231106, "ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING FISHERMAN IN FISHING PRODUCTS IN BMT SM FC FATAYAT NU BREBES", 2018.
The lack of fishing equipment and business capital needed by fishermen, especially small fishermen in the fishing activities in the sea of course, capital assistance is in need, now with the presence of various financial institutions certainly very helpful, but which financial institutions will be selected by the fishermen depending on the attractiveness that exist in various financial institutions that exist, including BMT. Sehinggga is very important to be reviewed on various factors that can affect the interests of the fishermen to do financing in financial institutions such as BMT.
The problem in this research is about the presence or absence of influence of product factor, price factor, promotion factor and location factor either partially or simultaneously to fisherman interest in using financing product in BMT SM PC Fatayat NU Brebes, and object of this research is member BMT SM PC Fatayat NU Brebes. The data used is primary data, done by using questionnaire and using purposive sampling method. The data analysis technique used is multiple linear regression. The hypothesis test in this study uses a t-statistic test to test the partial regression coefficient, as well as the F-statistic test to simulate the effect simultaneously or together with the 10% significance level. In addition, the classical assumption test included normality test, multicollinearity test, and heterokedasity test.
The results of this study show that the partial influence of the product factors (1,942), the price (1,448), the promotion (1,904) and the location (1,942) to the interests of fishermen on the financing products in BMT SM PC Fatayat NU Brebes and simultaneously or co- there is significant influence of profuk factor, price factor, promotion factor and location factor to fisherman interest in financing product in BMT SM PC Fatayat NU Brebes with influence magnitude of 42,9%.
Keywords: Interest of fisherman, financing product

PENDAHULUAN

Indonesia sebagai suatu Negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam, hal ini tentunya dinilai sebagai ranah yang potensial untuk menerapkan suatu perekonomian yang operasionalnya berlandaskan pada prinsip syariah. Hal ini pula yang menjadi salah satu alasan hadirnya forum keuangan syariah ibarat bank syariah, asuransi syariah, BMT dan forum kaungan syariah lainnya.

Dari sekian banyak forum keuangan syariah, BMT merupakan forum ekonomi islam yang dalam operasionalnya memakai prinsi-prinsip syariah dan BMT di bangkit berbasis keutamaan . BMT merupakan suatu forum yang terdiri dari dua istilah yaitu baitulmaal dan baitul tamwil. Baitulmaal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang noprofit, ibarat ; zakat, infak, dan sedekah. Adapun baitul tamwil sebagai perjuangan pengumpulan dana dan penyaluran dana komersial. ( Nurul & Heykal:2013:363 )

BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) ialah balai perjuangan berdikari terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi perusahaan kecil bawah dan kecil, antara lain dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu, BMT bisa mendapatkan titipan zakat, infak, dan sedekah, serta menyalurkannya sesuai amanah. ( Djoko:2015:472 )
BMT berstatus aturan koperasi dan melaksanakan kegiatan usahanya baik berupa menghimpun dana maupun menyalurkannya mengacu pada aturan UU No.25 Tahun 1992 ihwal perkoperasian, PP RI No.9 Tahun 1995 ihwal pelaksanaan kegiaatan perjuangan simpan pinjam oleh koperasi. Keputusaan menteri negara ihwal koperasi dan perjuangan kecil dan menengah nomor 91/Kep/M. Dan peraturan menteri negara koperasi dan perjuangan kecil dan menengah35.2/Per//M.KIKM/X/2007 ihwal anutan standar oprasional manajemen koperasi jasa keuangan syariah. (Neni:2010:98 )

Sejak awal pendirian BMT dirancang sebagai suatu forum ekonomi rakyat yang secara konsepsi dan secara kasatmata memang lebih fokus pada masyarakat bawah. Agenda kegiatannya yang utama ialah pengembangan usaha-usaha melalui pemberian permodalan. Untuk melancarkan perjuangan pembiayaan tersebut, maka BMT berupaya menghimpun dana yang terutama sekali berasal dari masyarakat lokal sekitarnya. Dengan kata lain, BMT pada prinsipnya berupaya mengorganisasi upaya saling tolong menolong antar warga masyarakat suatu wilayah dalam persoalan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Masyarakat yang bekerja sebagai nelayan merupakan salah satu dari kelompok masyarakat yang melaksanakan acara perjuangan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Nelayan (nelayan kecil) intinya sanggup meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong kehidupannya dalam mencapai taraf hidup yang lebih baik, alasannya ialah melihat kondisi Indonesia yang mempunyai kekayaan di bidang kelautan, hal ini tentu akan berdampak positif terhadap masyarakat yang mempunyai pekerjaan sebagai nelayan, alasannya ialah dengan luasnya bahari dan kekayaan di dalamnya (ikan) akan mengakibatkan para nelayan memperoleh hasil tangkapan yang banyak dan hal ini tentunya akan kuat juga pada tingkat pendapatan yang di peroleh nelayan sehingga dengan begitu para nelayan bisa terhindar dari gelojak kemiskinan (Zaenal,2015).

Kekayaan bahari yang ada di Indonesia khususnya di tempat Brebes perlu di barengi dengan modal yang mencukupi untuk melaksanakan acara para nelayan dalam memperoleh mendapatan yang tinggi dari hasil nelayan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan minimnya peralatan melaut dan modal perjuangan yang di perlukan dalam kegiatan penangkapan ikan di bahari ibarat fasilitas selama penangkapan di bahari yang hingga berminggu-minggu atau bahkan hingga berbulan-bulan hal ini mengakibatkan masih banyak para nelayan khususnya nelayan tempat Brebes yang kekurangan modal untuk melaksanakan acara menangkap ikan di laut, hal ini menjadi sebuah permasalahan bagi para nelayan khususnya nelayan kecil yang bermodalkan sedikit. Sehingga tidak jarang di antara mereka melaksanakan pinjaman modal di aneka macam forum keuangan atau bahkan kepada renternir.

Hadirnya BMT di daerah-daerah dengan aneka macam macam layanan dan produknya diharapkan bisa mengatasi perekonomian masyarakat kecil yang berdikari khususnya dalam penelitian ini ialah masyarakat nelayan yang masih kekurang modal dalam melaksanakan acara penangkapan ikan di laut. Oleh hasilnya BMT harus bisa membuat suatu kebijakan yang mana kebijakan-kebijakan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat khususnya para pengusaha kecil dan menengah. Hal tersebut yang mengharuskan setiap BMT paham betul akan kondisi di lapangan baik dengan cara mengamati prilaku maupun minat mereka.

BMT perlu memahami sikap yang mengakibatkan seseorang mau menjadi anggotanya. Faktor individual dan lingkungan, ibarat psikologi, personal, sosial, dan kultur, sanggup menentukan sikap anggota (customer/consumer behavior). Selain itu, faktor internal bank atau BMT, ibarat produk-produk yang ditawarkan, harga atau biaya, promosi yang dilakukan, dan lokasi atau saluran  distribusi, juga turut mensugesti seseorang menjadi nasabah bankatau anggota BMT. (Gita, 2013:48)

BMT yang dalam kegiatannya membuatkan usaha-usaha melalui pemberian permodalan tentunya  harus membuat sebuah produk pembiayaan yang sesuai untuk usaha-usaha yang ada di lokasi  tempat BMT beroperasi. Produk pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan mulai dari harga atau biaya jasa, dan jenis produk yang di tawarkan juga harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masyarkat sekitar,  hal ini biar bisa menumbuhkan minat dari masyarkat sekitar untuk mau melaksanakan pembiayaan di BMT tersebut serta biar dalam pengaplikasiannya, produk pembiayaan ini bisa memuaskan anggota.

Selain jenis produk dan harga, tentunya dalam menarik minat masyarakat untuk mau memakai produk yang ada, promosi juga sangat penting dilakukan untuk menginformasikan terkait produk-produk yang ada dalam BMT, biar masyarakat yang tadinya belum memahami atau bahkan belum tahu samasekali terkait produk BMT yang memakai prinsip syariah ini bisa menjadi tahu dan memahami produk tersebut, alasannya ialah tentunya untuk melaksanakan sebuah pembiayaan masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu produk yang paling sempurna untuk kebutuhan mereka.

Selain itu lokasi dimana BMT beroperasi juga biasanya menjadi sebuah pertimbangan untuk calon anggota berminat melaksanakan pembiayaan di suatu forum keuangan alasannya ialah menyakut dengan kemudahan dalam melaksanakan transaksi di kantor forum keuangan tersebut.

Menurut Detha Alfrian Fajri dkk (2013:2) bahwa taktik pemasaran yang sempurna mempunyai implikasi yang besar dalam keberhasilan meraup pangsa pasar. Pelaku forum keuanan syariah dan BMT harus memahami komponen-komponen yang bisa menjadi nilai tambah dalam perkembangan bisnisnya. Faktor – faktor dalam bauran pemasaran jasa yang diantaranya terdiri dari produk, harga, promosi, dan lokasi menjadi pertimbangan utama dalam memutuskan taktik yang sempurna dalam memperlihatkan produk BMT  kepada masyarakat.

BMT SM PC Fatayat NU Brebes dalam menyalurkan dana kepada mayarakat atau anggotanya yang membutuhkan dana untuk kegiatan usahanya mempunyai lima jenis produk pembiayaan yaitu pembiayaan musyarakah, pembiayaan murabahah, bai’ bi’tsaman ‘ajil (BBA), pembiayaan mudharabah dan ijarah multi jasa. Dari semua jenis pembiayaan yang ada di BMT SM PC Fatayat NU Brebes salah satu penggunanya yaitu di bidang perikanan yang tidak lain ialah para nelayan wilayah sekitar lokasi BMT , yaitu masyarakat nelayan tempat Brebes yang masih kekurangan modal untuk melaksanakan kegiatan menangkap ikan  di laut.

Dengan bukti adanya masyarakat nelayan yang melaksanakan pembiayaan yang di fasilitasi oleh BMT SM PC Fatayat NU Brebes tersebut maka saya tertarik untuk meneliti lebih lanjut terkait  faktor apa saja yang mensugesti masyarakat nelayan berminat melaksanakan pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes. Sehingga hal ini lah yang menjadi alasan penulis menulis kiprah final dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nelayan pada Produk Pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes”.

Berdasarkan latarbelakang persoalan di atas maka pertanyaan peneliti dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh  dari bauran promosi yang terdiri dari faktor produk, faktor harga, faktor promosi, dan faktor lokasi secara parsial dan secara simultan terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui ada tidaknya imbas faktor produk, harga, promosi dan lokasi baik secara parsial dan secara simultan terhadap minat nelayan pada produk  pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.

LANDASAN TEORI

1.      Minat

Minat ialah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek ( Sumadi, 1988 : 109 ). Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, acara atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan bahagia (Shaleh & Muhbib, 2004: 262).

Faktor-faktor yang mensugesti minat

Menurut teori schiffiman dan kanuk faktor-faktor yang mensugesti minat beli yaitu:
a.       Kesadaran akan kebutuhan
Dimana kebutuhan akan mensugesti seseorang untuk mempunyai minat beli terhadap apa yang dibutuhkan
b.      Pengenalan produk
Apabila seseorang mengenal suatu produk tertentu akan cenderung mensugesti minat beli terhadap produk tertentu.
c.       Evaluasi alternatif
Dengan munculnya alternatif pilihan maka akan terjadi penilaian alternatif yang akan mensugesti minat beli



d.      Pengaruh ekternal
1)      Usaha pemasaran
Usaha pemasaran ialah perangkat alat pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan lokasi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.
2)      Sosial
Faktor sosial ini lebih kepada faktor lingkungan yang mensugesti minat beli.
3)      Budaya
Budaya yang tertanam pada suatu tempat akan mensugesti minat beli sesorang.
Selain pendapat di atas hal sama juga di kemukakan oleh Thamrin dan Francis (2015:123) dimana faktor produk, harga, promosi dan distribusi (lokasi) memungkinkan untuk menarik respon yang kuat dari konsumen.
Menurut Suwandari, yang menjadi indikator minat beli seorang calon konsumen ialah sebagai berikut (Muhammad dkk,2014:141) :
1.      Attention yaitu perhatian calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen.
2.      Interest yaitu ketertarikan calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen.
3.      Desire yaitu keinginan calon konsumen untuk mempunyai produk yang ditawarkan oleh produsen.
4.      Action yaitu calon konsumen melaksanakan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
2.      Nelayan
Menurut Mulyadi (2007:7) nelayan ialah sekelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara penangkapan maupun budidaya.
Menurut UU RI No.45 Tahun 2009 pasal 1 ihwal perikanan bahwa :
Nelayan ialah orang yang mata pencahariannya melaksanakan penangkapan ikan, sedangkan pada pasal 1 angka 11: nelayan kecil ialah orang yang mata pencaharianya melaksanakan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang memakai kapal perikanan berukuran paling besar 5 Gross Ton (GT).
Ditinjau dari tingkat skala investasi modal usahanya, struktur masyarakat nelayan terbagi ke dalam kategori nelayan besar dan nelayan kecil. Nelayan besar berarti  modal yang diinvestasikan dalam perjuangan perikanan relatif banyak , sedangkan untuk nelayan kecil,  modal yang diinvestasikan dalam perjuangan perikanan relatif sedikit. (Kusnadi, 2002:17)
Nelayan dibedakan menjadi dua yaitu nelayan pemilik dan nelayan penggarap. Nelayan penggarap ialah orang atua tubuh aturan yang dengan hak apapun berkuasa atas sesuatu kapal atau bahtera yang dipergunakan dalam perjuangan penangkapan ikan dan alat-alat penagkapan ikan. Nelayan penggarap ialah semua orang yang sebagai kesatuan dengan menyediakan tenaganya turut serta dalam perjuangan penangkapanikan laut. (Endang, 2011:152)

3.      Produk Pembiayaan BMT

Menurut Andri Soemitra ( 2009:464 )  kegiatan pembiayaan atau kredit perjuangan kecil bawah (mikro) dan kecil dalam kegiatan BMT yaitu: pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan murabahah, pembiayaan bay’bi saman ajil, pembiayaan qard al-hasan.

a.       Pembiayaan mudharabah

Mudharabah ialah salah satu janji kolaborasi antara dua belah pihak dimana pihak pertama ( shohibul maal ) menyediakan dana 100 % sedangkan pihak kedua menjalankan atau mengelola laba perjuangan secara mudharabah di bagi berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama itu bukan kelalaian pengelola, seandaikan kerugian itu akhir kelalaian pengelola maka pengelola yang akan menanggung kerugian tersebut (Antonio,2001:95 ).
Rukun mudharabah yaitu (Karim & Adiwarman,2004: 193 ) :
1)    Pelaku ( pemilik modal maupun pelaksana perjuangan )
2)    Objek mudharabah ( modal dan kerja )
3)    Ijab qabul ( persetujuan kedua belah pihak )
4)    Nisbah keuntungan

b.      Pembiayaan musyarakah

Al-musyarakah ialah janji kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu perjuangan tertentu dimana masing-masing pihak memberikan bantuan dana dengan kesepakatan bahwa laba dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Rukun musyarakah (Wiroso,2011:297) :
1)         Pihak yang berakad
2)         Obyek janji / proyek atau perjuangan (modal dan kerja)
3)         Ijab qabul ( shiqat )

c.       Pembiayaan murabahah

Murabahah ialah jual beli barang pada harga asal dengan pemanis laba yang disepakati. Penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat laba sebagai pemanis (Antonio,2001:101 ).
Rukun  Murabahah yaitu:
1)      Penjual (ba’i) dianalogikan sebagai BMT.
2)      Pembeli (musytari) dianalogikan sebagai anggota.
3)      Barang yang akan diperjualbelikan (mabi’ ) yaitu jenis pembiayaan.
4)      Harga (Tsaman) dianalogikan sebagai pricing atau plafond pembiyaan.
5)      Ijab dan qobul dianalogikan sebagai janji perjanjian yaitu pernyatan persetujuan yang dituangkan dalam akad.

d.      Pembiayaan bay’bi saman ajil

Bay’bi saman ajil lebih dikenal sebagai Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan). Ba’i al-murabahah ialah jual beli barang pada harga asal dengan pemanis laba yang disepakati. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual ialah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam janji jual beli dan jikalau telah disepakati tidak sanggup berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan, Murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (bitsaman ajil). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera sehabis akad, sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh/cicil (Karim,2006).

e.       Pembiayaan qard al-hasan

Al-qardh ialah pemberian harta kepada orang lain yang sanggup ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam literatur fiqih klasik, qardh dikategorikan dalam aqd tathawwui atau janji saling membantu dan bukan transaksi komersial. (Antonio,2001:131 )
Rukun qardh:
1)      Peminjam (muqtarid)
2)      Pemilik dana atau pemberi pinjaman (muqrid)
3)      Jumlah dana (qardh)
4)      Ijab qabul (shiqahat)
Syarat qardh (Wiroso,2011:360)    :
5)      Kerelaan dua pihak melaksanakan akad
6)      Dana yang dipergunakan ada keuntungannya dan halal.

4.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nelayan

a.      Produk

Menurut Thamrin dan Francis (2015:153) produk ialah segala sesuatu yang sanggup ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang sanggup memuaskan harapan atau kebutuhan. Secara luas definisi produk mencakup objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan, atau bauran dari semua wujud diatas. Jasa ialah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual.  

Sama halnya dengan perbankan konvensional, produk yang dihasilkan dalam perbankan syariah bukan berupa barang, melainkan berupa jasa. Ciri khas jasa yang dihasilkan haruslah mengacu kepada nilai-nilai syariat atau yang diperbolehkan dalam Alquran. Dilihat dalam perspektif syariah, suatu produk yang akan dipasarkan atau ditukarkan haruslah produk yang halal dan mempunyai mutu atau kualitas yang terbaik, dan kualitas mutu produk yang akan dipasarkan itu juga harus menerima persetujuan bersama antara kedua belah pihak, antara penjual dan pembeli produk tersebut.

Berkaitan dengan pengelolaan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang dihasilkan sesuai dengan seruan konsumen baik kualitas, harga maupun waktu penyampainnya. Sehingga ukuran kinerja suatu sistem operasi sanggup di ukur dari (Rudy, 2012:124) :

1)      Kualitas produksi
Kenyataannya menandakan bahwa konsumen tidak hanya menentukan produk/jasa yang harganya murah namun juga produk/jasa yang berkualitas. Ukuran kualitas produk yang dimaksud tentunya yang diubahsuaikan dengan selera konsumen bukan ukuran kualitas secara teknologi semata.

2)      Tingkat pelayanan

Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi/operasi lebih dinilai dari pelayanan yang sanggup diberikan oleh sistem produksi kepada konsumen itu sendiri. Ukuran objekif yang sering dipakai untuk tingkat pelayanan yaitu:
a)      Ketersediaan untuk mendapatkan produk atau jasa
b)      Kecepatan pelayanan, baik berkaitan dengan waktu pengiriman maupun waktu pemrosesan.

Klasifikasi produk (Thamrin & Francis ,2015:153)

1)      Mutu produk
Mutu ialah salah satu alat penting bagi pemasar untuk memutuskan posisi. Mutu mempunyai dua dimensi yaitu tingkat dan konsistensi. Mutu produk berarti kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya. Termasuk di dalamnya keawetan, kehandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki, seta atribut bernilai yang lain.
2)      Sifat-sifat produk
Sifat ialah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan sifat gres yang dibutuhkan dan dinilai tinggi oleh pelanggan ialah salah satu cara paling efektif untuk bersaing.

b.      Harga

Harga merupakan pembatas untuk sejumlah nilai yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk tersebut (yazid, 2005).
Menurut Ririn dan Mastuti (2011:65) Strategi penentuan harga yang sanggup dipilih penyedia jasa ialah sebagai berikut:
1)      Cost plus pricing, yaitu penentuan harga dilakukan dengan menaikan harga sekian persen dari total biayanya.
2)      Rate of return pricing, yaitu harga ditentukan untuk mencapai tingkat ROI/ROA yang ditargetkan.
3)      Competitive parity pricing, yaitu harga ditentukan berdasarkan harga yang ditentukan oleh market leader.
4)      Value-based princing, yaitu harga ditentukan atas dasar nilai jasa yang dipersepsikan oleh segmen pelanggan tertentu. Princing ini disebut marker-driver approach, dimanana tindakan dilakukan untuk memperkuat positioning jasa dan manfaat yang diterima pelanggan dari jasa tersebut.
5)      Discrete pricing, yaitu penetapan harga dibedakan dari pengambil keputusan pada ketika membeli jasa.
Menurut Ririn dan Mastuti (2011:63) salah satu faktor yang mensugesti penetapan harga jasa yaitu persaingan, dimana perusahaan jasa harus mengamati cost position dan pricing behavior ( sikap penentuan harga ) dari pesaing. Pengamatan sanggup dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
1)      Competitif shopping ( harga jual dari antar pesaing )
2)      Market research
3)      Pembandingan harga terhadap kualitas setiap penawaran yang ditawarkan oleh pesaing utama.
Tujuan penentuan harga ialah sebagai berikut :
1)      Survival, tujuannya meningkatkan profit ketika perusahaan dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan, sehingga perusahaan tetap hidup.
2)       Profit maximization, penentuan harga bertujuan untuk memaksimumkan profit dalam periode tertentu.
3)      Sales maximization, penentuan harga bertujuan untuk membangun market share dengan melaksanakan penjualan pada harga awal yang merugikan.
4)      Prestige, penentuan harga bertujuan memposisikan jasa perusahaan sebagai jasa eksklusif.
5)      ROI (return on investment), penentuan harga disusun berdasarkan rencana pencapaian return on investment atau tingkat pengembalian investasi.

c.       Promosi

Promosi ialah kegiatan yang mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mensugesti sikap dan perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut dengan media massa ibarat Koran, majalah, tabloid, radio, televisi dan direct mail (Baker, 2000:7).
Menurut Ari, Jusuf dan Efendi dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip pemasaran menyampaikan bahwa promosi melaksanakan satu dari tiga kiprah yaitu :
1)      Menginformasikan
Promosi yang informatif berusaha mengubah kebutuhan yang sudah ada menjadi harapan atau memberi stimultan minat pada sebuah produk baru. Hal ini terutama terjadi pada tahap dini daur hidup sebuah produk.
2)      Membujuk
Promosi dibentuk dengan cara membujuk orang untuk masuk menjadi anggota atau konsumen sebuah perusahaan dll, misal melalui poster. Hal tersebut dilakukan secara baik dengan memenuhi kebutuhan emosional konsumen ibarat kecintaan terhadap produk, harga diri, dan kepuasan egonya.
3)      Mengingatkan
Promosi dipakai juga untuk mempertahankan merek dalam benak orang. Bentuk promosi ini terutama dipakai pada tahap kedewasaan daur hidup produk.
Komponen-komponen bauran promosi  yaitu :
1)      Iklan merupakan bentuk presentasi bukan personal (non personal) dan promosi atas gagasan, barang, atau jasa oleh seseorang atau sponsor yang teridentifikasi dalam media ibarat majalah, koran, poster, pengiriman surat secara langsung  (direct mail), radio, televisi, katalog dan silkuler. ( Ari, 2015:233 )
2)      Penjualan pribadi ( personal selling ) merupakan sebuah persentasi oral dalam pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli prospektif, diamana tujuannya melaksanakan penjualan.
3)      Promosi penjualan merupakan kegiatan-kegiatan pemasaran selain penjulan pribadi, iklan, dan publikasi yang menstimulasi pembelian konsumen serta efektifitas penyalur, ibarat display, pertunjukan dan pameran,  demonstrasi , kupon, kontes, dan usaha-usaha penjualan tidak rutin lainnya. Hal ini biasanya merupakan kegiatan jangka pendek. Point of sales promotion terdiri atas brosur, information sheets dan lain-lain.
4)      Hubungan masyarakat (public relations ) yaitu menyangkut sejumlah perjuangan berkomunikasi untuk mendukung sikap dan opini publik terhadap organisasi serta produknya. Bentuk promosi tidak secara sepesifik memberikan gosip mengenai penjualan produk perusahaan.
5)      Publikasi, yaitu membuat sikap dan opini yang baik terhadap perusahaan serta produknya, dengan membuatkan gosip komersial yang signifikan dalam media massa mengenai perusahaan dan produknya atau dengan memperoleh presentasi yang menguntungkan di radio, televisi, atau sebuah pertunjukan.

d.      Lokasi

Lokasi yaitu dimana perusahaan atau forum berdiri dan melaksanakan operasional perusahaan. Menurut Tjiptono tempat akan sangat menentukan kesuksesan suatu jasa alasannya ialah mempunyai hubungan yang erat dengan pasar potensial yang akan dituju. Salah menentukan lokasi perusahaan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Menurut Heizer (2006:112) tujuan taktik lokasi ialah untuk memaksimalkan laba lokasi bagi perusahaan.

Aspek-aspek yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Pemilihan Lokasi (Yazid,2005) yaitu:
1)      Basis ekonomi, aspek yang haus dipertimbangkan adalah:
a)      Industri jasa mana yang dominan
b)      Keluasan diversifikasi
c)      Proyeksi pertumbuhan
d)     Pengaruh fluktuasi ekonomi dan ekspresi dominan
2)      Situasi persaingan, aspek yang harus dipertimbangkan ialah :
a)      Jumlah dan ukuran pesaing
b)      Evaluasi kekuatan dan kelemahan semua pesaing
c)      Proyeksi jangka panjanng dan janngka pendek
d)     Tingkat kejenuhan
3)      Kemudahan lokasi toko, aspek yang harus di pertimbangkan adalah:
a)      Jumlah dan jenis lokasi
b)      Akses ke transportasi
c)      Kesempatan mempunyai atau menyewa
d)     Perlindungan zona
e)      Biaya-biaya lokasi
Konsumen akan mempertimbangkan pembelian berdasarkan, sebagai berikut ( Engel dkk,2005:123) :
1)      Akes
Akses yaitu kemudahan mencapai lokasi. Akses sanggup dilihat dari kanal kemudian lintas, kanal kendaraan umum, dan kanal pejalan kaki.
2)      Tata letak bangunan
Tata letak bangunan merupakan bagaimana keadaan suatu perusahaan atau lembaga. Tataletak bangunan sanggup dilihat dari tempat parkir kendaraan, ruangan kantor, toilet, tempat ibadah, dan mesin ATM.

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu pada penelitian ini dipakai untuk memberikan informasi ihwal penelitian atau karya-karya ilmiah yang bekerjasama dengan penelitian ini, disamping itu diharapkan peneliti sanggup mengetahui letak atau posisi penelitian yang dilakukan oleh peneliti sehingga tidak akan terjadi kesamaan materi serta sebagai kajian yang sanggup menjadi rujukan peneliti. Adapun penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini ialah sebagai berikut:

Tabel 1.1
Penelitian terdahulu yang relevan
Peneliti,tahun, judul penelitian
Sumber
Variabel yang di teliti
Hasil penelitian
Khoirotul Azizah (2014) ”Pengaruh Strategi Pemasaran Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Minat Anggota Pada Pembiayaan Murabahah”
(Studi Kasus pada KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang)
UIN Walisongo Semarang
-          Strategi Pemasaran (X1)
-          Kualitas Sumber Daya insan (X2)
-          Minat Anggota (Y)

Variabel taktik pemasaran (X1) dan kualitas sumber daya insan (X2) secara bahu-membahu mempunyai imbas yang positif terhadap minat anggota KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang memperlihatkan adanya imbas yang signifikan terbukti dari analisis varian yang memperoleh F hitung sebesar 108,758 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000.
Muhammad Imam Fauzi (2014) , “Analisis Minat Nasabah Terhadap Produk Pembiayaan Ijarah BMT Bina Ihsanul Fikri Cabang Bugisan Yogyakarta”
(menggunakan metode kualitatif)
UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
-
Dari faktor-faktor yang 8 yaitu faktor produk, faktor promosi, faktor pelayanan, faktor fasilitas pelayanan,faktor kebutuhan, faktor referensi,faktor kemudahan,faktor keyakinan,maka faktor pelayanan merupakan faktor utama dalam mensugesti minat nasabah memakai produk ijarah di BMT Bina Ihsanul Fikri Cabang Bugisan Yogyakarta
Nurul Qomariah (2011)
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menabung Di Bank Syariah”  (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Jember)
Jurnal, JEAM Vol X No.1/2011
- Produk (X1)
-    Harga (X2)
-    Tempat (X3)
-    Promosi (X4)
-    Keputusan Konsumen (Y)

Produk (X1), harga (X2), tempat (X3) dan promosi (X4) kuat signifikan terhadap keputusan
Konsumen menabung di Bank Syariah Mandiri Jember . Hal ini terbukti dengan uji F, hasil dari uji F memperlihatkan bahwa F hitung > F table ( 8,132 > 2,8216).
Imam Anendro (2016)
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bank Syariah Mandiri Terhadap Penggunaan E-money”
UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta
-  Persepsi kemudahan (X1)
-  Persepsi kemanfaatan (X2)
-  Harga (X3)
-  Fitur layanan (X4)
-  Promosi (X5)
-  Minat nasabah (Y)
Dari hasil uji regresi menjelaskan bahwa secara simultan terdapat imbas signifikan antara variabel persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemanfaatan, harga, fitur layanan dan promosi terhadap minat nasabah bank syariah berdikari KC Yogyakarta dalam memakai e-money

METODOLOGI PENELITIAN

A.    Pendekatan Penelitian

Penelitian ini memakai metode pendekatan kuantitatif. Dalam riset pendekatan kuantitatif, data yang diharapkan ialah data dalam bentuk kuantitas yang diwakili dengan angka/numerik. ( Sarwono,2012:32)
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dalam hal memperoleh data dengan melaksanakan pengamatan langsung kepada nelayan yang termasuk anggota BMT SM PC Fatayat NU Brebes dengan memakai kuesioner.

B.     Data dan Sumber Data

1.      Data Primer
Data primer ialah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian ( Burhan, 2005: 132 ). Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dengan memberikan kuesioner atau angket kepada para nelayan yang merupakan anggota BMT SM PC Fatayat NU Brebes. Data juga diperoleh dengan wawancara langsung kepada pimpinan atau karyawan BMT SM PC Fatayat NU Brebes untuk mendapatkan data perusahaan yang bekerjasama dengan penelitian ini.
2.      Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang peneliti butuhkan (Burhan,2005:132). Data sekunder dalam penelitian ini sanggup diperoleh dari sumber lain diantaranya dari jurnal, artikel, buku dan dokumentasi yang terkait atau yang erat hubungannya dengan penelitian ini.

C.    Definisi Operasional Variabel
Tabel 2.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel
Dimensi
Indikataor
Skala
Produk  (X1)
Yaitu barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan untuk sanggup diperhatikan, dimiliki, atau dirasakan oleh konsumen sehingga sanggup memuaskan harapan atau kebutuhan.
-    sifat produk



-    mutu produk

1. memakai prinsip syariah
2. kejelasan janji

1.produk sesuai kebutuhan
2. bagi hasil/margin sesuai dengan manfaat yang dirasakan dari produk
Ordinal
Harga (X2)
Yaitu Suatu kesepakatan mengenai transaksi jual beli barang atau jasa dan atau sejumlah uang yang harus di bayarkan oleh pembeli atas suatu produk.
-   Terjangkau




-   bersaing
1. bagi hasil/ margin yang di memutuskan bisa di jangkau anggota
2. biaya manajemen murah

1. bagi hasil yang di memutuskan sangat kompetitif
2. margin yang di memutuskan sangat kompetitif
Ordinal
Promosi (X3)
Yaitu suatu kegiatan untuk menginformasikan dan mensugesti konsumen terkait produk perusahaan sehingga konsumen tertarik untuk membeli atau memakai produk tersebut
-    Media promosi

-    Personal selling

-    Sales promotion
1. brosur
2. spanduk

1.promosi karyawan BMT
2. Promosi dari anggota

1.hadiah
Ordinal
Lokasi  (X4)
Yaitu lokasi dimana perusahaan atau forum berdiri dan melaksanakan operasional perusahaan.
-   Strategis



-   Tata letak
1. kanal kemudian lintas
2. kanal transportasi umum
3. akrab pemukiman nelayan

1. tempat parkir kendaraan
2. ruang kantor yang nyaman
Ordinal
Minat Nelayan (Y)
Yaitu kecenderungan nelayan untuk tertarik, atau menyenangi produk pembiayaan BMT Fatayat NU, atau pendorong yang mengakibatkan nelayan memberi perhatian terhadap produk pembiayaan tersebut.
-    Perhatian





-    Ketertarikan







-    Tindakan
1. perhatian terhadap promosi
2. perhatian terhadap harga
3. perhatian terhadap lokasi
4. perhatian terhadap produk

1. ketertarikan terhadap promosi
2. ketertarikan terhadap harga
3. ketertarikan terhadap lokasi
4. ketertarikan terhadap produk

1. mendatangi lokasi
2. melaksanakan pembiayaan
Ordinal

D.    Uji Asumsi Klasik

a.       Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data telah terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas data dianggap penting alasannya ialah ketika data terdistribusi dengan normal, maka data dianggap sanggup mewakili populasi ( Dwi, 2013:49).
Pengujian secara visual sanggup juga dilakukan dengan metode grafik normal Probability Plots dalam acara SPSS. Dasar pengambilan keputusan :
1)      Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka sanggup disimpulkan bahwa model regresi memenuhi perkiraan normalitas.
2)      Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka sanggup disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi perkiraan normalitas.
b.      Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dipakai untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier atau variabel independen dengan model regresi. Multikolonieritas yaitu suatu keadaan dimana variebel bebasnya (independen) berkorelasi dengan variabel bebas lainnya atau suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi hubungan di antara varibel independen (Ghozali,2009).
Adanya multikolinieritas sanggup di lihat dari tolerance value atau nilai variance inflation fakctor (VIF), dalam penelitian ini nilai VIF sanggup diketahui dengan memakai aplikasi SPSS versi 21, dengan nilai VIF harus dibawah 10 dan nilai tolarance harus lebih dari 0,1. Jika nilai tolerance value dibawah 0,10 atau nilai VIF di atas 10, maka terjadi multikolinieritas.
c.       Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui terdapat ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain pada model regresi. Jika terdapat perbedaan varians, maka terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi dikatakan kurang baik.

E.     Model Analisis Data

1.      Analisis regresi berganda

Analisis regresi berganda yaitu hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel bebas. Analisis ini dipakai untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independent bekerjasama positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen mengalami kenaikan atau penurunan.
Persamaan regresi linier berganda sanggup dicari dengan rumus:
Keterangan :
Y                   = Variabel dependen (minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Ftayat NU Brebes)
a                    = Konstanta
b1,b2             =  Koefisien garis regresi
X1                 = Produk
X2                 = Harga
X3                 = Promosi
X4                 = Lokasi
e                    = error / variabel pengganggu
2.      Pengujian koefisien persamaan regresi

a.       Uji T
Uji T dipakai untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen secara parsial kuat signifikan terhadap variabel dependen.
b.      Uji F
Uji F dipakai untuk mengetahui apakah ariabel independen secara bahu-membahu kuat terhadap variabel independen. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya yaiu sebagai berikut :  diterima jikalau < ,  ditolak jika  >  (Priyanto,2008:81)
c.       Koefisien Determinasi ()
Koefisien determinasi intinya ialah untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen (Imam Ghozali,2011:97). Apabila nilai koefisien determinasi mendekati satu, berarti indikator yang dipakai menandakan semakin kuat imbas perubahan variabel X terhadap variabel Y.
HASIL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 
A. Hasil Uji Asumsi Klasik
1.     Uji Normalitas Data
Gambar 1.1
Hasil uji normalitas
(sumber: pengolahan data SPSS versi 21, tahun 2018)
Dari gambar di atas terlihat bahwa titik penyebaran di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah arah garis diagonal. Dengan demikian sanggup di simpulkan bahwa faktor produk, faktor harga, faktor promosi, faktor lokasi, dan minat nelayan dinyatakan berdistribusi normal, sehingga sanggup dilanjutkan ketahap berikutnya.
2.      Uji multikolinieritas
Tabel 3.1
Hasil uji multikolinieritas
Coefficientsa

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T
Sig.
Collinearity Statistics

B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF

1
(Constant)
18,141
1,983

9,149
,000



x1
,249
,128
,223
1,942
,056
,540
1,852

x2
,159
,110
,150
1,448
,152
,665
1,504

x3
,245
,129
,181
1,904
,061
,791
1,265

x4
,218
,092
,280
2,387
,019
,519
1,926

a. Dependent Variable: Y
( sumber: pengolahan data SPSS versi 21, tahun 2018 )
Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS di atas terlihat bahwa nilai VIF faktor produk (x1) 1,852  < 10 dan nilai tolerance 0,540 > 0,1. Nilai VIF faktor harga ( x2) 1,504 < 10 dan niali tolerance 0,665 > 0,1. Nilai VIF faktor promosi (x3) 1,265 < 10, dan nilai tolerance 0,791 > 0,1. Nilai VIF faktor lokasi (x4) 1,926  < 10, dan nilai tolerance 0,519 > 0,1. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat multikolonieritas.
3.      Uji heteroskedasitas
Gambar 2.1
Hasil uji heteroskedasitas
Dari gambar di atas sanggup dilihat bahwa tidak adanya teladan tertentu alasannya ialah titik menyebar tidak beraturan di atas dan di bawah sumbu 0 pada sumbu Y. Sehingga dengan begitu sanggup di katakan bahwa tidak terdapatnya tanda-tanda heteroskedatisitas.
B.     Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.1
Hasil analisis regresi linier berganda
Coefficientsa

Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T
Sig.
Collinearity Statistics

B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF

1
   (Constant)
18,141
1,983

9,149
,000



x1
,249
,128
,223
1,942
,056
,540
1,852

x2
,159
,110
,150
1,448
,152
,665
1,504

x3
,245
,129
,181
1,904
,061
,791
1,265

x4
,218
,092
,280
2,387
,019
,519
1,926

a. Dependent Variable: Y
(sumber: pengolahan data SPSS versi 21, tahun 2018)
Berdasarkan tabel di atas , maka model persamaan regresi berganda yaitu:
 
Y  = 18,141 + 0,249 (X1) + 0,159 (X2) + 0,245(X3) + 0,218 (X4) + e
Keterangan :
Y              = Variabel dependen (minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Ftayat NU Brebes)
a               = Konstanta
b1,b2        =  Koefisien garis regresi
X1                        = Produk
X2                        = Harga
X3                        = Promosi
X4                        = Lokasi
e               = error / variabel pengganggu
Penjelasan dari persamaan regresi linier berganda di atas yaitu :
Nilai minat nelayan (Y) ialah 18,141 jikalau X1,X2,X3,X5 nilainya ialah 0 (nol). Dan koefisien regresi variabel faktor produk  (X1) kuat positif terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes dengan nilai koefisien sebesar 0,249 %. Koefisien regresi variabel faktor harga (X2) kuat positif terhadap minat nelayan dalam melaksanakan pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes dengan nilai koefisien sebesar 0,159 %. Koefisien regresi variabel faktor promosi (X3) kuat positif terhadap minat nelayan dalam melaksanakan pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes dengan nilai koefisien sebesar 0,245 %. Koefisien regresi variabel faktor lokasi (X1) kuat positif terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes dengan nilai koefisien sebesar 0,218 %.
C.    Analisis Determinasi (R2)
Untuk mengetahui presentase sumbangan imbas variabel indevenden (X1,X2,X3,X4) secara serentak terhadap variabel devenden (Y), maka sanggup dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.1
Hasil koefisien determinasi
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,655a
,429
,401
1,185
a. Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1
b. Dependent Variable: Y
(sumber: pengolahan data SPSS versi 21, tahun 2018)
Dari tabel di atas menandakan bahwa presentase sumbangan imbas variabel independen faktor produk (X1), faktor harga (X2), faktor promosi (X3), faktor lokasi (X4) bisa menjelaskan sebesar 42,9 % variasi variabel dependen yaitu minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes (Y). Sedangkan sisanya 57,1 % di pengaruhi atau dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak di masukan dalam model penelitian ini.
D.    Uji T
Hasil uji T ini sanggup di lihat dari tabel 4.1 output coefficien dari hasil regresi linier berganda.  Dikarenakan uji T ini ialah uji yang bersifat parsial, maka perlu di rumuskan terlebih dahulu hipotesis dari masing-masing  variabel.
Di bawah ini ialah rumusan hipotesis dari masing-masing variabel :
Ho1: secara parsial tidak ada imbas variabel faktor produk terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Ha1: secara parsial ada pengaruh variabel faktor produk terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Ho2: secara parsial tidak ada imbas variabel faktor harga terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Ha2: secara parsial ada imbas variabel faktor harga terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Ho3: secara parsial tidak ada imbas variabel faktor pomosi terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Ha3: secara parsial tida imbas variabel faktor promosi terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Ho4: secara parsial tidak ada imbas variabel faktor lokasi terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Ha4:  secara parsial ada pengaruh variabel faktor lokasi  terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Dengan kiteria pengujian sebagai berikut :
Jika   , maka Ho di tolak artinya signifikan dan
Jika   , maka Ho di terima artinya tidak signifikan
Berdasarkan tingkat signifikan yang di gunakan dengan derajat kebebasan dk= n-2 (85-2) = 83 dengan taraf kesalahan α = 0,1 di peroleh   sebesar 1,29183 ( lihat  pada lampiran ).
Dari pengujian SPSS di terlihat bahwa variabel faktor produk (1,942 ≥ 1,29183), variabel faktor harga (1,448 ≥ 1,29183), variabel faktor promosi (1,904 ≥ 1,29183), variabel faktor lokasi (1,942 ≥ 1,29183). Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa secara parsial seluruh variabel independen X1,X2,X3,X4 kuat signifikan terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Dari ke empat faktor tersebut sanggup disimpulkan bahwa faktor yang paling mayoritas mensugesti minat nelayan pada produk  pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes dengan melihat pada uji regresi berganda dengan koefisien beta terhadap masing-masing variabel ialah faktor produk, hal ini dikarenakan para nelayan pada umumnya ingin memperoleh jenis pembiayaan (produk forum keungan syariah) yang dalam hal penerapannya tidak merugikan anggota baik dari janji nya yang terperinci dan prinsip-prinsip syariah yang di terapkan dalam produk BMT tersebut, kemudian bagi hasil/marginya yang sesuai dengan manfaat yang di rasakan anggota dari produknya itu sendiri.
E.     Uji F
Hasil uji F ini sanggup dilihat dari output anova dari hasil regresi linier berganda.
Tabel 6.1
Uji F
ANOVAa
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
84,566
4
21,141
15,057
,000b
Residual
112,328
80
1,404


Total
196,894
84



a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1
( sumber: pengolahan data SPSS versi 21, tahun 2018 )
Hipotesis yang di olok-olokan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
Ho5 = Tidak terdapat imbas yang signifikan faktor produk, faktor harga, faktor promosi, dan faktor lokasi, secara bahu-membahu terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Ha5 =  Terdapat imbas yang signifikan faktor produk, faktor harga, faktor promosi, dan faktor lokasi, secara bahu-membahu terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Dengan kiteria pengujian sebagai berikut :
Jika   , maka Ho di tolak artinya signifikan dan
Jika   , maka Ho di terima artinya tidak signifikan
Berdasarkan tabel anova di atas, diperoleh F hitung sebesar 15,057. Sedangkakn nilai F tabel sebesar 2,01 ( lihat pada lampiran  
Nilai   yaitu  15,057 ≥ 2,01, maka Ho di tolak dan Ha diterima , yang artinya ialah adanya imbas secara signifikan antara faktor produk, faktor harga, faktor promosi, dan faktor lokasi, secara bahu-membahu terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
F.     Pembahasan hasil penelitian
1.      Pengaruh variabel faktor produk terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 10.1, nilai koefisien faktor produk untuk variabel X1 sebesar 0,249. Dengan demikian setiap peningkatan variabel faktor produk sebesar satuan dengan perkiraan variabel lain tetap maka akan meningkatkan minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT sebesar 0,249 satuan.
Variabel faktor produk secara statistik menandakan hasil yang signifikan dengan nilai yang lebih kecil dari α (0.056 < 0,1). Sedangkan nilai  X1 yaitu 1,942 dan   1,29183 dengan kriteria dk=n-2 (85-2) = 83, α = 0,1.  Sehingga   ( 1,942 ≥ 1,29183 ), maka Ho di tolak dan Ha diterima yang artinya adanya imbas variabel faktor produk secara parsial dan signifikan terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
2.      Pengaruh variabel faktor harga terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 10.1, nilai koefisien faktor harga untuk variabel X2 sebesar 0,159. Dengan demikian setiap peningkatan variabel faktor harga sebesar satuan dengan perkiraan variabel lain tetap maka akan meningkatkan minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT sebesar 0,159 satuan.
Variabel faktor harga secara statistik menandakan hasil yang tidak signifikan dengan nilai yang lebih besar dari α (0.152 > 0,1). Sedangkan nilai  X2 yaitu 1,448 dan   1,29183 dengan kriteria dk=n-2 (85-2) = 83, α = 0,1.  Sehingga   ( 1,448 ≥ 1,29183 ), maka Ho di tolak dan Ha diterima yang artinya adanya imbas variabel faktor harga secara parsial terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
3.      Pengaruh variabel faktor promosi terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 10.1, nilai koefisien faktor promosi untuk variabel X3 sebesar 0,245. Dengan demikian setiap peningkatan variabel faktor promosi sebesar satuan dengan perkiraan variabel lain tetap maka akan meningkatkan minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT sebesar 0,245 satuan.
Variabel faktor promosi secara statistik menandakan hasil yang signifikan dengan nilai yang lebih kecil dari α (0.061 <  0,1). Sedangkan nilai  X3 yaitu 1,904 dan   1,29183 dengan kriteria dk=n-2 (85-2) = 83, α = 0,1.  Sehingga   ( 1,904 ≥ 1,29183 ), maka Ho di tolak dan Ha diterima yang artinya adanya imbas variabel faktor promosi secara parsial dan signifikan terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
4.       Pengaruh variabel faktor lokasi terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 10.1, nilai koefisien faktor lokasi untuk variabel X4 sebesar 0,218. Dengan demikian setiap peningkatan variabel faktor lokasi sebesar satuan dengan perkiraan variabel lain tetap maka akan meningkatkan minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT sebesar 0,218 satuan.
Variabel faktor promosi secara statistik menandakan hasil yang signifikan dengan nilai yang lebih kecil dari α (0.019 <  0,1). Sedangkan nilai  X4 yaitu 2,387 dan   1,29183 dengan kriteria dk=n-2 (85-2) = 83, α = 0,1.  Sehingga   ( 2,387 ≥ 1,29183 ), maka Ho di tolak dan Ha diterima yang artinya adanya imbas variabel faktor lokasi secara parsial dan signifikan terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
5.      Pengaruh variabel faktor produk, faktor harga, faktor promosi dan faktor lokasi secara simultan terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
Berdasarkan dari hasil analisis regesi linier berganda antara variabel dependen yaitu faktor produk (X1) faktor harga ( X2) faktor promosi (X3) dan faktor lokasi ( X4) dengan variabel independen yaitu minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes (Y) diperoleh persamaan regresi Y  = 18,141 + 0,249 (X1) + 0,159 (X2) + 0,245(X3) + 0,218 (X4) + e, hal ini menandakan bahwa apabila faktor produk (X1) faktor harga ( X2) faktor promosi (X3) dan faktor lokasi ( X4) sama dengan 0 maka minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes (Y) 18,141.
Variabel faktor produk, faktor harga, faktor promosi dan fakor lokasi dengan variabel minat nelayan bahu-membahu secara statistik menandakan hasil yang signifikan dengan nilai yang lebih kecil dari α (0.000 < 0,1). Sedangkan hasil uji hipotesis menandakan bahwa nilai F hitung sebesar 15,057 sedangkan nilai F tabel sebesar  2,01, sehingga   (15,057 ≥ 2,01), maka Ho di tolak dan Ha diterima , yang artinya ialah adanya imbas yang signifikan antara faktor produk, faktor harga, faktor promosi, dan faktor lokasi secara bahu-membahu terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah di jelaskan pada kepingan bagian sebelumnya, maka sanggup diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Produk pembiayaan BMT Fatayat NU dari dimensi sifat produk dan mutu produk secara signifikan kuat positif terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
2.      Harga (margin/bagi hasil) pembiayaan BMT Fatayat NU dari dimensi keterjangkauan margin yang di bebankan BMT dan tingkat kebersaingan margin dengan forum keuangan yang lain secara signifikan kuat positif terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
3.      Promosi yang di lakukan  BMT Fatayat NU dari dimensi media promosi, penjualan pribadi dan promosi penjualan secara signifikan kuat positif terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
4.      Lokasi BMT Fatayat NU dari dimensi strategis dan tata letak lokasi secara signifikan kuat positif terhadap minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
5.      Dari hasil uji regresi menjelaskan bahwa secara simultan atau bahu-membahu terdapat imbas yang signifikan antara faktor produk, faktor harga, faktor promosi, dan faktor lokasi terhadap minat nelayan dalam melaksanakan pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes. Dimana variabel faktor-faktor tersebut  bersama-sama memberikan bantuan terhadap peningkatan minat nelayan pada produk pembiayaan di BMT SM PC Fatayat NU Brebes.
DAFTAR PUSTAKA
A.    Buku
Abdullah,Thamrin dan Francis Tantri.(2015).Manajemen Pemasaran. Jakarta.PT Raja Grafindo Persada.
Antonio,Muhammad Syafi’i.(2001).Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.
Arikunto,Suharsimi.(2010).Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Buchori dan Alma.(2010).Kewirausahaan.Bandunng:Alvabeta.
Bungin ,Burhan.(2005).Metodologi Penelitian Kuantitatif.Jakarta: Kencana.

Danupranata, Gita.(2013). Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah.Jakarta: Salemba Empat.
Darmawan,Deni.(2013).Metode Penelitian Kuantitatif.Bandung: PT.Remaja Rosda karya.
Engel dkk (Ed).(2005).Perilaku Konsumen.Jakarta:Binarupa Aksara.
Ghozali,Imam.(2001).Aplikasi Analisis Multivarate dengan Program PSS. Semarang: Badan Universitas Diponegoro.
Huda,Nurul dan Heykal.(2013).Lembaga Keuangan Islam;tinjauan teoritis dan praktis , cetak -an pertama.Jakarta:kencana.
Imaniyati,Neni Sri.(2010).Aspek-Aspek Hukum BMT.Bandung:Citra Aditya Bakti.
Karim, Adiwarman.(2004). Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan.edisi kedua. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Kotler,Fhilip dan Kevin Leni Keller.(2006).Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1, alih bahasa: Bob Sabran. Erlangga:Jakarta,.
Kotler,Philip dan Gary Armstrong.(2001).Prinsip-prinsip pemasaran.Jakarta: Erlangga.
Kotler,Philip yang dikutip oleh Jajar Kristanto.(2005).Dalam buku Manajmen Pemasaran Internasional.Jakarta: Erlangga.
Kusnadi.Jaminan Sosial Nelayan.(2007).Yogyakarta:PT LkiS Pelangi Aksara.
Louis,Boone dan Krutz.(2007).Contemporary Bussines,Edition. Penerjemah Shilry Tiolina, Hapsary.Jakarta:Salemba Empat..
Muljono,Djoko.(2015).Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: ANDI.
Mulyadi.(2007).Ekonomi Kelautan.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.
Prihantoro,Rudy.(2012).Konsep Pengendalian Mutu.Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Ratnasari,Ririn Sri,Mastuti.(2011).Manajemen Pemasara  Jasa.Bogor:Ghalia Indonesia.
Sarwono.(2012).Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan SPSS. Jakarta: PT Gramedia.
Setiyaningrum,Ari dkk.(2015).Prinsip-Prinsip Pemasaran.Yogyakarta.Andi.
Shaleh, Abdul Rahman & Muhbib Abdul Wahab.(2004). Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Penerbit Kencana.
Shaleh ,Abdul Rahman.(2004).Psikologi Suatu Pengantar.Jakarta: Prenada Media.

Soemitra,Andri.(2009).Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Edisi pertama.Jakarta: Kencana.
Suharsaputra,Uhar.(2012). Metode Penelitian; kuantitaif,kualitatif, dan tindakan. Bandung .PT Refika Aditama.
Sudaryono.(2016).Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi. Yogyakarta. Andi.
Suharyadi dan Purwanto.(2009).Statistik.Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono.(2001).Metode Penelitian Bisnis.Bandung:Alfabeta.
Sugiyono.(2015).Metode Penelitian Pendidikan; pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D.Bandung:Alfabeta.
Sumarwan,Ujang.(2011).Perilaku Konsumen;teori dan penerapannya dalam pemasaran. edisi kedua.Bogor:Ghalia Indonesia.
Tatang M,Amirin.(2010).Skala Likert:penggunaanya dan analisis datanya.

Tjiptono,Fandi.(2008).Strategi Pemasaran Edisi III.Yogyakarta:Andi.

Wiroso.(2011).Produk Perbankan Syariah.Jakarta:LPFE Usakti.

Yazid.(2005).Pemasaran Jasa; konsep dan implementasi. Yogyakarta.Ekonisia.
B.     Skripsi
Anendro,Imam.(2016).Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bank Syariah Mandiri Terhadap Penggunaan E-Money.Skripsi
Agusyani, Zaenal.(2015).Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Nelayan;Studi Kasus pada Nelayan Desa Kluwut Kecamatan Bualakamba Kabupaten Brebes.Skripsi        
Azizah, Khoirotul.(2014).Pengaruh Strategi Pemasaran dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Minat Anggota pada Pembiayaan Murabahah;Studi Kasus pada KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang.Skripsi
Chamidun, A.(2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat UMKM Mengajukan Pembiayaan Pada Lembaga Keuangan Syari’ah (StudiKasus Di BMT Barokah Magelang). Skripsi.
Fauzi,Muhammad Imam.(2014).Analisis Minat Nasabah Terhadap Produk Pembiayaan Ijarah BMT Bina Ihsanul Fikri Cabang Bugisan Yogyakarta. Skripsi.
Imam Hanafi .(2007). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam Memanfaatkan Fasilitas Pembiayaan Pada BMT Amratani Utama Yogyakarta
Khoirotul Azizah.(2014).Pengaruh Strategi Pemasaran Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Minat Anggota Pada Pembiayaan Murabahah;Studi Kasus pada KJKS BMT Artha Bumi Asri Semarang.
Maya Angela Silvia.(2014).Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Ahmad Yani Makassar

C.    Jurnal
Fajri,Detha Alfrian dkk.(2013). Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Menabung; Survei Pada Nasabah Bank Muamalat Cabang Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) . Vol 6 No. 2: 1-10.
Mahmudatus Sa’diyah.(2014). Pengembangan Produk-Produk Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Volume 2, No.1. 165-173
Nurcholifah,Ita.(2014).Strategi Marketing Mix Dalam Perspektif Syariah, Journal Of Islamic Studies,Volume 4 Nomor 1: 73-86.
Qomariah,Nurul.(2011).Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menabung Di Bank Syariah;Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Jember. JEAM Vol X No. 1: 30-42.
Putri,Yulia Hamdaini,Ahmad Syathiri.(2016). Pengaruh Persepsi Dan Minat Terhadap Keberadaan Baitul Mal Wattamwil (BMT) Di Kota Palembang. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 14 No.3:395-406
Retnowati,Endang.(2011).Nelayan Indonesia Dalam Pusaran Kemiskinan persfektif Sosial,Ekonomi, dan Hukum. Jurnal Persepektif  Volume XVI No.3
Rizky,Muhammad Fakhru NST dkk.(2014). Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia SEI Mencirim Medan. JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 14 NO. 02:135-143.
D.    Perundang-Undangan
UU RI No.25 Tahun 1992 ihwal perkoperasian.                                                                                                        UU RI No.45 Tahun 2009 pasal 1 ihwal perikanan.           


Sumber http://inspirasi-dttg.blogspot.com

0 Response to "Jurnal Analisis Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Minat Nelayan Pada Produk Pembiayaan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel